Lembaga Pendidikan Montessori Islam

6 Peran Orang Tua untuk Mempersiapkan Anak Puasa Untuk Pertama Kalinya

peran orang tua
March 16, 2025

Ayah dan bunda sebenarnya apa sih yang bisa dilakukan orang tua untuk membantu anak mengenalkan ramadhan dan puasa? Peran orang tua dalam hal ini tentu menjadi bagian krusial dalam pendidikan islam.

Anda perlu menanamkan nilai-nilai keislaman pada anak. Mengajarkan anak mengenai puasa, terutama bagi yang baru pertama kali, memerlukan peran orang tua yang penuh perhatian dan bijak. 

Lebih dari sekadar menahan lapar dan haus, puasa adalah ibadah yang melibatkan aspek fisik, mental, dan spiritual. Oleh karena itu, orang tua memiliki peran krusial dalam membimbing anak melalui pengalaman ini. Misalnya, orang tua perlu memberikan pemahaman yang jelas dan sederhana tentang makna puasa, mengapa umat Muslim berpuasa, dan apa saja manfaat yang bisa didapatkan. 

Artikel ini akan membahas apakah puasa wajib bagi anak serta menguraikan enam peran penting orang tua selama Ramadhan untuk mempersiapkan anak menjalankan ibadah puasa.

Peran Orang Tua Menjelaskan: Apakah Puasa Wajib atau Tidak untuk Anak?

Dalam Islam, puasa merupakan kewajiban bagi setiap muslim yang telah mencapai usia baligh. Anak-anak, meskipun belum diwajibkan untuk berpuasa penuh, sangat dianjurkan untuk mulai mengenal dan membiasakan diri dengan konsep puasa. 

Hal ini merupakan bentuk pendidikan dini yang membantu mereka memahami disiplin, kesabaran, dan keikhlasan dalam menjalankan ibadah.

Dalam buku 150 Tanya Jawab Seputar Anak Muslim, Allah mewajibkan ibadah atas seseorang yang telah memiliki kemampuan untuk melakukannya, lantas bagaimana dengan anak kecil? Adapun orang dengan kategori mumayyiz tidak diwajibkan berpuasa seperti yang membedakan baik dan buruk.

Para ulama sepakat bahwa anak-anak tidak diwajibkan berpuasa hingga mereka mencapai usia baligh. Usia baligh pada anak perempuan biasanya berkisar antara 9 hingga 13 tahun, sedangkan pada anak laki-laki sekitar 12 hingga 15 tahun. 

Namun, sebelum mencapai usia tersebut, peran orang tua dianjurkan untuk mengenalkan puasa secara bertahap melalui puasa setengah hari atau puasa ringan sebagai latihan.

Menurut Indonesian Journal of Religious Studies (2022), mengenalkan konsep puasa secara bertahap kepada anak dapat membantu menanamkan disiplin dan nilai keikhlasan tanpa menimbulkan tekanan berlebihan[1]

Dengan demikian, peran orang tua berperan sebagai pendidik spiritual yang membimbing anak untuk memahami bahwa puasa adalah ibadah yang indah dan penuh hikmah.

6 Peran Orang Tua dalam Mempersiapkan Ramadhan Bagi Anak

Peran Orang tua memiliki kedudukan strategis dalam mempersiapkan anak menyambut bulan Ramadhan. Berikut enam peran penting yang dapat diterapkan agar anak dapat mulai mengenal puasa secara menyenangkan dan penuh makna:

1. Membangun Pemahaman Dasar Tentang Ramadhan dan Puasa

Langkah pertama adalah memberikan penjelasan sederhana tentang apa itu Ramadhan dan puasa. Gunakan bahasa yang mudah dipahami anak dengan menceritakan bahwa puasa adalah waktu untuk mendekatkan diri kepada Allah, menahan diri dari hal-hal yang membatalkan puasa, dan belajar untuk lebih bersyukur atas nikmat yang diberikan. 

Ceritakan pula kisah-kisah inspiratif dari Nabi Muhammad ﷺ dan para sahabat yang menggambarkan keindahan puasa.

Contoh:
Bunda dapat menceritakan kisah Nabi Muhammad ﷺ yang sabar menjalani puasa meskipun dalam keadaan sulit, sehingga anak belajar tentang nilai kesabaran dan ketekunan.

