Belajar Adab Terbaik Melalui Ayat-ayat Al-Qur’an, Ini Cara Terbaik untuk Mengajarinya
Ayah dan Bunda, adab atau etika adalah fondasi penting dalam Islam. Membentuk anak yang beradab mulia adalah impian setiap orang tua. Namun, seringkali kita bingung harus mulai dari mana.
Tahukah Anda, sumber terbaik untuk mengajarkan adab bukan hanya dari teladan, tetapi juga langsung dari ayat-ayat Al-Qur’an? Kitab suci kita penuh dengan petunjuk tentang bagaimana seharusnya kita bersikap, berbicara, dan berinteraksi dengan sesama. Lalu, bagaimana cara terbaik untuk mengajarkan pada anak?
Artikel ini hadir untuk membantu Ayah dan Bunda memahami cara terbaik belajar adab melalui ayat-ayat Al-Qur’an. Kita akan membahas berbagai tips praktis, mulai dari memilih ayat yang relevan, mencontohkan langsung dalam kehidupan sehari-hari, hingga mengaitkan setiap adab dengan kecintaan pada Allah.
Diharapkan dengan pendekatan ini, si kecil akan tumbuh dengan akhlak yang indah, menjadikannya pribadi yang dicintai Allah dan sesama. Yuk, simak ulasan selengkapnya!
Mengenalkan Adab Islami kepada Anak Lewat Ayat Al-Qur’an
Adab atau tata krama dalam Islam bukan sekadar sopan santun, tetapi bagian dari ibadah dan cerminan akhlak yang diajarkan langsung oleh Allah melalui Al-Qur’an.
Mengenalkan adab kepada anak sejak dini adalah langkah penting dalam membentuk karakter yang berakhlak mulia. Namun, agar anak mudah memahami, orang tua perlu menyampaikan nilai-nilai ini dengan pendekatan yang sesuai dengan usia dan keseharian mereka.
Berikut lima jenis adab yang diajarkan dalam Al-Qur’an dan bisa mulai dikenalkan kepada anak melalui kebiasaan sehari-hari yang sederhana namun bermakna.
1. Adab Makan dan Minum di Surah Al-A’raf Ayat 31
۞ يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ خُذُوْا زِيْنَتَكُمْ عِنْدَ كُلِّ مَسْجِدٍ وَّكُلُوْا وَاشْرَبُوْا وَلَا تُسْرِفُوْاۚ اِنَّهٗ لَا يُحِبُّ الْمُسْرِفِيْنَࣖ ٣١
Allah berfirman dalam Surah Al-A’raf ayat 31: “Makan dan minumlah, dan jangan berlebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebihan.” Ayat ini mengajarkan bahwa makan dan minum bukan hanya soal kebutuhan fisik, tetapi juga tentang kesopanan, rasa syukur, dan pengendalian diri. Anak perlu dibiasakan untuk makan secukupnya, tidak berlebihan, dan menghargai makanan yang tersedia.
Orang tua bisa mulai dengan membiasakan anak membaca doa sebelum makan, duduk dengan tenang saat makan, dan tidak membuang makanan. Penjelasan sederhana seperti, “Allah suka anak yang makan dengan tertib dan tidak mubazir,” akan membantu anak memahami bahwa adab makan adalah bagian dari ibadah dan rasa hormat terhadap nikmat Allah.
2. Adab Kepada Orang Tua di Surah Al-Isra Ayat 23
۞ وَقَضٰى رَبُّكَ اَلَّا تَعْبُدُوْٓا اِلَّآ اِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ اِحْسٰنًاۗ اِمَّا يَبْلُغَنَّ عِنْدَكَ الْكِبَرَ اَحَدُهُمَآ اَوْ كِلٰهُمَا فَلَا تَقُلْ لَّهُمَآ اُفٍّ وَّلَا تَنْهَرْهُمَا وَقُلْ لَّهُمَا قَوْلًا كَرِيْمًا ٢٣
Dalam Surah Al-Isra ayat 23, Allah berfirman: “Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah berbuat baik kepada ibu bapakmu…” Ayat ini menekankan bahwa berbuat baik kepada orang tua adalah perintah langsung dari Allah, sejajar dengan perintah untuk menyembah-Nya. Anak perlu diajarkan untuk bersikap lembut, menghormati, dan tidak membantah orang tua.
