3 Macam Pendidikan Anak Menurut Islam, Cek Apakah Bunda Sudah Melakukan Ini?
Ayah dan Bunda, mendidik anak adalah amanah terbesar yang Allah titipkan kepada kita. Dalam Islam, pendidikan merupakan proses dalam pembentukan karakter, akhlak, dan keimanan yang kokoh. Namun, tahukah Anda, mengenai pendidikan anak menurut islam?
Memahami tahapan ini akan membantu kita sebagai orang tua dalam memberikan pola asuh yang efektif dan sesuai syariat.
Artikel ini hadir untuk mengupas tuntas tiga tahapan pendidikan anak menurut Islam, mulai dari fase bermain hingga fase kemandirian. Kita akan membahas esensi setiap tahapan dan bagaimana peran Ayah serta Bunda dalam membimbing si kecil di dalamnya.
Diharapkan, setelah membaca ini, Anda dapat mengevaluasi apakah metode pendidikan yang selama ini diterapkan sudah sesuai, serta menemukan inspirasi baru untuk mencetak generasi yang cerdas dunia dan akhirat. Yuk, simak ulasan selengkapnya!
Tahapan Pendidikan Anak Menurut Islam
Mendidik anak adalah amanah besar bagi setiap orang tua. Dalam Islam, proses pendidikan tidak hanya berfokus pada kecerdasan intelektual, tetapi juga pada pembentukan iman, akhlak, dan pemahaman syariat. Maka dari itu, penting bagi Bunda untuk mengenal tahapan pendidikan anak dalam Islam agar anak tumbuh menjadi pribadi beriman dan berakhlak mulia.
Ulama besar menekankan bahwa pendidikan anak harus dimulai sejak dini, dimulai dari pembentukan dasar-dasar keimanan. Dalam pendidikan Islam, terdapat tiga tahapan utama yang menjadi pilar penting, yaitu:
1. Mempelajari Tauhid Sejak Dini
Tahapan pertama dalam tahapan pendidikan anak dalam Islam adalah mengenalkan anak kepada Allah atau yang dikenal dengan pendidikan tauhid. Di usia dini, anak perlu mengetahui siapa penciptanya, siapa yang memberinya rezeki, dan kepada siapa ia harus bergantung.
Pengenalan tauhid dapat dimulai dari hal-hal sederhana, seperti mengajak anak menyebut nama Allah ketika memulai aktivitas, mengenalkan nama-nama Allah, serta bercerita tentang kekuasaan Allah melalui ciptaan-ciptaan-Nya. Anak yang tumbuh dengan pemahaman tauhid akan memiliki ketenangan, percaya diri, serta arah hidup yang jelas.
2. Menanamkan Adab dan Akhlak
Setelah anak mengenal Allah, tahap berikutnya adalah mengajarkan adab dan akhlak. Rasulullah diutus untuk menyempurnakan akhlak, dan ini menunjukkan betapa pentingnya akhlak dalam Islam. Anak perlu diajarkan bagaimana bersikap terhadap orang tua, guru, teman, dan makhluk hidup lainnya.
Adab seperti berkata jujur, meminta izin, menyapa dengan salam, bersikap sopan, dan menyayangi yang lebih muda adalah contoh nyata yang perlu dibiasakan. Disebutkan bahwa pendidikan adab lebih efektif jika diberikan melalui teladan langsung dari orang tua.
3. Mengajarkan Ibadah
Tahapan selanjutnya dalam tahapan pendidikan anak dalam Islam adalah mengenalkan macam-macam aturan ibadah dan muamalah dasar. Hal ini mencakup tata cara wudhu, salat, berpuasa, dan etika sehari-hari seperti cara makan, bersuci, dan berdoa.
Sebagaimana Allah telah berfirman dalam Al-Quran surah Az-Zariyat ayat 56 yang berbunyi:
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْاِنْسَ اِلَّا لِيَعْبُدُوْنِ – ٥٦
Artinya : “Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku.”
Fiqih memberikan kerangka perilaku dalam kehidupan anak. Pendidikan ini penting diajarkan secara perlahan, sesuai usia, dan dikaitkan dengan cinta kepada Allah, bukan semata-mata sebagai aturan. Dengan demikian, anak akan melaksanakan ajaran Islam dengan kesadaran dan kebahagiaan.
5 Cara Mendidik Anak Menurut Islam yang Benar
Setelah memahami tahapan pendidikan anak dalam Islam, Bunda juga perlu mengetahui bagaimana cara mendidik anak dengan tepat sesuai ajaran Islam. Berikut lima cara yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari:
1. Menjadi Teladan dalam Perilaku Sehari-hari
Anak-anak belajar melalui pengamatan. Ketika orang tua menjaga shalat, berkata jujur, dan bersikap lembut, mereka akan menyerap nilai itu dan menirunya secara alami dalam kehidupan sehari-hari.
