Lembaga Pendidikan Montessori Islam

Hukum Belajar Mengaji Secara Mandiri Bagi Anak? Simak Ini Penjelasannya

belajar mengaji secara mandiri
July 1, 2025

Ayah dan Bunda yang dirahmati Allah, melihat anak mandiri dalam belajar Al-Qur’an tentu menjadi dambaan setiap orang tua. Di era digital ini, akses terhadap materi belajar mengaji secara mandiri, baik melalui aplikasi, video, maupun buku, semakin mudah ditemukan. 

Hal ini seringkali memunculkan pertanyaan bagaimana hukum belajar mengaji secara mandiri bagi anak dalam pandangan syariat? Apakah cukup hanya dengan mengandalkan inisiatif anak tanpa bimbingan langsung dari seorang guru?

Artikel ini hadir untuk mengupas tuntas pertanyaan tersebut dan memberikan penjelasan ilmiah mengenai hukum belajar mengaji mandiri bagi anak. Kita akan membahas pentingnya sanad dan bimbingan guru dalam mempelajari Al-Qur’an, sekaligus mempertimbangkan situasi di mana belajar mandiri bisa menjadi pelengkap atau langkah awal. 

Dengan pemahaman yang benar, diharapkan Ayah dan Bunda dapat membimbing si kecil dalam menempuh perjalanan Al-Qur’an dengan cara yang paling berkah dan efektif. Yuk, simak ulasan selengkapnya!

Keutamaan Belajar Mengaji bagi Anak

Membiasakan anak untuk belajar mengaji sejak dini merupakan investasi terbaik dalam mendidik akhlak, jiwa, dan kecintaan anak terhadap Al-Qur’an. Di usia golden age, otak anak menyerap informasi sangat cepat, termasuk dalam hal pengenalan huruf hijaiyah, bacaan pendek, hingga adab membaca kitab suci.

Berikut beberapa keutamaan belajar mengaji secara mandiri bagi anak yang penting untuk Bunda ketahui:

1. Membentuk Pondasi Iman Sejak Usia Dini

Ketika anak terbiasa mengaji, mereka akan tumbuh dengan kesadaran bahwa hidup perlu selalu terhubung dengan Allah ﷻ. Al-Qur’an menjadi pedoman yang membentuk cara pandang mereka terhadap dunia.

Nilai-nilai seperti jujur, penyayang, dan sabar akan tumbuh seiring pemahaman anak terhadap isi kandungan Al-Qur’an. Karakter inilah yang akan menjadi bekal utama mereka dalam menjalani kehidupan.

2. Melatih Fokus dan Ketekunan Sejak Awal

Proses belajar mengaji mendorong anak untuk disiplin dalam menyimak dan memperbaiki bacaan. Aktivitas ini menuntut ketelitian serta daya ingat yang terus terasah.

Dengan rutinitas mengaji, anak belajar untuk sabar dan tekun dalam menyelesaikan sesuatu. Ini menjadi latihan mental yang baik untuk menumbuhkan ketangguhan dan kemandirian belajar.

3. Membangun Kedekatan Emosional dengan Orang Tua

Mengaji bersama Bunda di rumah bukan sekadar kegiatan keagamaan, tetapi juga momen kebersamaan yang mempererat ikatan. Anak merasa disayangi ketika Bunda hadir dan membimbing dengan sabar.

Dari interaksi ini tumbuh rasa percaya diri dalam belajar. Anak merasa didukung secara emosional, sehingga lebih nyaman menerima nilai-nilai agama dari orang tuanya sendiri.

4. Mendatangkan Pahala dan Keberkahan

Belajar mengaji adalah ibadah yang pahalanya terus mengalir. Rasulullah ﷺ bersabda bahwa sebaik-baik manusia adalah yang belajar Al-Qur’an dan mengajarkannya.

Setiap huruf yang diucapkan anak menjadi sumber pahala, tidak hanya bagi dirinya, tetapi juga untuk orang tua yang membimbing. Inilah investasi akhirat yang tak ternilai.

5. Menjadi Pelindung dari Pengaruh Buruk Lingkungan

Anak yang dekat dengan Al-Qur’an akan lebih mudah memilah hal-hal yang sesuai dengan nilai Islam. Ia akan lebih peka terhadap mana pergaulan yang baik dan mana yang perlu dihindari.

Ayat-ayat yang dihafal dan dibaca akan menjadi pengingat saat anak berhadapan dengan pilihan yang menantang. Ini menjadi tameng hati yang menjaga mereka di tengah arus zaman.

Hukum Belajar Mengaji Secara Mandiri dan Cara Terbaik Belajar Al-Qur’an

Kini muncul pertanyaan yang sering ditanyakan para orang tua Apakah belajar mengaji mandiri bagi anak diperbolehkan dalam Islam? Dan bagaimana cara terbaik agar anak tidak salah dalam belajar membaca Al-Qur’an? Simak berikut penjelasannya. 

1. Hukum Belajar Mengaji Mandiri

Belajar mengaji secara mandiri atau otodidak pada prinsipnya tidak dilarang dalam Islam, apalagi jika dilakukan dalam keterbatasan akses terhadap guru. Namun, ulama sepakat bahwa mengaji secara otodidak memiliki batas-batas tertentu, terutama dalam hal makharijul huruf (tempat keluarnya huruf), tajwid, dan adab terhadap Al-Qur’an.

