Lembaga Pendidikan Montessori Islam

Teknik Membaca Buku Untuk Anak Toddler yang Tepat

membaca buku untuk anak toddler
June 1, 2025

Ayah dan Bunda, mengenalkan buku sejak usia toddler adalah investasi berharga untuk perkembangan bahasa, kognitif, dan kecintaan anak terhadap belajar. Namun, membaca buku untuk anak toddler yang aktif di usia ini membutuhkan teknik khusus agar mereka tetap fokus dan tertarik. 

Ini bukan hanya tentang membacakan cerita, melainkan menciptakan pengalaman interaktif yang menyenangkan dan bermakna. Lalu, bagaimana cara kita memastikan momen membaca buku menjadi waktu yang paling dinantikan oleh balita?

Artikel ini hadir untuk memberikan teknik membaca buku yang tepat untuk anak toddler. Kami akan membahas berbagai strategi, mulai dari memilih buku yang sesuai usia, menggunakan intonasi suara yang menarik, melibatkan anak dalam cerita, hingga menciptakan rutinitas membaca yang konsisten. 

Dengan menerapkan tips-tips ini, diharapkan Ayah dan Bunda tidak hanya membangun keterampilan literasi dini, tetapi juga mempererat ikatan emosional dengan buah hati tercinta. Yuk, simak ulasan selengkapnya agar sesi membaca menjadi lebih hidup dan menyenangkan!

Cara Membaca Buku Sesuai dengan Usia Anak

Ayah dan Bunda, tahapan membaca bisa mulai Anda biasakan pada anak sejak dini. Tentu dengan metode dan pendekatan yang berbeda ya. Hal ini agar memudahkan anak mengetahui tahapan membaca yang tepat sesuai dengan usianya1.  

Usia 0 – 11 Bulan

Di masa awal kehidupannya, sekitar usia 0 sampai 3 bulan, si kecil biasanya hanya mampu fokus selama satu hingga dua menit. Namun begitu ia mulai mendengar suara Bunda yang sudah sangat familiar sejak dalam kandungan ia akan merasa tenang dan mulai menikmati momen tersebut (American Association of Pediatrics et al, 2015a).

Saat Bunda membaca buku untuk anak toddler, perhatikan bagaimana ia merespons. Bayi mungkin belum bisa bicara, tetapi mereka bisa meniru intonasi suara dan ekspresi wajah Bunda. Nah, kalau si kecil sudah mulai menirukan ekspresi atau suara yang Bunda buat saat membaca, jangan lupa beri pujian. Respon positif dari Bunda akan membuat bayi merasa dihargai dan semakin antusias dengan buku.

Semakin bertambah usia, sekitar 6 hingga 8 bulan, bayi biasanya sudah mulai bisa menggenggam buku dan tertarik mengeksplorasinya dengan cara mereka sendiri seperti menggigit, membolak-balik halaman, atau sekadar memperhatikannya dengan seksama. 

Pada tahap ini, Bunda bisa mulai memperkenalkan buku-buku interaktif seperti buku dengan slider, tuas, atau tekstur. Ajak si kecil untuk mencoba membalik halaman sendiri. Aktivitas sederhana ini bisa jadi awal kecintaan mereka terhadap membaca.

Usia 12 – 24 Bulan

Memasuki usia 1 hingga 2 tahun, si kecil sedang berada di masa aktif-aktifnya. Ia mulai berjalan, memanjat, bahkan berlari ke sana kemari (American Association of Pediatrics et al, 2015b). Di usia ini, anak juga mulai bisa menunjukkan keinginan dan ketidaksukaannya dengan lebih jelas.

Itulah mengapa, Bunda bisa memberi kesempatan pada anak untuk memilih buku yang ingin ia baca. Jangan khawatir jika ia hanya ingin membaca buku yang sama berulang kali. Justru, pengulangan itulah yang membantu anak belajar lebih cepat. 

