Lembaga Pendidikan Montessori Islam

Tips Mengajarkan Qanaah pada Anak: Memaknai Nikmat Cukup pada Kehidupan

qanaah
March 29, 2025

Pernah gak sih Bunda merasa bahwa di era konsumtif sekarang, Anda perlahan perlu mengajarkan qanaah pada anak? Qanaah adalah sikap menerima dan merasa cukup atas apa yang diberikan oleh Allah ﷻ. 

Dengan menanamkan qanaah sejak dini, anak-anak akan belajar untuk bersyukur, tidak mudah iri, dan hidup dengan lebih tenang. Sebagai orang tua, kita memiliki tanggung jawab untuk membimbing mereka agar memahami makna nikmat cukup dalam kehidupan.

Salah satu cara efektif untuk mengajarkan qanaah pada anak adalah dengan memberikan contoh nyata dalam kehidupan sehari-hari. Tunjukkan kepada mereka bagaimana kita bersyukur atas nikmat yang kita terima, sekecil apapun itu. 

Hindari membanding-bandingkan diri dengan orang lain atau mengeluh tentang kekurangan. Ajarkan mereka untuk menghargai apa yang mereka miliki dan menggunakan barang-barang dengan bijak.

Selain itu, ajak anak-anak untuk terlibat dalam kegiatan berbagi dengan orang lain yang membutuhkan. Libatkan mereka dalam kegiatan sosial, seperti memberikan sumbangan atau membantu sesama. 

Dengan cara ini, anak-anak akan belajar bahwa kebahagiaan tidak hanya datang dari memiliki banyak harta, tetapi juga dari berbagi dengan orang lain. Ajarkan mereka untuk bersyukur atas apa yang mereka miliki dan menggunakan harta mereka untuk membantu orang lain.

Apa Itu Sifat Qanaah?

Qanaah adalah sikap menerima dan merasa cukup dengan apa yang telah Allah berikan tanpa merasa kurang atau iri terhadap milik orang lain. Dalam Islam, sifat ini sangat dianjurkan karena mengajarkan rasa syukur dan menghindarkan seseorang dari sikap tamak atau rakus. Rasulullah ﷺ bersabda:

Sifat qana’ah yang harus dimiliki oleh setiap muslim. Pembahasan qana’ah dalam sunan Ibnu Majah tersebut disebutkan pula hadits dari ’Abdullah bin ’Amr bin Al ’Ash, Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda,

قَدْ أَفْلَحَ مَنْ هُدِىَ إِلَى الإِسْلاَمِ وَرُزِقَ الْكَفَافَ وَقَنِعَ بِهِ

”Sungguh beruntung orang yang diberi petunjuk dalam Islam, diberi rizki yang cukup, dan qana’ah (merasa cukup) dengan rizki tersebut.” (HR. Ibnu Majah no. 4138, Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih).

Menanamkan sifat qanaah sejak dini sangat penting untuk membentuk karakter anak yang bersyukur, tidak mudah mengeluh, dan selalu menghargai apa yang dimilikinya. Anak-anak yang memiliki sifat qanaah akan lebih bahagia, tidak mudah stres, dan tumbuh dengan mental yang kuat dalam menghadapi tantangan hidup.

Menurut penelitian sikap bersyukur dan merasa cukup berkontribusi dalam meningkatkan kesejahteraan emosional serta mengurangi perasaan cemas pada anak. Dengan demikian, mengajarkan qanaah sejak dini menjadi langkah yang penting dalam pendidikan karakter anak.

5 Tips Mengajarkan Qanaah pada Anak

Ada sejumlah cara yang bisa Bunda ajarkan pada anak mengenai membiasakan sifat qanaah dengan cara yang sederhana. Berikut beberapa cara yang mudah yang bisa Anda terapkan dalam mengajarkan qanaah. 

Mencontohkan Sikap Qanaah dalam Kehidupan Sehari-hari

Anak belajar dari apa yang mereka lihat. Jika orang tua menunjukkan sikap qanaah dalam kehidupan sehari-hari, anak akan lebih mudah meniru. Misalnya, ketika mendapatkan rezeki yang cukup, ajarkan anak untuk bersyukur dengan mengucapkan Alhamdulillah dan tidak mengeluh terhadap hal yang belum dimiliki.

Anda juga bisa mengajarkan anak bahwa memiliki sifat qanaah merupakan salah satu akhlak terbaik. 

