Kurikulum Montessori Islam vs Montessori Umum, Bedanya Apa?
Ayah dan Bunda, mungkin Anda pernah bertanya-tanya, “Apa bedanya Kurikulum Montessori Islam vs Montessori Umum?” Keduanya memiliki pondasi yang sama, yaitu menghormati anak sebagai individu, mendorong kemandirian, dan pembelajaran melalui eksplorasi. Namun, perbedaan krusialnya terletak pada integrasi nilai-nilai keagamaan.
Kurikulum Montessori Islam menggabungkan metode ilmiah Maria Montessori dengan ajaran Al-Qur’an dan Sunnah, sehingga anak tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga memiliki akhlak mulia dan pondasi keimanan yang kokoh.
Artikel ini hadir untuk mengupas tuntas perbedaan kedua kurikulum tersebut. Kita akan membahas bagaimana nilai-nilai Islami disisipkan dalam setiap aspek pembelajaran, mulai dari practical life hingga sensorial.
Diharapkan dengan informasi ini, Anda bisa menentukan pilihan terbaik untuk pendidikan buah hati. Yuk, simak ulasan selengkapnya!
Memahami Perbedaan Kurikulum Montessori Islam dan Montessori Umum
Metode Montessori dikenal luas sebagai pendekatan pendidikan anak usia dini yang menekankan pada kemandirian, eksplorasi, dan pembelajaran melalui pengalaman langsung. Di Indonesia, pendekatan ini berkembang lebih jauh dengan hadirnya kurikulum Montessori Islam sebuah model yang menggabungkan prinsip-prinsip Montessori dengan nilai-nilai Al-Qur’an dan Sunnah.
Meskipun keduanya memiliki kesamaan dalam hal kebebasan belajar dan pengakuan terhadap potensi anak, Montessori Islam menambahkan dimensi spiritual yang memperkaya proses pendidikan secara menyeluruh.
Perbedaan antara Montessori Islam dan Montessori umum bukan sekadar tambahan materi agama, tetapi menyentuh filosofi, tujuan, dan cara pandang terhadap anak sebagai makhluk ciptaan Allah. Berikut adalah penjabaran perbedaan utama antara keduanya:
1. Landasan Filosofi

Montessori umum berakar pada pemikiran Maria Montessori yang menekankan bahwa anak memiliki dorongan alami untuk belajar dan berkembang. Pendidikan diarahkan untuk mendukung proses tersebut dengan lingkungan yang sesuai. Sementara itu, Montessori Islam berlandaskan pada Al-Qur’an dan Sunnah, yang memandang pendidikan sebagai sarana membentuk manusia yang tidak hanya cerdas, tetapi juga beriman dan berakhlak mulia.
Dengan landasan ini, Montessori Islam tidak hanya fokus pada perkembangan kognitif dan motorik anak, tetapi juga pada pembinaan spiritual dan moral. Tujuan pendidikan menjadi lebih luas: membentuk anak yang mengenal Tuhannya, mencintai Rasul-Nya, dan menjadikan ilmu sebagai jalan menuju kebaikan dunia dan akhirat.
2. Lingkungan Belajar
Dalam Montessori umum, ruang kelas dirancang dengan material edukatif yang mendukung eksplorasi anak secara mandiri. Alat-alat disusun rapi dan mudah dijangkau, agar anak dapat memilih dan menggunakan sesuai kebutuhannya. Montessori Islam mempertahankan prinsip ini, namun menambahkan elemen-elemen keislaman seperti mushaf Al-Qur’an, kartu doa harian, dan alat praktik ibadah yang sesuai dengan usia anak.
Lingkungan belajar yang Islami ini tidak hanya mendukung perkembangan akademik, tetapi juga membentuk kebiasaan baik sejak dini. Anak terbiasa melihat dan menggunakan simbol-simbol keimanan dalam kesehariannya, sehingga nilai-nilai spiritual menjadi bagian alami dari proses belajar.
3. Materi Pembelajaran

Montessori umum memiliki lima area utama: practical life, sensorial, language, mathematics, dan cultural studies. Montessori Islam tetap menggunakan lima area tersebut, namun diperkaya dengan konten Islami. Misalnya, anak diajak membaca doa sebelum aktivitas, mengenal huruf hijaiyah, memahami rukun iman dan Islam, serta mempelajari kisah para nabi sebagai bagian dari cultural studies.
