Lembaga Pendidikan Montessori Islam

Tips Membimbing Keluarga Islami Berdasarkan Al-Qur’an

membimbing keluarga islami
October 16, 2025

Ayah dan Bunda, membentuk keluarga Islami yang sakinah, mawaddah, dan warahmah adalah impian setiap kita. Pondasi terkuat untuk mewujudkan impian ini tentu saja adalah dengan menjadikan Al-Qur’an sebagai pedoman utama. Al-Qur’an bukan hanya petunjuk ibadah, tetapi juga panduan lengkap tentang komunikasi, penyelesaian konflik, menanamkan akhlak, dan peran suami-istri. 

Mengamalkan nilai-nilai Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari adalah tips membimbing keluarga menuju keberkahan dan ketenangan jiwa. Kuncinya adalah konsistensi dalam membaca, memahami, dan mengamalkan ajarannya bersama-sama.

Artikel ini hadir untuk membantu Ayah dan Bunda menerapkan tips membimbing keluarga islami berdasarkan Al-Qur’an dengan langkah-langkah praktis. Kita akan membahas bagaimana menjadikan Al-Qur’an sebagai sumber inspirasi dalam mendidik anak dan memperkuat ikatan suami-istri. Yuk, simak ulasan selengkapnya!

Islam Sebagai Landasan Berkeluarga

Keluarga adalah madrasah pertama bagi setiap manusia. Di sinilah nilai, karakter, dan akhlak terbentuk. Menjadikan Islam sebagai dasar dalam membimbing keluarga bukan hanya kewajiban moral, tetapi juga perintah langsung dari Allah ﷻ agar kehidupan rumah tangga menjadi lebih bermakna dan terarah.

1. Islam Menjadi Pedoman Hidup yang Sempurna

Allah ﷻ berfirman dalam QS. Al-Baqarah ayat 2, “Kitab (Al-Qur’an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa.” Ayat ini menunjukkan bahwa Al-Qur’an merupakan panduan hidup bagi umat Islam, termasuk dalam membangun keluarga. Segala aspek seperti pendidikan anak, etika berumah tangga, dan cara berinteraksi antar anggota keluarga telah diatur dalam Islam dengan penuh hikmah.

Penerapan nilai-nilai Islam dalam keluarga berperan besar dalam membentuk masyarakat yang berakhlak dan berkeadilan. Ketika setiap keluarga memegang teguh ajaran Islam, maka tatanan sosial pun akan terjaga dengan baik karena lahir individu-individu yang bertanggung jawab dan beriman.

2. Membangun Keluarga dengan Nilai Tauhid

Menjadikan tauhid sebagai pondasi dalam membimbing keluarga islami berarti menanamkan keyakinan bahwa segala sesuatu bergantung kepada Allah. Dalam QS. Luqman ayat 13, Luqman menasihati anaknya agar tidak mempersekutukan Allah. Nilai tauhid ini menjadi inti dari seluruh pendidikan Islam di rumah.

Ketika keluarga tidak berlandaskan pada nilai keimanan, maka mudah goyah oleh ujian duniawi. Menunjukkan bahwa keluarga yang menjadikan tauhid sebagai dasar pendidikan cenderung memiliki ketahanan spiritual lebih kuat dan lebih tenang menghadapi masalah kehidupan.

3. Meningkatkan Kualitas Hubungan Keluarga

Hubungan dalam keluarga islami dibangun atas dasar kasih sayang dan keadilan. Rasulullah ﷺ adalah teladan terbaik dalam memperlakukan istri dan anak-anaknya dengan penuh kelembutan. Dalam QS. Ar-Rum ayat 21, Allah ﷻ berfirman bahwa pernikahan diciptakan agar manusia mendapatkan ketenangan dan kasih sayang.

وَمِنْ اٰيٰتِهٖٓ اَنْ خَلَقَ لَكُمْ مِّنْ اَنْفُسِكُمْ اَزْوَاجًا لِّتَسْكُنُوْٓا اِلَيْهَا وَجَعَلَ بَيْنَكُمْ مَّوَدَّةً وَّرَحْمَةًۗ اِنَّ فِيْ ذٰلِكَ لَاٰيٰتٍ لِّقَوْمٍ يَّتَفَكَّرُوْنَ ۝٢١

Di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah bahwa Dia menciptakan pasangan-pasangan untukmu dari (jenis) dirimu sendiri agar kamu merasa tenteram kepadanya. Dia menjadikan di antaramu rasa cinta dan kasih sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang berpikir.

