Apa Penyebab Anak Kurang Fokus dan Pelupa? Bunda Wajib Tahu Ya!
Bunda pernahkah Anda sadari bahwa anak kurang fokus dan pelupa bisa menjadi masalah yang lebih serius jika tidak diketahui? Penting bagi para bunda untuk memahami bahwa anak kurang fokus dan pelupa pada anak bisa disebabkan oleh berbagai faktor, dan mengenali penyebabnya adalah langkah awal untuk membantu anak mengatasi masalah ini.
Salah satu penyebab umum anak kurang fokus adalah kurang tidur. Anak-anak membutuhkan waktu tidur yang cukup untuk perkembangan otak mereka. Kurang tidur dapat menyebabkan mereka sulit berkonsentrasi, mudah lupa, dan bahkan mudah marah.
Selain itu, faktor lain seperti kurangnya nutrisi, stres, atau gangguan belajar juga dapat mempengaruhi kemampuan fokus dan ingatan anak.
Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih lanjut tentang penyebab anak kurang fokus dan pelupa, serta tips dan cara untuk membantu anak mengatasi masalah ini.
Kita akan mengulas bagaimana cara menciptakan lingkungan belajar yang kondusif, memberikan nutrisi yang tepat, dan melatih kemampuan fokus anak.
Pentingnya Menjaga Fokus Si Kecil dan Penyebab Anak Kurang Fokus
Fokus merupakan keterampilan kognitif yang berperan dalam proses belajar dan menyelesaikan tugas. Menurut Slameto (2010: 86) Konsentrasi adalah pemusatan pikiran terhadap suatu hal dengan menyampingkan semua hal lainnya yang tidak berhubungan. Konsentrasi adalah pemusatan pikiran terhadap suatu benda/gagasan. [1]1
Anak yang memiliki fokus atau konsentrasi yang baik cenderung lebih mudah memahami pelajaran, menyelesaikan tugas sekolah, dan berinteraksi dengan baik di lingkungan sosial.
Jika anak kurang fokus, mereka mungkin sering mengalami kesulitan dalam mengikuti instruksi, mudah teralihkan oleh hal-hal di sekitarnya, dan bahkan mengalami kesulitan dalam mengingat informasi yang baru saja dipelajari.
Anak-anak sering kali mengalami kesulitan dalam mempertahankan fokus, terutama dalam lingkungan yang penuh dengan distraksi. Kemampuan untuk berkonsentrasi sangat penting dalam perkembangan kognitif mereka, baik di rumah maupun di sekolah.
Namun, jika anak terus-menerus mengalami kesulitan dalam berkonsentrasi dan cenderung pelupa, maka orang tua perlu mencari tahu penyebabnya serta cara mengatasinya.
Beberapa faktor yang dapat menyebabkan anak kurang fokus dan pelupa antara lain:
1. Kurangnya Waktu Tidur
Kurang tidur dapat berdampak pada kinerja otak anak, termasuk kemampuan fokus dan daya ingatnya. Anak-anak yang kurang tidur cenderung memiliki masalah konsentrasi yang lebih tinggi dibandingkan dengan anak yang tidur cukup.
2. Terlalu Banyak Stimulasi Digital
Paparan layar yang berlebihan, seperti menonton TV, bermain game, atau menggunakan gadget dalam waktu yang lama, dapat membuat anak sulit untuk mempertahankan fokus. Menunjukkan bahwa penggunaan gadget yang berlebihan bisa mengurangi rentang perhatian anak.
3. Kurangnya Nutrisi yang Mendukung Kesehatan Otak
Pola makan yang tidak seimbang dapat menyebabkan otak anak tidak mendapatkan nutrisi yang cukup. Kekurangan zat besi, omega-3, atau vitamin B bisa menyebabkan gangguan konsentrasi pada anak.
4. Gangguan Kesehatan Mental
Stres, kecemasan, dan gangguan perhatian seperti ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder) juga dapat menjadi faktor yang menyebabkan anak kesulitan fokus atau anak kurang fokus. Anak yang mengalami kecemasan seringkali kesulitan mengontrol pikirannya dan cenderung mudah teralihkan.
5. Lingkungan yang Tidak Mendukung
Lingkungan yang terlalu berisik, banyak gangguan, atau kurangnya dukungan dari keluarga juga bisa mempengaruhi anak kurang fokus. Jika suasana belajar tidak nyaman, anak akan lebih mudah kehilangan konsentrasi.
Cara Mengatasi Anak Kurang Fokus pada Si Kecil
Jika anak Anda mengalami kesulitan dalam mempertahankan fokus, ada beberapa cara yang bisa diterapkan untuk membantunya meningkatkan konsentrasi dan daya ingatnya:
1. Pastikan Anak Mendapatkan Tidur yang Cukup
Tidur yang cukup sangat penting untuk perkembangan otak dan fungsi kognitif anak. Saat tidur, otak anak memproses informasi, memperbaiki sel-sel tubuh, dan melepaskan hormon pertumbuhan. Hal ini juga membantu agar anak kurang fokus menjadi lebih stabil.
