Lembaga Pendidikan Montessori Islam

Pembelajaran Sensorik Montessori untuk Anak Usia 5 Tahun, Bisa Dilakukan di Rumah? 

sensorik montessori
May 11, 2025

Ayah dan Bunda yang memiliki buah hati berusia 5 tahun, di usia prasekolah ini, stimulasi sensorik montessori yang maksimal pada anak mempengaruhi pengembangan berbagai aspek kecerdasan anak. Melalui panca inderanya, si kecil belajar tentang untuk mengasah keterampilan kognitifnya. 

Metode Montessori, dengan penekanan pada pembelajaran melalui pengalaman langsung dan penggunaan materi sensorik yang terstruktur, menawarkan pendekatan yang sangat efektif untuk mendukung perkembangan ini. Lantas, bisakah pembelajaran sensorik Montessori ini diterapkan di rumah?

Artikel ini hadir untuk menjawab pertanyaan tersebut dan memberikan panduan bagi Ayah dan Bunda tentang bagaimana mengintegrasikan pembelajaran sensorik Montessori ke dalam rutinitas harian di rumah. 

Kita akan mengupas tuntas konsep dasar pembelajaran sensorik Montessori untuk anak usia 5 tahun, mengenalkan berbagai jenis aktivitas dan materi yang bisa digunakan, serta memberikan tips praktis dalam menciptakan lingkungan belajar yang kondusif di rumah. 

Dengan memahami prinsip dan cara penerapannya, Ayah dan Bunda dapat menjadi fasilitator yang hebat dalam mendukung perkembangan sensorik dan kognitif si kecil secara optimal.

Manfaat Mengetahui Perkembangan Sensorik Montessori Anak Usia 5 Tahun

Pada usia 5 tahun, anak berada pada tahap perkembangan di mana pancaindra mereka seperti penglihatan, pendengaran, peraba, penciuman, dan perasa semakin tajam dan aktif. Stimulasi sensorik pada usia ini bukan hanya tentang mengenalkan tekstur atau aroma, tetapi juga tentang mengasah konsentrasi, ketelitian, dan daya pikir anak.

Menurut penelitian, aktivitas sensorik yang tepat dapat meningkatkan fungsi eksekutif anak, seperti kemampuan fokus, pengendalian diri, dan fleksibilitas berpikir (Case-Smith & O’Brien, 2015). Hal ini sangat penting sebagai bekal anak memasuki tahap pendidikan formal.

Nah, karena perkembangan sensorik anak usia 5 tahun berkembang begitu pesat. Ada sejumlah manfaat bagi Bunda yang mengetahui cara mengoptimalkan sensorik anak lebih awal, antara lain: 

1. Meningkatkan Kemampuan Berpikir dan Konsentrasi

Ketika kemampuan sensorik anak terasah dengan baik, mereka lebih mudah fokus dalam mempelajari hal-hal baru. Rangsangan sensorik seperti bermain dengan tekstur, mendengar bunyi beragam, atau mengenali aroma membantu mereka mengembangkan pemahaman yang lebih mendalam.

Kemampuan sensorik yang optimal juga meningkatkan konsentrasi anak saat belajar. Mereka lebih mudah menyerap informasi karena otak mereka telah terbiasa merespons berbagai stimulasi dari lingkungan dengan lebih efektif.

2. Mengembangkan Keterampilan Motorik

Stimulasi sensorik seperti meraba benda, berjalan di berbagai permukaan, atau bermain dengan air membantu anak memperkuat koordinasi gerak tubuhnya. Ini penting dalam mendukung perkembangan motorik halus maupun kasar yang akan digunakan dalam aktivitas sehari-hari.

Ketika anak terbiasa dengan rangsangan sensorik yang beragam, mereka akan lebih percaya diri dalam bergerak. Hal ini akan membantu mereka menjalani kegiatan seperti menulis, menggambar, atau bermain tanpa kesulitan.

3. Meningkatkan Kemampuan Interaksi Sosial

Kemampuan sensorik yang baik memungkinkan anak untuk lebih peka terhadap ekspresi wajah, nada bicara, dan gerakan tubuh orang lain. Ini membuat mereka lebih mudah memahami perasaan dan maksud orang-orang di sekitar mereka.

Ketika anak mampu merespons rangsangan sosial dengan baik, mereka akan lebih percaya diri dalam berkomunikasi dan berinteraksi. Hal ini membantu mereka dalam membangun hubungan yang sehat dengan teman, keluarga, maupun lingkungan sosial yang lebih luas.

4. Memperkuat Daya Ingat dan Pemrosesan Informasi

Anak yang mendapatkan stimulasi sensorik sejak dini memiliki daya ingat yang lebih baik. Mereka terbiasa menghubungkan informasi yang diterima dari berbagai indera, seperti mengenali aroma tertentu saat mengingat pengalaman spesifik.

Kemampuan ini membantu mereka lebih mudah mengingat pelajaran, memahami pola, dan mengembangkan kemampuan berpikir yang lebih kompleks. Aktivitas sensorik yang dilakukan secara konsisten dapat memperkuat daya ingat mereka dalam jangka panjang.

5. Membantu Regulasi Emosi dan Mengurangi Stres

Rangsangan sensorik yang tepat dapat membantu anak mengelola emosinya dengan lebih baik. Sentuhan lembut, suara yang menenangkan, atau aktivitas fisik seperti bermain air dapat memberikan efek relaksasi bagi mereka.

Ketika anak terbiasa dengan stimulasi sensorik yang positif, mereka lebih mudah mengatasi stres dan kecemasan. Hal ini membuat mereka lebih tenang, lebih bahagia, serta memiliki kontrol yang lebih baik terhadap emosinya dalam berbagai situasi.

