Belajar Montessori: 5 Tujuan Montessori untuk Anak Berkebutuhan Khusus
Ibu-ibu, pernahkah kita bertanya-tanya bagaimana Metode yang dikenal dengan pendekatan individual dan menghargai ritme belajar setiap anak ini ternyata memiliki tujuan montessori untuk anak berkebutuhan khusus.
Artikel ini hadir untuk membuka wawasan kita tentang bagaimana prinsip-prinsip Montessori dirancang bukan hanya untuk anak pada umumnya, tetapi juga memberikan manfaat yang signifikan bagi anak-anak kita yang unik. Kita akan mengupas lima tujuan utama Montessori yang secara spesifik dapat mendukung perkembangan potensi mereka.
Yuk, kita telah bersama bagaimana lingkungan belajar yang disiapkan dengan penuh cinta dan pemahaman ini dapat menjadi kunci kemajuan si kecil!
Bagaimana Metode Montessori untuk Anak Berkebutuhan Khusus?
Bunda, mendampingi anak berkebutuhan khusus (ABK) dalam proses tumbuh kembangnya memang memerlukan pendekatan yang penuh kesabaran serta memahami kondisi anak.
Dalam sebuah survey dari Data Survey Penduduk antar Sensus (SUPAS) tahun 2015 (dalam Infodatin, 2019), menunjukkan bahwa penyandang disabilitas perempuan berusia 10 tahun ke atas lebih tinggi prosentasenya dibandingkan laki-laki. Sebesar 6,36% anak-anak mengalami kesulitan melihat dan 1,02% mengalami kesulitan mengurus diri sendiri. Sedangkan berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas dalam Infodatin, 2019). 1
Sebab jumlah anak disabilitas masih memiliki persentase yang tinggi, maka harus ada pembelajaran yang ramah anak inklusi yakni salah satu metode yang mulai banyak diterapkan dalam pendidikan inklusif adalah metode Montessori. Berikut pentingnya contoh nyata bagi anak berkebutuhan khusus[1].
Stimulasi Aktif dan Beragam untuk Pemahaman Mendalam
Anak disabilitas belajar lebih efektif melalui contoh nyata dan kegiatan praktik yang berulang. Penggunaan berbagai media pembelajaran yang disesuaikan dengan kebutuhan mereka.
Pengajar atau shadow teacher bisa menyediakan seperti alat bantu visual, taktil, dan teknologi yang membantu mereka memahami konsep dan mengkategorikan lingkungan sekitar dengan lebih baik.
Pengembangan Keterampilan Kognitif Bertahap
Melalui latihan yang terstruktur dan dukungan yang tepat, anak-anak secara bertahap mengembangkan keterampilan kognitif yang lebih kompleks.
Proses ini mencakup kemampuan bertanya, membuat pilihan, merencanakan tindakan, hingga mengolah informasi seperti menghitung dan membaca. Anak bisa mendapatkan pengembangan keterampilan kognitif yang sesuai dengan kebutuhannya.
Pendekatan Holistik Melalui Integrasi Montessori, Terapi, dan Bermain
Metode Montessori untuk anak disabilitas akan lebih optimal jika dikombinasikan dengan terapi yang sesuai kebutuhan anak (seperti terapi wicara atau fisik) serta kegiatan bermain yang menyenangkan.
Kombinasi ini mendukung perkembangan kognitif secara menyeluruh, sejalan dengan tahapan belajar yang dikemukakan oleh Bloom bahwa montessori bukan hanya cocok untuk anak pada umumnya, tapi juga terbukti efektif bagi anak-anak dengan kebutuhan khusus seperti autisme, ADHD, down syndrome, ataupun keterlambatan perkembangan.
Hal ini karena metode ini menghormati ritme belajar tiap anak, memberikan kebebasan yang terstruktur, serta menekankan kemandirian.
Menurut lingkungan belajar yang tenang, terstruktur, dan bebas tekanan seperti dalam pendekatan Montessori, terbukti memberikan dampak positif terhadap perkembangan sosial dan kognitif anak-anak dengan spektrum autisme. Inilah yang menjadi alasan banyak ahli merekomendasikan Montessori sebagai salah satu pendekatan pembelajaran untuk ABK.
Metode Montessori didesain untuk mengakomodasi kebutuhan unik setiap anak. Guru atau orang tua bukan berperan sebagai “pengajar”, tetapi sebagai fasilitator yang mendampingi anak dalam proses eksplorasi belajar. Anak diberikan kebebasan memilih aktivitas, namun tetap dalam lingkungan yang terstruktur dan aman.
5 Tujuan Montessori untuk Anak Berkebutuhan Khusus
Berikut ini adalah 5 tujuan Montessori untuk Anak Berkebutuhan Khusus yang penting untuk dipahami oleh para orang tua dan pendidik:
1. Membangun Kemandirian Sejak Dini
Salah satu prinsip utama Montessori adalah membangun kemandirian anak melalui aktivitas sehari-hari. Tujuan montessori untuk Anak Berkebutuhan Khusus tentu bisa meningkatkan membangun kemandirian anak. Anak-anak diajak belajar melakukan hal-hal sederhana seperti menyendok, mengancingkan baju, menyapu, hingga merapikan mainan.
Bagi anak berkebutuhan khusus, keterampilan ini sangat penting karena dapat memperkuat rasa percaya diri dan kemampuan untuk merawat diri. Dengan pendekatan Montessori, anak diberikan kesempatan untuk mencoba sendiri terlebih dahulu sebelum dibantu.
Menurut penelitian, anak-anak dalam program Montessori memiliki tingkat kemandirian dan keterampilan sosial yang lebih baik dibanding metode konvensional.