Menjadikan Islam sebagai dasar berkeluarga berarti menanamkan nilai akhlak mulia dalam kehidupan sehari-hari. Pendidikan akhlak dalam keluarga berpengaruh signifikan terhadap karakter anak dan kualitas hubungan antar anggota keluarga.

Cara Membimbing Keluarga Islami

Setelah memahami pentingnya Islam sebagai landasan berkeluarga, langkah berikutnya adalah menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Membangun keluarga islami bukan proses instan, tetapi perjalanan panjang yang membutuhkan komitmen, kesabaran, dan kebersamaan seluruh anggota keluarga.

1. Mengadakan Kajian Rutin

Kajian rutin di rumah membantu seluruh anggota keluarga memperdalam pengetahuan agama. Dengan belajar bersama, suasana rumah menjadi lebih harmonis karena setiap anggota memahami tanggung jawabnya sesuai ajaran Islam.

Selain menambah ilmu, kajian keluarga juga dapat menjadi sarana diskusi yang membangun. Keluarga yang rutin mengadakan kajian memiliki tingkat komunikasi lebih sehat dan saling menghargai karena mereka terbiasa mendengar dan berbicara dengan adab Islami.

2. Menghafal Al-Qur’an

Menghafal Al-Qur’an bukan hanya untuk anak-anak, tetapi juga bagi seluruh anggota keluarga. Aktivitas ini menumbuhkan kedekatan spiritual dengan Allah dan menguatkan hubungan antar keluarga. Rasulullah ﷺ bersabda 

 مَنْ قَرَأَ الْقُرْآنَ وَعَمِلَ بِمَا فِيهِ ، أُلْبِسَ وَالِدَاهُ تَاجًا يَوْمَ الْقِيَامَةِ ، ضَوْءُهُ أَحْسَنُ مِنْ ضَوْءِ الشَّمْسِ فِي بُيُوتِ الدُّنْيَا لَوْ كَانَتْ فِيكُمْ ، فَمَا ظَنُّكُمْ بِالَّذِي عَمِلَ بِهَذَا

“Barang siapa yang membaca Al Qur’an dan mengamalkan apa yang ada di dalamnya, dia akan memakaikan mahkota kepada kedua orang tuanya di hari kiamat, cahayanya lebih baik dari pada cahaya matahari di rumah-rumah dunia jika dia berada di antara kalian. Betapa beruntungnya orang yang melakukan hal ini.”. (Hadits Riwayat Al Hakim no 2086)

Anak yang rutin menghafal Al-Qur’an memiliki konsentrasi lebih baik dan perilaku yang lebih tenang dibanding anak-anak yang tidak melakukannya. Hal ini menunjukkan bahwa Al-Qur’an berperan penting dalam pembentukan karakter anak.

3. Mendaftarkan Anak ke Lembaga Mengaji

Selain pembelajaran di rumah, anak juga perlu mendapat bimbingan dari lembaga pendidikan Islam seperti TPQ atau madrasah. Di sana, anak belajar membaca Al-Qur’an dengan benar, memahami adab, dan mengenal dasar-dasar fiqih serta akidah. Salah satu rekomendasi lembaga mengaji online yang bisa anak ikuti yakni di TPQ Online Albata. 

Orang tua tetap memegang peran utama dalam mengawasi perkembangan anak meskipun mereka belajar di lembaga mengaji. Kolaborasi yang baik antara orang tua dan guru mengaji mampu meningkatkan semangat belajar anak dan memperkuat pemahaman agama sejak dini.

4. Belajar Mencintai Al-Qur’an

Mencintai Al-Qur’an berarti bukan hanya membaca, tetapi juga merenungkan maknanya dan menerapkannya dalam kehidupan. Keluarga yang mencintai Al-Qur’an akan menjadikan ayat-ayatnya sebagai pedoman dalam mengambil keputusan dan menyelesaikan masalah.

Biasakan seluruh anggota keluarga membaca Al-Qur’an bersama setelah salat Magrib atau Subuh. Keluarga yang memiliki rutinitas ibadah bersama cenderung lebih harmonis, disiplin, dan saling menghormati satu sama lain.

Penutup

Membimbing keluarga islami berdasarkan Al-Qur’an adalah upaya membangun kehidupan rumah tangga yang berlandaskan iman dan ilmu. Dengan mengadakan kajian rutin, menghafal Al-Qur’an, mendaftarkan anak ke lembaga mengaji, serta menumbuhkan cinta terhadap Al-Qur’an, keluarga akan semakin dekat dengan Allah dan saling menguatkan dalam kebaikan. Islam bukan sekadar ajaran, tetapi pedoman hidup yang menuntun setiap keluarga menuju kebahagiaan dunia dan akhirat.

Leave A Comment:

Your email address will not be published. Required fields are marked *