Lembaga Pendidikan Montessori Islam

Belajar Montessori Sederhana di Pop Up Class Permata Hijau Jakarta Selatan

belajar montessori
August 15, 2025

Ayah dan Bunda, metode dan belajar Montessori dikenal sebagai pendekatan pendidikan yang berfokus pada kemandirian dan eksplorasi. Kabar baiknya, Anda kini bisa mengenalkan konsep ini pada si kecil melalui Pop Up Class Permata Hijau Jakarta Selatan. 

Program ini dirancang untuk menghadirkan belajar Montessori sederhana, di mana anak-anak diajak berinteraksi dengan alat-alat peraga yang menarik, melatih motorik halus, serta menumbuhkan konsentrasi. Konsep ini sangat ideal bagi anak usia dini yang sedang dalam masa sensitif untuk belajar hal-hal baru secara mandiri.

Artikel ini akan mengupas tuntas mengapa Pop Up Class Permata Hijau Jakarta Selatan menjadi pilihan terbaik untuk mengenalkan Montessori pada anak. 

Kita akan membahas berbagai kegiatan seru yang ditawarkan dan manfaatnya bagi tumbuh kembang si kecil. Diharapkan dengan informasi ini, Ayah dan Bunda bisa memberikan investasi terbaik bagi masa depan buah hati. Yuk, simak ulasan selengkapnya!

Aktivitas Montessori Usia 1-3 Tahun

Metode Montessori telah lama dikenal sebagai pendekatan pendidikan yang berfokus pada kebebasan anak untuk mengeksplorasi dan belajar sesuai tahap perkembangannya. Diperkenalkan oleh Dr. Maria Montessori pada awal abad ke-20, metode ini terbukti efektif dalam menumbuhkan kemandirian, rasa percaya diri, dan keterampilan hidup sejak usia dini.

Pop Up Class Permata Hijau Jakarta Selatan menghadirkan konsep belajar Montessori yang disesuaikan dengan kebutuhan anak usia 1-3 tahun. Melalui pendekatan ini, anak-anak diberikan kesempatan untuk belajar dari pengalaman langsung, menggunakan alat peraga, dan melakukan aktivitas yang memancing rasa ingin tahu mereka.

Pada usia 1-3 tahun, anak berada dalam masa sensitif terhadap bahasa, gerakan, dan kemandirian. Montessori mengklasifikasikan kegiatan untuk kelompok usia ini dengan fokus pada stimulasi motorik, keterampilan sensoris, dan pembentukan kebiasaan positif. Berikut beberapa poin penting Montessori untuk usia 1-3 tahun:

1. Aktivitas Motorik Kasar

Anak diajak melakukan gerakan yang melibatkan otot besar, seperti berjalan di atas garis lurus, mendorong troli kecil, atau memindahkan benda dari satu tempat ke tempat lain. Aktivitas ini dirancang untuk memperkuat koordinasi tubuh, keseimbangan, dan daya tahan fisik anak. Gerakan yang terstruktur juga membantu anak mengenali batas tubuh mereka dan meningkatkan kontrol gerak.

Melalui latihan motorik kasar, anak belajar mengatur posisi tubuh, menjaga stabilitas, dan mengembangkan rasa percaya diri dalam bergerak. Kegiatan ini sangat penting untuk mendukung kesiapan anak dalam aktivitas sehari-hari, seperti berlari, melompat, atau bermain di luar ruangan. Orang tua dapat melanjutkan stimulasi ini di rumah dengan permainan fisik ringan yang melibatkan gerakan tubuh secara aktif.

2. Pengembangan Bahasa

Montessori menekankan pentingnya berbicara dengan anak menggunakan bahasa yang jelas, tepat, dan penuh makna. Aktivitas seperti membaca buku bergambar, menyebutkan nama benda di sekitar, dan bernyanyi lagu sederhana sangat dianjurkan untuk memperkaya kosakata dan melatih kemampuan berbicara anak. Interaksi verbal yang konsisten membantu anak memahami struktur bahasa dan meningkatkan kepercayaan diri dalam berkomunikasi.

