Apa Perbedaan Tingkatan TK A dan B pada Sistem Pendidikan Anak Usia Dini? Simak Penjelasannya
Buibuu, jika saat ini Anda tengah memiliki anak yang hendak memasuki usia TK pasti sebagian dari Anda masih bertanya-tanya, apa sih sebenarnya perbedaan tingkatan TK A, dan TK B dalam sistem pendidikan anak usia dini?
Memahami jenjang-jenjang ini penting agar kita bisa memberikan dukungan yang tepat sesuai dengan tahapan perkembangan si kecil.
Nah, artikel kali ini akan mengupas tuntas perbedaan mendasar antara tingkatan TK A dan TK B. Kita akan membahas aspek usia, fokus pembelajaran, hingga kesiapan anak untuk melangkah ke jenjang pendidikan selanjutnya.
Dengan memahami perbedaannya, kita sebagai orang tua dapat lebih bijak dalam mendampingi proses belajar anak-anak kita di masa keemasan ini. Yuk, kita simak penjelasannya lebih lanjut!
Mengapa Tingkatan TK Pada Pendidikan Anak Usia Dini Diperlukan?
Pendidikan anak usia dini perlu mendapatkan perhatian khusus nih Bunda, sebab rentang usia 0–6 tahun, disebut sebagai golden age karena otak anak berkembang sangat cepat, mencapai hingga 80%.
Di fase ini, stimulasi yang tepat dapat membentuk karakter, kebiasaan belajar, dan kecerdasan emosional anak. Salah satu bentuk pendidikan formal anak usia dini adalah Taman Kanak-Kanak (TK), yang terbagi menjadi dua jenjang, yaitu TK A dan TK B. Dalam pembahasan pada Modul PG TK Universitas Terbuka Dra Masitoh, M.Pd1 juga menjelaskan mengenai poin-poin penting tentang proses pembelajaran anak usia dini antara lain:
1. Belajar dan Bermain Pada Anak
Proses belajar untuk anak-anak kita yang masih kecil tentu seperti mereka berinteraksi dengan berbagai hal di sekitarnya. Ada teman-teman, buku-buku, mainan, dan juga Ibu guru yang membimbing. Semua ini ada di lingkungan belajar yang sudah disiapkan agar anak-anak bisa mencapai tujuan perkembangan yang sesuai dengan usianya.
Intinya, belajar di usia dini itu bukan sekadar duduk diam mendengarkan. Justru, ini adalah waktu di mana anak-anak aktif bergerak, bertanya, dan mencoba berbagai hal di lingkungan yang aman dan mendukung.
2. Anak Aktif, Belajar Sambil Bergerak
Anak usia dini itu punya semangat yang luar biasa untuk bergerak dan menjelajahi dunia di sekitar mereka. Mereka belajar paling baik bukan dengan cara yang kaku, tapi justru sambil bermain dan melakukan berbagai kegiatan yang menarik bagi mereka.
Oleh karena itu, proses pembelajaran di TK atau PAUD itu dirancang agar anak-anak bisa belajar sambil bermain. Dengan cara ini, mereka bisa lebih bebas bereksplorasi dan menemukan hal-hal baru dengan cara yang menyenangkan.
3. Mengembangkan Semua Potensi Anak Sekaligus
Proses belajar pada anak usia dini tentu juga mengembangkan semua potensi anak secara bersamaan. Mulai dari kemampuan geraknya (baik motorik halus seperti mewarnai, maupun motorik kasar seperti berlari), kecerdasannya (daya pikir, kreativitas, emosi, dan spiritual), kemampuan sosial dan emosinya (sikap, perilaku, dan nilai agama), sampai kemampuan berbahasa dan berkomunikasi.
Jadi, semua aspek penting dalam diri anak itu berkembang bersamaan melalui kegiatan bermain yang terarah. Harapannya, semua potensi ini akan menjadi kemampuan nyata yang dimiliki anak-anak kita saat mereka tumbuh besar nanti.