Bahkan, jika memungkinkan, ajak anak ke toko buku atau perpustakaan. Biarkan mereka memilih buku sendiri ini bisa jadi pengalaman seru sekaligus membangun rasa percaya diri mereka.

Anak-anak usia ini biasanya juga mulai senang menunjuk gambar-gambar di dalam buku. Nah, saat anak menunjuk ke gambar sapi dan berkata “moo”, Bunda bisa menimpali dengan, “Iya, sapi memang berkata moo.” Atau ketika ia menunjuk ke rambut karakter dalam buku, Bunda bisa menambahkan, “Wah, rambutnya panjang ya.” Interaksi semacam ini akan membantu memperkaya kosakata anak secara natural.

Menjelang usia 18 bulan teknik membaca buku untuk anak toddler , anak-anak bahkan sudah mulai bisa menyelesaikan bagian akhir dari kalimat dalam buku favorit mereka. Bunda bisa memberi jeda dan membiarkan mereka menyelesaikan sendiri. Jangan lupa beri pujian saat mereka berhasil. Momen ini bisa jadi pengalaman menyenangkan yang membuat mereka semakin semangat membaca.

Usia 24 – 35 Bulan

Di usia dua tahun, si kecil mulai memasuki fase yang penuh rasa ingin tahu. Mereka mulai banyak bertanya seperti, “Itu apa, Bun?” atau tertawa geli saat mendengar cerita lucu dari buku (American Association of Pediatrics et al, 2015c). 

Respons semacam ini menunjukkan bahwa anak mulai terlibat secara emosional dalam cerita. Maka, penting bagi Bunda untuk menyambut setiap pertanyaan atau tawa mereka dengan semangat dan kasih sayang.

Saat membaca bersama, cobalah ajak anak berdiskusi ringan. Misalnya, jika anak menyebut gambar di buku, Bunda bisa menambahkan informasi atau mengembangkan ucapannya, lalu beri jeda beberapa detik agar anak punya waktu untuk menanggapi kembali. Hal ini akan membantu anak belajar percakapan dua arah yang sehat.

Pada usia sekitar 30 bulan, anak-anak biasanya sudah bisa mengingat cerita yang pernah mereka dengar, bahkan bisa berpura-pura menjadi tokoh dalam cerita tersebut. Mereka juga mulai mengembangkan imajinasi dengan menafsirkan cerita favorit dan menanyakan hal-hal yang mungkin tidak tertulis di buku. Ini kesempatan bagus untuk menjadikan aktivitas membaca lebih seru, lho, Bunda.

Bunda bisa mengajak anak bermain peran, memakai kostum sederhana, atau memerankan adegan dari cerita yang mereka suka. Selain menumbuhkan imajinasi, kegiatan ini juga bisa mempererat bonding antara Bunda dan anak.

Lebih dari itu, membaca juga bisa dimanfaatkan sebagai momen mengenalkan konsep matematika awal. Misalnya, ajak anak menghitung jumlah benda di halaman, menyebutkan warna, atau membandingkan ukuran.

Bunda juga bisa mulai memperkenalkan keterampilan “listener responding”, yaitu kemampuan anak untuk merespons arahan. Contohnya, Bunda bisa meminta si kecil menunjuk hewan, benda berwarna kuning, atau bentuk bulat dalam buku. Ini bisa membantu mengembangkan kemampuan berpikir logis dan kategorisasi sejak dini.

5 Teknik Menyenangkan Membaca Buku untuk Anak Toddler

Nah Bunda, setelah mengetahui berbagai tahapan membaca pada anak yang sesuai, langkah selanjutnya, menentukan teknik membaca buku untuk anak toddler yang menyenangkan agar anak tidak mudah bosan dan menumbuhkan minat literasi anak sejak dini. Berikut beberapa cara yang bisa diterapkan agar membaca menjadi aktivitas yang lebih menyenangkan.

1. Gunakan Intonasi dan Ekspresi yang Beragam

Membacakan buku dengan nada monoton bisa membuat anak cepat kehilangan minat. Sebaliknya, gunakan variasi suara kadang tinggi, kadang pelan, atau bahkan menirukan suara tokoh dalam cerita.

