Lembaga Pendidikan Montessori Islam

7 Tanda Anak Masuk Fase Toddler Selain Usia, Bunda Perhatikan Ciri Ini Pada Anak

fase toddler
May 7, 2025

Bunda sudah tahu belum bahwa ada tanda-tanda lain yang menunjukkan anak sudah mulai memasuki fase toddler? Yuk kita kenali bersama tanda anak masuk fase toddler selain dari pertimbangan usia si kecil.  

Mengenali ciri-ciri ini selain usia akan membantu kita sebagai orang tua untuk lebih siap dan responsif dalam mendampingi perubahan yang terjadi pada buah hati tercinta. Fase toddler adalah masa yang penuh dengan perkembangan pesat, dan pemahaman yang baik akan tandanya akan mempermudah kita dalam memberikan stimulasi dan dukungan yang tepat.

Artikel ini hadir untuk mengupas tuntas tujuh tanda penting yang menunjukkan bahwa anak Bunda sedang memasuki fase toddler, melampaui sekadar perhitungan usia. Dengan memperhatikan ciri-ciri ini, kita akan lebih peka terhadap perubahan perilaku, kemampuan motorik, hingga perkembangan bahasa si kecil. 

Yuk, kita simak bersama tanda-tanda tersebut agar kita bisa menjadi pendamping terbaik bagi buah hati di masa toddler yang penuh keajaiban ini!

Mengenal Fase Toddler dan 7 Tanda Anak Masuk Usia Toddler

Bunda, apakah si kecil sudah menunjukkan perubahan perilaku atau kemampuan barunya belakangan ini? Bisa jadi, ia sedang memasuki fase toddler. Fase toddler adalah masa transisi penting dalam perkembangan anak, yang biasanya dimulai sekitar usia 1 tahun hingga 3 tahun. Tapi menariknya, tanda anak masuk toddler tidak selalu hanya bisa dilihat dari usia. 

Ada banyak ciri lain yang menunjukkan bahwa anak sudah mulai masuk ke fase ini, dan mengenali tanda-tanda ini akan sangat membantu dalam memberikan pola asuh yang tepat.

Pada fase ini, anak mengalami perkembangan pesat, baik dari segi motorik, bahasa, sosial, hingga emosional. Mereka mulai belajar berdiri, berjalan, bicara, meniru perilaku orang dewasa, dan menunjukkan keinginan untuk mandiri. 

Sebagai orang tua, kita perlu jeli mengenali tanda anak masuk toddler agar dapat menyesuaikan cara pengasuhan sesuai dengan tahap tumbuh kembangnya. Berikut ini tujuh tanda anak masuk toddler selain dari aspek usia:

1. Mulai Bisa Berjalan Sendiri Tanpa Bantuan

Salah satu indikator utama bahwa anak memasuki fase toddler adalah kemampuannya berjalan secara mandiri. Anak biasanya mulai melangkah dengan mantap, meski sesekali masih goyah saat mencoba menyeimbangkan tubuhnya.

Menurut jurnal Pediatrics tahun 2015, kemampuan motorik kasar seperti berjalan menjadi tonggak perkembangan utama anak usia 12 hingga 18 bulan. Perkembangan ini menandai fase eksplorasi yang lebih aktif, di mana anak mulai berani menjelajahi lingkungan sekitar dengan lebih mandiri.

2. Suka Menjelajah dan Ingin Tahu Segalanya

Anak toddler memiliki rasa ingin tahu yang sangat tinggi. Mereka senang membuka lemari, memanjat, dan mengeksplorasi berbagai benda di sekitar mereka dengan penuh antusiasme.

Proses eksplorasi ini sangat penting dalam membangun perkembangan kognitif dan fisik mereka. Orang tua bisa mendukung fase ini dengan menyediakan ruang yang aman untuk eksplorasi serta mengenalkan berbagai objek yang merangsang kreativitas dan pemahaman anak.

3. Mulai Mengucapkan Kata-Kata Sederhana

Saat memasuki fase toddler, anak mulai menunjukkan perkembangan dalam kemampuan berbicara. Mereka bisa mengucapkan kata-kata dasar seperti mama, papa, atau menyebut benda di sekitar mereka sambil menunjuk objek yang dimaksud.

