5 Tanda Anak Kurang Kasih Sayang, Bunda Perhatikan Perilaku Anak Ya!
Bunda menjaga kasih sayang orang tua kepada anak bisa membantu memaksimalkan tumbuh kembangnya. Kehadiran dan perhatian tulus dari orang tua bukan hanya memenuhi kebutuhan emosional, tetapi juga berperan penting dalam kesehatan mental anak dengan memastikan anak tidak mengalami kurang kasih sayang.
Namun, terkadang tanpa disadari, kesibukan atau tekanan hidup membuat kita mungkin kurang memberikan curahan kasih sayang yang cukup. Sebagai orang tua yang selalu ingin memberikan yang terbaik, penting bagi kita untuk peka terhadap tanda-tanda ketika anak mungkin merasa kurang kasih sayang.
Artikel ini akan mengulas lima perilaku yang bisa menjadi sinyal bagi Bunda untuk lebih memperhatikan kebutuhan emosional si kecil.
Dengan mengenali tanda-tanda ini sejak dini, kita dapat segera mengambil langkah yang tepat untuk mempererat ikatan cinta dan memastikan anak-anak tumbuh menjadi pribadi yang bahagia dan percaya diri. Yuk, simak ulasan selengkapnya!
Pentingnya Kasih Sayang Bagi Anak dan Bentuk Pola Asuh pada Anak

Kasih sayang bukan sekadar pelukan atau ucapan sayang. Lebih dari itu, kasih sayang merupakan pondasi utama dalam tumbuh kembang anak, baik dari sisi emosi, sosial, maupun psikologis. Saat anak merasa dicintai dan diterima, mereka tumbuh menjadi pribadi yang percaya diri, stabil secara emosional, dan mampu membangun relasi yang sehat dengan orang lain.
Anak yang mendapat cukup kasih sayang dari orang tuanya cenderung memiliki daya tahan stres yang lebih baik, perkembangan otak yang lebih optimal, serta kemampuan sosial yang lebih tinggi dibandingkan dengan anak yang mengalami keterbatasan kasih sayang. Sebaliknya anak yang kurang kasih sayang akan berakibat pada kepercayaan dirinya.
Namun, bentuk kasih sayang pada anak bukan hanya dalam bentuk fisik. Kasih sayang juga hadir melalui pola asuh yang diterapkan. Berikut beberapa contoh pola kasih sayang orang tua kepada anak yang berdasarkan sumber ilmiah Konsep Pola Asih Orang Tua Universitas Muhammadiyah Surabaya1.
1. Memberikan Kasih Sayang
Kasih sayang merupakan fondasi utama dalam pendidikan anak usia prasekolah. Meski mereka belum mampu mengekspresikan secara verbal, mereka bisa merasakan kehangatan dan perhatian dari orang tua melalui interaksi sehari-hari.
Ekspresi cinta seperti pelukan, senyuman, serta kelembutan dalam berbicara membantu anak merasa aman dan dihargai. Dengan kasih sayang yang konsisten, mereka tumbuh dengan rasa percaya diri dan hubungan emosional yang sehat.
2. Memberikan Perhatian dan Motivasi
Mendengarkan anak dengan penuh perhatian membangun kepercayaan antara orang tua dan anak. Memberikan respons yang hangat ketika mereka berbicara membantu mereka merasa didukung dan dihargai.
Selain itu, memberikan motivasi dan semangat dalam setiap aktivitasnya membantu anak berkembang lebih optimal. Dengan dorongan positif, mereka menjadi lebih percaya diri dalam mencoba hal baru dan menghadapi tantangan.
3. Memberikan Bimbingan dan Arahan Saat Bermain
Bimbingan saat bermain sangat penting untuk membantu anak menghadapi kesulitan dan memahami aturan dalam aktivitas mereka. Orang tua berperan dalam mengarahkan dan memberikan contoh agar anak belajar dengan cara yang menyenangkan.
