Apa Itu Distraksi Pada Anak? Begini Bahaya yang Terjadi Saat Anak Makan
Bunda distraksi pada anak saat makan merupakan gangguan atau pengalihan perhatian yang seringkali tidak disadari oleh orang tua loh. Padahal, distraksi ini dapat berdampak negatif pada kebiasaan makan anak dan kesehatan mereka secara keseluruhan.
Distraksi bisa berupa apa saja, mulai dari menonton televisi, bermain gadget, hingga bermain mainan saat makan. Penting bagi orang tua untuk memahami bahaya distraksi pada anak saat makan agar dapat menciptakan lingkungan makan yang sehat bagi anak.
Salah satu bahaya utama distraksi saat makan adalah anak menjadi tidak fokus pada makanan mereka. Akibatnya, mereka tidak menyadari rasa lapar dan kenyang, sehingga cenderung makan berlebihan atau kurang makan.
Selain itu, distraksi juga dapat mengganggu proses pencernaan karena anak tidak mengunyah makanan dengan baik. Hal ini dapat menyebabkan masalah pencernaan seperti sakit perut atau sembelit.
Selain itu, distraksi pada anak saat makan juga dapat menghambat perkembangan kemampuan makan anak. Anak-anak perlu belajar untuk mengenali rasa lapar dan kenyang, serta menikmati makanan mereka.
Jika mereka terlalu sering makan sambil terdistraksi, mereka tidak akan mengembangkan keterampilan ini dengan baik. Artikel ini akan membahas lebih lanjut tentang bahaya distraksi pada anak saat makan dan cara-cara efektif untuk mencegahnya.
Apa Itu Distraksi pada Anak?
Distraksi pada anak merujuk pada gangguan perhatian yang menyebabkan mereka sulit fokus pada suatu aktivitas tertentu. Dalam konteks makan, distraksi pada anak saat makan bisa datang dari berbagai sumber, seperti televisi, gadget, atau mainan yang ada di sekitar anak.
Dalam sebuah studi yang dilakukan oleh Badan Riset Kesehatan Dasar Indonesia pada tahun 2018 menunjukkan bahwa perilaku pemberian makan yang salah bisa mengakibatkan gizi buruk atau gizi kurang sebesar 17,7%. Target ini jauh dari target WHO yang mana peningkatan gizi anak seharusnya berada di angka 28%.[1]
Saat anak tidak sepenuhnya fokus ketika makan, mereka cenderung makan lebih lambat, tidak menyadari rasa kenyang, atau bahkan menolak makanan yang diberikan.
Anak-anak yang makan sambil teralihkan oleh televisi atau gadget cenderung mengkonsumsi makanan dalam jumlah lebih besar atau justru lebih sedikit dibandingkan anak yang makan dengan fokus penuh. Hal ini dapat mempengaruhi pola makan dan kesehatan mereka dalam jangka panjang.
Distraksi pada anak saat makan juga dapat menyebabkan anak tidak mengenali sinyal lapar dan kenyang secara alami. Akibatnya, mereka mungkin makan secara berlebihan atau justru kurang makan, yang dapat berujung pada masalah gizi seperti obesitas atau kekurangan nutrisi. Oleh karena itu, memahami penyebab distraksi dan bagaimana cara mengatasinya menjadi hal yang sangat penting bagi orang tua.
Beberapa penyebab utama distraksi pada anak saat makan antara lain:
Penggunaan Gadget atau Televisi – Banyak orang tua yang membiarkan anak menonton video atau bermain game saat makan agar mereka tetap duduk diam. Namun, ini justru mengganggu kesadaran anak terhadap makanan yang mereka konsumsi.
Lingkungan yang Terlalu Ramai – Suara bising, percakapan yang terlalu banyak, atau adanya aktivitas lain di sekitar meja makan dapat membuat anak sulit berkonsentrasi saat makan.
Kebiasaan Makan yang Tidak Teratur – Anak yang tidak memiliki jadwal makan yang tetap cenderung kurang fokus karena mereka tidak memiliki kebiasaan makan yang baik.
Mainan di Meja Makan – Memberikan mainan saat makan dapat membuat anak lebih tertarik untuk bermain dibandingkan menikmati makanannya.
Kurangnya Pendampingan Orang Tua – Jika anak makan sendirian atau tidak mendapatkan perhatian saat makan, mereka cenderung mencari sesuatu yang lebih menarik untuk dilakukan.
Bagaimana Cara Menangani Distraksi pada Anak Saat Makan?
Mengurangi distraksi saat makan bukanlah hal yang mudah, terutama di era digital ini. Namun, ada beberapa cara efektif yang bisa diterapkan oleh orang tua untuk memastikan anak makan dengan fokus dan mendapatkan nutrisi yang cukup.
Matikan Televisi dan Jauhkan Gadget Saat Makan
Menjadikan waktu makan sebagai waktu bebas dari layar adalah langkah pertama yang bisa dilakukan. Anak-anak yang makan tanpa gangguan dari televisi atau gadget memiliki pola makan yang lebih sehat dibandingkan dengan mereka yang makan sambil menonton.