Dengan membiasakan anak mendengar dan menggunakan bahasa yang benar, mereka akan lebih mudah menyampaikan pikiran dan perasaan secara efektif. Orang tua memiliki peran penting dalam proses ini, terutama dengan membacakan cerita secara rutin dan berdialog ringan tentang aktivitas harian. Kegiatan ini juga memperkuat ikatan emosional antara anak dan orang tua.

3. Aktivitas Motorik Halus

Kegiatan seperti memindahkan kacang menggunakan sendok, meronce manik-manik besar, atau menyusun balok kayu bertujuan untuk melatih ketepatan gerakan tangan dan koordinasi mata-tangan anak. Aktivitas ini membantu anak mengembangkan kontrol otot kecil yang sangat penting untuk keterampilan menulis, menggambar, dan melakukan tugas praktis lainnya.

Motorik halus juga berperan dalam membentuk kebiasaan kerja yang teliti dan fokus. Ketika anak terbiasa melakukan gerakan yang presisi, mereka akan lebih siap menghadapi tantangan akademik di masa depan. Orang tua dapat mendukung proses ini dengan menyediakan alat permainan sederhana di rumah, seperti penjepit, sendok, atau balok susun yang sesuai dengan usia anak.

4. Keterampilan Hidup (Practical Life Skills)

Anak dilatih melakukan tugas-tugas sederhana seperti menuang air ke dalam gelas, mengelap meja, atau memasukkan pakaian ke dalam keranjang. Meskipun terlihat sepele, kegiatan ini sangat penting untuk membentuk kemandirian dan rasa tanggung jawab anak terhadap lingkungan sekitar. Anak belajar bahwa mereka mampu melakukan sesuatu secara mandiri dan bahwa setiap tindakan memiliki dampak.

Keterampilan hidup juga membantu anak memahami rutinitas dan membangun kebiasaan positif sejak dini. Ketika anak terbiasa menyelesaikan tugas praktis, mereka akan lebih siap menghadapi tantangan di rumah maupun di sekolah. Orang tua dapat memperkuat pembelajaran ini dengan melibatkan anak dalam aktivitas rumah tangga yang sesuai dengan kemampuan mereka.

5. Eksplorasi Sensoris

Kegiatan sensoris dirancang untuk membantu anak mengenali tekstur, warna, bentuk, dan aroma melalui pengalaman langsung. Contohnya adalah menyentuh kain dengan berbagai tekstur, mencium aroma bunga atau rempah, serta membedakan benda berdasarkan berat atau suhu. 

Aktivitas ini merangsang pancaindra anak dan membantu mereka memahami dunia secara lebih kaya dan detail.

Eksplorasi sensoris juga mendukung perkembangan kognitif dan emosional anak. Ketika anak terbiasa mengamati dan membandingkan, mereka akan lebih peka terhadap lingkungan dan mampu membuat keputusan berdasarkan pengamatan. 

Orang tua dapat melanjutkan stimulasi ini di rumah dengan menyediakan bahan-bahan alami dan mengajak anak berdiskusi tentang apa yang mereka rasakan.

Jenis Montessori Sederhana di Pop Up Class Permata Hijau

Pop Up Class Permata Hijau di Jakarta Selatan menunjukkan bahwa pendekatan Montessori tidak harus rumit atau mahal. Dengan kreativitas dan pemahaman yang tepat terhadap prinsip dasarnya, kegiatan sederhana pun dapat memberikan dampak besar bagi tumbuh kembang anak. Fokus utamanya adalah menciptakan lingkungan belajar yang mendukung eksplorasi, kemandirian, dan rasa ingin tahu anak.

Setiap aktivitas dirancang agar anak dapat belajar sesuai dengan ritme dan minat mereka sendiri. Guru berperan sebagai fasilitator yang mendampingi proses belajar, bukan sebagai instruktur yang memberi perintah. 

