Lembaga Pendidikan Montessori Islam

Belajar Sirah Para Nabi dengan Pendekatan Fun Learning di Rumah

belajar sirah para nabi
August 25, 2025

Ayah dan Bunda, kisah para nabi adalah sumber pelajaran moral dan keimanan yang tak terhingga. Mengenalkan cerita-cerita ini pada anak sejak dini adalah cara terbaik untuk menanamkan akhlak mulia dan kecintaan pada Islam. Belajar sirah para nabi juga memerlukan strategi yang tepat agar anak lebih nyaman dalam menerimanya.

Namun, seringkali kita hanya membacakan ceritanya tanpa pendekatan yang menarik. Padahal, dengan pendekatan fun learning di rumah, belajar sirah bisa menjadi petualangan yang seru dan tak terlupakan. Anak tidak hanya akan hafal nama-nama nabi, tetapi juga memahami hikmah dan keteladanan yang mereka ajarkan.

Artikel ini hadir untuk membantu Ayah dan Bunda mengupas tuntas cara belajar sirah para nabi dengan pendekatan fun learning. Kita akan membahas tips praktis, mulai dari membuat storytelling interaktif, membuat craft bertema nabi yang membuat anak menjadi lebih menyenangkan. Diharapkan dengan informasi ini, Anda dapat menjadi mentor terbaik yang membimbing si kecil. Yuk, simak ulasan selengkapnya!

Pentingnya Belajar Sirah Para Nabi Sejak Usia Dini

Memperkenalkan kisah para nabi kepada anak sejak dini bukan sekadar mengenalkan sejarah Islam, tetapi juga membentuk fondasi spiritual dan karakter anak secara menyeluruh. Sirah nabi mengandung nilai-nilai kehidupan yang relevan dengan dunia anak, dan mampu membentuk cara berpikir, bersikap, serta berinteraksi secara positif. Berikut lima alasan utama mengapa belajar sirah sangat penting untuk anak usia dini.

1. Membentuk Fondasi Akidah yang Kokoh

Kisah para nabi membantu anak mengenal siapa Allah, memahami peran para rasul, dan mengetahui tujuan hidup sebagai seorang Muslim. Melalui cerita yang menyentuh hati, anak mulai memahami konsep keimanan secara alami. Mereka tidak hanya mengenal nama-nama nabi, tetapi juga memahami bahwa hidup sebagai Muslim berarti mengikuti jejak para utusan Allah dalam menjalani kehidupan yang bermakna.

Dengan mendengarkan kisah-kisah seperti perjuangan Nabi Ibrahim dalam mempertahankan tauhid atau keteguhan Nabi Musa menghadapi Fir’aun, anak akan lebih mudah menginternalisasi nilai-nilai keimanan. Proses ini membentuk keyakinan yang tidak hanya bersifat intelektual, tetapi juga emosional, sehingga anak tumbuh dengan akidah yang kuat dan penuh kesadaran.

2. Menanamkan Nilai Moral dan Akhlak Mulia

Sirah nabi menyajikan contoh nyata tentang akhlak terpuji yang dapat diteladani anak. Kisah kesabaran Nabi Ayyub, keberanian Nabi Ibrahim, dan kejujuran Nabi Muhammad SAW bukan hanya cerita, tetapi cerminan perilaku yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Anak belajar bahwa nilai-nilai seperti sabar, jujur, dan rendah hati bukan sekadar teori, tetapi bagian dari karakter seorang Muslim.

Dengan menyaksikan bagaimana para nabi menghadapi tantangan dengan akhlak mulia, anak akan lebih mudah memahami pentingnya berperilaku baik. Mereka tidak hanya diberi tahu untuk bersikap sopan atau membantu orang lain, tetapi melihat langsung bagaimana para nabi melakukannya. Hal ini memperkuat pemahaman anak tentang moralitas dan membentuk kebiasaan positif sejak dini.

3. Menumbuhkan Kecintaan Anak terhadap Islam

Sirah nabi memperkenalkan Islam sebagai agama yang penuh kasih sayang, perjuangan, dan keindahan. Anak tidak hanya melihat Islam sebagai kumpulan aturan, tetapi sebagai ajaran yang hidup dan menyentuh hati. Kisah-kisah inspiratif membuat anak merasa dekat dengan nilai-nilai Islam dan membangun keterikatan emosional yang kuat terhadap agamanya.

