Belajar Tahapan Tekstur MPASI Sesuai Usia, Jangan Salah Pilih Makan!
Momen makan sendiri pada anak termasuk salah satu bagian dari tumbuh kembang anak. Langkah awal anak untuk mengenalkan tahapan tekstur MPASI agar anak dapat melatih kemampuan motorik halus dan koordinasi tangan-mata mereka.
Namun, banyak orang tua yang bertanya-tanya, kapan sebenarnya waktu yang tepat bagi anak untuk mulai makan sendiri? Dan bagaimana cara mengenalkan tekstur makanan yang sesuai dengan usia mereka?
Sebenarnya, tidak ada patokan usia yang pasti kapan anak siap makan sendiri. Setiap anak berkembang dengan kecepatan yang berbeda. Namun, secara umum, anak mulai menunjukkan minat untuk makan sendiri sekitar usia 9-12 bulan.
Pada usia ini, mereka mulai tertarik untuk meraih makanan dan memasukkannya ke mulut. Penting bagi orang tua untuk mengenali tanda-tanda kesiapan anak dan memberikan kesempatan bagi mereka untuk belajar makan sendiri.
Selain kesiapan anak, pengenalan tekstur makanan juga merupakan hal yang penting dalam proses belajar makan sendiri. Tekstur makanan yang sesuai dengan usia anak akan membantu mereka mengunyah dan menelan makanan dengan lebih mudah.
Artikel ini akan membahas lebih lanjut tentang tahapan pengenalan tekstur makanan yang tepat dan cara-cara praktis untuk membantu anak belajar makan sendiri dengan sukses.
Apa Itu Tekstur MPASI pada Bayi?
Tekstur MPASI merujuk pada tingkat kekentalan, kelembutan, dan kepadatan makanan yang diberikan kepada bayi seiring bertambahnya usia mereka. Pada tahap awal MPASI, bayi biasanya hanya mampu menerima makanan dengan tekstur halus, lalu secara bertahap diperkenalkan ke tekstur yang lebih kasar hingga akhirnya bisa makan makanan keluarga.
Menyesuaikan tahapan tekstur MPASI dengan usia bayi bertujuan untuk:
- Mengoptimalkan perkembangan kemampuan mengunyah dan menelan.
- Membantu bayi mengenali berbagai jenis makanan dan rasa.
- Mencegah risiko tersedak karena tekstur yang terlalu kasar bagi usianya.
- Mendukung perkembangan otot rahang dan lidah agar siap mengonsumsi makanan padat.
Tujuan ini juga selaras dengan pernyataan pada artikel Ilmiah The American Academy of Pediatrics dalam artikel berjudul Making Sanse of the Stage on The Baby Food Labels.
The American Academy of Pediatrics does not specifically discuss stages or steps, when comes to buying and feeding your baby solids. However, the organization does that, “It is important for your baby to get used to the process of eating—sitting up, taking food from a spoon, resting between bites, and stopping when full [1]Dalam pernyataan tersebut, dengan mengenalkan tahapan tekstur MPASI pada anak akan membantu anak untuk mengetahui mempelajari kebiasaan makan yang baik sepanjang masa tumbuh kembangnya.
Maka dari itu, Bunda perlu melakukan berbagai persiapan yang bisa membantu anak untuk membiasakan dengan tekstur makanan saat pertama kali mengajarkan MPASI pada anak. Dalam tahapan ini tentu kita tidak bisa memberikan jenis makanan tertentu secara sembarangan namun dengan panduan yang tepat memberikan MPASI bisa sesuai.
Makanan dengan tekstur yang tepat sesuai usia bayi dapat meningkatkan asupan gizi serta membangun kebiasaan makan yang sehat sejak dini.
4 Tahapan Mengenal Tekstur Makanan MPASI bagi Bayi
Bagi Anda yang mau mengenalkan bayi dengan tekstur makanannya untuk pertama kali, Berikut panduan yang diambil dari artikel ilmiah berjudul Understanding Baby Food Label Stages: A Cheat Sheet for Parents ini adalah tahapan tahapan tekstur MPASI yang direkomendasikan sesuai dengan usia bayi [1]
1. MPASI Tekstur Halus (6-7 Bulan)
Pada tahap awal MPASI, tahapan tekstur MPASI bayi masih dalam proses belajar menelan dan mengenali rasa makanan selain ASI. Oleh karena itu, makanan yang diberikan harus memiliki tekstur yang sangat lembut seperti puree atau bubur saring.
