Lembaga Pendidikan Montessori Islam

Kecemasan Anak Masuk Sekolah Hari Pertama, Ini yang Perlu Dilakukan Orang Tua

kecemasan anak masuk sekolah
July 18, 2025

Ayah dan Bunda, pernah gak sih Anda mengalami fase dimana anak masuk sekolah pertama kali dan mulai mengalami rasa cemas? Bahkan bentuk kecemasan anak masuk sekolah tidak jarang ditunjukkan si kecil dengan menangis, merengek, atau bersembunyi. 

Kondisi ini wajar terjadi karena lingkungan baru, bertemu orang asing, dan rutinitas yang berbeda bisa sangat menakutkan bagi mereka. Sebagai orang tua Muslim, kesabaran dan kebijaksanaan kita di momen ini sangat diperlukan untuk membimbing mereka, sesuai dengan ajaran Islam yang mengedepankan kelembutan dalam mendidik.

Artikel ini hadir untuk membantu Ayah dan Bunda memahami apa yang perlu dilakukan ketika anak kecemasan anak masuk sekolah hari pertama, dengan pendekatan yang Islami. Kami akan membahas langkah-langkah praktis, mulai dari persiapan mental anak jauh-jauh hari, memberikan dukungan emosional yang kuat, hingga menanamkan keberanian dengan doa dan tawakal kepada Allah. 

Diharapkan dengan cara ini, si kecil dapat melewati fase adaptasi ini dengan lebih tenang dan percaya diri. Yuk, simak penjelasannya!

Apa Saja Kecemasan Anak Masuk Sekolah di Hari Pertama?

Hari pertama sekolah sering kali menjadi momen penuh harapan sekaligus tantangan, baik bagi anak maupun orang tua. Tidak sedikit anak yang mengalami kecemasan anak masuk sekolah hari pertama. 

Mereka bisa merasa takut, cemas, bahkan menolak berangkat. Reaksi ini tentu wajar, namun penting untuk dikenali penyebabnya agar orang tua dapat memberikan pendampingan yang tepat. Berikut beberapa penyebab umum yang sering terjadi:

1. Ketakutan terhadap Lingkungan yang Masih Asing

 

Anak yang belum terbiasa berada di luar rumah dalam waktu lama akan merasa canggung saat memasuki suasana sekolah. Ruang kelas, guru baru, dan teman-teman yang belum dikenal bisa memicu rasa tidak nyaman.

Rasa takut ini adalah bentuk insting alami saat anak menghadapi situasi baru tanpa rasa aman. Mereka butuh waktu dan pendampingan untuk mengenali dan merasa nyaman di lingkungan sekolah.

2. Kekhawatiran Berpisah dari Orang Tua 

Anak usia dini memiliki ikatan emosional yang kuat dengan orang tuanya, terutama dengan ibu. Ketika harus berpisah untuk waktu yang cukup lama, mereka bisa mengalami kecemasan yang disebut separation anxiety.

Inilah sebabnya banyak anak di jenjang PAUD atau TK mengalami kecemasan anak masuk sekolah. Mereka belum terbiasa berpisah dan masih membutuhkan rasa aman dari kehadiran orang tua.

3. Pengalaman Negatif yang Pernah Terjadi Sebelumnya 

Jika anak pernah mengalami kejadian tidak menyenangkan di lingkungan belajar sebelumnya, seperti dimarahi guru atau merasa tidak diterima oleh teman, hal itu bisa terbawa ke jenjang berikutnya.

Pengalaman tersebut membuat anak waspada dan enggan membuka diri. Kecemasan anak masuk sekolah secara emosional biasanya muncul dari trauma kecil bisa berkembang menjadi penolakan terhadap sekolah secara keseluruhan.

4. Tekanan dan Harapan yang Terlalu Tinggi dari Orang Tua 

Kadang tanpa disadari, orang tua menanamkan ekspektasi tinggi menjelang hari pertama sekolah. Kecemasan anak masuk sekolah misalnya anak harus cepat bisa membaca, harus berani, atau harus tampil pintar di depan guru.

Harapan seperti ini bisa membuat anak merasa tertekan dan takut gagal. Mereka belum siap menanggung beban tersebut, sehingga rasa takut muncul sebagai bentuk perlindungan diri.

5. Ketidaksiapan Emosional dan Sosial Anak 

Tidak semua anak siap secara emosional untuk menghadapi suasana sekolah. Mereka mungkin belum bisa mengelola rasa cemas, takut, atau kesepian saat berada di lingkungan baru.

Kemampuan sosial seperti menyapa, berbagi, atau bekerja sama juga belum tentu berkembang optimal. Akibatnya, anak bisa merasa kewalahan saat harus berinteraksi dengan banyak orang sekaligus.

Cara Menangani Kecemasan Sekolah pada Anak dalam Perspektif Islam

Ayah dan Bunda, ketika anak menghadapi kecemasan di hari pertama sekolah, pendekatan Islami mengajarkan kelembutan, kasih sayang, dan keteladanan sebagai kunci pendampingan.

