Ziarah Kubur: Cara Islami Mengajarkan Anak tentang Akhirat dan Ketaatan kepada Allah
Salah satu cara parenting Islami yang selaras dengan sunnah Rasulullah ﷺ adalah mengajarkan anak untuk berziarah kubur. Praktik ini bukan tentang hal-hal yang bersifat horor atau menakut-nakuti, melainkan sebuah cara mendalam untuk menanamkan nilai keimanan, mengingatkan tentang akhirat, dan memperkuat ketaatan kepada Allah ﷻ.
Mengapa Ziarah Kubur Penting?
Dalam hadits Rasulullah ﷺ, beliau bersabda,
“Berziarahlah kalian ke kuburan, karena ziarah kubur mengingatkan kalian akan akhirat” (HR. Muslim no. 976).
Ziarah kubur memiliki tujuan besar, yakni untuk mengingatkan manusia bahwa kehidupan dunia ini sementara dan bahwa kehidupan yang sesungguhnya adalah di akhirat. Pesan ini sangat relevan untuk anak-anak yang hidup di zaman serba cepat dan penuh distraksi, di mana nilai-nilai spiritual sering kali tergeser oleh rutinitas duniawi.
Dengan mengenalkan anak-anak pada ziarah kubur, orang tua dapat memberikan pelajaran nyata tentang arti kehidupan, kematian, dan tanggung jawab manusia untuk mempersiapkan bekal di akhirat. Hal ini penting agar anak-anak tidak hanya memandang hidup sebagai pencapaian duniawi, tetapi juga sebagai perjalanan menuju keridhaan Allah ﷻ.
Bagaimana Mengajak Anak Berziarah Kubur?
- Mulai dengan Keluarga Laki-Laki Dalam Islam, laki-laki memiliki tanggung jawab yang besar dalam memimpin keluarga, termasuk memberikan teladan dalam ibadah. Oleh karena itu, jika memungkinkan, mulailah dengan mengajak anggota keluarga laki-laki berziarah kubur atau menghadiri prosesi pemakaman hingga proses penguburan selesai. Anak-anak, terutama yang mulai memasuki usia mumayyiz (mulai bisa membedakan yang baik dan buruk), dapat diajak untuk turut serta menyaksikan dan memahami makna dari setiap prosesi tersebut.
- Gunakan Bahasa yang Mudah Dipahami Anak Saat berziarah, gunakan bahasa yang sederhana untuk menjelaskan mengapa kita datang ke kuburan. Ceritakan bahwa setiap manusia akan menghadapi kematian, termasuk orang tua, kakek, nenek, dan bahkan mereka sendiri suatu saat nanti. Jelaskan bahwa kehidupan ini adalah tempat untuk menanam kebaikan yang hasilnya akan dipetik di akhirat.
- Ajarkan Adab Berziarah Selain makna spiritual, ajarkan juga adab-adab berziarah, seperti berdoa untuk ahli kubur, menjaga ketenangan, dan tidak melakukan hal-hal yang berlebihan. Hal ini akan membantu anak memahami bahwa ziarah kubur adalah ibadah, bukan sekadar kunjungan biasa.
Ketika Anak Mulai Kehilangan Fokus pada Ibadah
Ada kalanya orang tua menyadari bahwa anak-anak mulai kurang serius dalam beribadah atau terlihat menyia-nyiakan waktu mereka. Saat inilah ziarah kubur bisa menjadi pengingat yang kuat. Melalui momen ini, orang tua dapat mengingatkan bahwa kematian bisa datang kapan saja, dan satu-satunya bekal yang bisa dibawa hanyalah amal saleh.
Cerita sederhana namun penuh makna dapat disampaikan saat berziarah, misalnya:
“Nak, bayangkan jika hari ini Allah memanggil Ayah atau Ibu, siapa yang akan merawatmu? Atau bagaimana jika Allah memanggil kita semua? Maka kita harus selalu mempersiapkan diri dengan amal kebaikan.”
Percakapan ini bisa menjadi titik refleksi yang mendalam bagi anak-anak, membangun rasa tanggung jawab untuk lebih menghormati orang tua dan mendisiplinkan diri dalam ibadah.
Menguatkan Ketakwaan Anak dengan Pesan tentang Alam Kubur
Selain mengingatkan tentang kehidupan setelah mati, orang tua juga dapat menjelaskan tentang konsekuensi dari perbuatan manusia di dunia. Anak-anak dapat diberi pemahaman sederhana tentang azab kubur yang menanti mereka yang mengabaikan perintah Allah ﷻ. Bukan untuk menakuti, melainkan untuk memberikan dorongan agar mereka menjalani kehidupan dengan dasar ketaatan dan kesalehan.
Misalnya, sampaikan bahwa:
“Orang yang baik akan mendapatkan tempat yang indah di sisi Allah di kuburnya, tetapi mereka yang berbuat buruk bisa mendapatkan kesulitan yang berat di sana. Allah sangat sayang kepada kita, tapi kita juga harus menunjukkan bahwa kita mencintai Allah dengan menjalankan perintah-Nya.”
Penjelasan ini dapat membangun kesadaran pada anak bahwa amal baik akan membawa kebahagiaan, baik di dunia maupun di akhirat.
Menghidupkan Nilai Kasih Sayang dan Hormat kepada Orang Tua
Ziarah kubur juga dapat menjadi momen untuk menanamkan nilai kasih sayang dan penghormatan kepada orang tua. Ketika anak-anak memahami bahwa kehilangan orang tua adalah sebuah kemungkinan nyata, mereka akan lebih menghargai keberadaan orang tua dalam hidup mereka. Sampaikan kepada mereka bahwa mendoakan orang tua adalah salah satu bentuk cinta yang bisa mereka lakukan, baik saat orang tua masih hidup maupun setelah meninggal dunia.
Kesimpulan
Mengajak anak berziarah kubur adalah salah satu metode parenting Islami yang penuh hikmah. Melalui ziarah kubur, anak-anak dapat belajar tentang makna kehidupan, pentingnya amal saleh, dan tanggung jawab mereka sebagai seorang Muslim. Dengan cara ini, mereka tidak hanya diajarkan untuk takut kepada Allah ﷻ, tetapi juga untuk mencintai-Nya dengan menjalankan perintah dan menjauhi larangan-Nya.
Ziarah kubur bukan hanya ritual, melainkan sebuah pelajaran hidup yang penuh makna. Bagi orang tua, inilah momen untuk menanamkan nilai-nilai spiritual yang akan menjadi bekal bagi anak-anak di dunia dan akhirat. Mari ajarkan anak-anak kita untuk senantiasa ingat akhirat, agar hidup mereka selalu berada dalam keridhaan Allah ﷻ.
Sumber : Abidin, Zaenal. (2006). 101 Cara Mudah Mendidik Keluarga. Jakarta: Pustaka Imam Bonjol.