Lembaga Pendidikan Montessori Islam

Perbedaan Kurikulum Montessori TK dan PAUD yang Perlu Bunda Pertimbangkan 

perbedaan kurikulum tk dan paud
May 19, 2025

Ayah dan Bunda mungkin bertanya-tanya, apa sih perbedaan kurikulum montessori di tingkat TK maupun PAUD? Meskipun keduanya berfokus pada anak usia prasekolah, terdapat perbedaan mendasar dalam pendekatan, struktur pembelajaran, dan tujuan yang perlu Bunda pahami sebelum menentukan pilihan yang paling sesuai untuk si kecil. 

Memahami perbedaan ini akan membantu kita memastikan bahwa lingkungan belajar yang dipilih benar-benar mendukung tumbuh kembang anak secara optimal sesuai dengan filosofi Montessori.

Artikel ini hadir untuk mengupas tuntas perbedaan kurikulum montessori yang diterapkan di tingkat TK dan PAUD. Kita akan membahas bagaimana penekanan pada kemandirian, area belajar yang disiapkan, peran guru, hingga jenis-jenis aktivitas yang ditawarkan dapat bervariasi antara kedua jenjang pendidikan ini. 

Dengan memahami perbedaan-perbedaan ini, diharapkan Ayah dan Bunda dapat membuat keputusan yang lebih informed dan memilih lembaga pendidikan Montessori yang paling tepat untuk mendukung potensi unik buah hati tercinta. Yuk, simak ulasan selengkapnya!

Perbedaan Kurikulum Montessori TK dan PAUD yang Perlu Bunda Ketahui

Memilih pendidikan awal untuk anak bukanlah hal yang mudah bagi orang tua. Apalagi jika Bunda ingin memberikan yang terbaik sejak dini. Dua pendekatan yang sering menjadi pertimbangan adalah kurikulum konvensional PAUD dan pendekatan alternatif seperti kurikulum Montessori. 

Kedua sistem ini memiliki karakteristik yang berbeda dalam pendekatan, tujuan pembelajaran, dan cara menumbuhkan potensi anak. Agar Bunda tidak bingung dalam memilih, yuk kita pahami lebih dalam perbedaan kurikulum montessori TK dan PAUD, serta bagaimana penerapannya dalam kehidupan sehari-hari anak.

Setiap sistem pendidikan memiliki filosofi dan pendekatan yang berbeda, begitu pula dengan kurikulum Montessori dan kurikulum PAUD konvensional. Berikut ini adalah beberapa perbedaan kurikulum montessori penting yang bisa Bunda pertimbangkan:

1. Filosofi Dasar

Kurikulum PAUD yang diterapkan di Indonesia pada umumnya mengikuti Kurikulum Merdeka atau sebelumnya Kurikulum 2013, dengan fokus pada perkembangan anak secara holistik. Pembelajaran dilakukan melalui kegiatan tematik yang telah ditentukan oleh guru, sehingga anak-anak diarahkan untuk mengikuti materi yang telah disusun.

Sebaliknya, Montessori berlandaskan pada filosofi pendidikan yang dikembangkan oleh Dr. Maria Montessori. Pendekatannya menekankan kebebasan anak untuk belajar berdasarkan minat mereka, dengan guru bertindak sebagai fasilitator daripada instruktur utama.

Montessori percaya bahwa anak belajar paling baik ketika diberikan kebebasan memilih serta kesempatan untuk bereksplorasi dalam lingkungan yang telah disiapkan untuk mendukung perkembangan mereka.

2. Peran Guru

Dalam PAUD konvensional, guru berperan sebagai pusat kegiatan belajar. Mereka merancang aktivitas yang dilakukan secara kolektif dan membimbing anak-anak dalam kelompok besar dengan materi yang sama, sehingga pembelajaran berjalan seragam untuk semua murid.

Sebaliknya, dalam kurikulum Montessori untuk TK dan PAUD, guru lebih berperan sebagai pengamat dan fasilitator. Mereka menyiapkan lingkungan belajar yang kaya dengan alat bantu eksploratif dan memperhatikan kesiapan anak sebelum memperkenalkan materi baru. Anak belajar secara individual atau dalam kelompok kecil, sesuai dengan minat dan kecepatan masing-masing.

