Terapkan 6 Tips Efektif Mengatasi Anak yang Sering Berteriak
Menghadapi perilaku ini adalah tantangan tersendiri, terutama bagi orang tua yang ingin membimbing anaknya sesuai nilai-nilai Islam. Perilaku anak yang berteriak atau membentak sebenarnya normal di usia balita atau toddler, karena mereka sedang belajar mengekspresikan diri namun belum memiliki kosakata dan kontrol emosi yang cukup.
Mengapa Anak Membentak atau Berteriak?
Pada dasarnya, anak-anak yang masih dalam fase toddler belum memiliki keterampilan komunikasi dan pengaturan emosi yang matang. Ada beberapa faktor yang biasanya memicu perilaku berteriak atau membentak pada anak balita, di antaranya:
- Ketidakmampuan Mengungkapkan Emosi: Anak merasa frustrasi karena belum bisa menyampaikan apa yang mereka inginkan atau rasakan secara efektif.
- Kurangnya Kendali Emosi: Pada usia ini, kontrol emosi mereka masih sangat rendah, sehingga reaksi berlebihan menjadi cara mereka mengekspresikan perasaan.
- Perasaan Tidak Didengar atau Diperhatikan: Anak-anak balita kadang merasa bahwa satu-satunya cara agar diperhatikan adalah dengan berbicara keras atau membentak.
Penyelesaian: Pendekatan Lembut dan Islami untuk Mengatasi Anak yang Membentak dan Berteriak
Menghadapi anak yang sering berteriak atau membentak memerlukan kesabaran dan ketenangan. Berikut adalah beberapa langkah yang bisa diterapkan:
- Tetap Tenang dan Jangan Balas Berteriak
Ketika anak mulai berteriak, langkah pertama adalah menahan diri untuk tidak membalas teriakan mereka. Rasulullah ﷺ adalah contoh terbaik dalam menghadapi segala permasalahan dengan ketenangan dan penuh kasih sayang. Ketika berhadapan dengan perilaku anak yang keras, ingatkan diri untuk bersikap lembut dan menahan amarah, sebagaimana yang dianjurkan dalam Islam. Dengan tetap tenang, Anda menunjukkan pada anak bahwa berteriak bukanlah cara yang benar dalam menyelesaikan masalah. - Berikan Penjelasan Secara Lembut dan Jelas
Setelah anak tenang, ajaklah dia berbicara. Anda bisa duduk sejajar dengannya, tatap matanya, dan katakan dengan lembut, “Nak, Ayah/Ibu bisa mendengarmu lebih baik kalau kamu bicara pelan-pelan.” Menjelaskan hal ini sambil memberi contoh adalah cara Islami yang penuh kasih sayang. Dalam Islam, berbicara dengan lembut dan menahan amarah adalah tanda ketakwaan, dan mengajarkan ini sejak dini pada anak bisa membentuk karakter yang baik kelak. - Ajarkan Anak untuk Mengenali dan Menamai Emosinya
Ketika anak berteriak, kemungkinan besar dia sedang mengalami emosi yang besar namun sulit dia ungkapkan. Bantulah anak mengenali emosinya dengan berkata, “Kamu marah, ya? Boleh kok, marah, tapi sampaikan dengan suara yang pelan, ya?” Mengajarkan anak menamai emosinya membantu mereka belajar cara yang sehat untuk berekspresi. Dalam Islam, kita diajarkan untuk memiliki kesabaran dan ketenangan dalam setiap situasi, dan ini bisa kita sampaikan juga kepada anak sejak dini. - Tetap Berikan Batasan dan Konsistensi dalam Aturan
Walau bersikap lembut, penting untuk tetap memberi batasan yang jelas pada anak. Anda bisa mengatakan dengan tegas, namun lembut, “Ayah/Ibu ingin mendengarkan kamu, tapi kalau berteriak, kami tidak bisa mendengar dengan baik.” Dengan memberi aturan ini secara konsisten, anak akan memahami bahwa teriakan atau bentakan bukanlah cara yang dapat diterima untuk berkomunikasi. - Doakan Anak dan Berikan Teladan yang Baik
Dalam Islam, doa adalah kekuatan terbesar dalam mendidik anak. Rasulullah ﷺ mengajarkan kita untuk selalu mendoakan kebaikan bagi anak-anak kita. Luangkan waktu untuk mendoakan anak Anda agar dijauhkan dari sifat keras, agar tumbuh menjadi anak yang penyayang dan lembut. Selain itu, jadilah teladan bagi anak dalam setiap ucapan dan tindakan, sebab anak belajar dengan melihat bagaimana orang tuanya bertindak. - Gunakan Cara Penyampaian yang Menyenangkan
Jika anak sudah lebih tenang, Anda bisa mengalihkan pembicaraan atau mengajak mereka berbicara dengan gaya yang santai atau humor yang ringan. Kadang, cara yang ringan ini bisa membuat anak lebih menerima arahan kita. Ingat, Rasulullah ﷺ adalah sosok yang sangat dekat dengan anak-anak, penuh kasih dan lemah lembut dalam cara mendidik.
Menghadapi Tantangan dengan Kesabaran dan Doa
Setiap anak adalah amanah dari Allah, dan mereka memerlukan bimbingan serta kasih sayang yang besar. Berteriak dan membentak hanyalah salah satu cara anak belajar berkomunikasi di usia dini. Dengan menggunakan pendekatan yang lembut, sabar, dan penuh kasih sayang, orang tua dapat membantu anak belajar cara berkomunikasi yang baik dan mengatur emosi.
Bagi para ibu, jadikan setiap momen tantangan ini sebagai jalan untuk mendekatkan diri pada Allah dengan terus memperbaiki cara kita dalam mendidik anak. Sebab, mendidik anak dengan cara Islami adalah salah satu investasi amal jariyah yang akan terus mengalir hingga kelak.
Semoga tips ini dapat membantu para ibu dalam menghadapi si kecil yang sedang belajar mengenal emosinya.