Lembaga Pendidikan Montessori Islam

Simak Ini Pendekatan Parenting Ketika Anak Mulai Bertanya Tentang Allah Ya Bun!

pendekatan parenting
December 23, 2025

Ayah dan Bunda, tibalah saatnya si kecil mulai mempertanyakan “Di mana Allah?”, “Siapa yang menciptakan Allah?”, atau “Mengapa kita harus shalat?”. Momen ketika anak mulai bertanya tentang Allah adalah hadiah berharga. 

Ini menunjukkan akal dan rasa ingin tahu tentang Allah dan mereka sedang aktif berkembang. Sebagai orang tua, respons kita pada fase ini sangat krusial yakni hindari jawaban yang terlalu rumit atau menakutkan. Pendekatan parenting yang tepat haruslah lembut, jujur, dan menggunakan analogi yang dapat dicerna oleh nalar anak.

Artikel ini hadir untuk memandu Ayah dan Bunda menyambut pertanyaan-pertanyaan besar itu dengan bijaksana. Simak Ini cara terbaik untuk menjawab dan menanamkan cinta serta pemahaman tentang Allah melalui keindahan alam dan kasih sayang sehari-hari. Yuk, simak ulasan selengkapnya!

Pentingnya Aqidah Bagi Anak Sejak Dini 

Ayah dan Bunda, memahami pentingnya aqidah bagi anak sejak kecil tentu bisa meningkatkan kecintaan anak kepada Allah sejak dini. Anak jadi terbiasa melibatkan Allah dalam segala aktivitasnya. 

1. Aqidah sebagai Pondasi Kehidupan Anak

Akidah adalah dasar yang mengontrol setiap tindakan dan perilaku anak. Pendidikan akidah sejak dini membantu anak memiliki arah hidup yang jelas, karena mereka tumbuh dengan keyakinan bahwa Allah selalu hadir dalam kehidupan mereka.

Jika akidah tidak ditanamkan sejak kecil, anak akan lebih mudah terpengaruh oleh lingkungan yang negatif. Sebaliknya, akidah yang kuat membuat anak memiliki filter moral yang membantu mereka membedakan mana yang baik dan buruk.

2. Membentuk Karakter dan Kepribadian Islami

Dengan adanya pendidikan tauhid dan akidah sejak dini menjadikan anak pribadi yang taat kepada Allah dan bermanfaat bagi masyarakat. Anak belajar bahwa setiap perbuatan memiliki konsekuensi, sehingga mereka lebih berhati-hati dalam bertindak.

Selain itu, akidah juga membentuk bahasa dan perilaku anak. Karena anak cenderung meniru apa yang mereka lihat, orang tua sebagai teladan berperan besar dalam menanamkan nilai-nilai tauhid melalui kebiasaan sehari-hari.

3. Akidah Menjadi Dasar Ibadah dan Amal Saleh

Dalam perspektif Islam, ibadah adalah refleksi dari akidah. Ibadah yang dilakukan anak sejak dini, seperti doa harian atau shalat, adalah cerminan dari akidah yang tertanam. Tanpa akidah, ibadah hanya menjadi rutinitas tanpa makna.

Dengan akidah yang kuat, anak akan memahami bahwa ibadah bukan sekadar kewajiban, tetapi bentuk cinta dan ketaatan kepada Allah. Hal ini membuat mereka lebih konsisten dalam menjalankan amal saleh sepanjang hidup.

4. Menjadi Bekal Menghadapi Tantangan Masa Depan

Perubahan zaman membawa banyak pengaruh negatif, mulai dari gaya hidup bebas hingga arus informasi yang tidak terkendali. Anak yang memiliki akidah kuat akan lebih siap menghadapi tantangan ini. Mereka memiliki pegangan yang jelas sehingga tidak mudah goyah oleh tren atau budaya yang bertentangan dengan nilai Islam.

Akidah juga membantu anak membangun kepercayaan diri. Mereka tahu siapa diri mereka, apa tujuan hidupnya, dan kepada siapa mereka bergantung. Hal ini membuat anak lebih tegar dalam menghadapi tekanan sosial maupun akademik.

5. Akidah sebagai Amanah Orang Tua

Dalam pandangan Islam, anak adalah amanah yang harus dijaga. Salah satu kewajiban utama orang tua adalah menanamkan akidah sejak dini. Masa kanak-kanak adalah periode emas yang tidak akan terulang, sehingga pendidikan akidah harus dimulai sedini mungkin.

Dengan memberikan pendidikan akidah, orang tua bukan hanya memenuhi kewajiban agama, tetapi juga memberikan bekal berharga untuk masa depan anak. Akidah akan menjadi cahaya yang membimbing mereka dalam setiap langkah kehidupan.