Caranya, ajak anak Anda untuk makan diluar ruang keluarga yang terdapat TV disana. Hindari juga anak terbiasa menonton video atau film dari handphone agar anak terbiasa untuk makan dengan tenang.
Ciptakan Rutinitas Makan yang Konsisten
Membiasakan anak untuk makan pada waktu yang sama setiap hari membantu mereka memahami kapan waktu makan dan membentuk kebiasaan makan yang lebih baik. Rutinitas ini juga membantu tubuh anak mengatur rasa lapar dan kenyang dengan lebih alami.
Misalnya, menetapkan jadwal makan yang sama setiap hari, misalnya sarapan pukul 7 pagi, makan siang pukul 12 siang, dan makan malam pukul 7 malam. Jika memungkinkan, libatkan anak dalam menyiapkan makanan, seperti mencuci buah atau sayuran. Ini dapat meningkatkan minat mereka terhadap makanan.
Buat Suasana Makan yang Tenang dan Nyaman
Hindari suasana makan yang terlalu berisik atau penuh dengan distraksi. Pastikan anak duduk dengan nyaman di meja makan dan memiliki lingkungan yang mendukung agar mereka bisa fokus pada makanan mereka.
Mematikan televisi dan menjauhkan perangkat elektronik saat waktu makan. Memastikan anak duduk dengan nyaman di kursi makan dan memiliki meja makan yang bersih dan rapi.
Libatkan Anak dalam Proses Makan
Anak-anak lebih tertarik untuk makan jika mereka merasa terlibat dalam prosesnya. Orang tua bisa mengajak anak untuk membantu menyiapkan makanan, memilih menu, atau menyusun meja makan. Ini tidak hanya mengurangi distraksi tetapi juga meningkatkan rasa ingin tahu dan keterlibatan mereka terhadap makanan.
Mengajak anak berbelanja bahan makanan dan memilih menu bersama. Membiarkan anak membantu menyiapkan makanan sederhana, seperti membuat salad atau menyusun buah di piring.
Berikan Contoh yang Baik
Anak-anak cenderung meniru kebiasaan orang tua mereka. Jika orang tua sering makan sambil menonton televisi atau menggunakan ponsel, anak-anak pun akan mengadopsi kebiasaan yang sama. Oleh karena itu, orang tua harus menjadi contoh dengan menikmati makanan dengan penuh kesadaran dan tanpa gangguan.
Jadikan momen makan bersama anak di meja makan tanpa gangguan. Menikmati makanan dengan penuh kesadaran, memperhatikan rasa dan tekstur makanan.
Gunakan Teknik Mindful Eating
Mindful eating adalah teknik makan dengan penuh kesadaran, yang berarti memperhatikan setiap gigitan, merasakan tekstur, aroma, dan rasa makanan. Mengajarkan anak untuk menikmati makanannya secara perlahan tanpa terburu-buru dapat membantu mereka menghindari distraksi dan lebih sadar terhadap apa yang mereka konsumsi.
Mengajak anak untuk makan perlahan dan mengunyah makanan dengan baik. Meminta anak untuk menggambarkan rasa dan tekstur makanan yang mereka makan.
Berikan Porsi yang Sesuai dan Seimbang
Anak yang diberi porsi terlalu besar atau terlalu kecil mungkin merasa bosan atau kehilangan minat terhadap makanannya. Pastikan porsi makanan sesuai dengan usia dan kebutuhan nutrisi anak, serta sajikan dengan tampilan yang menarik agar mereka lebih tertarik untuk makan.
Menggunakan piring yang lebih kecil untuk anak-anak. Selain itu, Bunda juga bisa menyajikan makanan dengan tampilan yang menarik, misalnya dengan menyusun sayuran berwarna-warni di piring. Pastikan menyajikan makanan dengan gizi seimbang.
Gunakan Komunikasi yang Positif
Jika anak mulai kehilangan fokus saat makan, arahkan mereka dengan cara yang lembut dan positif. Jangan menggunakan kata-kata kasar atau memaksa mereka untuk makan. Sebaliknya, gunakan nada suara yang tenang dan ajak anak untuk kembali menikmati makanannya.
Kesimpulan
Distraksi pada anak saat makan bisa berdampak negatif terhadap pola makan dan kesehatan anak dalam jangka panjang. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk memahami penyebab utama distraksi dan bagaimana cara mengatasinya.
Dengan menerapkan strategi seperti membatasi penggunaan gadget saat makan, menciptakan rutinitas yang konsisten, serta memberikan contoh yang baik, anak-anak dapat belajar menikmati makanan mereka dengan lebih fokus dan penuh kesadaran.
Anak-anak yang makan dengan lebih fokus cenderung memiliki pola makan yang lebih sehat dan lebih mudah mengenali rasa lapar dan kenyang mereka. Oleh karena itu, menerapkan teknik yang tepat dalam mengatasi distraksi saat makan akan membantu anak-anak tumbuh dengan pola makan yang lebih baik dan kesehatan yang optimal.
Reference
- Nisrina Khairunnisa dkk. 2018. Faktor yang Mempengaruhi Gizi Kurang Balita Kepek dan Karangtengah Wonosari Gunungkidul Yogyakarta. Jurnal Kesehatan Madani Medika. Vol 9 No 1 ↩︎