Orang tua bisa menanamkan nilai ini dengan cara memberi contoh langsung. Misalnya, saat anak melihat ayah atau ibu membantu kakek-nenek, mereka akan belajar bahwa menghormati orang tua adalah bagian dari kehidupan sehari-hari.
Kalimat sederhana seperti, “Kita harus bicara pelan dan sopan ke Mama dan Papa karena itu perintah Allah,” akan memperkuat pemahaman anak tentang pentingnya adab kepada orang tua.
3. Adab Bertutur Kata di Surah Al-Baqarah Ayat 83
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَۙ ١٨٣
Allah berfirman dalam Surah Al-Baqarah ayat 83: “…dan ucapkanlah kata-kata yang baik kepada manusia…” Ayat ini menunjukkan bahwa tutur kata yang baik adalah bagian dari akhlak seorang muslim.
Anak-anak perlu dibiasakan untuk berbicara dengan sopan, tidak berkata kasar, dan tidak menyakiti orang lain dengan ucapan. Kata-kata yang baik bisa mempererat hubungan dan menciptakan suasana yang damai.
Orang tua bisa mulai dengan mengoreksi ucapan anak secara lembut saat mereka berkata tidak sopan. Misalnya, jika anak berkata dengan nada tinggi, orang tua bisa mengingatkan, “Yuk, kita bicara pelan-pelan seperti yang Allah ajarkan.” Dengan pembiasaan ini, anak akan memahami bahwa tutur kata yang baik bukan hanya sopan santun, tetapi juga bagian dari ibadah dan cara menjaga hati orang lain.
4. Adab Menjaga Pandangan dan Kesopanan di Surah An-Nur Ayat 30
قُلْ لِّلْمُؤْمِنِيْنَ يَغُضُّوْا مِنْ اَبْصَارِهِمْ وَيَحْفَظُوْا فُرُوْجَهُمْۗ ذٰلِكَ اَزْكٰى لَهُمْۗ اِنَّ اللّٰهَ خَبِيْرٌۢ بِمَا يَصْنَعُوْنَ ٣٠
Katakanlah kepada laki-laki yang beriman hendaklah mereka menjaga pandangannya dan memelihara kemaluannya. Demikian itu lebih suci bagi mereka. Sesungguhnya Allah Mahateliti terhadap apa yang mereka perbuat.
Dalam Surah An-Nur ayat 30–31, Allah memerintahkan laki-laki dan perempuan untuk menjaga pandangan dan menutup aurat. Ayat ini mengajarkan bahwa kesopanan dalam berpakaian dan sikap adalah bentuk penghormatan terhadap diri sendiri dan orang lain. Adab ini juga membantu menjaga kebersihan hati dan menghindari perilaku yang tidak pantas.
Orang tua bisa mengenalkan adab ini kepada anak dengan cara yang sederhana, seperti memilih pakaian yang sopan, menjelaskan batasan aurat, dan menjaga sikap saat berada di tempat umum.
Kalimat seperti, “Kita pakai baju yang rapi karena Allah suka anak yang menjaga kesopanan,” akan membantu anak memahami bahwa berpakaian dan bersikap baik adalah bagian dari ajaran Islam yang melindungi martabat manusia.
5. Adab Berteman dan Bersosialisasi di Surah Al-Hujurat Ayat 11
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا يَسْخَرْ قَوْمٌ مِّنْ قَوْمٍ عَسٰٓى اَنْ يَّكُوْنُوْا خَيْرًا مِّنْهُمْ وَلَا نِسَاۤءٌ مِّنْ نِّسَاۤءٍ عَسٰٓى اَنْ يَّكُنَّ خَيْرًا مِّنْهُنَّۚ وَلَا تَلْمِزُوْٓا اَنْفُسَكُمْ وَلَا تَنَابَزُوْا بِالْاَلْقَابِۗ بِئْسَ الِاسْمُ الْفُسُوْقُ بَعْدَ الْاِيْمَانِۚ وَمَنْ لَّمْ يَتُبْ فَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ الظّٰلِمُوْنَ ١١
Wahai orang-orang yang beriman, janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain (karena) boleh jadi mereka (yang diolok-olokkan itu) lebih baik daripada mereka (yang mengolok-olok) dan jangan pula perempuan-perempuan (mengolok-olok) perempuan lain (karena) boleh jadi perempuan (yang diolok-olok itu) lebih baik daripada perempuan (yang mengolok-olok). Janganlah kamu saling mencela dan saling memanggil dengan julukan yang buruk. Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) fasik setelah beriman. Siapa yang tidak bertobat, mereka itulah orang-orang zalim.