Dengan integrasi ini, anak tidak hanya belajar keterampilan hidup dan akademik, tetapi juga mengenal nilai-nilai agama secara kontekstual. Materi pembelajaran menjadi lebih bermakna karena dikaitkan dengan ajaran Islam yang relevan dengan kehidupan anak.
4. Tujuan Akhir
Montessori umum bertujuan membentuk anak yang mandiri, kreatif, dan siap menghadapi tantangan kehidupan modern. Montessori Islam menambahkan tujuan spiritual, yaitu membentuk anak yang cinta kepada Allah dan Rasul-Nya, serta memiliki akhlak yang baik sebagai bekal hidup di dunia dan akhirat.
Pendekatan ini menjadikan pendidikan sebagai proses pembinaan jiwa, bukan sekadar pengembangan intelektual. Anak diajarkan bahwa belajar adalah bagian dari ibadah, dan bahwa ilmu yang diperoleh harus digunakan untuk kebaikan dan kebermanfaatan.
5. Peran Guru
Dalam Montessori umum, guru berperan sebagai fasilitator yang mendampingi anak mengeksplorasi pengetahuan secara mandiri. Montessori Islam mempertahankan peran ini, namun menambahkan fungsi guru sebagai teladan dalam akhlak, pembiasaan ibadah, dan penyampai nilai-nilai spiritual dalam setiap aktivitas belajar.
Guru dalam Montessori Islam tidak hanya mengarahkan anak secara akademik, tetapi juga membimbing mereka dalam membentuk karakter Islami. Kehadiran guru menjadi representasi nilai-nilai yang ingin ditanamkan, sehingga anak belajar melalui contoh nyata dalam keseharian.
Perbedaan Montessori Islam dan Montessori Umum
Aspek | Montessori Umum | Montessori Islam |
Landasan Filosofi | Berakar pada pemikiran Maria Montessori, menekankan dorongan alami anak untuk belajar dan berkembang melalui lingkungan yang sesuai. Fokus pada perkembangan kognitif dan motorik. | Berlandaskan Al-Qur’an dan Sunnah. Pendidikan dipandang sebagai sarana membentuk manusia cerdas, beriman, dan berakhlak mulia. Fokus pada kognitif, motorik, spiritual, dan moral. |
Lingkungan Belajar | Ruang kelas didesain dengan material edukatif untuk eksplorasi mandiri. Alat disusun rapi agar mudah dijangkau anak. | Mempertahankan prinsip kemandirian, ditambah elemen Islami seperti mushaf Al-Qur’an, kartu doa harian, dan alat praktik ibadah. Lingkungan belajar mendukung akademik sekaligus spiritual. |
Materi Pembelajaran | Lima area utama: practical life, sensorial, language, mathematics, dan cultural studies. | Tetap menggunakan lima area utama, namun diperkaya dengan konten Islami seperti doa harian, huruf hijaiyah, rukun iman dan Islam, serta kisah para nabi. |
Tujuan Akhir | Membentuk anak yang mandiri, kreatif, dan siap menghadapi tantangan kehidupan modern. | Membentuk anak mandiri sekaligus cinta Allah dan Rasul, berakhlak mulia, serta memahami belajar sebagai ibadah untuk dunia dan akhirat. |
Peran Guru | Guru sebagai fasilitator, mendampingi anak mengeksplorasi pengetahuan secara mandiri. | Guru sebagai fasilitator sekaligus teladan akhlak, pembimbing ibadah, dan penyampai nilai spiritual dalam aktivitas sehari-hari. |
Keunggulan Kurikulum Montessori Islam bagi Anak Usia Dini
Montessori Islam memberikan pengalaman belajar yang menyeluruh, mencakup aspek akademik, keterampilan hidup, dan pembentukan karakter Islami. Berikut adalah beberapa keunggulan utamanya:
1. Pembentukan Karakter Islami Sejak Usia Dini

Anak sejak kecil dibiasakan membaca doa, mengenal Allah, dan memahami nilai-nilai akhlak. Pembiasaan ini membantu anak menginternalisasi nilai moral dan spiritual secara mendalam. Pendidikan berbasis nilai agama sejak usia dini memiliki dampak positif terhadap pembentukan karakter anak.
