Lembaga Pendidikan Montessori Islam

Ciri Speech Delay Ringan pada Anak TK, Kenali Sebelum Terlambat

speech delay ringan
July 5, 2025

Ayah dan Bunda, ketika anak sudah memasuki usia sekolah, maka proses mengamati tumbuh kembang anak merupakan hal penting dilakukan. Misalnya, pada usia Taman Kanak-Kanak (TK) anak sudah mulai berkomunikasi dengan cukup lancar, namun bagaimana jika anak mengalami keterlambatan berbicara? Anda perlu tahu ciri speech delay ringan yang bisa saja ada pada anak.

Maka dari itu, Anda perlu mengetahui ciri-cirinya sejak dini dan bertindak cepat dan tepat sebelum terlambat. Artikel ini hadir untuk membantu Ayah dan Bunda mengenali ciri-ciri speech delay ringan pada anak TK. 

Kami akan membahas indikator-indikator yang mungkin terlewatkan, seperti kosakata yang terbatas, kesulitan merangkai kalimat, atau kurangnya inisiatif untuk berkomunikasi verbal. 

Dengan pemahaman yang lebih baik tentang tanda-tanda ini, diharapkan Anda dapat mengambil langkah-langkah proaktif, berkonsultasi dengan ahli jika diperlukan, dan memberikan stimulasi yang mendukung perkembangan bicara si kecil. Yuk, simak penjelasan selengkapnya agar buah hati bisa berbicara dengan lancar dan percaya diri!

Apa Itu Speech Delay dan Ciri-Ciri Ringan yang Perlu Dikenali! 

Speech delay merupakan kondisi di mana kemampuan berbicara anak berkembang lebih lambat dibandingkan anak-anak seusianya. Ini berbeda dengan keterlambatan bahasa (language delay), karena lebih spesifik pada kesulitan mengucapkan kata secara verbal. Anak dengan speech delay mungkin bisa memahami ucapan orang lain, tetapi belum mampu merespons dengan kata-kata.

Berikut adalah beberapa ciri speech delay ringan yang umumnya muncul pada anak usia taman kanak-kanak. Meski terlihat sederhana, gejala ini penting dikenali sejak awal agar proses stimulasi dapat dilakukan secara tepat dan anak tidak tertinggal dalam perkembangan bahasa.

1. Belum Mampu Menggabungkan Dua Kata Secara Konsisten

Anak usia tiga tahun biasanya sudah mampu menggabungkan dua kata seperti “mau makan” atau “ambil bola”. Jika anak belum melakukan ini secara konsisten, atau baru mulai mengucapkannya setelah lewat usia tersebut, ini bisa menjadi salah satu tanda speech delay ringan.

Kurangnya stimulasi, penggunaan gadget yang berlebihan, atau komunikasi non-verbal yang dominan seperti menunjuk dapat menjadi penyebabnya. Tanpa dukungan yang tepat, keterlambatan ini bisa berdampak pada kemampuan anak menyusun kalimat lebih panjang di tahap berikutnya.

2. Pilihan Kata Terbatas dan Tidak Bertambah

Anak yang mengalami speech delay ringan cenderung menggunakan kata-kata yang sama secara berulang, seperti “mama”, “ini”, atau “nggak”, tanpa menunjukkan penambahan kosa kata baru dalam beberapa bulan. Padahal, anak usia TK umumnya sudah memiliki ratusan kata aktif yang digunakan dalam percakapan.

Minimnya paparan bahasa dua arah bisa menjadi penyebab utama. Untuk mengatasi hal ini, orang tua disarankan membacakan buku secara rutin dan terlibat dalam percakapan ringan bersama anak agar ia lebih termotivasi untuk mencoba kata-kata baru.

3. Anak Bisa Memahami, Tapi Tidak Menjawab Secara Verbal

Tanda lainnya adalah anak mampu mengikuti instruksi seperti “ambil sepatu” atau “tutup pintu”, tetapi kesulitan menjawab pertanyaan sederhana seperti “kamu makan apa?” atau “main sama siapa tadi?”. Pemahaman anak sudah cukup baik, namun ekspresi melalui kata-kata belum berkembang sebagaimana mestinya.

Dalam kondisi seperti ini, penting untuk melatih anak berbicara dengan dorongan positif. Bukan hanya memberi perintah, tetapi juga memberi ruang bagi anak untuk menceritakan pengalaman, menyebutkan nama benda, atau menjawab pertanyaan ringan secara rutin.

4. Lebih Sering Menggunakan Gestur daripada Kata-Kata

Banyak anak dengan speech delay ringan cenderung menggunakan gestur untuk berkomunikasi. Misalnya, menarik tangan orang tua ke arah benda yang diinginkan, atau menunjuk barang tanpa menyebutkan namanya. Meskipun terkesan praktis, ini bisa menjadi sinyal awal adanya kesulitan dalam menyampaikan maksud dengan ucapan.

Karena gestur sering dianggap sebagai hal wajar di usia balita, orang tua kerap tidak menyadari bahwa anak seharusnya sudah mulai menunjukkan kemajuan verbal. Penting untuk memberi dorongan agar anak menyebutkan nama benda, bukan hanya menunjuknya.

