fbpx

Tantrum VS Meltdown, Apa Bedanya?

December 1, 2024

Pernah nggak, Buibu, lagi di mall dan anak tiba-tiba merengek minta mainan? Ketika nggak dikasih, dia mulai menangis kencang, lalu berbaring di lantai. Tapi, di lain waktu, anak justru menangis tanpa sebab, padahal dia tidak meminta apa-apa. Nah, ini contoh situasi di mana Buibu mungkin menghadapi tantrum di kasus pertama, dan meltdown di kasus kedua. Yuk, kita pelajari lebih dalam!


Apa Itu Tantrum?

Tantrum adalah ledakan emosi yang sering kali terjadi pada anak-anak usia 1–5 tahun. Menurut Amori Mikami, profesor di Departemen Psikologi di University of British Columbia, tantrum umumnya muncul ketika seorang anak merasa frustrasi karena tidak mendapatkan apa yang diinginkan. Fenomena ini biasanya terjadi pada tahap perkembangan ketika anak mulai memahami konsep keinginan, tetapi belum sepenuhnya mampu mengendalikan emosi mereka.

Ciri-ciri tantrum:

  • Biasanya muncul ketika anak tidak mendapatkan keinginannya.
  • Anak masih punya kontrol, misalnya berhenti menangis jika diberikan apa yang mereka inginkan.
  • Ditandai dengan perilaku seperti menangis keras, berteriak, atau melempar barang.

Tantrum adalah bagian normal dari perkembangan emosi anak dan sering kali berhubungan dengan fase eksplorasi kemandirian mereka.


Apa Itu Meltdown?

Meltdown adalah reaksi emosional ekstrem yang biasanya terjadi karena anak merasa terlalu kewalahan oleh rangsangan di sekitarnya. Bisa terjadi begitu saja tanpa ada tujuan, bahkan bisa muncul ketika ada atau tidak ada orang lain. Meltdown Ini lebih sering dialami oleh anak-anak dengan sensory processing disorder (SPD) atau autisme, meskipun anak neurotipikal juga bisa mengalaminya.

Ciri-ciri meltdown:

  • Tidak dipicu oleh keinginan tertentu, tetapi oleh situasi yang membuat anak merasa kewalahan, seperti suara keras atau lingkungan ramai.
  • Anak kehilangan kontrol sepenuhnya dan sulit ditenangkan, meskipun diberikan hal yang biasanya menenangkan mereka.
  • Ditandai dengan menangis tak terkendali, menutup telinga, atau bahkan membentur kepala.

Meltdown lebih berhubungan dengan kondisi neurologis anak daripada perilaku yang disengaja.


Perbedaan Tantrum dan Meltdown

Berikut adalah beberapa poin utama yang membedakan tantrum dan meltdown:

  1. Penyebab Utama
    • Tantrum: Frustrasi karena keinginan yang tidak terpenuhi.
    • Meltdown: Kelebihan rangsangan atau stres yang tidak dapat diatasi oleh anak.
  2. Kontrol Emosi
    • Tantrum: Anak masih punya kontrol atas emosinya, bisa berhenti jika diberi apa yang diinginkan.
    • Meltdown: Anak kehilangan kontrol sepenuhnya, bahkan tidak tahu bagaimana menghentikannya.
  1. Durasi
    • Tantrum: Biasanya berakhir dengan cepat setelah keinginan terpenuhi.
    • Meltdown: Bisa berlangsung lebih lama meskipun penyebabnya sudah diatasi.
  2. Respons Anak
    • Tantrum: Anak cenderung tetap memperhatikan lingkungan sekitar meski menangis atau berteriak.
    • Meltdown: Anak sering kali terlihat benar-benar terputus dari lingkungan, fokus hanya pada rasa tidak nyaman mereka.

Mengatasi Tantrum dan Meltdown

Sc image: JPNN.com

  1. Mengatasi Tantrum
    • Tetap tenang dan tidak merespons tantrum dengan emosi.
    • Jangan langsung menuruti keinginan anak. Beri pemahaman sederhana seperti, “Mama tahu kamu marah, tapi kamu tetap harus belajar sabar.”
    • Alihkan perhatian anak ke hal lain, misalnya mainan atau kegiatan favorit mereka.
  2. Mengatasi Meltdown
    • Segera jauhkan anak dari lingkungan yang terlalu merangsang.
    • Berikan pelukan atau tekanan lembut untuk membantu anak merasa aman.
    • Pastikan lingkungan lebih tenang, seperti mematikan suara TV atau membawa anak ke ruangan yang sunyi.
    • Setelah situasi mereda, bantu anak mengenali pemicu meltdown agar bisa dihindari di lain waktu.

Kesimpulan

Memahami perbedaan antara tantrum dan meltdown adalah langkah penting bagi para ibu untuk merespons kebutuhan anak dengan tepat. Dengan mengenali ciri-cirinya, Buibu bisa memberikan pendekatan yang lebih efektif. Ingat, tantrum adalah bagian dari perkembangan normal, sedangkan meltdown membutuhkan pendekatan yang lebih spesifik, terutama jika anak memiliki kebutuhan khusus.

Semoga pembahasan ini membantu Buibu lebih percaya diri dalam menghadapi emosi anak-anak ya! 🌸

Leave A Comment:

Your email address will not be published. Required fields are marked *