3. Lingkungan Belajar

PAUD konvensional biasanya menggunakan ruang kelas yang dihias sesuai tema tertentu, lengkap dengan meja dan kursi yang menyerupai sekolah dasar. Anak-anak belajar dengan struktur yang lebih formal, di mana mereka duduk dan berpartisipasi dalam kegiatan yang telah ditetapkan.

Di sisi lain, kelas Montessori dirancang agar anak memiliki kebebasan bergerak dan memilih alat belajar sesuai kebutuhan mereka. Anak dapat bekerja di lantai dengan karpet atau menggunakan meja kecil yang disesuaikan dengan tinggi tubuhnya. Lingkungan Montessori sangat terstruktur secara khusus untuk memungkinkan anak belajar secara mandiri dan nyaman.

4. Materi dan Aktivitas Pembelajaran

Dalam PAUD konvensional, anak-anak diajak bermain sambil belajar dengan lagu, cerita, aktivitas fisik, serta proyek tematik. Kurikulum ditentukan berdasarkan tema mingguan atau bulanan yang dirancang oleh sekolah.

Sebaliknya, Montessori menggunakan hands-on learning dengan alat Montessori yang dirancang khusus untuk mengembangkan keterampilan tertentu. Anak belajar mengenal angka, huruf, dan logika, tetapi juga diajarkan keterampilan hidup seperti mengancing baju, menuang air, dan aktivitas sensori. Semua materi diberikan berdasarkan kesiapan anak, sehingga mereka belajar dengan ritme mereka sendiri.

5. Penilaian Perkembangan Anak

PAUD konvensional menggunakan sistem penilaian berdasarkan capaian kompetensi sesuai standar nasional. Guru biasanya melakukan observasi terhadap anak dan menyusun portofolio yang mencerminkan perkembangan akademik serta keterampilan sosial mereka.

Di Montessori, penilaian lebih bersifat individual dan kualitatif. Guru mencatat perkembangan anak berdasarkan minat mereka, tingkat keaktifan dalam eksplorasi, konsistensi dalam mengerjakan tugas, serta kemajuan keterampilan yang mereka kuasai. Montessori lebih menekankan proses belajar daripada sekadar hasil akhir, sehingga setiap anak dinilai berdasarkan perkembangan mereka secara alami.

Sistem Montessori terbukti mendukung pengembangan fungsi eksekutif anak, yaitu kemampuan mengatur emosi, fokus, dan pengambilan keputusan sejak dini. Ini menjadi poin penting yang patut Bunda pertimbangkan.

Penerapan Kurikulum Montessori TK dan PAUD

Setelah memahami perbedaannya, penting juga bagi Bunda untuk mengetahui bagaimana perbedaan kurikulum montessori TK dan PAUD diterapkan dalam praktik harian. Ini akan membantu dalam menentukan mana yang paling sesuai dengan kebutuhan anak dan kondisi keluarga.

1. Fleksibilitas Jadwal Belajar

Metode Montessori menerapkan prinsip uninterrupted work period, yaitu periode belajar yang tidak terganggu selama 2–3 jam. Dalam rentang waktu tersebut, anak diberikan kebebasan untuk memilih aktivitas yang mereka sukai, sehingga mereka bisa belajar sesuai ritme alami dan fokus pada minatnya.

Di PAUD, jadwal belajar lebih terstruktur dengan pembagian waktu yang telah ditetapkan oleh guru. Anak mengikuti rutinitas yang mencakup sesi bermain, makan, serta kegiatan bersama dalam kelompok, sehingga pembelajaran lebih terkondisikan dan berjalan dengan alur yang telah dirancang oleh sekolah.

2. Kegiatan Kehidupan Sehari-hari

Dalam metode Montessori, anak-anak aktif terlibat dalam berbagai kegiatan kehidupan sehari-hari seperti membersihkan meja, mengancing baju boneka, atau merapikan peralatan sendiri. Aktivitas ini bertujuan untuk menumbuhkan kemandirian dan keterampilan hidup yang penting bagi anak sejak dini.