Ketika anak merasa bahwa Islam adalah bagian dari cerita yang menyentuh dan membahagiakan, mereka akan lebih antusias dalam menjalankan ajaran agama. Kecintaan ini menjadi motivasi internal yang mendorong anak untuk belajar lebih dalam, beribadah dengan kesadaran, dan menjadikan Islam sebagai bagian dari identitas mereka.

4. Melatih Empati dan Rasa Kemanusiaan

Kisah para nabi sarat dengan perjuangan, kesulitan, dan pengorbanan. Anak belajar bahwa kehidupan tidak selalu mudah, tetapi dapat dijalani dengan keteguhan hati dan kepedulian terhadap sesama. Melalui cerita tentang Nabi Yusuf yang dikhianati saudara-saudaranya atau Nabi Yunus yang menghadapi kesendirian dalam perut ikan, anak belajar tentang empati, keberanian, dan ketabahan.

Pembelajaran ini membantu anak memahami bahwa setiap orang memiliki tantangan, dan penting untuk bersikap peduli serta tidak mudah menyerah. Nilai-nilai kemanusiaan yang ditanamkan melalui sirah nabi membentuk anak menjadi pribadi yang peka terhadap lingkungan sosial dan mampu menghadapi kesulitan dengan sikap positif.

5. Mengasah Imajinasi dan Kemampuan Bahasa Anak

Sirah nabi kaya akan cerita yang merangsang daya imajinasi anak. Kisah Nabi Nuh membangun bahtera, Nabi Musa membelah laut, atau Nabi Sulaiman berbicara dengan hewan, memberikan ruang bagi anak untuk membayangkan dan berpikir kreatif. Selain itu, mendengarkan dan menceritakan kembali kisah-kisah tersebut juga melatih kemampuan bahasa dan komunikasi anak.

Melalui kegiatan mendengarkan dan berdiskusi tentang sirah, anak belajar menyusun kalimat, memahami alur cerita, dan mengembangkan keterampilan berpikir kritis. Proses ini tidak hanya memperkaya wawasan agama, tetapi juga mendukung perkembangan kognitif dan literasi anak secara menyeluruh.

5 Cara Menyenangkan Belajar Sirah Nabi di Rumah

Agar pembelajaran sirah nabi lebih berkesan dan sesuai dengan dunia anak, orang tua dapat menghadirkannya melalui aktivitas yang menyenangkan dan interaktif. Berikut lima cara yang dapat dilakukan di rumah untuk memperkenalkan kisah para nabi secara efektif.

1. Membacakan Kisah Bergambar dengan Ekspresi

Anak-anak sangat menyukai cerita yang divisualisasikan. Buku sirah yang dilengkapi ilustrasi menarik membantu mereka membayangkan peristiwa penting dalam kisah nabi. Orang tua dapat membacakan cerita dengan intonasi yang ekspresif, menggunakan suara yang berbeda untuk setiap tokoh, dan menyisipkan pertanyaan ringan agar anak tetap terlibat.

Kegiatan ini tidak hanya memperkenalkan isi kisah, tetapi juga membangun kedekatan emosional antara anak dan orang tua. Membaca bersama menjadi momen yang menyenangkan sekaligus edukatif, di mana anak belajar agama sambil merasakan kehangatan dan perhatian dari orang tua.

2. Menonton Media Audio Visual dan Berdiskusi Ringan

Video animasi atau film pendek tentang kisah nabi dapat menjadi alternatif yang menarik untuk anak. Menurut penelitian dalam Journal of Educational Technology (Hsin & Wu, 2011), media audiovisual mampu meningkatkan pemahaman anak dan membuat pembelajaran lebih bermakna. Orang tua dapat menonton bersama anak, lalu mengajak mereka berdiskusi ringan tentang pesan moral yang dapat dipetik.

Diskusi setelah menonton membantu anak mengolah informasi dan mengaitkan cerita dengan kehidupan nyata. Orang tua dapat menanyakan, “Apa yang kamu pelajari dari kisah Nabi Yusuf?” atau “Bagaimana perasaanmu saat melihat Nabi Musa menyelamatkan kaumnya?” Pertanyaan seperti ini mendorong anak untuk berpikir dan menyampaikan pendapat secara terbuka.

