Lembaga Pendidikan Montessori Islam

5 Skill yang Dimiliki Ibu Baru Untuk Anak Pertama, Berikan Pola Asuh yang Terbaik

ibu baru
February 22, 2025

Menjadi seorang ibu tentu menjadi pengalaman yang luar biasa dan penuh tantangan, terutama bagi mereka yang baru pertama kali memiliki anak. Peran ibu tidak hanya sebatas melahirkan dan merawat bayi, ada sejumlah skill ibu baru yang perlu dikuasai. 

Mulai dari kemampuan dasar seperti mengganti popok dan menyusui, hingga kemampuan yang lebih kompleks seperti memahami bahasa bayi dan memberikan stimulasi yang tepat untuk tumbuh kembangnya.

Dalam artikel ini, kita akan membahas 5 keterampilan penting yang perlu dimiliki oleh ibu baru untuk anak pertama. Kami akan mengulas secara mendalam mengenai keterampilan-keterampilan tersebut, serta memberikan tips dan trik untuk mengembangkan dan mengoptimalkan kemampuan pengasuhan anak. 

Dengan memiliki keterampilan yang baik, seorang ibu dapat memberikan pola asuh yang terbaik bagi buah hatinya. 

Bagaimana Kehidupan Ibu Baru? 

Transisi menjadi ibu bukanlah sesuatu yang mudah. Ada banyak hal yang perlu diperjuangkan ibu selama masa pemulihan pasca melahirkan dan merawat si kecil. Maka dari itu, perlu adanya dukungan dan motivasi yang diberikan oleh orang disekitarnya agar ibu selalu merasa nyaman dengan kehidupannya pasca melahirkan. 

Ibu baru perlu menyesuaikan diri dengan peran barunya. Banyak perubahan gaya hidup yang dilakukan untuk beradaptasi dengan kehidupan baru sebagai seorang ibu.

Fase penyesuaian ini memerlukan waktu dan usaha yang cukup banyak, mulai dari membangun kembali aktivitas sehari-hari hingga membuat setiap keputusan yang berkaitan dengan anak.

Misalnya seperti pada proses menyusui, banyak orang beranggapan bahwa keberhasilan menyusui datang secara alami dan tidak perlu dipelajari. Namun kenyataannya, banyak wanita mengalami kesulitan dalam menyusui anak pertamanya.

Menurut Lisa Spiegel, seorang pakar psikologi dari New York, anggapan tersebut tidak benar karena menyusui dengan benar memerlukan pengetahuan dan latihan. Selain itu, menyusui juga bisa membuat ibu merasa tertekan karena dokter, teman, dan keluarga yang mengharapkan ibu untuk menyusui bayi yang baru lahir.

Hal ini terjadi karena belum berpengalaman, banyak ibu baru merasa cemas terhadap perkembangan dan kesehatan anaknya. Selain karena kurangnya pengalaman dan informasi, ada pula aspek biologis dari rasa khawatir tersebut.

Banyaknya komentar dari keluarga dan kerabat membuat ibu baru merasa harus menjadi sosok yang sempurna, hingga ia merasa tertekan.

Setidaknya, seorang ibu baru akan mendapatkan komentar bahwa seorang istri harus selalu tampil cantik di hadapan suaminya, namun pada saat yang sama ia juga harus mengurus rumah dan anaknya.

Bagi ibu baru yang sedang berjuang memberikan perawatan terbaik untuk anak, ada baiknya untuk berusaha dan belajar hal-hal baru sebagai seorang ibu. Jika mengalami kesulitan, jangan ragu untuk mendiskusikannya dengan orang yang dipercaya. Tidak perlu menjadi ibu yang sempurna. Lumrah jika Anda melakukan kesalahan dalam satu atau dua hal. 

5 Skill Ibu Baru yang Perlu Diketahui 

Nah, untuk ibu baru ada beberapa hal yang perlu diperhatikan selama masa pasca melahirkan. Ada berbagai skill baru yang perlu Anda kuasai mulai dari cara menyusui hingga pemenuhan kebutuhan diri sendiri yang tidak boleh Bunda abaikan. 

Ibu baru juga harus memastikan bahwa semua kebutuhan dirinya dan keluarganya terpenuhi dengan baik. Meskipun bukan tugas yang mudah, bukan berarti tidak dapat dikuasai. Berikut adalah keahlian yang wajib dimiliki oleh ibu baru:

Memahami Kebutuhan Diri Sendiri 

Sebagai ibu baru, perhatian kita cenderung terfokus pada Si Kecil. Sedikit gerakan anak saja membuat kita mencari tahu apa yang dia butuhkan dan penyebabnya. 

Tanpa disadari, kebiasaan ini membuat kita lupa pada kebutuhan diri sendiri. Tubuh dan emosi kita juga membutuhkan “asupan gizi,” terutama dalam mengelola emosi. Luangkan waktu minimal setengah jam setiap malam untuk melakukan hal yang disukai. Ini membantu rehat sejenak dari tugas-tugas dan mengenyahkan berbagai kekhawatiran.

Lebih Sabar dan Ikhlas Kesabaran

sangat diperlukan dalam mengasuh anak. Ibu harus mampu mengendalikan diri dan emosi dengan baik, terutama jika belum berpengalaman. Menjadi ibu yang sabar dan tetap dihormati anak akan memberikan dampak positif. 

Orang tua yang baik harus membangun hubungan saling percaya, penuh kasih sayang, dan saling menghormati dengan anak. 