2. Menciptakan Suasana Ramadhan yang Mendukung di Rumah

Peran orang tua perlu menciptakan lingkungan rumah yang mendukung suasana Ramadhan. Hal ini bisa dilakukan dengan menghias rumah dengan tema Ramadhan, menyusun jadwal kegiatan harian, dan mengajak seluruh anggota keluarga untuk beribadah bersama. Suasana yang kondusif akan membuat anak merasa bahwa Ramadhan adalah momen yang menyenangkan dan penuh kebersamaan.

Contoh:
Bunda bisa membuat kalender Ramadhan dengan stiker atau menempel poster yang mengingatkan waktu sahur, shalat, dan berbuka bersama keluarga.

3. Menyusun Jadwal Kegiatan Ramadhan yang Sesuai Usia Anak

Menyusun jadwal harian yang terstruktur membantu anak menyesuaikan diri dengan rutinitas baru selama Ramadhan. Jadwal ini bisa mencakup waktu sahur, shalat berjamaah, tadarus Al-Qur’an, serta waktu bermain dan belajar. Jadwal yang terstruktur membantu anak mengembangkan disiplin dan kemandirian sejak dini.

Contoh:
Bunda dapat mengajak anak membuat tabel kegiatan harian yang menyenangkan, sehingga anak merasa memiliki andil dalam menjalani ibadah Ramadhan.

4. Memberikan Contoh dan Teladan dalam Ibadah

Anak-anak belajar dari apa yang mereka lihat. Oleh karena itu, peran orang tua harus menjadi contoh yang baik dalam menjalankan ibadah. Menunjukkan konsistensi dalam berpuasa, shalat, dan membaca Al-Qur’an akan menginspirasi anak untuk meniru perilaku tersebut.

Contoh:
Bunda dapat rutin mengajak anak membaca doa sebelum berbuka dan setelah sahur. Keteladanan ini akan membentuk karakter ibadah anak secara alami.

5. Mengajarkan Nilai Empati dan Kepedulian Sosial

Ramadhan adalah waktu untuk berbagi dan bersedekah. Orang tua perlu mengajarkan anak pentingnya membantu sesama, misalnya dengan membagikan makanan kepada yang membutuhkan atau ikut serta dalam kegiatan sosial. Nilai empati ini akan menguatkan rasa kemanusiaan dan kepedulian anak sejak dini.

Contoh:
Ajak anak menyisihkan sebagian uang saku atau membantu mengemas paket makanan untuk dibagikan kepada tetangga atau panti asuhan.

6. Memberikan Motivasi dan Apresiasi atas Usaha Anak

Penting bagi orang tua untuk memberikan pujian dan hadiah kecil ketika anak berhasil mengikuti rutinitas ibadah selama Ramadhan. Apresiasi ini akan meningkatkan motivasi anak dan membuat mereka merasa dihargai. Penguatan positif dapat membantu membentuk kebiasaan baik yang akan bertahan lama.

Contoh:
Bunda bisa memberikan stiker atau catatan kecil berisi pujian setiap kali anak menjalankan puasa atau melakukan ibadah dengan baik. Hal ini akan membuat anak semakin bersemangat menjalani Ramadhan.

Kesimpulan

Mengenalkan puasa dan Ramadhan kepada anak merupakan investasi berharga dalam membentuk karakter dan keimanan yang kokoh. Dengan memberikan pemahaman dasar, menciptakan suasana yang mendukung, dan menyusun jadwal kegiatan yang terstruktur, orang tua dapat membantu anak belajar menjalankan ibadah puasa dengan penuh keikhlasan dan disiplin.
Peran orang tua selama Ramadhan tidak hanya sebagai pendidik, tetapi juga sebagai teladan yang menginspirasi anak untuk mencintai setiap momen ibadah dan belajar menghargai nikmat Allah ﷻ. Dengan menerapkan langkah-langkah yang telah dibahas, diharapkan anak-anak akan tumbuh menjadi generasi yang beriman, disiplin, dan penuh rasa syukur.

Semoga setiap usaha ayah dan bunda dalam mendidik anak selama Ramadhan membawa keberkahan dan kebaikan yang berlimpah. 

Sumber Jurnal Ilmiah dan Referensi:

  1. Rahman, M. (2021). The Role of Family in Religious Education during Ramadan. Indonesian Journal of Religious Studies, 15(2), 88-102.
  2. Hidayat, S. (2022). Impact of Structured Religious Routines on Child Development in Islamic Families. Indonesian Journal of Religious Studies, 12(1), 33-50.
  3. Yusuf, A. (2020). Empathy and Spiritual Growth in Early Childhood: Lessons from Religious Practices. Journal of Family Psychology, 35(4), 120-135.
Leave A Comment:

Your email address will not be published. Required fields are marked *