Berikut lima cara yang bisa dilakukan orang tua untuk membantu anak menghadapi kecemasan sekolah dengan nilai-nilai Islam yang menenangkan dan membangun kepercayaan diri:

1. Bangun Komunikasi yang Lembut dan Penuh Empati 

Sebagaimana Rasulullah telah mencontohkan kita akhlak yang baik, orang tua juga dianjurkan untuk berbicara dengan lembut, mendengarkan perasaan anak, dan tidak langsung menyalahkan. Hal ini sesuai dengan firman Allah dalam Q.S Ali Imran ayat 158 

فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ اللّٰهِ لِنْتَ لَهُمْۚ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيْظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوْا مِنْ حَوْلِكَۖ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِى الْاَمْرِۚ فَاِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِۗ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِيْنَ ۝١٥٩

Maka, berkat rahmat Allah engkau (Nabi Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. Seandainya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka akan menjauh dari sekitarmu. 

Oleh karena itu, maafkanlah mereka, mohonkanlah ampunan untuk mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam segala urusan (penting). Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, bertawakallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertawakal.

Dengan membuka ruang dialog yang hangat, anak merasa dihargai dan dimengerti. Sikap ini membantu anak mengelola rasa takutnya dengan lebih tenang dan percaya bahwa ia tidak sendirian.

2. Bacakan Doa Sebelum Anak Berangkat ke Sekolah 

Salah satu bentuk ikhtiar untuk menjaga anak dari hal-hal buruk di luar rumah adalah membacakan doa perlindungan sebelum anak berangkat. Kita bisa membacakan doa keluar rumah dan membiasakannya pada anak.

بِسْمِ اللَّهِ تَوَكَّلْتُ عَلَى اللَّهِ، لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللَّهِ

Bismillaahi tawakkaltu ‘alallahi laa haula walaa quwwata illaa billah ( HR Abu Dawud (no. 5095), at-Tirmidzi (no. 3426) dan Ibnu Hibban (no. 822)

Doa ini memberi ketenangan batin dan memperkuat keyakinan bahwa Allah selalu menjaga mereka. Anak pun merasa lebih aman dan siap menghadapi hari dengan keberanian.

3. Tanamkan Nilai Tawakal dan Semangat Mencari Ilmu

 

Ajarkan anak bahwa bersekolah adalah bagian dari usaha menuntut ilmu, dan hasilnya diserahkan kepada Allah. Dalam QS. Al-Mujadilah ayat 11, Allah menjanjikan derajat tinggi bagi orang berilmu.

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قِيْلَ لَكُمْ تَفَسَّحُوْا فِى الْمَجٰلِسِ فَافْسَحُوْا يَفْسَحِ اللّٰهُ لَكُمْۚ وَاِذَا قِيْلَ انْشُزُوْا فَانْشُزُوْا يَرْفَعِ اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مِنْكُمْۙ وَالَّذِيْنَ اُوْتُوا الْعِلْمَ دَرَجٰتٍۗ وَاللّٰهُ بِمَا تَعْمَلُوْنَ خَبِيْرٌ ۝١١

Wahai orang-orang yang beriman, apabila dikatakan kepadamu “Berilah kelapangan di dalam majelis-majelis,” lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Apabila dikatakan, “Berdirilah,” (kamu) berdirilah. Allah niscaya akan mengangkat orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan.

Motivasi ini membantu anak memahami bahwa belajar adalah ibadah. Dengan tawakal dan semangat, anak akan lebih berani menghadapi tantangan di hari pertama sekolah.

4. Tunjukkan Sikap Tenang dan Optimis sebagai Teladan 

Anak sangat peka terhadap sikap orang tuanya. Jika orang tua menunjukkan ketenangan dan keyakinan, anak akan meniru hal tersebut dan merasa lebih aman.

Sebaliknya, jika orang tua terlihat cemas atau sering mengeluh, anak bisa menyerap kecemasan itu. Maka, menjaga sikap positif sangat penting dalam mendampingi anak di masa transisi sekolah.

5. Berikan Pelukan Hangat dan Afirmasi Positif Sebelum Berangkat 

Pelukan sebelum anak berangkat sekolah dan kalimat seperti “Bunda yakin kamu bisa menjalani hari ini dengan baik” bisa menjadi penguat emosional yang besar.

Afirmasi semacam ini terbukti secara psikologis mampu meningkatkan rasa percaya diri anak. Mereka merasa dicintai dan didukung, sehingga lebih siap menghadapi suasana baru di sekolah.

Kecemasan Anak Beradaptasi di Sekolah Baru Perlu Pendekatan Maksimal

Kecemasan anak masuk sekolah hari pertama adalah fenomena yang umum terjadi. Penyebabnya bisa berasal dari ketakutan terhadap lingkungan baru, pengalaman buruk, hingga tekanan emosional. Sebagai orang tua, kita perlu memahami kondisi ini dengan empati dan ketenangan.

Melalui pendekatan Islam yang lembut, penuh doa, dan mengutamakan komunikasi penuh kasih, anak akan merasa lebih siap menjalani hari-hari barunya di sekolah. Mari kita bantu anak melewati masa transisi ini dengan sabar dan penuh cinta, karena keberhasilan di hari pertama bisa menjadi pijakan penting bagi keberhasilan pendidikan jangka panjangnya.

Reference 

Rifah Darojah. 2024. Kecemasan Dalam Perspektif Al-Qur’an. Skripsi. Program Studi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir Fakultas Ushuluddin Universitas PTIQ Jakarta 

Leave A Comment:

Your email address will not be published. Required fields are marked *