Perbedaan Kelas Toddler vs Playgroup, Sistem Belajar Tidak Sama? Simak Informasi Selengkapnya
Ibu dan Ayah apakah Anda sedang mempersiapkan masa depan pendidikan si kecil? Bisa jadi Anda saat ini mengalami kebingungan mendengar istilah kelas toddler dan playgroup. Sekilas, keduanya tampak serupa sebagai wadah stimulasi dini untuk anak-anak prasekolah, namun ada perbedaan kelas mulai dari tujuan hingga target pada siswa loh.
Namun, tahukah Anda bahwa terdapat perbedaan mendasar dalam sistem belajar dan fokus perkembangan di antara keduanya? Artikel ini hadir untuk mengupas tuntas perbedaan kelas toddler dan playgroup.
Kita akan membahas perbedaan usia target, tujuan pembelajaran utama, hingga pendekatan dan aktivitas yang ditawarkan di masing-masing jenjang.
Dengan memahami perbedaan ini, diharapkan Ayah dan Ibu dapat membuat pilihan yang paling sesuai dengan usia, tahap perkembangan, dan kebutuhan unik buah hati tercinta. Yuk, simak informasi selengkapnya!
Jenjang Pendidikan Anak Usia Dini: Dari Toddler hingga TK
Masa kanak-kanak merupakan periode emas dalam perkembangan manusia. Dari usia 0 hingga 6 tahun, otak anak berkembang dengan sangat pesat mencapai 80% kapasitasnya. Tak heran jika banyak orang tua mulai mencari tahu pilihan jenjang pendidikan yang tepat sejak dini.
Namun, dalam berbagai jenjang pendidikannya, Bunda perlu tahu bahwa anak bisa saja menghadapi berbagai jenjang pendidikan sesuai dengan usianya. Simak dibawah ini untuk penjelasan berikutnya.
Di Indonesia, pendidikan anak usia dini (PAUD) terdiri dari beberapa tahap, yaitu:
1. Kelas Toddler (Usia 1–2 Tahun)
Tahap ini ditujukan untuk anak usia 12–24 bulan. Perbedaan kelas toddler dan plyagroup terlihat dari fokus utama dari kelas toddler adalah stimulasi sensorik dan motorik, pengenalan rutinitas, serta membangun rasa aman di lingkungan sosial pertama mereka di luar rumah.
Menurut jurnal penelitian yang dilakukan pada usia ini, anak-anak menyerap informasi terutama melalui indera dan aktivitas fisik. Oleh sebab itu, kelas toddler sering berisi kegiatan eksploratif seperti meraba tekstur, bermain air, berjalan di jalur sensorik, atau bernyanyi bersama.
2. Kelas Playgroup (Usia 2–4 Tahun)
Setelah melewati masa toddler, anak-anak dapat melanjutkan ke kelas playgroup. Di usia ini, mereka mulai menunjukkan ketertarikan berinteraksi dengan teman sebaya. Fokus kelas playgroup adalah pembentukan keterampilan sosial, komunikasi dasar, serta latihan kemandirian seperti memakai sepatu sendiri atau merapikan mainan.
Kegiatan bermain masih menjadi media utama, namun mulai ada struktur aktivitas seperti circle time, aktivitas seni, hingga kegiatan kelompok kecil.
3. Taman Kanak-Kanak (TK) A dan B (Usia 4–6 Tahun)
Pada tahap ini, anak dipersiapkan untuk masuk ke jenjang SD. TK mulai mengenalkan konsep dasar seperti berhitung, membaca, dan menulis—namun tetap dikemas secara menyenangkan dan interaktif. Kegiatan masih bersifat bermain sambil belajar, namun lebih berorientasi pada penguatan kognitif, afeksi, dan psikomotorik.
Pembagian jenjang ini membantu orang tua memahami bahwa setiap usia anak membutuhkan pendekatan belajar yang berbeda, sesuai dengan tahapan perkembangan mereka masing-masing.
Perbedaan Kelas Toddler dan Playgroup: Sistem Belajar Tak Sama
Meskipun sekilas tampak mirip, perbedaan kelas toddler dan playgroup sangat signifikan, terutama dari segi pendekatan, tujuan pembelajaran, dan karakter anak yang dilayani.
Seperti yang dijelaskan pada artikel What’s the Difference Between School and Preschool menjelaskan bahwa secara kurikulum pendidikan untuk kelas toddler dan playgroup sangat berbeda.
In toddler schools, the emphasis is on explora1tion and social interaction. Conversely, preschools focus more on academic readiness and structured learning.