Contoh makanan:
- Puree buah (pisang, alpukat, apel yang dikukus)
- Bubur susu
- Puree sayuran (wortel, kentang, labu yang dihaluskan)
- Bubur nasi yang diblender halus
Tips: Pastikan makanan tidak terlalu kental agar bayi mudah menelannya. Bisa dicampur dengan ASI atau susu formula untuk mendapatkan tekstur yang lebih cair. Cara ini bisa dengan mudah membuat anak tahu tahapan tekstur MPASI secara bertahap.
2. MPASI Tekstur Lembut (8-9 Bulan)
Pada usia ini, bayi sudah mulai belajar menggigit dan mengunyah makanan. Maka, tahapan tekstur MPASI anak perlu disesuaikan, sehingga tekstur makanan bisa sedikit lebih kasar daripada tahap sebelumnya, tetapi tetap lembut dan mudah dihancurkan dengan lidah.
Contoh makanan:
- Bubur kasar (tidak sepenuhnya dihaluskan)
- Nasi tim
- Tahu lembut
- Sayuran kukus yang dipotong kecil
- Buah yang dihancurkan dengan garpu (pisang, pepaya, alpukat)
Tips: Hindari memberikan makanan yang terlalu besar atau keras karena bisa meningkatkan risiko tersedak. Pastikan teksturnya masih bisa dikunyah dengan mudah.
3. MPASI Tekstur Cincang (10-12 Bulan)
Pada usia 10-12 bulan, bayi mulai memiliki keterampilan menggigit dan mengunyah dengan lebih baik. Tahapan tekstur MPASI anak bisa dengan menambah makanan yang lebih kasar. Oleh karena itu, makanan bisa diberikan dalam bentuk yang lebih kasar seperti cincangan halus atau makanan yang lebih padat.
Contoh makanan:
- Nasi lembek
- Daging cincang halus
- Sayuran rebus yang dipotong kecil-kecil
- Telur orak-arik
- Roti lembut tanpa kulit
Tips: Pada tahap ini, bayi juga bisa mulai makan sendiri dengan tangan (finger food). Biarkan bayi mencoba makan dengan tangannya sendiri untuk meningkatkan koordinasi motorik halus.
4. MPASI Makanan Keluarga (12 Bulan ke Atas)
Di usia satu tahun, bayi sudah mulai bisa makan makanan keluarga dengan tekstur yang lebih beragam. Tahapan tekstur MPASI pada usia ini sudah perlahan mengenal makanan keras. Namun, makanan yang diberikan tetap harus dipastikan mudah dikunyah dan tidak terlalu keras.
Contoh makanan:
- Nasi biasa (bukan bubur)
- Potongan kecil ayam atau ikan yang dimasak lembut
- Sayuran matang yang dipotong kecil
- Buah potong
- Makanan ringan sehat seperti biskuit bayi atau keju
Tips: Hindari makanan yang terlalu keras atau berbentuk bulat seperti kacang utuh, anggur utuh, atau permen karena bisa menyebabkan tersedak.
Kesimpulan
Mengenalkan tahapan tekstur MPASI dengan tekstur yang sesuai usia sangat penting untuk mendukung perkembangan kemampuan makan bayi. Dimulai dari makanan yang sangat halus di usia 6 bulan, kemudian secara bertahap meningkat menjadi lebih padat hingga bayi dapat mengonsumsi makanan keluarga.
Pastikan untuk selalu memantau reaksi bayi terhadap makanan baru dan memberikan variasi makanan agar kebutuhan nutrisinya terpenuhi. Dengan mengikuti tahapan ini, bayi akan lebih mudah beradaptasi dengan makanan padat dan terhindar dari masalah makan di kemudian hari.
Sebagai referensi tambahan, ada sejumlah menekankan bahwa perkenalan makanan padat yang sesuai tekstur dan usia dapat meningkatkan keterampilan makan dan mengurangi risiko picky eater di masa mendatang. Oleh karena itu, orang tua perlu memahami tahapan tekstur MPASI ini agar bayi bisa makan dengan nyaman dan mendapatkan nutrisi yang optimal.
Reference
- Parents. Diakses pada 2023. Understanding Baby Food Label Stages: A Cheat Sheet for Parents.