PAUD juga mengenalkan kegiatan serupa, tetapi biasanya lebih diarahkan oleh guru dan dilakukan dalam waktu yang terbatas. Anak-anak diberikan kesempatan untuk mencoba aktivitas sehari-hari, namun tetap dalam pengawasan ketat agar tetap sesuai dengan kurikulum yang telah ditetapkan.

3. Pembelajaran Sensorik dan Motorik

Baik PAUD maupun Montessori sama-sama menekankan stimulasi sensorik dan motorik bagi anak. Namun, Montessori menggunakan alat bantu edukatif khusus yang dirancang untuk mengembangkan keterampilan sensorik secara bertahap, seperti pink tower untuk mengenal ukuran dan volume, sound boxes untuk melatih pendengaran, serta sandpaper letters untuk membantu persiapan menulis.

Di PAUD, stimulasi sensorik diberikan melalui permainan sehari-hari seperti eksplorasi tekstur, warna, dan suara melalui berbagai media. Pendekatan ini membantu anak mengenal lingkungan sekitarnya, namun tidak selalu menggunakan alat bantu khusus seperti dalam Montessori.

4. Kegiatan Sosialisasi Anak

PAUD mengutamakan interaksi sosial dalam kegiatan belajar, sehingga anak-anak sering diajak bermain bersama, bernyanyi, atau berdiskusi dalam kelompok. Sosialisasi ini membantu anak belajar bekerja sama, berbagi, serta memahami cara berkomunikasi dengan teman-temannya.

Dalam Montessori, interaksi sosial tetap ada tetapi tidak dipaksakan. Anak belajar menghormati ruang pribadi dan memilih apakah mereka ingin bekerja sendiri atau berkelompok. Konsep ini membantu anak memahami batasan sosial serta memberi mereka kebebasan dalam membangun hubungan dengan teman sebaya sesuai kenyamanan mereka.

5. Peran Orang Tua dan Guru dalam Evaluasi

Dalam PAUD, evaluasi perkembangan anak biasanya diberikan setiap semester melalui laporan guru kepada orang tua. Penilaian dilakukan berdasarkan pencapaian standar kurikulum nasional dan observasi selama kegiatan di sekolah.

Sedangkan dalam Montessori, orang tua sering kali lebih aktif terlibat dalam evaluasi perkembangan anak melalui diskusi berkala dengan guru. Pendekatan ini memungkinkan orang tua untuk menyesuaikan stimulasi di rumah, sehingga pembelajaran anak dapat berlangsung secara holistik dan berkelanjutan.

Kenali Berbagai Output Metode Montessori TK dan PAUD Hanya di Albata

Memilih antara kurikulum Montessori TK dan PAUD bukanlah tentang mana yang lebih baik, melainkan mana yang paling cocok dengan kebutuhan anak dan visi keluarga Bunda. Montessori unggul dalam membangun kemandirian, fokus, dan keterampilan hidup, sementara PAUD konvensional lebih banyak memberi struktur dan keterlibatan sosial yang intens.

Bunda lebih nyaman dengan sistem tematik yang terencana dan bimbingan guru secara kolektif, maka PAUD bisa menjadi pilihan yang baik.

Demikian Bunda, informasi seputar perbedaan kurikulum montessori untuk TK dan PAUD. Metode Montessori bukan hanya metode belajar praktis dalam dunia pendidikan bagi anak usia dini saja, namun ada sejumlah keunggulan lain yang membuat metode montessori bisa dijadikan referensi metode pembelajaran bagi anak. 

Jika Anda tertarik untuk menyekolahkan buah hati dengan metode montessori TK dan PAUD terbaik, maka TK dan kelas toddler Albata solusinya. 

Mari, memaksimalkan potensi anak Anda sejak dini! Daftarkan buah hati Anda di Kelas Toddler Albata Pejaten sekarang, dan berikan pengalaman belajar terbaik untuk tumbuh kembang optimal. Untuk informasi selengkapnya cek di akun instagram @albata.id atau menghubungi admin dengan button whatsapp dibawah ini.  

WhatsApp Icon
Kenali Perbedaan Kurikulum TK dan PAUD
Bersama Kelas Toddler Albata

Leave A Comment:

Your email address will not be published. Required fields are marked *