Pendekatan ini sejalan dengan filosofi Montessori yang menempatkan anak sebagai pembelajar aktif. Studi menunjukkan bahwa anak yang belajar dengan metode Montessori memiliki regulasi diri yang lebih baik, tingkat perhatian yang lebih tinggi, serta kemampuan sosial yang lebih berkembang.

1. Sorting dan Matching Warna

Anak-anak diberikan benda-benda berwarna seperti balok, kartu gambar, atau tutup botol, lalu diminta untuk mengelompokkan sesuai dengan warna masing-masing. 

Kegiatan ini membantu anak mengenali warna dasar sekaligus melatih kemampuan membedakan secara visual (visual discrimination). Proses ini penting untuk mendukung perkembangan kognitif awal, terutama dalam hal pengamatan dan klasifikasi.

Selain itu, aktivitas sorting dan matching warna juga melatih konsentrasi dan ketelitian anak. Mereka belajar untuk memperhatikan detail dan membuat keputusan berdasarkan pengamatan. 

Orang tua dapat melanjutkan stimulasi ini di rumah dengan benda-benda sederhana seperti pakaian, mainan, atau alat makan yang berwarna-warni. Aktivitas ini juga bisa menjadi momen menyenangkan untuk berdialog ringan tentang warna dan benda di sekitar.

2. Menuang dan Memindahkan Benda

Menggunakan bahan seperti biji-bijian, air berwarna, atau manik-manik besar, anak diajak untuk menuang dari satu wadah ke wadah lainnya. Kegiatan ini terlihat sederhana, namun sangat efektif untuk melatih koordinasi tangan, konsentrasi, dan kesabaran. Anak belajar mengontrol gerakan tangan agar tidak tumpah, serta memahami konsep volume dan ruang.

Aktivitas ini juga memberikan pengalaman sensoris yang menyenangkan. Anak dapat merasakan tekstur, berat, dan gerakan benda saat dipindahkan. 

Orang tua bisa mengadaptasi kegiatan ini di rumah dengan menggunakan alat dapur yang aman, seperti sendok, gelas plastik, atau wadah kecil. Selain melatih keterampilan motorik halus, kegiatan ini juga membangun rasa percaya diri anak karena mereka berhasil menyelesaikan tugas secara mandiri.

3. Menyusun Puzzle Kayu Sederhana

Puzzle dengan potongan besar dan bentuk sederhana sangat cocok untuk anak usia dini. Melalui kegiatan menyusun puzzle, anak belajar mengenali bentuk, mencocokkan bagian, dan menyelesaikan masalah secara mandiri. Proses ini melatih kemampuan berpikir logis, kesabaran, dan koordinasi antara mata dan tangan.

Selain itu, menyusun puzzle juga membantu anak mengembangkan strategi dan ketekunan. Mereka belajar bahwa setiap tantangan bisa diselesaikan dengan mencoba berbagai kemungkinan. 

Orang tua dapat memilih puzzle yang sesuai dengan usia anak dan mendampingi mereka tanpa memberi jawaban langsung, agar anak tetap merasa memiliki kendali atas proses belajarnya.

4. Eksplorasi Alam Mini

Anak diajak untuk mengamati daun, batu, dan bunga yang ada di halaman kelas. Mereka dapat meraba tekstur, mencium aroma, dan mengamati warna serta bentuk benda-benda alami. Kegiatan ini merangsang panca indra anak dan memperkuat koneksi mereka dengan alam sekitar. Pengalaman langsung seperti ini penting untuk membangun rasa ingin tahu dan kepedulian terhadap lingkungan.

Eksplorasi alam juga memberikan ruang bagi anak untuk bertanya, berdiskusi, dan mengembangkan pemahaman tentang dunia di sekitar mereka. Orang tua dapat melanjutkan kegiatan ini di rumah dengan berjalan-jalan di taman, berkebun bersama, atau mengamati benda-benda alami di sekitar rumah. Interaksi dengan alam membantu anak merasa tenang, fokus, dan lebih peka terhadap keindahan ciptaan Tuhan.