Melatih kesabaran dalam mengasuh anak memang membutuhkan waktu, serta mengendalikan diri dan pikiran negatif. Berbagi cerita dengan pasangan atau teman yang lebih berpengalaman juga bermanfaat. Sesekali melakukan me time membantu merasa lebih baik dan bebas stres dalam mengasuh anak.

Tetap Bahagia Mengurus Rumah

Bekerja, dan mengasuh anak sering membuat ibu baru terjebak dalam rutinitas dan kelelahan yang tak berujung. Hal ini membuat ibu lupa untuk membahagiakan diri sendiri dan menjadi stres. 

Padahal, kebahagiaan keluarga dimulai dari ibu yang bahagia. Jangan takut atau sungkan meminta bantuan pasangan, pengasuh anak, kerabat, atau teman untuk menjaga anak saat perlu keluar. Menghabiskan waktu sejenak untuk diri sendiri dapat membuat ibu merasa segar, sehat, dan lebih siap merawat anak. 

Agar menjadi ibu yang bahagia, ingatlah untuk tidak selalu memperhatikan komentar orang lain. Biasakan mengatakan hal-hal positif pada diri sendiri, bukan mengkritik dan menyalahkan diri. Ingat, jika ibu bahagia, anak juga akan bahagia.

Memahami Hal Mengenai Menyusui Bagi Anak

Sering merasa cemas dan takut jika bayi tidak bisa menyusui dengan lancar atau jumlah ASI tidak mencukupi. Sebenarnya, menyusui dengan benar tidak sulit karena bayi sudah memiliki kemampuan alami untuk mengisap susu. 

Dalam penelitian, proses produksi dan sekresi ASI. Proses ini dimulai sejak kehamilan dan terus berlangsung setelah melahirkan. Hormon prolaktin dan oksitosin berperan penting dalam proses ini. Pada tahap ini, hormon prolaktin memproduksi ASI, sedangkan oksitosin memicu kontraksi otot yang membantu aliran ASI keluar dari puting susu. 

Maka dari itu, proses menyusui ini tentu membutuhkan mood yang baik bagi ibu agar asi lancar dalam memproduksi ASI. Ada anjuran yang bisa dilakukan Ibu selama masa menyusui agar hasil maksimal. Anda bisa mengikuti aturan dari IDAI

Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menjelaskan bahwa jadwal menyusui bayi baru lahir sebaiknya sekitar 8-12 kali dalam sehari, dengan waktu menyusui sekitar 10-15 menit sekali.

Membentuk Bonding dengan Anak

Membangun Ikatan emosional dengan anak Ikatan antara ibu dan bayi adalah ikatan emosional yang kuat. Ikatan ini terdiri dari cinta, kasih sayang, kehangatan, kebahagiaan, dan rasa aman.

Tanpa ikatan ini, ibu dan buah hati tidak akan merasa terhubung erat. Kedekatan ini bisa tumbuh melalui pengasuhan sehari-hari. Semakin banyak aktivitas yang dilakukan bersama Si Kecil, semakin kuat pula ikatan yang terjalin.

Setelah buah hati lahir, luangkan lebih banyak waktu untuk melakukan kontak kulit dengan bayi. Ibu dapat meletakkan bayi di atas perut dan dada saat menyusui sehingga kulit bisa bersentuhan. Si Kecil pasti akan merasa nyaman di dekat ibu.

Menjaga Kesehatan Mental dan Fisik Bagi Ibu Baru 

Nah, untuk memaksimalkan agar kesehatan bagi Ibu dan anak selalu terjaga. Ibu baru juga perlu memperhatikan kesehatan fisik dan mental. Pemeriksaan fisik bisa dilakukan dengan berkonsultasi dengan dokter profesional. 

Bagi suami dan orang-orang yang sering berinteraksi dengan ibu, maka pastikan Ibu dalam keadaan sehat baik raga maupun jiwanya. Perhatikan beberapa hal ini saat masa pasca melahirkan. 

Misalnya, melakukan pemeriksaan secara fisik ke dokter dengan melakukan memeriksa postur tubuh, kondisi punggung, dan cara berjalan klien. Mereka akan mengecek apakah ada kelainan pada otot punggung seperti lordosis, kifosis, atau skoliosis, maupun ketimpangan. 

Selain itu, mereka juga akan memperhatikan kekuatan ibu saat berjalan, apakah tampak nyaman dan sehat.

Untuk kesehatan mental, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional menjelaskan bahwa ibu yang baru melahirkan memiliki tingkat stress yang tinggi. Tingkat stres yang tinggi dapat bertahan dalam jangka waktu yang lama dan berujung pada berbagai masalah kesehatan, seperti tekanan darah tinggi dan penyakit jantung.

Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menghindari stres. Misalnya, melakukan aktivitas yang menyenangkan, mengelola stres, serta membangun ikatan yang kuat antara suami dan istri.

Reference

Dr Dadi Ahmad Roswandi, dkk. 2021. Pendampingan Keluarga Ibu Hamil dan Pasca Persalinan. Jakarta: Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional

WebMD. Diakses pada 2025. Tips for New Moms: The First Few Weeks

Brides. Diakses pada 2025. This Is the Best Advice for New Moms

Parents. Diakses pada 2025. Parenting Tips Every New Mom Needs

What to expect. Diakses pada 2025. Best Advice for New Parents

Leave A Comment:

Your email address will not be published. Required fields are marked *