Bimbingan ini juga berfungsi sebagai bentuk dukungan psikologis bagi anak. Dengan pendampingan yang tepat, mereka belajar mengelola emosi, memahami lingkungan, serta mengembangkan keterampilan sosial dan kognitifnya.
4. Membantu Anak Saat Mengalami Kesulitan
Ketika anak mengalami kesulitan dalam belajar atau bermain, orang tua perlu hadir untuk memberikan bantuan. Dukungan ini memungkinkan mereka merasa lebih percaya diri dalam mengatasi masalah yang mereka hadapi.
Selain membantu, orang tua juga dapat memberikan nasihat yang membangun. Kata-kata yang bijak dan penuh pengertian akan membantu anak memahami cara mengatasi tantangan dengan sikap yang lebih tenang dan bijaksana.
5. Memenuhi Kebutuhan Bermain Anak
Bermain adalah bagian penting dalam perkembangan anak, sehingga orang tua perlu menyediakan sarana yang mendukung aktivitas ini. Mainan edukatif, alat tulis, dan peralatan lain membantu anak belajar sambil bermain dengan cara yang efektif.
Selain itu, dukungan dalam bentuk fasilitas yang memadai memastikan anak dapat beraktivitas tanpa hambatan. Dengan akses terhadap sarana yang tepat, mereka memiliki kesempatan untuk mengeksplorasi kreativitas serta meningkatkan keterampilan mereka.
6. Menciptakan Suasana Bermain yang Aman dan Nyaman
Lingkungan bermain yang nyaman sangat berpengaruh terhadap perkembangan anak. Ruang yang bersih dan aman memungkinkan mereka bereksplorasi dengan bebas tanpa merasa cemas atau khawatir.
Perhatian dari orang tua dan guru dalam menciptakan suasana belajar yang kondusif akan meningkatkan efektivitas pembelajaran. Dengan kondisi yang mendukung, anak lebih mudah menyerap informasi dan menikmati setiap tahap perkembangannya.
Sebaliknya, ketika kasih sayang ini berkurang atau bahkan absen, akan ada tanda-tanda tertentu yang muncul dalam keseharian anak. Mereka bisa menjadi lebih pendiam, agresif, atau justru terlalu menuntut perhatian. Nah, penting bagi orang tua untuk mengenali tanda-tanda anak kurang kasih sayang sedini mungkin, agar bisa segera diperbaiki.
5 Tanda Anak Kurang Kasih Sayang, Adanya Perubahan Sikap
Mengenali bahwa anak kurang kasih sayang bukanlah hal mudah, karena mereka belum tentu bisa mengungkapkan perasaannya dengan kata-kata. Namun, bahasa tubuh dan perubahan perilaku bisa jadi sinyal yang sangat jelas. Berikut 5 tanda yang perlu Bunda perhatikan:
1. Sering Menarik Diri atau Terlalu Menempel
Anak yang kurang kasih sayang bisa menunjukkan dua reaksi ekstrem seperti menarik diri dari lingkungan atau terlalu menempel pada orang lain.
Anak yang menarik diri cenderung pendiam, tidak antusias bermain, atau takut menghadapi lingkungan baru. Sebaliknya, anak yang terlalu menempel menunjukkan kecemasan berpisah yang berlebihan dan terus mencari perhatian karena merasa kosong secara emosional.
Menurut sejumlah penelitian pola ini menunjukkan kegagalan anak dalam membangun attachment yang aman (secure attachment).
2. Sering Marah dan Tidak Terkontrol
Jika anak sering marah tanpa alasan yang jelas, mudah tantrum, atau menunjukkan perilaku agresif, itu bisa jadi ekspresi dari emosi yang terpendam akibat kurangnya perhatian dan pelukan hangat.
Anak tidak tahu cara mengkomunikasikan perasaan kehilangan atau kesepian mereka, sehingga emosi itu keluar dalam bentuk ledakan.
3. Mencari Perhatian Secara Berlebihan
Anak kurang kasih sayang kerap melakukan hal-hal yang bisa membuat orang dewasa memperhatikannya, meskipun dengan cara negatif. Misalnya, menangis berlebihan, membuat keributan di tempat umum, sengaja melanggar aturan demi mendapatkan perhatian orang tuanya.
