Lembaga Pendidikan Montessori Islam

Penyebab Anak Sulit Membaca: Mungkinkah Potensi Disleksia? Simak Ini Penjelasannya

penyebab anak sulit membaca
July 17, 2025

Ayah dan Bunda, melihat si kecil mengalami kesulitan membaca tentu memunculkan kekhawatiran terbesar bagi orang tua. Pasti Anda akan bertanya, apakah kurang stimulasi? Kurang fokus? Atau, mungkinkah ada penyebab anak sulit membaca yang lebih kompleks, seperti potensi disleksia? 

Bunda, jangan khawatir terlebih dahulu, penting bagi kita untuk tidak terburu-buru menghakimi, melainkan mencari tahu akar masalahnya. 

Artikel ini hadir untuk membantu Ayah dan Bunda memahami berbagai penyebab anak sulit membaca, termasuk kemungkinan adanya disleksia. Kami akan mengupas ciri-ciri yang mungkin muncul, perbedaan dengan kesulitan membaca biasa, serta langkah-langkah awal yang bisa dilakukan di rumah. 

Dengan pengetahuan yang tepat, diharapkan Anda dapat memberikan dukungan terbaik bagi si kecil, mengidentifikasi jika memang ada kebutuhan khusus, dan membimbingnya dengan bijak menuju kemampuan membaca yang optimal. Yuk, simak penjelasan selengkapnya!

Mengapa Anak Bisa Mengalami Kesulitan Membaca?

Setiap anak memiliki ritme belajar yang unik. Namun, jika anak menunjukkan hambatan yang cukup besar dalam kemampuan membaca, penting bagi orang tua dan guru untuk memahami penyebabnya secara menyeluruh.

Berikut lima faktor umum yang dapat mempengaruhi kemampuan membaca anak, agar kita bisa memberikan dukungan yang tepat sesuai kebutuhannya:

1. Perkembangan Fonologis yang Belum Optimal 

Fonologi adalah kemampuan anak mengenali dan membedakan bunyi dalam kata. Jika anak belum bisa memisahkan suara-suara tersebut, mereka akan kesulitan dalam proses membaca.

Kesadaran fonologis merupakan pondasi penting dalam belajar membaca. Studi menunjukkan bahwa anak yang belum matang dalam aspek ini cenderung mengalami hambatan saat mulai mengenal huruf dan kata.

2. Minimnya Paparan Membaca di Lingkungan Rumah 

Kurangnya waktu membaca bersama orang tua atau tidak tersedianya buku yang sesuai usia dapat mempengaruhi kemampuan membaca anak. Anak belajar banyak dari kebiasaan dan pengulangan.

Tanpa budaya literasi di rumah, anak akan kesulitan mengenali huruf dan kata secara visual. Membiasakan membaca sejak dini sangat membantu membangun keterampilan dasar membaca.

3. Metode Belajar yang Tidak Sesuai dengan Gaya Anak 

Setiap anak memiliki cara belajar yang berbeda seperti ada yang lebih visual, kinestetik, atau auditori. Jika metode pengajaran tidak sesuai dengan gaya belajarnya, anak bisa merasa bingung dan tidak nyaman.

Ketidaksesuaian ini membuat anak sulit memahami huruf, kata, atau struktur kalimat. Penting bagi guru dan orang tua untuk mengenali gaya belajar anak agar proses membaca menjadi lebih efektif.

4. Hambatan Emosional dan Psikologis yang Mengganggu 

Rasa takut, tekanan berlebihan, atau kurangnya rasa percaya diri bisa menjadi penghalang dalam belajar membaca. Anak yang merasa tertekan cenderung menutup diri dari proses belajar.

Lingkungan belajar yang aman dan penuh dukungan sangat penting. Ketika anak merasa nyaman secara emosional, mereka akan lebih terbuka dan percaya diri dalam mencoba membaca.

5. Adanya Gangguan Belajar Seperti Disleksia 

Disleksia adalah gangguan belajar yang mempengaruhi kemampuan anak dalam mengenali huruf, mengeja, dan memahami teks. Ini bukan karena anak kurang cerdas, tetapi karena cara kerja otaknya berbeda.

Anak dengan disleksia membutuhkan pendekatan belajar yang disesuaikan. Dengan dukungan yang tepat, mereka tetap bisa berkembang dan menikmati proses membaca secara bertahap.