Mengenal Pentingnya Montessori di Pop Up Class Toddler Albata Permata Hijau

Belajar montessori anak akan dibekali keterampilan hidup yang akan bermanfaat seumur hidup. Di Pop Up Class Permata Hijau Jakarta Selatan, setiap kegiatan sederhana dirancang untuk membangun rasa percaya diri, kemandirian, dan kecintaan belajar pada anak.

Nah, Ayah dan Bunda jika Anda memilih prasekolah terbaik untuk membantu meningkatkan kemampuan kebahasaan anak, Anda bisa memprioritaskan pop up class Albata Jl.Uranium No 1, Pertama Hijau, Jakarta Selatan. Pop Up Class Albata juga sudah tersebar di sejumlah daerah di Indonesia loh.

Daerah Alamat 
Surabaya Babatan Indah B9/1, Surabaya Barat Royal Clubhouse, Royal Babatan VII No 25, Surabaya Barat Gayungsari Barat XI GD/13, Surabaya Selatan Jl. Prapanca No 36, Surabaya Barat Jl Jawa no 16, Gubeng, Kec. Gubeng, Surabaya Timur 
Sidoarjo Jl Kav. DPR III No. 169, Buduran, Sidoarjo 
Bandung Jl. A.Yani No 134-136, Matabar, Lengkong, Bandung 
Jakarta Jl. Taman Cilandak I Blok D No 9, Cilandak, Jakarta Selatan Jl. Pejaten Raya No 3, Ps Minggu, Jakarta Selatan Jl.Uranium No 1, Pertama Hijau, Jakarta Selatan Jl. Pondok Bambu Batas 14, Duren Sawit, Jakarta Timur Cibubur Indah II Blok M, Kec.Ciracas, Jakarta Timur
Depok Jl Gema Insani No 59, Baktijaya, Sukmajaya, Depok 
Bogor Jl Sancang No 10, Babatan, Bogor Tengah, Bogor Jl Alternatif GOR Pemda Kec. Cibinong, Kabupaten Bogor 
Tangerang Selatan Jl Raya Pondok Betung No 46, Pd Aren, Bintaro, Tangsel 
Tangerang Jl. Gading Serpong Boulevard BVA 1, Curug Sangereng, Kec. Klp Dua, Tangerang Golden Tulip Essential Tangerang, Jalan Jenderal Sudirman Kav 9 Cikokol, Sukasari, Tangerang 
Bekasi Jl Niaga Raya V12, Kec. Rawalumbu, Kota Bekasi 

Memilih tempat pendidikan pertama bagi si kecil memang penuh pertimbangan. Di Albata, kami memahami keinginan Bunda untuk memberikan fondasi terbaik. Kami merancang kurikulum yang istimewa, memadukan metode Montessori yang fun learning dengan nilai-nilai Islam yang mendalam. 

Anak-anak kami ajak belajar sirah Nabi melalui animasi yang seru, mengenal huruf Hijaiyah, dan menghafal doa serta surah-surah pendek Al-Qur’an dengan cara yang paling disukai anak.

Ustadzah profesional kami menanamkan adab, etika, menanamkan konsep tauhid, hingga fikih sederhana seperti tata cara berwudhu yang disesuaikan dengan dunia anak. Kami percaya, pondasi iman yang kuat adalah bekal terbaik untuk masa depan mereka, dan ini adalah investasi terindah yang bisa Bunda berikan.

Siap melihat si kecil tumbuh menjadi generasi yang cerdas, berkarakter, dan beriman?

Yuk, kenali Albata lebih dekat dan bergabunglah dengan keluarga besar kami. Kunjungi website atau hubungi kami sekarang untuk informasi selengkapnya!

Leave A Comment:

Your email address will not be published. Required fields are marked *