Surah Al-Hujurat ayat 11–12 mengajarkan agar kita tidak saling mencela, mengolok-olok, atau berprasangka buruk. Ayat ini menjadi dasar penting dalam membangun hubungan sosial yang sehat dan penuh empati. Anak-anak perlu dibimbing untuk memilih teman yang baik, tidak membully, dan menghargai perbedaan.
Orang tua bisa mengajarkan adab ini melalui pengalaman sehari-hari. Misalnya, saat anak bermain dengan teman, orang tua bisa mengingatkan, “Kalau ada teman yang berbeda, kita tetap harus baik dan tidak mengejek.” Dengan pembiasaan seperti ini, anak akan belajar bahwa bersosialisasi dalam Islam harus dilakukan dengan sikap saling menghormati dan menjaga perasaan orang lain.
5 Cara Efektif Mengajarkan Adab kepada Anak Sejak Dini
Mengajarkan adab kepada anak bukanlah tugas yang selesai dalam sehari. Ini adalah proses yang berlangsung terus-menerus, dimulai dari kebiasaan kecil hingga pembentukan karakter yang kuat.
Anak-anak belajar paling efektif melalui pengulangan, contoh nyata dari orang tua, dan suasana lingkungan yang mendukung. Maka dari itu, penting bagi orang tua untuk memahami pendekatan yang tepat agar nilai-nilai adab bisa tertanam secara alami dan menyenangkan.
Berikut lima cara yang terbukti efektif dalam mengenalkan adab kepada anak, berdasarkan hasil kajian ilmiah dan pengalaman praktis dalam dunia pendidikan anak usia dini.
1. Keteladanan Orang Tua
Anak-anak adalah peniru yang sangat cermat. Mereka lebih mudah menyerap perilaku yang mereka lihat daripada nasihat yang hanya mereka dengar. Oleh karena itu, orang tua perlu menjadi contoh nyata dalam menerapkan adab sehari-hari.
Misalnya, jika orang tua membiasakan diri berbicara sopan, bersikap sabar, dan menghormati orang lain, anak akan meniru sikap tersebut secara alami.
Penelitian dari Journal of Early Childhood Research (2018) menunjukkan bahwa anak usia dini lebih cepat memahami nilai moral melalui role model dibandingkan metode ceramah. Artinya, keteladanan jauh lebih efektif daripada sekadar memberi instruksi. Maka, orang tua perlu menyadari bahwa setiap tindakan mereka adalah pelajaran hidup bagi anak-anaknya.
2. Membacakan Ayat Al-Qur’an dan Kisah Nabi
Mengenalkan adab melalui kisah-kisah dalam Al-Qur’an dan cerita para nabi adalah cara yang menyentuh hati anak. Kisah Nabi Ayub yang sabar atau Nabi Muhammad yang jujur bisa menjadi contoh konkret yang mudah dipahami anak. Pendekatan naratif ini membuat anak lebih tertarik dan mampu mengaitkan nilai moral dengan situasi nyata dalam kehidupan mereka.
Metode bercerita terbukti meningkatkan kecerdasan moral anak. Orang tua bisa membacakan kisah sebelum tidur atau saat waktu santai bersama anak, lalu mengajak mereka berdiskusi ringan. Misalnya, “Kalau kamu jadi Nabi Ayub, apa yang kamu rasakan?” Dengan cara ini, anak belajar berpikir dan merasakan nilai-nilai adab secara mendalam.