Sebagaimana dalam riwayat hadist dari Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu berkata: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Siapa yang membaca satu huruf dari Al Quran maka baginya satu kebaikan dengan bacaan tersebut, satu kebaikan dilipatkan menjadi 10 kebaikan semisalnya dan aku tidak mengatakan الم satu huruf akan tetapi Alif satu huruf, Laam satu huruf dan Miim satu huruf.” (HR. Tirmidzi dan dishahihkan di dalam kitab Shahih Al Jami’, no. 6469).

Rasulullah secara langsung mendengarkan dan memahami bacaan sahabat lalu menjelaskan keutamaan membaca Al-Qur’an dan limpahan pahalanya. Maka dari itu, dianjurkan bagi orang tua untuk mencari guru mengaji yang tepat bagi anak sehingga bisa mempersiapkan diri untuk belajar mengaji yang benar. 

2. Kelemahan Belajar Mengaji Secara Mandiri Bagi Anak

Anak usia dini belum mampu membedakan mana pelafalan yang benar dan salah. Jika dibiarkan belajar mandiri tanpa koreksi, kesalahan ini bisa melekat dan sulit diperbaiki. Selain itu, anak butuh motivasi eksternal dan pembinaan spiritual yang tidak bisa didapat dari sekadar video atau aplikasi belajar.

Belajar mandiri memang bisa menjadi langkah awal, namun tidak cukup untuk pembentukan pemahaman dan adab terhadap Al-Qur’an. Maka dari itu, penting untuk melengkapi proses ini dengan pendampingan orang dewasa atau guru yang ahli.

3. Belajar Mengaji Bersama Ustadzah

Cara terbaik agar belajar mengaji secara mandiri bagi anak tetap berjalan benar adalah dengan mendampingi anak bersama guru Al-Qur’an. Guru akan memberikan bimbingan langsung tentang cara membaca yang tepat, memperbaiki kesalahan, dan menanamkan semangat mencintai Al-Qur’an.

Jika Bunda memiliki keterbatasan waktu atau tinggal di daerah yang sulit menemukan guru, saat ini banyak tersedia TPQ online yang dapat diakses dari rumah. Belajar secara daring bersama guru juga sudah terbukti efektif, selama tetap dilakukan secara konsisten dan dengan metode yang interaktif.

4. Memilih Guru Mengaji yang Tepat

Pastikan guru yang mendampingi anak memiliki pemahaman tajwid yang kuat serta sanad pengajaran yang sahih. Hal ini penting agar bacaan anak tidak hanya terdengar indah, tetapi juga benar menurut kaidah.

Dengan guru yang memiliki sanad terpercaya, kita bisa tenang karena anak belajar dari jalur ilmu yang jelas. Ini adalah bagian dari menjaga kemurnian Al-Qur’an dalam proses belajar.

Selain itu, Anda perlu memilih guru yang tidak hanya pandai membaca, tapi juga mengerti cara mendekati anak. Guru seperti ini tahu bagaimana membuat proses belajar terasa seru dan tidak membosankan.

Mengaji bukan sekadar melafalkan huruf dengan benar, tapi juga belajar menghormati Al-Qur’an sebagai kalamullah. Pilih guru yang menekankan pentingnya adab dalam setiap pertemuan.

Pilihan Program Kelas TPQ Online Albata Cocok Bagi Usia Anak 

Nah Bunda, jika saat ini Anda tengah mencari kelas mengaji anak secara online yang mudah diakses dengan guru yang profesional, maka pilihan program kelas TPQ Online Albata yang cocok untuk anak dan remaja. Anda tidak perlu khawatir, TPQ Online Albata memberikan kesempatan pada anak untuk belajar mengaji dengan berbagai tingkatan usia ananda. 

Sebagai tempat TPQ online anak terpercaya, Albata telah membuktikan diri sebagai mitra terbaik orang tua dalam mendidik anak menjadi generasi Qur’ani sejak dini. Dengan pendekatan personal, kurikulum yang matang, serta guru yang berkompeten, Albata layak menjadi pilihan utama bagi setiap keluarga Muslim di era digital saat ini.

Melalui platform daring ini, anak-anak tidak hanya mempelajari nilai-nilai Islam secara mendalam, tetapi juga berkesempatan untuk menghafal Al-Qur’an (tahfidz) dengan bimbingan yang tepat.

TPQ Albata Online juga menawarkan pembelajaran sesuai dengan Al-Qur’an dan Sunnah yang membahas tentang tauhid, tahsin, tartil, fiqih, adab hingga sirah. TPQ Online Albata untuk kisaran usia 7 hingga 13 tahun. Dengan menggunakan metode Fun Learning yang interaktif, anak-anak dapat mempelajari Al-Qur’an dengan cara yang menarik dan mudah dipahami, semuanya dilakukan dari kenyamanan rumah mereka sendiri. 

Kurikulum yang komprehensif mencakup berbagai aspek penting, seperti tauhid, adab dan akhlak, fiqih, serta sirah nabi yang disajikan dalam bentuk animasi yang seru. Selain itu, program ini juga menyediakan tahsin dengan ustadzah yang sabar, serta tahfidz untuk mempererat hubungan anak dengan Al-Qur’an.

Kini dengan belajar secara daring bersama dengan TPQ Online Albata, anak akan mendapatkan kesempatan belajar secara fleksibel. Maka dari itu, segera daftarkan putra-putri Anda di TPQ Online Albata Online dan saksikan mereka tumbuh menjadi generasi Qurani yang cerdas dan berakhlak mulia. 

Ikon Search
Kenali Program TPQ Online Albata Belajar Mengaji dari Rumah Lebih Seru!
Leave A Comment:

Your email address will not be published. Required fields are marked *