Penyebab Anak Picky Eater dan Cara Mengatasinya
Menjadi orang tua sering kali membawa tantangan baru, terutama saat anak mulai menunjukkan sifat picky eater atau pilih-pilih makanan. Hal ini umum terjadi, terutama pada usia dini. Anak-anak seringkali menolak makanan yang tidak mereka kenal atau yang tidak sesuai dengan selera mereka. Fenomena picky eater ini bisa mempengaruhi pola makan anak dan menjadi sumber stres bagi orang tua. Namun, penting untuk diketahui bahwa ini adalah fase perkembangan yang bisa diatasi dengan pendekatan yang tepat.
Penyebab Anak Picky Eater: Menurut Dokter Spesialis dan Kebiasaan Makan Orang Tua
Anak yang menjadi picky eater atau pilih-pilih makanan sering kali membuat para orang tua kebingungan dan khawatir. Namun, ada berbagai alasan mengapa anak bisa menunjukkan perilaku ini. Selain faktor perkembangan dan kebiasaan sehari-hari, penyebabnya juga bisa dipengaruhi oleh kebiasaan makan orang tua sejak masa kehamilan dan menyusui. Berikut beberapa penyebab utama mengapa anak menjadi picky eater:
1. Pola Makan Tidak Teratur
Sebagian besar anak picky eater biasanya memiliki pola makan yang tidak teratur. Misalnya, anak lebih sering mengonsumsi makanan ringan daripada makanan utama setiap harinya. Hal ini bisa membuat anak merasa kenyang dan enggan makan saat waktu makan utama tiba. Oleh karena itu, penting untuk menyusun pola makan yang teratur dengan 3 waktu makan utama yang diselingi dengan 2 kali camilan sehat.
2. Makanan Terasa Aneh di Lidah Anak
Anak-anak memiliki lebih banyak papila pengecap di lidah mereka dibandingkan orang dewasa, yang membuat mereka lebih sensitif terhadap rasa makanan. Mereka juga terbiasa dengan rasa ASI atau susu formula yang cenderung manis. Oleh karena itu, saat diberikan makanan dengan rasa yang lebih beragam, anak mungkin langsung menolaknya karena rasa tersebut terasa asing atau tidak enak bagi mereka.
3. Kebiasaan Makan Orang Tua Saat Hamil dan Menyusui
Menurut Prof. dr. Damayanti R Sjarif, Sp.A(K), seorang dokter spesialis anak dan konsultan nutrisi, kebiasaan makan ibu selama masa kehamilan dan menyusui sangat memengaruhi kebiasaan makan anak. Saat hamil, apa pun yang dimakan oleh ibu akan dirasakan oleh bayi melalui cairan ketuban, dan saat menyusui, rasa makanan yang dikonsumsi ibu akan tertransfer ke dalam ASI. Jika ibu tidak pilih-pilih makanan, maka anak pun lebih cenderung menerima beragam makanan. Sebaliknya, jika ibu sering mengalami mual atau lebih memilih makanan tertentu saat hamil, anak pun bisa menjadi lebih selektif terhadap makanan.
Prof. Damayanti menambahkan bahwa memperkenalkan beragam jenis makanan pada masa kehamilan dan menyusui sangat penting untuk membentuk kebiasaan makan yang sehat pada anak. Semakin banyak variasi makanan yang dikenalkan kepada anak sejak dini, semakin besar kemungkinan mereka untuk terbuka terhadap berbagai rasa dan tekstur saat memasuki masa MPASI.
4. Anak Tidak Lapar atau Masih Kenyang
Layaknya orang dewasa, anak juga tidak akan mau makan ketika mereka tidak lapar atau masih kenyang. Anak mungkin merasa nyaman dengan makanan tertentu dan enggan mencoba makanan baru. Ini adalah hal yang wajar, terutama jika pola makan mereka tidak teratur. Salah satu cara untuk mengatasi hal ini adalah dengan membuat jadwal makan yang teratur dan memberikan porsi makan yang cukup, agar anak merasa lapar saat waktu makan tiba.
5. Makanan yang Disajikan Tidak Menarik
Penyajian makanan yang tidak menarik bisa membuat anak kurang berminat untuk makan. Jika makanan disajikan dengan tampilan yang monoton dan kurang berwarna, anak cenderung merasa bosan dan menolak makanan tersebut. Penelitian menunjukkan bahwa makanan yang disajikan dengan cara yang menarik—misalnya dengan variasi warna, bentuk, atau penyusunan yang kreatif—dapat meningkatkan selera makan anak dan mendorong mereka untuk mencicipi makanan tersebut.
Dengan memahami penyebab di balik perilaku picky eater pada anak, orang tua dapat lebih mudah menemukan solusi yang tepat untuk membantu anak mengatasi kebiasaan pilih-pilih makanan. Mengenalkan berbagai jenis makanan sejak dini, menjaga pola makan yang teratur, dan memperhatikan cara penyajian makanan adalah langkah-langkah penting untuk mengembangkan kebiasaan makan yang sehat pada anak.
Tips Mengatasi Picky Eater pada Anak
- Hindari Memaksa Anak untuk Makan
Memaksa anak untuk makan makanan yang mereka tolak justru dapat menciptakan pengalaman negatif terhadap makanan tersebut. Penelitian menunjukkan bahwa anak-anak perlu mencoba suatu makanan hingga 10-15 kali sebelum mereka mau memakannya. Jadi, bersabarlah dan terus tawarkan makanan tersebut tanpa memberikan tekanan. - Sajikan Makanan dengan Variasi yang Menarik
Cobalah menyajikan makanan dengan tampilan yang lebih menarik. Mengubah bentuk, warna, atau susunan makanan bisa meningkatkan selera makan anak. Memberikan nama unik pada makanan, seperti “makanan pahlawan” atau “nasi ajaib”, dapat membantu menarik perhatian anak dan membuat mereka lebih tertarik untuk mencoba. - Biarkan Anak Menyentuh Makanan
Anak-anak sering kali enggan makan makanan yang belum mereka kenal. Anda bisa membiarkan mereka menyentuh dan mengenali makanan sebelum memakannya. Ini bisa membantu mereka merasa lebih nyaman dan mengurangi rasa takut terhadap makanan baru. - Ciptakan Suasana Makan yang Menyenangkan
Suasana makan yang menyenangkan dapat membuat anak lebih terbuka untuk mencoba makanan baru. Menyajikan makanan dengan alat makan yang lucu atau memulai makan dengan makanan favorit mereka bisa membantu anak merasa lebih santai dan menikmati waktu makan. Ini juga dapat meminimalkan stres yang mereka rasakan saat makan. - Berikan Contoh yang Baik
Anak-anak sering kali meniru perilaku orang dewasa. Jika Anda ingin anak Anda mencoba makanan baru, cobalah untuk makan makanan tersebut di depan mereka dan tunjukkan bahwa Anda menikmati makanan tersebut. Mengungkapkan bagaimana enaknya makanan tersebut bisa membantu meningkatkan rasa penasaran mereka.
Kesimpulan
Menghadapi anak picky eater memang bisa menjadi tantangan, namun dengan kesabaran dan pendekatan yang tepat, Anda dapat membantu anak mengatasi sifat pilih-pilih makanan. Mulailah dengan memberikan pola makan yang teratur, menyajikan makanan dengan cara yang menarik, dan memberikan contoh yang baik. Jika masalah ini berlanjut, atau jika Anda merasa anak kekurangan nutrisi, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi untuk mendapatkan saran lebih lanjut mengenai asupan makanan anak.