3. Membiasakan Doa dan Zikir dalam Aktivitas Harian
Rutinitas ibadah yang sederhana bisa menjadi sarana efektif untuk menanamkan adab. Membaca doa sebelum makan, mengucapkan salam saat masuk rumah, atau berzikir sebelum tidur adalah contoh kecil yang berdampak besar. Kebiasaan ini bukan hanya memperkuat spiritualitas anak, tetapi juga membentuk sikap sopan, penuh rasa syukur, dan disiplin.
Orang tua bisa memulai dengan mengajak anak melafalkan doa bersama, lalu menjelaskan maknanya secara sederhana. Misalnya, “Kita baca doa makan supaya Allah berkahi makanan kita.” Dengan pembiasaan yang konsisten, anak akan memahami bahwa adab bukan hanya aturan, tetapi bagian dari hubungan mereka dengan Allah dan sesama.
4. Mendaftarkan Anak dalam Program Mengaji dengan Nilai Adab
Mengikutsertakan anak dalam program mengaji bukan hanya bertujuan agar mereka bisa membaca Al-Qur’an dengan baik, tetapi juga untuk menanamkan nilai-nilai adab yang terkandung dalam setiap ayat.
Banyak lembaga pendidikan Islam saat ini yang mengintegrasikan pembelajaran Al-Qur’an dengan penguatan karakter, seperti sopan santun, rasa hormat kepada orang tua, dan kebiasaan beribadah. Program seperti ini memberikan ruang bagi anak untuk belajar secara menyeluruh tidak hanya secara teknis, tetapi juga secara moral dan spiritual.
Orang tua bisa memilih tempat mengaji yang tidak hanya fokus pada hafalan atau tajwid, tetapi juga membimbing anak dalam memahami makna ayat dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Misalnya, saat anak belajar tentang ayat yang mengajarkan kesabaran, guru akan mengaitkannya dengan perilaku sabar saat bermain atau belajar di rumah. Dengan pendekatan seperti ini, anak akan lebih mudah memahami bahwa mengaji bukan sekadar membaca huruf Arab, tetapi juga belajar menjadi pribadi yang berakhlak mulia sesuai tuntunan Islam.
5. Lingkungan yang Konsisten dan Positif
Lingkungan tempat anak tumbuh sangat mempengaruhi pembentukan adab. Rumah yang penuh kasih sayang, sekolah yang menanamkan nilai Islami, dan komunitas yang mendukung akan memperkuat pembelajaran adab. Konsistensi antara apa yang diajarkan dan apa yang dilihat anak dari sekitarnya adalah kunci keberhasilan pendidikan karakter.
Orang tua perlu memastikan bahwa nilai-nilai adab yang diajarkan di rumah juga didukung oleh lingkungan luar. Misalnya, memilih sekolah yang mengajarkan sopan santun, atau mengajak anak bergabung dalam kegiatan komunitas Islami. Dengan lingkungan yang positif dan konsisten, anak akan lebih mudah menyerap dan menerapkan adab dalam kehidupan sehari-hari.
Kini Belajar dengan Metode Terbaik Untuk Anak Bisa di TPQ Online Albata
Belajar adab terbaik melalui Al-Qur’an dapat menjadi panduan bagi anak dalam bersikap dan perilaku anak sehari-hari. Pendidikan adab adalah investasi jangka panjang yang membentuk pribadi anak menjadi sosok yang santun, peduli, dan bertanggung jawab, baik kepada Allah maupun kepada sesama.
Menariknya di TPQ Online Albata, anak-anak tidak hanya akan belajar mengaji dan membaca Al-Qur’an, namun anak-anak juga akan belajar mengenai poin-poin adab yang penting untuk sikap dan akhlak anak.
TPQ Albata Online menawarkan solusi cerdas bagi pendidikan agama Islam anak usia 3 hingga 13 tahun. Dengan menggunakan metode Fun Learning yang interaktif, anak-anak dapat mempelajari Al-Qur’an dengan cara yang menarik dan mudah dipahami, semuanya dilakukan dari kenyamanan rumah mereka sendiri.
TPQ Online Albata membantu orang tua untuk memaksimalkan tumbuh kembang anak dengan pengajaran terbaik bersama ustadzah profesional. Segera daftarkan putra-putri Anda di TPQ Teens Albata Online dan saksikan mereka tumbuh menjadi generasi Qurani yang cerdas dan berakhlak mulia.