Dengan pendekatan ini, anak tidak hanya tahu apa yang baik, tetapi juga terbiasa melakukannya. Karakter Islami dibentuk melalui rutinitas, teladan, dan pengalaman langsung yang konsisten dalam lingkungan belajar.
2. Integrasi Ilmu dan Iman

Montessori Islam mengajarkan bahwa semua ilmu berasal dari Allah. Ketika anak belajar tentang alam, tubuh manusia, atau angka, guru mengaitkan materi tersebut dengan ayat-ayat Al-Qur’an dan nilai-nilai keimanan. Pendekatan ini membentuk cara pandang holistik, di mana ilmu dan iman berjalan beriringan.
Anak belajar bahwa belajar bukan hanya untuk dunia, tetapi juga sebagai bentuk ibadah dan pengenalan terhadap kebesaran Allah. Integrasi ini memperkuat motivasi belajar dan membentuk kesadaran spiritual yang mendalam.
3. Lingkungan Belajar yang Islami dan Positif
Suasana belajar di Montessori Islam dipenuhi dengan nilai-nilai keislaman. Anak diajarkan adab sehari-hari seperti mengucapkan salam, berbagi dengan teman, dan disiplin dalam ibadah. Lingkungan ini menciptakan atmosfer yang menyeimbangkan antara ilmu dan iman.
Dengan lingkungan yang positif dan Islami, anak merasa aman, dihargai, dan termotivasi untuk belajar. Mereka tumbuh dalam suasana yang mendukung pembentukan karakter dan kebiasaan baik sejak dini.
4. Meningkatkan Kemandirian dengan Nilai Tanggung Jawab
Montessori menekankan kemandirian anak dalam memilih dan menyelesaikan aktivitas. Dalam Montessori Islam, kemandirian ini diarahkan pada tanggung jawab spiritual. Anak belajar merapikan alat permainan sendiri, menjaga kebersihan, dan memahami bahwa semua itu adalah bagian dari iman.
Kemandirian yang dibentuk bukan hanya keterampilan teknis, tetapi juga kesadaran moral. Anak belajar bahwa setiap tindakan memiliki nilai, dan bahwa mereka bertanggung jawab atas pilihan dan perilaku mereka.
5. Bekal Dunia dan Akhirat
Montessori Islam memberikan bekal yang seimbang antara kesiapan akademik dan pembinaan spiritual. Anak tidak hanya siap masuk sekolah dasar, tetapi juga memiliki pondasi keimanan yang kuat untuk menghadapi kehidupan. Pendidikan menjadi sarana membentuk manusia yang utuh cerdas, berakhlak, dan beriman.
Dengan pendekatan ini, anak tumbuh sebagai pribadi yang siap menghadapi tantangan zaman, namun tetap berpegang pada nilai-nilai Islam. Pendidikan tidak hanya menjadi persiapan masa depan, tetapi juga pembinaan jiwa sejak dini.
Memilih TK Islam yang Ideal dan Berkualitas? Pilih TK Islam Albata Saja!
Kurikulum Montessori Islam dan Montessori umum memang memiliki kesamaan dalam metode dan pendekatan belajar. Namun, Montessori Islam menambahkan dimensi spiritual yang sangat penting bagi pembentukan karakter anak. Dengan integrasi antara ilmu dan iman, anak tidak hanya cerdas secara kognitif tetapi juga berakhlak mulia.
Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk mempertimbangkan pendidikan anak sejak usia dini agar mendapatkan bekal terbaik bagi masa depan mereka.
Nah, jika bunda saat ini sedang mencari TK Islam terpercaya dengan akreditas A dan kualitas terbaik, maka kami merekomendasikan TK Islam Albata.
Kurikulum kami dibuat untuk membantu anak mencapai target pembelajaran hingga menambah nilai islam dalam diri anak.
Mengingat banyaknya keuntungan bergabung dengan TK Albata, jangan ragu untuk menyekolahkan ananda ke TK Albata. TK Albata memiliki kurikulum komprehensif terkait pendidikan anak usia dini serta penerapan keislaman untuk membantu meningkatkan iman si kecil.
Tunggu apalagi, segera daftarkan buah hati Anda bersama TK Montessori Islami Albata. Untuk informasi selengkapnya cek di akun instagram @albata.id atau klik disini ya.