Dari ’Ubaidillah bin Mihshan Al-Anshary radhiyallahu ‘anhu, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda,

مَنْ أَصْبَحَ مِنْكُمْ آمِنًا فِى سِرْبِهِ مُعَافًى فِى جَسَدِهِ عِنْدَهُ قُوتُ يَوْمِهِ فَكَأَنَّمَا حِيزَتْ لَهُ الدُّنْيَا

“Barangsiapa di antara kalian mendapatkan rasa aman di rumahnya (pada diri, keluarga dan masyarakatnya), diberikan kesehatan badan, dan memiliki makanan pokok pada hari itu di rumahnya, maka seakan-akan dunia telah terkumpul pada dirinya.” (HR. Tirmidzi, no. 2346; Ibnu Majah, no. 4141. Abu ’Isa mengatakan bahwa hadits ini hasan gharib).

Anda juga bisa menunjukkan bentuk rasa syukur yang lain, misalnya dengan tidak menyia-nyiakan makanan hingga penggunaan pakaian yang sesuai agar tidak boros membeli sejumlah pakaiannya. 

Mengajarkan Anak untuk Bersyukur atas Segala Nikmat

Rasa syukur adalah dasar dari sifat qanaah. Biasakan anak untuk mengucapkan rasa syukur atas apa yang mereka miliki, baik makanan, pakaian, hingga kasih sayang dari orang tua. Salah satu caranya adalah dengan meminta anak menyebutkan tiga hal yang mereka syukuri setiap hari sebelum tidur.

Seperti yang dijelaskan pada hadist Rasulullah ﷺ

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

انْظُرُوا إِلَى مَنْ أَسْفَلَ مِنْكُمْ وَلاَ تَنْظُرُوا إِلَى مَنْ هُوَ فَوْقَكُمْ فَهُوَ أَجْدَرُ أَنْ لاَ تَزْدَرُوا نِعْمَةَ اللَّهِ عَلَيْكُمْ

“Pandanglah orang yang berada di bawahmu (dalam masalah harta dan dunia) dan janganlah engkau pandang orang yang berada di atasmu (dalam masalah ini). Dengan demikian, hal itu akan membuatmu tidak meremehkan nikmat Allah padamu.” (HR. Muslim, no. 2963).

Anda bisa terus membimbing si kecil untuk selalu mengingat Allah dengan mensyukuri hal-hal yang kecil. Misalnya membuat jurnal syukur dan membaca Al-Qur’an yang berkaitan dengan nikmat syukur. 

Mengenalkan Konsep Rezeki dan Takdir

Jelaskan kepada anak bahwa setiap orang memiliki rezeki yang telah ditetapkan oleh Allah. Tidak semua orang memiliki jumlah harta atau fasilitas yang sama, tetapi yang paling penting adalah bagaimana seseorang memanfaatkan dan bersyukur atas rezeki yang dimilikinya. Ayat dalam Al-Qur’an yang bisa dijadikan referensi adalah

“Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezekinya…” (QS. Hud: 6)

Menghindari Sikap Konsumtif dan Boros

Salah satu tantangan besar dalam mengajarkan qanaah adalah gaya hidup konsumtif yang banyak dipengaruhi oleh media sosial dan iklan. Ajarkan anak untuk membedakan antara kebutuhan dan keinginan. Misalnya, saat ingin membeli mainan baru, tanyakan apakah mainan tersebut benar-benar dibutuhkan atau hanya karena keinginan sesaat.

Menjadi hal penting bahwa mengajarkan qanaah berarti Anda juga perlu mengajarkan anak untuk tidak boros dengan sesuatu. Ingatkan anak untuk membeli barang seperlunya dan sesuai dengan kebutuhan saja. 

Mengajarkan Berbagi dan Peduli terhadap Sesama

Anak yang memiliki sifat qanaah tidak hanya menerima dengan ikhlas, tetapi juga senang berbagi dengan orang lain. Ajak anak untuk memberikan sebagian dari rezeki mereka kepada orang yang membutuhkan, misalnya dengan menyisihkan uang saku untuk sedekah atau berbagi makanan kepada teman yang kurang mampu.

Kesimpulan

Mengajarkan qanaah pada anak bukan hanya sekadar mengajarkan mereka untuk menerima keadaan, tetapi juga membentuk karakter yang bersyukur, tidak mudah iri, dan selalu merasa cukup dengan apa yang dimiliki. 

Dengan menerapkan lima tips di atas, orang tua dapat membantu anak tumbuh menjadi pribadi yang lebih tenang, bahagia, dan memiliki keimanan yang kuat. Menanamkan qanaah sejak dini akan menjadi investasi besar dalam kehidupan anak di masa depan. Sebagaimana sabda Rasulullah ﷺ. 

Reference 

Muhammad Abduh Tuasikal. 2017. Rumaysho. 5 Manfaat Memiliki Sifat Qanaah. Diakses pada 2025

Leave A Comment:

Your email address will not be published. Required fields are marked *