Lembaga Pendidikan Montessori Islam

Mengapa Parenting itu Quality Time Lebih Penting daripada Quantity Time?

quality time bersama anak
September 2, 2025

Ayah dan Bunda, di tengah kesibukan yang padat, seringkali kita merasa bersalah karena tidak bisa menghabiskan banyak waktu dengan anak. Kita terjebak dalam dilema antara quantity time dan quality time. 

Namun, tahukah Anda, sebuah penelitian menunjukkan bahwa quality time jauh lebih penting daripada jumlah waktu yang dihabiskan? Momen kebersamaan yang berkualitas, meski singkat, mampu menciptakan ikatan emosional yang kuat, menumbuhkan rasa aman pada anak, dan memperkuat komunikasi dalam keluarga.

Artikel ini hadir untuk mengupas tuntas mengapa quality time lebih penting daripada quantity time. Kita akan membahas tips praktis untuk menciptakan momen yang berharga, bagaimana fokus pada anak dapat memengaruhi perkembangan mereka, dan cara mengubah waktu luang yang singkat menjadi momen yang tak terlupakan. 

Diharapkan dengan informasi ini, Ayah dan Bunda bisa lebih menghargai setiap detik kebersamaan dengan buah hati. Yuk, simak ulasan selengkapnya!

Mengapa Quality Time Lebih Penting daripada Quantity Time? 

Banyak orang tua mengira bahwa semakin lama waktu yang dihabiskan bersama anak, maka semakin terpenuhi kebutuhan emosional mereka. Padahal, bukan lamanya waktu yang paling berpengaruh, melainkan kualitas dari interaksi yang terjadi selama waktu tersebut. 

Inilah yang disebut dengan quality time waktu berkualitas yang diisi dengan perhatian penuh, komunikasi hangat, dan keterlibatan emosional yang mendalam.

Quality time memiliki dampak besar terhadap perkembangan anak. Penelitian menunjukkan bahwa anak yang mendapatkan perhatian berkualitas dari orang tuanya cenderung memiliki kesehatan mental yang lebih stabil, kemampuan sosial yang lebih baik, serta rasa percaya diri yang tinggi. 

Dengan kata lain, meskipun orang tua memiliki waktu terbatas, jika digunakan dengan penuh perhatian, hasilnya jauh lebih bermakna.

1. Membentuk Ikatan Emosional yang Kuat

Quality time menjadi pondasi utama dalam membangun hubungan emosional yang sehat antara anak dan orang tua. Ketika orang tua meluangkan waktu untuk mendengarkan cerita anak, berbicara dari hati ke hati, atau sekadar hadir secara utuh, anak merasa dicintai dan dihargai. Momen-momen sederhana ini menciptakan rasa aman dan kelekatan emosional yang kuat.

Kualitas interaksi jauh lebih berpengaruh terhadap perkembangan anak dibandingkan sekadar lamanya waktu bersama. Artinya, meskipun orang tua sibuk, memberikan waktu yang benar-benar fokus dan penuh perhatian tetap jauh lebih bernilai bagi anak.

2. Menumbuhkan Rasa Percaya Diri pada Anak

Anak yang sering diajak berinteraksi secara berkualitas akan merasa dirinya penting dan didengar. Ketika pendapat dan perasaan mereka dihargai, anak tumbuh dengan rasa percaya diri yang sehat. Mereka menjadi lebih berani mencoba hal-hal baru, lebih mandiri, dan lebih siap menghadapi tantangan dalam kehidupan sehari-hari.

Rasa percaya diri yang dibangun melalui quality time juga membantu anak mengembangkan harga diri yang stabil. Mereka tidak mudah bergantung pada pengakuan dari luar, karena sudah merasa diakui dan dihargai oleh orang terdekatnya. Ini menjadi bekal penting dalam membentuk karakter anak yang kuat dan tangguh.

3. Mendukung Perkembangan Sosial dan Emosional

Quality time memberikan ruang bagi anak untuk belajar mengelola emosi dan membangun keterampilan sosial. Ketika orang tua mengajak anak berdiskusi tentang perasaan, mengajarkan cara menghadapi konflik, atau sekadar menunjukkan empati, anak belajar menyalurkan emosi dengan cara yang sehat dan konstruktif.

Interaksi penuh perhatian dari orang tua sangat berperan dalam membentuk kemampuan regulasi emosi anak sejak dini. Anak yang terbiasa mendapat dukungan emosional akan lebih mudah menjalin hubungan sosial yang positif dan mampu beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya.

4. Meningkatkan Kesehatan Mental Anak

Anak yang kurang mendapatkan perhatian berkualitas dari orang tua lebih rentan mengalami stres, kecemasan, dan gangguan emosional. Sebaliknya, quality time memberikan rasa aman dan stabil yang menjadi pondasi bagi kesehatan mental anak. Ketika anak merasa didampingi dan dipahami, mereka lebih tenang dan bahagia.