Pendekatan Parenting Menjelaskan Tauhid pada Anak

Nah Ayah dan Bunda, memahami pentingnya akidah bagi anak tentu hal yang sudah harus ditanamkan pada anak sejak dini. Salah satu bagian dari akidah kita adalah tauhid. Belajar menyakini dan mengesakan Allah tentu bukan hal yang mudah. Maka dari itu, ada beberapa tahapan yang bisa Anda coba untuk memberikan pemahaman tauhid pada anak.  

Menggunakan Cerita Islami

Cerita Islami adalah cara efektif untuk menjelaskan tauhid. Orang tua bisa membacakan kisah nabi yang menekankan keesaan Allah, lalu mengajak anak berdiskusi tentang pesan moralnya. Cerita membuat anak lebih mudah memahami konsep abstrak.

Storytelling meningkatkan daya ingat anak. Dengan cara ini, parenting tauhid pada anak lebih seru karena mereka terhubung dengan kisah yang inspiratif.

Menggunakan Bahasa Sederhana

Anak usia dini belum mampu memahami istilah teologis yang rumit. Oleh karena itu, orang tua perlu menggunakan bahasa sederhana, misalnya menjelaskan bahwa Allah adalah pencipta segala sesuatu. Penjelasan singkat dan jelas membantu anak memahami tauhid sesuai kapasitas mereka.

Mulai dengan komunikasi sederhana meningkatkan pemahaman anak terhadap nilai agama. Dengan cara ini, parenting tauhid pada anak lebih efektif karena anak tidak merasa bingung.

Memberikan Teladan Nyata

Teladan orang tua sangat berpengaruh dalam membentuk pemahaman tauhid anak. Ketika orang tua konsisten beribadah, anak akan meniru kebiasaan tersebut. Teladan nyata lebih kuat daripada sekadar nasihat.

Membiasakan anak dengan membantu anak membentuk kebiasaan ibadah. Dengan cara ini, parenting tauhid pada anak lebih berhasil karena anak melihat contoh nyata setiap hari.

Membiasakan Doa Harian

Doa harian seperti doa sebelum makan, sebelum tidur, atau saat keluar rumah bisa menjadi sarana mengenalkan tauhid. Anak belajar bahwa setiap aktivitas harus diawali dengan mengingat Allah.

Rutinitas doa meningkatkan kesadaran spiritual anak. Dengan cara ini, parenting tauhid pada anak lebih bermakna karena anak terbiasa mengingat Allah dalam kehidupan sehari-hari.

Melibatkan Anak dalam Aktivitas Ibadah Sederhana

Mengenalkan anak dengan melibatkan anak dalam berbagai kegiatan ibadah sederhana bisa menjadi bagian dari mengenalkan Allah. Misalnya mengajak anak shalat sejak dini, membuat anak terbiasa bahwa ia membutuhkan Allah dalam setiap ibadah. Anak belajar bahwa Allah mengajarkan kepedulian dan kasih sayang terhadap sesama.

Keterlibatan anak dalam kegiatan sosial Islami meningkatkan rasa tanggung jawab. Dengan cara ini, parenting tauhid pada anak lebih bermakna karena anak belajar melalui pengalaman nyata.

Mengenalkan Tauhid Pada Anak Kini Lebih Menyenangkan Bersama Albata Private Home Visit! 

Program belajar mengaji  dan belajar tauhud dengan montessori serta nilai-nilai islam anak di rumah yang telah menyesuaikan pembelajaran dengan usia anak. 

Dengan pengajar bersertifikat, pendekatan menyenangkan, serta integrasi nilai-nilai Islam dalam setiap sesi, Albata menjadi pilihan tepat bagi orang tua yang ingin menghadirkan pendidikan mengaji yang berkualitas langsung di rumah.

Lembaga pendidikan dengan pengajaran private yang terpercaya yakni Albata Private Home Visit. Albata Private Home Visit memberikan fasilitas pengajaran nilai-nilai islam seperti tauhid, fiqih, sirah, adab, tahsin, dan tahfidz yang terjangkau dan sesuai untuk kebutuhan anak. Anak juga belajar montessori yang fun learning dalam proses mengaji. 

Kini mengaji dan menghafal Al-Qur’an bagi anak bisa semakin mudah dan terjangkau walaupun hanya dari rumah saja. Bisa pilih ustadzah sesuai dengan kebutuhan ananda, pengajaran tahfidz dapat berjalan dengan lancar. 

Jadi, tunggu apalagi, hubungi program Albata Tahfidz Private Home Visit, maka semua keuntungan mengaji dan menghafal Al-Qur’an bisa semakin mudah. Informasi selanjutnya, Anda bisa melihat website Albata di albata.id atau social media Albata yakni albata.id. Anda juga bisa menghubungi kami melalui button diatas. 

Leave A Comment:

Your email address will not be published. Required fields are marked *