3. Bermain Permainan Kreatif Bertema Sirah

Permainan edukatif seperti puzzle kisah nabi, tebak tokoh, atau board game sederhana bertema sirah dapat membuat anak belajar sambil bermain. Aktivitas bermain mendukung perkembangan kognitif sekaligus menanamkan konsep moral secara efektif.

Permainan ini dapat dirancang sesuai usia anak dan dikemas dengan cara yang menarik. Misalnya, anak diminta menyusun urutan peristiwa dalam kisah Nabi Ibrahim atau mencocokkan nama nabi dengan peristiwa penting yang dialaminya. Dengan cara ini, anak belajar secara aktif dan menyenangkan, tanpa merasa sedang “belajar” secara formal.

4. Kegiatan Seni dan Kerajinan Bertema Kisah Nabi

Aktivitas menggambar, mewarnai, atau membuat kerajinan tangan bertema sirah nabi dapat menjadi sarana belajar yang kreatif dan bermakna. Anak bisa diajak menggambar perahu Nabi Nuh, membuat miniatur Ka’bah, atau mewarnai ilustrasi kisah Nabi Yunus. Kegiatan ini tidak hanya melatih motorik halus, tetapi juga memperkuat daya ingat anak terhadap isi cerita.

Melalui pengalaman langsung, anak lebih mudah mengaitkan cerita dengan simbol visual yang mereka buat sendiri. Kegiatan seni juga memberikan ruang bagi anak untuk mengekspresikan pemahaman mereka secara bebas, sekaligus membangun rasa bangga terhadap hasil karya yang mereka ciptakan.

5. Storytelling Aktif dengan Drama atau Role Play

Mengajak anak memerankan kisah nabi melalui drama atau role play dapat meningkatkan keterlibatan emosional mereka dalam proses belajar. Misalnya, anak dapat berperan sebagai Nabi Ibrahim saat menghancurkan berhala atau sebagai Nabi Yunus dalam perut ikan. Kegiatan ini membuat anak merasa menjadi bagian dari cerita, sehingga pesan moral lebih mudah melekat.

Storytelling aktif juga melatih kemampuan komunikasi, empati, dan kerja sama. Anak belajar menyampaikan dialog, memahami peran, dan berinteraksi dengan orang lain dalam konteks cerita. Dengan pendekatan ini, pembelajaran sirah menjadi pengalaman yang hidup dan berkesan, bukan sekadar informasi yang harus dihafal.

Kini Mengaji Secara Privat dan Mudah Bisa di Albata

Belajar sirah para nabi bagi anak kini bisa menyenangkan dengan metode yang disesuaikan dengan kemampuan anak. Dengan pendekatan fun learning, proses belajar menjadi pengalaman yang menyenangkan, bukan kewajiban yang membebani. Orang tua berperan besar dalam menghadirkan kisah penuh hikmah ini di rumah.

Seperti Albata, program mengajar mengaji home visit membuat anak mampu belajar mengaji dari rumah saja tanpa khawatir melewatkan kesempatan belajar sirah. 

Lembaga pendidikan Albata memberikan pengalaman terbaik untuk mengaji anak dengan guru pilihan yang tepat yang berkualitas. Lembaga pendidikan ini tidak hanya menjadi tempat mengaji saja namun juga memberikan kesempatan belajar dengan nilai-nilai islam secara fun learning dengan metode montessori yang bisa dilakukan di rumah secara fleksibel dan privat. 

Selain itu, menghafal Al-Qur’an bagi anak kini bisa semakin mudah dan terjangkau hanya dari rumah saja. Bisa pilih ustadzah sesuai dengan kebutuhan ananda, pengajaran tahfidz dapat berjalan dengan lancar. Jadi, tunggu apalagi, hubungi program tahfidz private home visit Albata, maka semua keuntungan mengaji dan menghafal Al-Qur’an bisa semakin mudah. 

Informasi selanjutnya, Anda bisa melihat website Albata di albata.id atau social media Albata yakni albata.id. Anda juga bisa menghubungi kami melalui link KLIK DISINI. 

Leave A Comment:

Your email address will not be published. Required fields are marked *