2. Mengembangkan Konsentrasi dan Fokus
Anak berkebutuhan khusus seringkali mengalami tantangan dalam mempertahankan perhatian. Tujuan montessori untuk Anak Berkebutuhan Khusus dapat mengatasi menyediakan lingkungan yang minim distraksi dan aktivitas yang dirancang sesuai kebutuhan sensorik anak.
Anak diajak untuk fokus pada satu aktivitas dalam satu waktu, yang secara bertahap meningkatkan kemampuan konsentrasi mereka. Misalnya, meronce manik-manik atau menyusun balok sesuai ukuran dapat melatih fokus sekaligus koordinasi motorik.
3. Menghormati Ritme Belajar Anak
Setiap anak unik, termasuk dalam cara dan waktu mereka belajar. Montessori mengajarkan kita untuk menghormati ritme ini. Anak tidak dipaksa mengikuti kurikulum yang kaku, tetapi diarahkan untuk belajar sesuai kemampuannya saat itu.
Tujuan montessori untuk Anak Berkebutuhan Khusus membutuhkan pendekatan yang fleksibel dan tidak membandingkan mereka dengan anak lain. Proses belajar menjadi lebih menyenangkan dan tidak menimbulkan stres.
Dalam penelitian lainnya juga dijelaskan bahwa anak-anak dengan autisme yang belajar dalam lingkungan Montessori menunjukkan peningkatan interaksi sosial karena pendekatannya yang inklusif dan menghargai individualitas.
4. Mengembangkan Kemampuan Sensorik dan Motorik
Montessori sangat kuat dalam stimulasi sensorik dan motorik. Tujuan montessori untuk Anak Berkebutuhan Khusus juga memiliki banyak aktivitas Montessori yang melibatkan sentuhan, penciuman, penglihatan, dan pendengaran. Ini penting bagi anak-anak dengan gangguan sensorik atau keterlambatan motorik.
Misalnya, permainan mencocokkan tekstur, menuang air, atau berjalan di garis bisa membantu anak melatih keseimbangan, koordinasi, dan persepsi sensorik mereka. Aktivitas seperti ini mendukung perkembangan area otak yang berkaitan dengan gerakan dan indra.
5. Mendorong Interaksi Sosial secara Alami
Meskipun Montessori seringkali dilakukan secara individual, metode ini juga mendorong anak untuk berinteraksi dalam kelompok kecil. Tujuan montessori untuk Anak Berkebutuhan Khusus juga mampu meningkatkan belajar anak belajar berbagi alat, bergiliran, dan bekerja sama dengan teman lain dalam suasana yang tidak kompetitif.
Bagi anak berkebutuhan khusus, interaksi sosial bisa menjadi tantangan. Dalam pendekatan Montessori, interaksi ini terjadi secara alami, tanpa tekanan. Anak belajar bersosialisasi dengan cara yang nyaman dan sesuai dengan tahap perkembangannya.
Belajar Montessori dari Rumah Semakin Mudah Bersama Private Home Visit Albata
Tujuan montessori untuk Anak Berkebutuhan Khusus hadir dengan pendekatan yang sangat manusiawi dan personal. Anak-anak tidak dipaksa untuk menjadi “ideal” menurut standar umum, tapi diberi ruang untuk tumbuh dan berkembang sebagai dirinya sendiri.
Bagi Bunda dan Ayah yang sedang mendampingi anak berkebutuhan khusus, mencoba mengajar dengan pendekatan Montessori dari rumah bisa menjadi langkah awal yang luar biasa. Tidak harus mahal atau rumit, aktivitas sehari-hari bisa dijadikan sarana belajar yang penuh makna.
Selain itu menemukan lembaga pendidikan anak yang sesuai untuk anak berkebutuhan khusus dengan metode montessori bisa membuat anak nyaman dengan pembelajaran sehari-hari. Contohnya bersama dengan Albata anak dapat menumbuhkan cinta dan kedekatan pada nilai-nilai Islam sejak usia dini.
Bunda dan Ayah bisa mempertimbangkan program belajar seperti home visit Albata sebuah lembaga profesional yang memberikan pengajaran mengaji dari rumah.
Kelas Private Home Visit Albata hadir sebagai solusi praktis dan efektif, menawarkan pengajaran agama Islam yang mendalam langsung di kenyamanan rumah Anda.
Program ini dirancang khusus untuk anak usia 1 hingga 13 tahun, memberikan bimbingan personal yang disesuaikan dengan kebutuhan setiap anak.
Dengan kurikulum terbaik, bersumber dari Al-Qur’an dan Sunnah, anak-anak akan mempelajari berbagai aspek penting agama Islam, mulai dari tauhid hingga tahfidz, dengan pendekatan yang menyenangkan dan interaktif. Metode pembelajaran Montessori diadopsi untuk memastikan anak-anak belajar dengan cara yang alami dan efektif.
Setiap sesi belajar berlangsung selama 60 menit, dengan 8 pertemuan setiap bulan, memastikan konsistensi dan kemajuan yang teratur. Pengajar yang berpengalaman akan datang ke rumah, menciptakan lingkungan belajar yang akrab dan mendukung.
Selain itu, setiap peserta akan mendapatkan learning kit dan starter kit gratis, memberikan semua alat yang diperlukan untuk perjalanan belajar yang sukses.
Dengan harga yang terjangkau, Kelas Private Home Visit Albata memberikan kesempatan bagi orang tua untuk memberikan pendidikan agama yang terbaik bagi anak-anak mereka, tanpa mengorbankan kenyamanan dan fleksibilitas.
Reference
- Dwi Sari Usop dkk. 2021. Penggunaan Metode Montessori untuk Mengembangkan Kemampuan Kognitif Anak Disabilitas. Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Volume 6 Nomor 2 ↩︎