Mereka juga mulai meniru nada bicara orang dewasa meskipun pengucapannya belum sempurna. Orang tua dapat membantu perkembangan bahasa anak dengan berbicara secara jelas dan konsisten serta membacakan buku bergambar untuk memperkaya kosa kata mereka.

4. Menunjukkan Keinginan untuk Makan Sendiri

Meski belum rapi, anak mulai menunjukkan usaha untuk menyuap makanan sendiri menggunakan tangan atau sendok. Mereka mulai menikmati proses belajar makan secara mandiri, meskipun sering kali berantakan dan membutuhkan bantuan orang tua.

Keinginan ini adalah bagian dari dorongan kemandirian yang tumbuh kuat pada fase toddler. Orang tua dapat mendukungnya dengan memberikan alat makan yang mudah digenggam serta memberi pujian atas setiap usaha yang dilakukan anak, sehingga mereka semakin percaya diri.

5. Sering Meniru Perilaku Orang Dewasa

Pada fase toddler, anak semakin aktif dalam meniru perilaku orang dewasa di sekitarnya. Mereka mungkin berpura-pura menelepon, menyapu lantai, atau menirukan ekspresi wajah dan gaya bicara orang tua.

Hal ini menunjukkan bahwa mereka mulai mampu memahami dan meniru aktivitas sosial yang ada di lingkungan mereka. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk menjadi contoh yang baik dalam hal komunikasi, perilaku, dan kebiasaan sehari-hari.

6. Mulai Menunjukkan Emosi yang Lebih Kompleks

Anak mulai bisa menunjukkan ekspresi emosi dengan lebih jelas, seperti terlihat kesal saat keinginannya tidak terpenuhi atau tertawa saat merasa senang. Mereka mulai belajar mengenali perasaan mereka sendiri, meskipun belum sepenuhnya bisa mengendalikannya.

Pada fase ini, orang tua dapat membantu anak mengenali emosinya dengan berbicara tentang apa yang mereka rasakan. Misalnya, mengatakan “Adik marah ya karena mainannya diambil?” akan membantu anak memahami bahwa emosi mereka valid dan dapat diekspresikan dengan cara yang sehat.

7. Suka Menyendiri Sebentar lalu Kembali ke Orang Tuanya

Di usia toddler, anak mulai menunjukkan keberanian untuk menjelajahi lingkungan sendiri, tetapi masih membutuhkan rasa aman dari orang tua sebagai tempat kembali. Mereka mungkin bermain sendirian sejenak, tetapi akan mencari orang tua saat merasa lelah atau membutuhkan kenyamanan.

Ini adalah tanda sehat bahwa anak mulai percaya diri dan memahami batasan eksplorasi mereka. Orang tua dapat mendukungnya dengan memberikan kebebasan yang cukup untuk berpetualang, sambil tetap memastikan bahwa mereka selalu merasa aman dan didukung.

Mengenali tanda anak masuk toddler ini sangat penting karena menjadi dasar bagi orang tua dalam membimbing anak di masa awal kehidupannya. Penelitian lain menjelaskan Bunda, bahwa pengasuhan yang sesuai dengan tahapan perkembangan anak terbukti mampu mendukung kesehatan mental dan pembentukan karakter anak di masa depan.

5 Cara Mendidik Anak yang Masuk Fase Toddler dengan Tepat

Setelah mengenali tanda anak masuk toddler, pertanyaannya adalah bagaimana cara mendidik mereka dengan tepat. Anak di fase ini masih sangat bergantung pada orang tua, tetapi juga mulai menunjukkan keinginan untuk mandiri. Berikut adalah lima cara mendidik anak toddler yang dapat bunda terapkan di rumah.

1. Ciptakan Rutinitas yang Konsisten

Anak toddler merasa lebih aman dan nyaman jika memiliki rutinitas yang teratur. Jadwal tidur, makan, bermain, dan mandi yang konsisten membantu mereka membangun rasa percaya terhadap lingkungan serta memahami pola sehari-hari dengan lebih baik.