Melalui pembelajaran sensorik, anak belajar menyusun informasi dari lingkungan sekitar ke dalam struktur berpikir yang lebih tertata. Inilah mengapa sensorik Montessori untuk anak sangat menekankan pentingnya pengalaman langsung, bukan sekadar hafalan atau perintah.

Selain itu, memahami perkembangan sensorik anak dapat membantu orang tua mengenali jika ada gangguan pemrosesan sensori sejak dini, seperti hypersensitive (terlalu sensitif terhadap rangsangan) atau hyposensitive (kurang tanggap terhadap rangsangan).

4 Cara Pembelajaran Sensorik Montessori untuk Anak 5 Tahun di Rumah

Prinsip Montessori mengajarkan bahwa anak belajar melalui tangan mereka. Oleh karena itu, alat peraga dan aktivitas yang digunakan dalam sensorik Montessori untuk anak harus bersifat konkret, realistis, dan disesuaikan dengan kebutuhan perkembangan usia.

Berikut empat aktivitas sederhana yang bisa orang tua terapkan di rumah:

1. Kotak Sensorik (Sensory Bin) 

Siapkan wadah yang berisi bahan-bahan dengan tekstur yang beragam, seperti beras, pasir kinetik, kacang hijau, kapas, dan mainan kecil. Tambahkan alat bantu seperti sendok, penjepit, atau corong agar anak dapat mengeksplorasi tekstur dengan cara yang berbeda.

Aktivitas ini merangsang indra peraba dan penglihatan anak sekaligus melatih keterampilan motorik halus mereka. Berdasarkan penelitian dalam anak yang rutin melakukan eksplorasi sensorik menunjukkan peningkatan konsentrasi serta rasa ingin tahu yang lebih tinggi.

2. Aktivitas Membandingkan Berat dan Ukuran

Gunakan benda-benda dari dapur, seperti sendok, batu, atau buah, lalu ajak anak untuk membandingkan berat dan ukuran masing-masing benda. Montessori menyarankan penggunaan timbangan manual kecil agar anak dapat memahami konsep volume dan massa secara lebih konkret.

Selain merangsang indra peraba dan penglihatan, aktivitas ini juga membantu membangun dasar pemahaman matematika yang logis. Anak belajar memperkirakan ukuran dan berat benda secara alami, sehingga mereka terbiasa dengan konsep perbandingan dan pengukuran sejak dini.

3. Mengecap dan Membedakan Bau

Gunakan berbagai bahan dapur, seperti kayu manis, kopi, jeruk, atau bawang putih. Tutup matanya dan minta ia menebak aroma yang dicium agar ia lebih peka terhadap rangsangan sensorik dari lingkungan sekitar.

Kegiatan ini bermanfaat untuk menstimulasi indra penciuman serta memperkuat memori sensorik anak. Sensorik Montessori menekankan bahwa semua indra perlu dirangsang secara seimbang, karena tiap anak memiliki gaya belajar sensorik yang berbeda dan unik.

4. Praktik Kehidupan Sehari-hari (Practical Life)

Kegiatan seperti mengupas telur, menyendok air, menyapu, atau melipat kain kecil tidak hanya melatih gerakan tangan tetapi juga membentuk keterampilan hidup. Anak belajar mengontrol gerakannya dengan lebih baik, sekaligus membangun kemandirian dan kepercayaan diri.

Menurut Maria Montessori, “Tangan adalah alat utama kecerdasan.” Ketika anak melakukan aktivitas praktis, mereka juga sedang belajar memecahkan masalah dan mengatur diri sendiri. Pengalaman langsung ini membuat mereka lebih mandiri dan bertanggung jawab terhadap lingkungan mereka.

Memaksimalkan Kemampuan Sensorik Anak Usia 5 Tahun di Kelas Toddler Albata 

Pembelajaran sensorik Montessori untuk anak usia 5 tahun bisa diterapkan di rumah dengan cara yang menyenangkan dan edukatif. Dengan memahami pentingnya perkembangan sensorik dan menyediakan aktivitas yang tepat.

Selain di rumah, Bunda dan Ayah juga bisa mempersiapkan kemampuan motorik anak usia 5 tahun di sekolah. Dengan mempersiapkan lembaga pendidikan terbaik sejak dini, anak akan mendapatkan kesempatan belajar dengan maksimal.  

Bersama kelas Toddler Albata yang didukung oleh tenaga pengajar yang berpengalaman dan terlatih dalam metode Montessori, memastikan proses pembelajaran yang efektif dan menyenangkan.​ Ustadzah juga merupakan pengajar berkualitas dengan jam pengajaran yang tinggi dan terpercaya. 

Aktivitas yang mendukung kemampuan sensorik usia 5 tahun dengan metode montessori juga diterapkan disini. Kami memberikan pengajaran yang sesuai dengan kebutuhan anak dan memastikan anak mendapatkan pengalaman belajar yang menyenangkan. 

Dengan harga terjangkau, kelas toddler Albata menyediakan berbagai fasilitas dan kurikulum fun learning montessori based Al-Qur’an dan sunnah yang nyaman untuk anak. 

Yuk, memaksimalkan potensi anak Anda sejak dini! Daftarkan buah hati Anda di Kelas Toddler Albata sekarang, dan berikan pengalaman belajar terbaik untuk tumbuh kembang optimal. Untuk informasi selengkapnya cek di akun instagram @albata.id atau menghubungi admin dengan klik button whatsapp di bawah ini.  

Leave A Comment:

Your email address will not be published. Required fields are marked *