Mungkin tidak sedikit orang tua yang bertanya-tanya, “Apakah benar ada perbedaan antara tingkatan TK A dan TK B? Bukankah keduanya sama-sama bermain sambil belajar?”
Pertanyaan ini sangat wajar. Faktanya, kedua jenjang ini memang memiliki perbedaan kurikulum, pendekatan, dan tujuan yang disesuaikan dengan tahap tumbuh kembang anak. Maka dari itu, memahami perbedaan tingkatan TK A dan B sangat penting bagi orang tua agar bisa memberikan stimulasi dan dukungan yang tepat sesuai kebutuhan usia anak.
Perbedaan Tingkatan TK A dan B serta Modul yang Dipelajari dalam Tingkatannya
Di Indonesia, jenjang pendidikan taman kanak-kanak dibagi menjadi dua tingkatan, yaitu TK A dan TK B, yang masing-masing disesuaikan dengan usia anak. TK A ditujukan untuk anak-anak berusia 4 hingga 5 tahun, sedangkan TK B diperuntukkan bagi anak usia 5 hingga 6 tahun.
Pembagian ini bukan tanpa alasan, karena setiap fase usia memiliki kebutuhan dan tantangan perkembangan yang berbeda.
Walau selisihnya hanya satu tahun, perkembangan kognitif, sosial, dan emosional anak di usia 4 dan 5 tahun memiliki perbedaan yang cukup mencolok. Anak usia TK A biasanya masih dalam tahap eksplorasi awal, sedangkan anak TK B mulai menunjukkan kesiapan untuk kegiatan belajar yang lebih terstruktur.
Oleh karena itu, pendekatan pembelajaran pun harus disesuaikan agar dapat mengoptimalkan tumbuh kembang mereka. Berikut penjelasan lebih rinci mengenai perbedaan TK A dan B:
1. Tujuan Pembelajaran
- Tingkatan TK A bertujuan untuk memperkenalkan anak pada lingkungan belajar yang menyenangkan. Fokus utamanya adalah mengembangkan aspek sosial-emosional dan motorik anak. Di sini, anak mulai belajar mengenali diri, bersosialisasi, mengikuti aturan, dan mengekspresikan emosi secara sehat.
- Tingkatan TK B lebih mempersiapkan anak menghadapi jenjang sekolah dasar. Anak mulai diperkenalkan pada konsep pra membaca, pra menulis, dan pra menghitung matematika secara lebih intensif, namun tetap dengan pendekatan bermain yang menyenangkan.
2. Kurikulum dan Kegiatan Belajar
Menurut Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI No. 137 Tahun 2014 tentang Standar Nasional PAUD, kurikulum TK berfokus pada enam aspek perkembangan: nilai agama dan moral, fisik motorik, kognitif, bahasa, sosial emosional, dan seni.
- Di tingkatan TK A, kegiatan seperti bermain peran, menyusun balok, menyanyi, mengenal warna, dan belajar sopan santun menjadi kegiatan inti. Anak juga mulai diperkenalkan dengan rutinitas harian.
- Di tingkatan TK B, anak mulai diajak untuk lebih fokus pada keterampilan literasi awal, seperti menebalkan huruf, mengenal angka, membaca kata sederhana, serta mengenal konsep waktu dan urutan. Aktivitas motorik halus seperti menggunting, melipat, dan menulis juga lebih banyak dilakukan.
3. Metode Pengajaran
Tingkatan TK A menitikberatkan pada pembelajaran berbasis eksplorasi dan stimulasi sensorik. Sedangkan TK B mulai memperkenalkan struktur pembelajaran yang lebih sistematis namun tetap fleksibel dan menyenangkan.
Para guru di kedua jenjang ini dituntut memiliki pendekatan yang tepat. Seperti dikutip dari berbagai sumber, anak-anak usia dini belajar paling efektif melalui pendekatan yang bersifat holistik dan kontekstual, bukan instruksi kaku seperti di sekolah dasar.