Anak usia toddler sangat peka terhadap perubahan intonasi. Ekspresi wajah yang dramatis juga dapat menarik perhatian mereka dan membuat cerita terasa lebih hidup. Menurut Early Childhood Education Journal, penggunaan ekspresi suara serta wajah terbukti meningkatkan keterlibatan anak secara signifikan.

2. Libatkan Anak Secara Fisik dan Emosional

Biarkan anak aktif terlibat selama membaca buku, seperti memegang buku sendiri, membalik halaman, atau menunjuk gambar yang menarik perhatian mereka. Cara ini membantu anak merasa memiliki kendali atas aktivitas membaca.

Tidak perlu memaksakan anak untuk mengikuti cerita secara linear. Jika mereka ingin melihat halaman belakang terlebih dahulu, biarkan saja. Yang terpenting adalah mereka menikmati interaksi positif dengan buku tanpa tekanan.

3. Pilih Buku Sesuai Minat Anak

Setiap anak memiliki minat yang berbeda, seperti hewan, kendaraan, warna, atau tokoh kartun. Memilih buku yang sesuai dengan ketertarikan mereka akan membuat sesi membaca lebih menyenangkan dan menarik perhatian mereka dengan lebih mudah.

Buku dengan ilustrasi yang jelas dan teks yang sederhana sangat cocok untuk usia toddler. Menurut jurnal Reading Research Quarterly, anak yang membaca buku berdasarkan minat pribadinya lebih mudah berkonsentrasi dan memiliki ketertarikan lebih tinggi terhadap kegiatan membaca.

4. Ulang Cerita yang Sama Berulang Kali

Anak toddler sangat menyukai pengulangan dan mungkin meminta cerita yang sama setiap hari. Meskipun terdengar membosankan bagi orang tua, pengulangan ini justru membantu anak mengenali pola bahasa serta memperkuat daya ingat mereka, cara ini bisa menjadi teknik membaca buku untuk anak toddler yang efektif.

Selain memperkaya kosa kata, pengulangan juga memberikan rasa aman dan nyaman bagi anak. Mereka merasa lebih akrab dengan cerita dan lebih percaya diri dalam memahami serta mengingat detailnya.

5. Jadikan Rutinitas Sebelum Tidur

Membaca buku sebelum tidur dapat menjadi bagian dari rutinitas harian yang menyenangkan dan menenangkan bagi anak. Selain membentuk kebiasaan membaca sejak dini, aktivitas ini juga membantu mereka lebih rileks sebelum tidur.

Selain itu, waktu membaca bisa menjadi momen bonding yang hangat antara orang tua dan anak. Menurut Journal of Developmental and Behavioral Pediatrics, rutinitas membaca sebelum tidur berkontribusi terhadap kualitas tidur serta perkembangan sosial-emosional anak.

Kesimpulan

Membaca buku untuk anak toddler adalah salah satu cara paling sederhana namun berdampak besar untuk merangsang perkembangan bahasa, imajinasi, dan kedekatan emosional dengan orang tua. Teknik membaca yang tepat bukan soal seberapa cepat anak bisa membaca kata per kata, tetapi tentang bagaimana anak menikmati cerita dan merasa dihargai dalam proses belajar.

Dengan pendekatan yang menyenangkan, penuh ekspresi, dan sesuai usia, anak toddler akan tumbuh menjadi pribadi yang mencintai buku. Kunci keberhasilannya ada pada konsistensi orang tua, kualitas interaksi, dan pemahaman akan tahap perkembangan anak.

Jadi, mulai hari ini, yuk luangkan waktu sejenak setiap hari untuk membaca bersama si kecil. Karena di balik satu halaman buku, ada banyak pintu imajinasi yang terbuka untuk masa depan mereka.

Reference 

  1. Read Out & Read. (2013). Milestones of Early Literacy Development. Diakses pada 2025 ↩︎
Leave A Comment:

Your email address will not be published. Required fields are marked *