Dukungan emosional dari orang tua merupakan faktor protektif terhadap risiko gangguan mental pada anak dan remaja. Dengan quality time yang konsisten, orang tua dapat membantu anak membangun ketahanan emosional dan keseimbangan psikologis yang sehat.

Kegiatan Quality Time yang Bermakna Bersama Anak

Quality time tidak harus dilakukan dalam durasi panjang atau dengan aktivitas yang rumit. Yang terpenting adalah kehadiran penuh dan keterlibatan emosional orang tua dalam setiap kegiatan. Berikut adalah beberapa contoh aktivitas yang dapat menjadi momen berharga bagi anak.

1. Membaca Buku Bersama

Membacakan cerita kepada anak adalah kegiatan sederhana yang memiliki banyak manfaat. Selain memperkaya kosakata dan melatih imajinasi, anak juga belajar memahami nilai-nilai moral dari cerita yang dibacakan. Aktivitas ini menciptakan suasana intim dan menyenangkan antara anak dan orang tua.

Orang tua secara rutin dapat meningkatkan kemampuan literasi dan perkembangan bahasa anak sejak dini. Lebih dari itu, anak merasa diperhatikan dan dihargai ketika orang tua meluangkan waktu khusus untuk membacakan buku.

2. Makan Bersama dengan Obrolan Hangat

Waktu makan sering kali dianggap sebagai rutinitas biasa, padahal sebenarnya ini adalah momen penting untuk membangun komunikasi yang hangat. Duduk bersama di meja makan sambil berbagi cerita tentang hari yang dilalui membuat anak merasa diperhatikan dan dihargai.

Keluarga yang rutin makan bersama memiliki anak dengan keterampilan sosial yang lebih baik dan risiko perilaku negatif yang lebih rendah. Makan bersama bukan hanya soal nutrisi, tetapi juga tentang membangun hubungan yang sehat dan penuh makna.

3. Bermain Bersama di Rumah

Bermain adalah bahasa universal anak. Ketika orang tua ikut terlibat dalam permainan, anak merasa lebih dekat dan lebih dihargai. Tidak perlu permainan yang rumit lego, puzzle, atau permainan imajinatif sederhana sudah cukup untuk menciptakan momen berkualitas.

Melalui bermain, orang tua juga dapat mengenal karakter anak lebih dalam. Anak belajar tentang kerja sama, kesabaran, dan sportivitas. Bermain bersama menjadi sarana yang efektif untuk membangun komunikasi, memperkuat ikatan emosional, dan menanamkan nilai-nilai positif.

4. Aktivitas Outdoor yang Menyenangkan

Mengajak anak bermain di luar ruangan, seperti berjalan-jalan di taman, bersepeda, atau piknik kecil, memberikan manfaat ganda. Selain mempererat hubungan emosional, anak juga mendapatkan manfaat fisik dari udara segar dan sinar matahari. Interaksi dengan lingkungan sekitar juga memperkaya pengalaman anak.

Outdoor bersama orang tua dapat menurunkan tingkat stres pada anak dan mendukung kesehatan fisik mereka. Aktivitas luar ruangan menjadi cara yang menyenangkan untuk membangun kenangan positif dan memperkuat hubungan keluarga.

5. Percakapan Sebelum Tidur

Momen menjelang tidur adalah waktu yang ideal untuk berbicara dengan anak secara lebih personal. Orang tua dapat menanyakan perasaan anak, mendengarkan cerita mereka, atau memberikan pelukan hangat. Percakapan ringan sebelum tidur membantu anak merasa tenang dan dihargai.

Kebiasaan ini memperkuat ikatan emosional dan menciptakan rasa aman yang penting bagi anak. Anak yang terbiasa mendapat perhatian penuh sebelum tidur cenderung lebih bahagia dan lebih mudah tidur dengan perasaan nyaman. Quality time di penghujung hari menjadi penutup yang penuh makna dalam rutinitas keluarga.

Yuk Tingkatkan Quality Time Bersama Anak 

Quality time jauh lebih penting daripada sekadar quantity time. Anak tidak selalu mengingat berapa lama orang tuanya ada di rumah, tetapi mereka akan selalu mengingat bagaimana orang tua hadir dengan penuh perhatian dalam hidupnya. 

Quality time mampu memperkuat ikatan emosional, menumbuhkan rasa percaya diri, mendukung perkembangan sosial-emosional, serta melindungi kesehatan mental anak.

Melalui kegiatan sederhana seperti membaca bersama, makan bersama, bermain, atau sekadar berbincang sebelum tidur, orang tua sudah memberi hadiah berharga yang akan dikenang anak sepanjang hidupnya.

Reference 

Quality Time vs. Quantity Time: Impact on Child Development. Diakses pada 2025

Leave A Comment:

Your email address will not be published. Required fields are marked *