4. Persiapan Menuju SD
Salah satu perbedaan tingkatan TK yang paling mencolok terletak pada tujuan akhirnya. TK B biasanya difokuskan untuk mempersiapkan anak menghadapi dunia sekolah dasar. Oleh karena itu, aktivitas di TK B lebih diarahkan pada latihan disiplin, duduk dalam waktu tertentu, serta mengikuti instruksi.
Namun, Montessori dan beberapa pendekatan pendidikan modern menyarankan agar pembelajaran di usia dini tidak tergesa-gesa untuk akademik, melainkan tetap mengutamakan perkembangan emosional dan sosial anak.
5. Evaluasi Perkembangan Anak
- Di TK A, evaluasi dilakukan dengan cara observasi pada aspek-aspek seperti kemampuan berbagi, mengenal lingkungan, dan mengekspresikan diri.
- Di TK B, guru mulai mencatat kesiapan anak dalam membaca, berhitung, menulis, dan menyimak, namun tetap tanpa tekanan nilai atau ujian.
Kenapa Orang Tua Perlu Memahami Perbedaan TK?
Pentingya bagi Ayah dan Bunda memahami perbedaan TK karena setiap metode pendidikan memiliki pendekatan yang unik. Memahami perbedaan TK penting agar orang tua bisa memilih lingkungan belajar yang sesuai untuk anak.
Setiap TK memiliki pendekatan unik, seperti Montessori, konvensional, atau berbasis agama, yang mempengaruhi cara anak belajar dan berkembang. Dengan memahami karakteristiknya, orang tua dapat memastikan pendidikan yang mendukung kebutuhan anak.
Selain itu, pemahaman ini membantu orang tua berperan aktif dalam pendidikan anak di rumah. Jika sekolah menekankan eksplorasi dan kemandirian, orang tua bisa menyediakan aktivitas yang selaras dengan pendekatan tersebut. Kesinambungan antara sekolah dan rumah akan memperkuat perkembangan anak secara optimal.
Memahami perbedaan TK membantu orang tua:
- Menentukan waktu yang tepat untuk menyekolahkan anak
- Memberikan dukungan di rumah sesuai tahap perkembangan anak
- Mencegah tekanan berlebihan pada anak di usia dini
- Memilih metode pendidikan yang selaras dengan karakter anak
Perlu diingat, usia anak tidak selalu menentukan kesiapan. Ada anak usia 5 tahun yang masih butuh pendekatan TK A, dan itu tidak salah. Yang paling penting adalah memberikan ruang bagi anak untuk berkembang sesuai diri anak sendiri.
Mengembangkan Kemampuan Anak Sesuai Tingkatan Kelasnya Bersama TK Islam Albata
Memahami tingkatan kelas anak saat bersekolah di TK tentu akan memudahkan Bunda dalam mengenal bakat yang unik. Bersama TK Islam Albata Anda akan mendapatkan sejumlah keuntungan yang membantu si kecil dalam belajar masa pra sekolahnya.
TK Islam Albata menyediakan kurikulum komprehensif sesuai dengan Al-Qur’an dan sunnah. Anak tidak hanya akan belajar mengenai pembelajaran umum namun terdapat nilai-nilai islam yang membantu menumbuhkan karakter islam pada anak. Selain itu, kami telah bersertifikat montessori terbaik yang memberikan metode dengan berfokus pada perkembangan anak.
Nah, bunda mengingat banyaknya keuntungan bergabung dengan TK Albata, jangan ragu untuk menyekolahkan ananda ke TK Albata. TK Albata memiliki kurikulum komprehensif terkait pendidikan anak usia dini serta penerapan keislaman untuk membantu meningkatkan iman si kecil.
Tunggu apalagi, segera daftarkan buah hati Anda bersama TK Montessori Islami Albata. Untuk informasi selengkapnya cek di akun instagram @albata.id atau menghubungi admin dengan KLIK DISINI.
Referensi:
- Dra Masitoh (2022). Hakikat Pendidikan dan Pembelajaran di Taman Kanak-kanak. PG TK Universitas Terbuka. Diakses pada 2025. ↩︎