Kurang tidur dapat menyebabkan masalah konsentrasi, penurunan daya ingat, mudah marah, dan masalah perilaku. Rutinitas tidur yang konsisten membantu mengatur jam biologis anak, sehingga mereka lebih mudah tidur dan bangun pada waktu yang sama setiap hari.
Contohnya, menciptakan suasana kamar yang nyaman serta berikan jadwal tidur yang teratur sehingga anak bisa lebih mudah menentukan kapan ia bisa tidur. Anda juga bisa meminta anak untuk menghindari makan dan minum sebelum tidur ya Bunda.
2. Kurangi Penggunaan Gadget
Paparan layar yang berlebihan dapat mengganggu pola tidur, menyebabkan masalah mata, dan mengurangi waktu untuk aktivitas fisik dan sosial.
Konten yang tidak sesuai usia juga dapat berdampak negatif pada perkembangan emosi dan mental anak. Penting untuk mengawasi dan membatasi jenis dan durasi penggunaan gadget oleh anak.
Misalnya, Anda membatasi penggunaan gadget Anda untuk anak. Ajak anak untuk mengetahui manfaat dampak negatif dari penggunaan gadget berlebihan.
3. Berikan Makanan Bergizi
Nutrisi yang baik mendukung perkembangan otak dan fungsi kognitif anak. Omega-3 penting untuk perkembangan otak dan daya ingat. Zat besi membantu mencegah anemia, yang dapat menyebabkan kelelahan dan penurunan konsentrasi. Selain itu, vitamin B dan D penting untuk fungsi otak yang optimal.
Misalnya, sajikan makanan yang bergizi seimbang. Batasi makanan olahan dan fokus pada jenis real food yang cocok untuk anak. Ajak anak juga terlibat dalam proses memasaknya ya Bunda, pasti lebih menarik!
4. Latih Anak dengan Aktivitas yang Melatih Fokus
Bermain puzzle, menggambar, dan melakukan permainan yang melibatkan strategi dapat membantu meningkatkan kemampuan fokus anak. Selain itu, melatih anak untuk mengelola stres dan meningkatkan konsentrasi anak dengan perbanyak beribadah kepada Allah ﷻ.
Sediakan waktu bagi anak untuk banyak berdzikir dan mengingat Allah ﷻ. Anda bisa mengajak anak untuk menghilangkan stress dengan shalat, dzikir, mengaji dan kegiatan lainnya.
5. Ciptakan Lingkungan yang Kondusif untuk Belajar
Buat ruang belajar yang nyaman dengan minim gangguan agar anak lebih mudah berkonsentrasi saat belajar. Hindari kebisingan yang tidak perlu dan sediakan alat belajar yang memadai. Berikan pencahayaan yang baik, ventilasi yang cukup, dan suhu yang nyaman juga penting untuk menciptakan lingkungan belajar yang kondusif.
Misalnya, sediakan ruang belajar yang tenang dan terpisah dari area bermain atau hiburan. Anda juga memberikan meja belajar dan alat tulis yang rapi agar konsentrasinya meningkat.
6. Dorong Aktivitas Fisik Secara Rutin
Tahukah Bunda, bahwa melakukan aktivitas fisik sangat berpengaruh pada kemampuan anak mengelola fokus? Berolahraga dapat membantu meningkatkan aliran darah ke otak dan memperbaiki kemampuan kognitif. Anak-anak yang aktif secara fisik cenderung memiliki konsentrasi yang lebih baik.
Ajak anak untuk bermain di luar ruangan seperti bersepeda, berenang, bermain dan sepak bola. Batasi screen time pada anak dan ajak anak untuk bermain di luar ruangan.
7. Berikan Apresiasi pada Anak
Menghargai usaha anak, sekecil apa pun itu, dapat meningkatkan motivasi mereka. Apresiasi bisa diberikan dalam bentuk pujian, pelukan, atau hadiah kecil agar mereka semakin semangat untuk fokus dalam kegiatan yang mereka lakukan.
Berikan kesempatan anak untuk mendapatkan pujian, pelukan, ciuman dari Bunda atas semua kegiatan yang telah ia lakukan. Apresiasi ini akan membantu anak memahami bahwa apa yang sudah ia lakukan sangat berarti.
Kesimpulan
Anak kurang fokus yang bisa saja disebabkan oleh berbagai faktor seperti kurang tidur, paparan gadget berlebihan, kekurangan nutrisi, stres, hingga lingkungan yang tidak mendukung.
Namun, dengan langkah-langkah yang tepat seperti menjaga pola tidur, memberikan makanan sehat, membatasi waktu layar, dan menciptakan lingkungan belajar yang baik, orang tua dapat membantu anak meningkatkan konsentrasi dan daya ingatnya.
Jika anak masih mengalami kesulitan fokus yang cukup signifikan meskipun sudah dilakukan berbagai upaya, ada baiknya untuk berkonsultasi dengan dokter atau psikolog anak guna mendapatkan solusi yang lebih tepat berdasarkan kondisi spesifik anak.
Reference
- Khoirul Anam dkk. 2017. Upaya Meningkatkan Konsentrasi Belajar Anak Melalui bermain Papan Titian di TK Indria Desa Kutosari Kecamatan Gringsing Kabupaten Batang. Diakses pada 2025 ↩︎