Ini bukan karena anak nakal, tapi karena mereka belum merasa “cukup dilihat”. Menurut psikolog anak, perhatian negatif tetap lebih baik bagi anak daripada tidak diperhatikan sama sekali.
4. Prestasi Menurun dan Sulit Fokus
Anak yang merasa tidak dicintai atau tidak cukup diperhatikan cenderung mengalami penurunan motivasi belajar. Mereka bisa kehilangan semangat untuk menyelesaikan tugas, sulit fokus, atau bahkan mengalami regresi perkembangan, seperti kembali mengompol atau tidak mau tidur sendiri.
Kasih sayang yang konsisten dari orang tua memberi rasa aman. Ketika itu tidak ada, anak bisa merasa cemas, dan otaknya berada dalam kondisi “siaga bahaya” terus-menerus.
5. Menunjukkan Perilaku Tidak Percaya Diri
Anak yang kurang kasih sayang akan kesulitan membentuk konsep diri yang sehat. Mereka kerap kali tidak percaya diri, mengurung diri dari pergaulan, enggan berteman dan masih banyak lagi.
Anak juga bisa merasakan ragu-ragu mengambil keputusan, takut mencoba hal baru, sering berkata “aku nggak bisa” sebelum mencoba. Hal Ini adalah refleksi dari kurangnya penguatan positif dan kehadiran emosional dari orang tua.
Kasih Sayang Tak Bisa Digantikan oleh Mainan Mahal
Orang tua zaman sekarang kerap merasa bersalah karena sibuk bekerja, lalu menggantinya dengan mainan mahal atau gadget canggih. Sayangnya, kasih sayang tidak bisa dibeli. Yang anak butuhkan adalah kehadiran, perhatian, pelukan hangat, dan obrolan tulus dari orang yang mereka cintai.
Mengutip jurnal menjelaskan kedekatan emosional dengan orang tua secara langsung berkorelasi dengan penurunan risiko gangguan perilaku dan gangguan kecemasan pada anak usia 3–7 tahun.
Penuhi Kasih Sayang Anak Secara Sempurna Ya Bunda!
Setiap anak berhak mendapatkan cinta dan perhatian penuh dari orang tuanya. Mengenali tanda-tanda anak kurang kasih sayang adalah langkah awal untuk memperbaiki hubungan dan memenuhi kebutuhan emosional mereka.
Bunda dan Ayah tidak harus sempurna. Tapi kehadiran yang konsisten, penuh perhatian, dan kasih sayang tulus akan meninggalkan bekas positif seumur hidup dalam diri anak. Ingat, anak yang dicintai hari ini, akan tumbuh menjadi pribadi yang mencintai dan menyayangi orang lain di kemudian hari.
Referensi
- Zahrah. 2016. Konsep Pola Asih Orang Tua. Skripsi. Universitas Muhammadiyah Surabaya. Diakses pada 2025. ↩︎
8 Comments on 5 Tanda Anak Kurang Kasih Sayang, Bunda Perhatikan Perilaku Anak Ya!
You Might Also Like
Montessori Islam Bagi Anak Usia Dini: Konsep hingga Metode Praktik yang Tepat
Ayah dan Bunda, pernahkah Anda mendengar tentang pendekatan Montessori yang dipadukan dengan nilai-nilai Islam? Konsep pendidikan montessori islam yang menekankan…
Manfaat Pendidikan Islam di TK Islam Albata Bagi Anak Sejak Dini
Ayah dan Bunda manfaat pendidikan islam bagi anak sejak dini, bisa membantu Anda untuk mengenalkan ketakwaan kepada Allah. Selain itu,…
4 Tahap Mendidik Anak Shalih, Bunda Simak Yuk!
Bunda mendidik anak shalih tentu memerlukan proses panjang. Ayah dan Bunda perlu mempersiapkan kesabaran, ilmu, dan strategi yang tepat, terutama…