Menunjukkan adab seperti mengucapkan salam, membantu sesama, dan membaca doa bersama akan tertanam kuat dalam jiwa anak. Inilah bentuk pendidikan akhlak yang membekas lebih dalam daripada sekadar nasihat lisan.
2. Menyampaikan Nilai Islam lewat Cerita Inspiratif
Mengisahkan perjalanan hidup para nabi, sahabat, dan orang-orang saleh dapat memperkenalkan anak pada nilai-nilai Islam dengan cara yang menyenangkan dan mengena. Cerita lebih mudah dicerna oleh anak daripada penjelasan teoretis.
Melalui kisah kejujuran Nabi Ibrahim atau kesabaran Nabi Yunus, anak belajar menyerap hikmah dengan lebih emosional. Metode ini membentuk fondasi moral sekaligus menguatkan iman secara lembut.
3. Membiasakan Ibadah Sejak Kecil dengan Cara yang Menyenangkan
Anak belum memiliki kewajiban ibadah, namun mereka bisa mulai ikut serta dalam aktivitas seperti salat berjamaah, mendengar murottal, atau mengikuti acara pengajian keluarga.
Kegiatan ini dilakukan secara santai tanpa paksaan, misalnya menyediakan sajadah khusus untuk anak, memberi pujian saat ia menghafal doa, atau membuat kalender ibadah sebagai pengingat yang menyenangkan.
4. Mendidik Anak dengan Lembut dan Penuh Kasih Sayang
Islam menekankan pentingnya mendidik anak dengan kelembutan, bukan dengan kekerasan. Rasulullah selalu menyikapi anak-anak dengan kesabaran dan perhatian, bahkan saat mereka berbuat salah.
Sentuhan cinta akan membuat anak merasa aman dan dicintai. Mereka pun lebih terbuka pada nasihat, serta lebih mudah dibimbing ke arah kebaikan dengan hati yang lapang.
5. Menyertakan Doa dalam Setiap Langkah Pendidikan Anak
Mendidik anak tidak hanya mengandalkan usaha lahiriah, tetapi juga memohon pertolongan dari Allah. Doa orang tua adalah kekuatan besar dalam membentuk anak yang bertakwa dan berakhlak mulia.
Meneladani Nabi Ibrahim dan Nabi Zakaria yang senantiasa memanjatkan doa terbaik untuk anak-anak mereka, Bunda bisa membiasakan doa seperti QS. Ibrahim: 40 agar anak tumbuh dengan keimanan yang kokoh.
رَبِّ اجْعَلْنِيْ مُقِيْمَ الصَّلٰوةِ وَمِنْ ذُرِّيَّتِيْۖ رَبَّنَا وَتَقَبَّلْ دُعَاۤءِ ٤٠
Ya Tuhanku, jadikanlah aku dan sebagian anak cucuku orang yang tetap melaksanakan salat. Ya Tuhan kami, perkenankanlah doaku.
Pilihan Program Kelas TPQ Online Albata Cocok Bagi Usia Anak
Demikian Bunda, pilihan program kelas TPQ Online Albata yang cocok untuk anak dan remaja. Anda tidak perlu khawatir, TPQ Online Albata memberikan kesempatan pada anak untuk belajar mengaji dengan berbagai tingkatan usia ananda.
Sebagai tempat TPQ online anak terpercaya, Albata telah membuktikan diri sebagai mitra terbaik orang tua dalam mendidik anak menjadi generasi Qur’ani sejak dini. Dengan pendekatan personal, kurikulum yang matang, serta guru yang berkompeten, Albata layak menjadi pilihan utama bagi setiap keluarga Muslim di era digital saat ini.
Melalui platform daring ini, anak-anak tidak hanya mempelajari nilai-nilai Islam secara mendalam, tetapi juga berkesempatan untuk menghafal Al-Qur’an (tahfidz) dengan bimbingan yang tepat.
TPQ Albata Online juga menawarkan pembelajaran sesuai dengan Al-Qur’an dan Sunnah yang membahas tentang tauhid, tahsin, tartil, fiqih, adab hingga sirah. TPQ Online Albata untuk kisaran usia 7 hingga 13 tahun. Dengan menggunakan metode Fun Learning yang interaktif, anak-anak dapat mempelajari Al-Qur’an dengan cara yang menarik dan mudah dipahami, semuanya dilakukan dari kenyamanan rumah mereka sendiri.
Kurikulum yang komprehensif mencakup berbagai aspek penting, seperti tauhid, adab dan akhlak, fiqih, serta sirah nabi yang disajikan dalam bentuk animasi yang seru. Selain itu, program ini juga menyediakan tahsin dengan ustadzah yang sabar, serta tahfidz untuk mempererat hubungan anak dengan Al-Qur’an.
Kini dengan belajar secara daring bersama dengan TPQ Online Albata, anak akan mendapatkan kesempatan belajar secara fleksibel. Maka dari itu, segera daftarkan putra-putri Anda di TPQ Online Albata Online dan saksikan mereka tumbuh menjadi generasi Qurani yang cerdas dan berakhlak mulia.