5. Anak Jarang Bertanya atau Bercerita tentang Pengalamannya

Anak usia TK umumnya aktif secara verbal mereka gemar bertanya dan menceritakan pengalaman yang mereka alami. Jika anak terlihat pasif, tidak tertarik untuk berbicara, atau hanya menjawab pertanyaan dengan satu kata, ini patut diperhatikan sebagai ciri speech delay ringan.

Menurut American Speech Language Hearing Association (ASHA), anak usia empat tahun sudah seharusnya mampu membuat kalimat sederhana yang dapat dimengerti oleh orang di luar keluarganya. Maka, penting untuk membangun kebiasaan berbicara lewat bermain dan cerita agar kemampuan verbal anak bisa berkembang sesuai usianya.

Kategori Sekolah untuk Anak dengan Speech Delay yang Tepat

Setelah mengenali ciri speech delay ringan, Bunda mungkin mulai bertanya di mana tempat belajar terbaik bagi anak dengan kondisi ini? Memilih sekolah yang tepat sangat berperan dalam mendukung anak berkembang secara optimal. 

Menurut keterangan sejumlah psikolog anak, sekolah yang ideal untuk anak dengan speech delay ringan adalah sekolah inklusi. Sekolah inklusi yang ramah dengan Anak Berkebutuhan Khusus didesain dengan berbagai fasilitas yang memudahkan anak belajar. Salah satu sekolah inklusi untuk anak speech delay yang bisa kami rekomendasikan adalah TK Islam Albata. 

Berikut beberapa keunggulan TK Islam Albata untuk anak dengan speech delay:

1. Kurikulum Ramah untuk Anak Berkebutuhan Khusus 

TK Islam Albata Montessori merupakan sekolah inklusif yang menyambut anak-anak dengan berbagai latar kebutuhan, selama mereka sudah melalui tahapan observasi awal. Lingkungannya dirancang agar setiap anak merasa dihargai dan mendapatkan ruang tumbuh yang sesuai dengan potensinya.

Albata memiliki komitmen kuat untuk mendampingi anak dengan pendekatan penuh empati dan stimulasi sesuai kebutuhan. Bagi anak berkebutuhan khusus, program ini memberi rasa aman, kepercayaan diri, dan kesempatan belajar yang setara dengan anak lainnya.

2. Menerima Berbagai Kondisi dan Kebutuhan Anak 

Anak dengan ADHD, autism spectrum, slow learner, gifted, speech delay, hingga disabilitas fisik semua mendapat tempat di Albata. Setiap anak dipandang sebagai individu unik yang patut diterima dan dikembangkan secara optimal.

Sekolah ini tidak membatasi anak berdasarkan label medis, tetapi melihat potensi dan cara anak belajar yang khas. Dengan dukungan guru terlatih dan metode Montessori Islami, setiap anak diberi peluang untuk bertumbuh sesuai fitrahnya.

3. Prosedur Penerimaan yang Aman dan Bersahabat 

Proses pendaftaran di Albata dibuat sederhana dan ramah bagi orang tua. Dimulai dari formulir dasar, dilanjutkan dengan observasi ringan dan sesi wawancara yang menyenangkan bersama tim sekolah.

Selain itu, anak juga menjalani developmental screening oleh psikolog profesional untuk mendapatkan gambaran kebutuhan belajarnya. Semua tahapan ini bertujuan memastikan bahwa anak masuk ke lingkungan belajar yang tepat dan siap mendukungnya.

4. Pendampingan oleh Tim Ahli Sepanjang Proses Belajar 

Selama menjalani aktivitas harian di Albata, anak-anak didampingi oleh shadow teacher yang memberikan perhatian personal dan dukungan praktis. Pendekatan ini membuat anak lebih nyaman saat menghadapi tugas-tugas harian di kelas.

Setiap enam bulan sekali, perkembangan anak akan dipantau melalui screening psikologis agar orang tua dan guru bisa mengetahui kemajuan yang terjadi. Sesi konsultasi berkala juga disediakan untuk mendiskusikan strategi dukungan yang paling sesuai.

Yuk Bergabung dengan Albata, Tingkatkan Kemampuan Sensorik Motorik Anak! 

Demikian, Ayah dan Bunda, untuk membantu anak dengan speech delay ringan belajar dengan nyaman, Albata memberikan fasilitas khusus dengan pendekatan shadow teacher yang profesional dan sesuai dengan kebutuhan anak. 

Menariknya, TK Montessori Islami Albata juga menyediakan berbagai fasilitas yang tidak hanya didapatkan untuk anak namun juga untuk orang tua. Berikut sejumlah fasilitas TK Montessori Islam Albata, antara lain Tahsin for Parents, Webinar for Parents, One on one meeting teacher with parents, Discuss Group For teacher and parents, CCTV in Every Class dan 17x Field Trips (Outing). 

Selain itu, ada aktivitas keseharian selama TK Islam Montessori Albata mulai dari Opening (pembukaan), Circle Time, Morning Routine (Pray Duha, Tahfidz, Tahsin), Snack Time, Montessori Time / Class Project hingga Closing. 

Yuk, memaksimalkan potensi anak Anda sejak dini! Daftarkan buah hati Anda di TK Islam Albata sekarang, dan berikan pengalaman belajar terbaik untuk tumbuh kembang optimal. Untuk informasi selengkapnya cek di akun instagram @albata.id atau menghubungi admin dengan klik button di bawah ini.

Leave A Comment:

Your email address will not be published. Required fields are marked *