Rutinitas yang terstruktur juga mempermudah anak dalam mengelola emosinya. Mereka akan lebih tenang dan tidak mudah rewel karena mengetahui apa yang diharapkan dari setiap aktivitas harian, sehingga transisi dari satu kegiatan ke kegiatan lain berjalan lebih lancar.

2. Latih Kemampuan Komunikasi Sejak Dini

Meskipun anak belum lancar berbicara, orang tua bisa membantu mengembangkan bahasanya melalui percakapan sehari-hari. Sering mengajak anak berbicara, membaca buku bersama, dan menjelaskan hal-hal sederhana yang ada di sekitar dapat memperkaya kosa kata mereka.

Interaksi yang rutin tidak hanya membantu anak dalam memahami bahasa tetapi juga meningkatkan kepercayaan diri mereka dalam berkomunikasi. Anak yang terbiasa mendengar kata-kata baru sejak dini akan lebih cepat memahami konsep bahasa dan lebih nyaman dalam menyampaikan perasaan mereka.

3. Arahkan dengan Lembut Saat Anak Tantrum

Tantrum adalah hal yang wajar pada fase toddler karena mereka belum mampu mengekspresikan perasaan secara utuh. Saat anak tantrum, orang tua bisa tetap tenang dan memberikan pelukan, lalu membantu mereka menamai emosinya, seperti mengatakan, “Adik marah ya karena tidak boleh main terus.”

Dengan memberikan validasi emosi, anak akan merasa lebih dimengerti dan belajar bagaimana mengelola perasaan mereka dengan cara yang sehat. Pendekatan ini jauh lebih efektif daripada langsung memarahi atau mencoba menghentikan tantrum dengan cara yang keras.

4. Dorong Anak untuk Mencoba Hal Baru Sendiri

Pada usia toddler, anak memiliki dorongan besar untuk melakukan banyak hal sendiri, seperti memakai baju sendiri atau menuang air minum. Meski mungkin akan berantakan, ini adalah proses penting menuju kemandirian yang harus didukung oleh orang tua.

Memberikan pujian positif saat mereka mencoba atau berhasil melakukan sesuatu akan meningkatkan rasa percaya diri mereka. Anak yang merasa didukung akan lebih berani mengambil inisiatif dan terus belajar tanpa takut gagal.

5. Jadilah Contoh yang Baik dalam Perilaku Sehari-hari

Anak toddler memiliki kecenderungan kuat untuk meniru apa yang mereka lihat. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk menunjukkan perilaku positif dalam kehidupan sehari-hari, seperti berbicara dengan sopan, menolong orang lain, dan menjaga emosi dengan baik.

Saat anak melihat orang tuanya sabar dan penuh kasih sayang, mereka akan menyerap nilai-nilai tersebut dan menerapkannya dalam interaksi mereka dengan orang lain. Sikap yang diteladankan oleh orang tua akan menjadi dasar bagi pembentukan karakter anak di masa depan.

Menurut penelitian, anak usia toddler yang diasuh dengan pola asuh positif cenderung memiliki kemampuan sosial dan emosional yang lebih baik saat memasuki usia prasekolah.

Kesimpulan 

Fase toddler adalah masa emas yang penuh tantangan sekaligus keindahan. Mengenali tanda anak masuk toddler bukan hanya soal usia, tapi juga tentang bagaimana anak mulai menjelajahi dunianya dengan rasa ingin tahu yang tinggi. 

Dengan pengasuhan yang penuh kasih dan sesuai tahap perkembangannya, bunda bisa membantu anak tumbuh menjadi pribadi yang mandiri, ceria, dan percaya diri.

Jangan lupa, setiap anak berkembang dengan ritme yang berbeda. Maka, yang paling penting adalah bunda hadir, peka, dan siap menjadi pendamping terbaik dalam setiap langkah awal kehidupan si kecil.

Reference 

KidsHealth. Diakses pada 2025. Growth and Development, Ages 1 to 3 Years. 

Leave A Comment:

Your email address will not be published. Required fields are marked *