5 Cara Penyebab Anak Sulit Membaca yang Perlu Diketahui

Setelah mengetahui penyebab anak sulit membaca, langkah selanjutnya adalah mencari cara yang sesuai untuk mendukung proses belajarnya. Pendekatan yang tepat akan membantu anak merasa lebih nyaman dan percaya diri saat belajar membaca.

Berikut lima cara yang bisa diterapkan di rumah maupun di sekolah untuk membantu anak mengembangkan kemampuan membaca secara bertahap dan menyenangkan:

1. Gunakan Pendekatan Multisensori dalam Proses Belajar 

Pendekatan multisensori melibatkan berbagai indera seperti penglihatan, pendengaran, dan sentuhan dalam kegiatan membaca. Anak bisa diajak menelusuri huruf dengan jari sambil mengucapkan bunyinya, atau membentuk huruf dari pasir dan clay.

Cara ini sangat membantu anak yang mengalami kesulitan belajar, termasuk disleksia. Dengan melibatkan lebih banyak indera, anak lebih mudah memahami dan mengingat bentuk serta bunyi huruf.

2. Jadikan Membaca Sebagai Rutinitas yang Menyenangkan

 

Membacakan buku setiap hari dalam suasana yang hangat dan santai akan membuat anak lebih tertarik pada kata dan cerita. Pilih buku bergambar dengan teks sederhana yang sesuai dengan dunia anak.

Ketika membaca menjadi momen yang menyenangkan, anak akan lebih terbuka dan antusias. Kebiasaan ini juga memperkuat ikatan emosional antara orang tua dan anak.

3. Manfaatkan Media Visual dan Audio yang Interaktif 

Teknologi bisa menjadi alat bantu yang efektif jika digunakan dengan bijak. Aplikasi membaca, video edukatif, dan lagu-lagu huruf dapat memperkuat kemampuan fonologis anak.

Pastikan media yang digunakan tetap mendidik dan sesuai usia anak. Dengan cara ini, belajar membaca menjadi lebih menarik dan tidak terasa membebani.

4. Bangun Rasa Percaya Diri Anak Lewat Apresiasi 

Jangan membandingkan anak dengan teman sebayanya. Sebaliknya, berikan pujian atas setiap kemajuan kecil yang ia capai, seperti saat berhasil membaca satu kata baru.

Apresiasi sederhana seperti pelukan atau tepuk tangan bisa membuat anak merasa dihargai. Anak yang percaya diri akan lebih berani mencoba dan tidak takut gagal.

5. Konsultasikan dengan Ahli Jika Diperlukan 

Jika orang tua merasa anak mengalami gangguan belajar seperti disleksia, sebaiknya segera berkonsultasi dengan psikolog pendidikan atau terapis wicara.

Intervensi sejak dini sangat penting agar anak mendapatkan strategi belajar yang sesuai. Penelitian menunjukkan bahwa pendekatan yang tepat dapat membantu anak tetap berkembang secara optimal.

Mengoptimalkan Kemampuan Membaca Anak Bisa Melakukan Hal Ini 

Menghadapi anak yang mengalami kesulitan membaca tentu bukan hal mudah bagi orang tua. Namun, dengan pemahaman yang tepat dan pendampingan yang penuh kasih, anak tetap bisa tumbuh menjadi pembelajar yang percaya diri dan mencintai buku.

Mengidentifikasi penyebab anak sulit membaca sejak dini, termasuk kemungkinan disleksia, dapat menjadi titik awal penting dalam membentuk strategi belajar yang sesuai. Jangan ragu untuk memanfaatkan bantuan profesional dan berbagai pendekatan kreatif yang menyenangkan agar anak merasa nyaman dan tidak terbebani dalam proses belajar.

Karena setiap anak adalah unik dan istimewa, sudah seharusnya kita sebagai orang tua memberi ruang, waktu, dan dukungan penuh dalam menemani setiap langkah kecil mereka menuju kemampuan literasi yang baik.

Reference 

Eunice Kennedy Shriver National Institute of Child Health and Human Development. Diakses pada 2020. What Are Reading Disorders.

Forbes. Diakses pada 2020. Kids Don’t Read Books Because Parents Don’t Read Books.

Leave A Comment:

Your email address will not be published. Required fields are marked *