Pada usia toddler anak-anak bermain sambil belajar, sementara kelas playgroup dengan jenjang usia yang lebih besar, anak sudah belajar mengenai berbagai ilmu pengetahuan persiapan ke jenjang TK. Berikut penjelasan detailnya:
1. Usia Anak
Perbedaan kelas Toddler dan playgroup juga bisa terlihat dari usianya. Kelas ini didesain khusus untuk anak usia 1–2 tahun, memperkenalkan mereka pada lingkungan belajar yang aman dan nyaman. Pada tahap ini, anak belajar melalui eksplorasi sensorik serta interaksi sederhana yang membantu perkembangan mereka.
Sementara itu, Playgroup diperuntukkan bagi anak usia 2–4 tahun dengan fokus yang lebih luas pada aspek sosial dan kognitif. Mereka mulai dikenalkan pada aktivitas kelompok yang membangun keterampilan komunikasi serta kemandirian.
Pada usia toddler, anak belum mampu bermain secara sosial. Mereka masih fokus pada eksplorasi individual. Sedangkan anak playgroup sudah mulai tertarik berinteraksi dan bermain paralel atau kooperatif.
2. Tujuan Pembelajaran
Perbedaan kelas Toddler dan playgroup juga terlihat dari metode pembelajarannya. Kelas toddler menitikberatkan pada stimulasi sensorik dan motorik kasar agar anak dapat mengenali tubuhnya dengan baik. Selain itu, anak dilatih agar merasa aman secara emosional dalam lingkungan yang memberikan rasa nyaman dan kepastian.
Dalam Playgroup, pembelajaran lebih difokuskan pada aspek sosial dan bahasa, membantu anak berinteraksi dengan teman sebaya. Konsep-konsep dasar seperti warna, bentuk, angka, serta keterampilan kerjasama mulai dikenalkan secara bertahap.
3. Struktur Kegiatan
Di kelas Toddler, aktivitas berlangsung secara fleksibel tanpa banyak aturan agar anak dapat bermain sesuai ritme alami mereka. Mengingat rentang perhatian mereka masih pendek, kegiatan diberikan dalam durasi singkat seperti bermain air lalu beralih ke lagu gerak.
Dalam Playgroup, anak mulai diperkenalkan dengan rutinitas harian seperti waktu makan, kegiatan kelompok, serta aktivitas seni. Mereka belajar mengikuti instruksi sederhana dan memahami pentingnya bekerja sama dengan teman. Struktur kegiatan yang sesuai dengan usia dapat meningkatkan keterlibatan dan mengurangi stres pada anak selama proses belajar.
4. Kemandirian Anak
Anak toddler masih sangat bergantung pada pendamping dewasa, baik dalam hal makan, ke toilet, maupun regulasi emosi. Di kelas toddler, guru berperan sebagai pengasuh sekaligus fasilitator eksplorasi.
Sebaliknya, anak playgroup mulai belajar melakukan hal-hal sederhana sendiri, seperti membuka bekal atau menyatakan perasaannya. Guru di playgroup mendorong anak menjadi lebih mandiri namun tetap dengan bimbingan yang lembut.
5. Durasi dan Frekuensi Belajar
Pembelajaran di kelas Toddler berlangsung lebih singkat, sekitar 1–2 jam per hari, dan tidak dilakukan setiap hari. Jadwal ini disesuaikan dengan kebutuhan anak agar mereka tetap nyaman dan tidak merasa terbebani.
Sementara itu, kelas Playgroup memiliki durasi yang lebih panjang, biasanya 2–3 jam per hari. Frekuensi pertemuan pun lebih sering, yakni 3–5 kali seminggu, tergantung kebijakan dan kurikulum lembaga pendidikan.
Pilih Sesuai Usia dan Kebutuhan Anak
Memahami perbedaan kelas toddler dan playgroup sangat penting bagi orang tua yang ingin mengoptimalkan masa emas perkembangan buah hatinya. Jangan tergesa-gesa “menaikkan level” anak jika usianya belum siap.
Biarkan mereka tumbuh pada ritmenya, dengan pendekatan belajar yang sesuai. Kelas toddler bukan sekadar “tempat menitipkan anak,” dan playgroup bukan ajang persiapan akademik dini. Keduanya adalah tahapan penting yang menanamkan fondasi perkembangan sosial, emosional, dan kognitif anak.
Anda bisa mulai dengan mengetahui masa perkembangan anak. Kemudian sesuaikan kemampuan anak dengan metode dan kurikulum terbaik pada setiap jenjang sekolah. Jangan memaksakan anak masuk kedalam sekolah yang tidak sesuai dengan usianya.
Dengan memilih jenjang yang sesuai, anak akan merasa aman, nyaman, dan siap mengeksplorasi pembelajaran dengan baik.
Reference
- What’s the Difference Between School and Preschool? Kingwood Montessori. Diakses pada 2025. ↩︎