Penyakit Ain pada Anak: Penyebab, Contoh, dan Doa Perlindungannya
Dalam Islam, ‘Ain adalah fenomena yang nyata dan bisa berdampak buruk pada seseorang, termasuk anak-anak. Rasulullah ﷺ pernah bersabda:
“‘Ain itu benar-benar nyata, dan jika ada sesuatu yang dapat mendahului takdir, maka itu adalah ‘Ain.” (HR. Muslim)
Penyakit ‘Ain sering kali terjadi secara tidak disadari, biasanya berasal dari pandangan mata yang disertai kekaguman atau rasa iri tanpa menyebut nama Allah. Untuk memahami lebih jauh tentang ‘Ain pada anak-anak, mari kita bahas apa itu ‘Ain, contoh-contohnya, dan cara melindungi anak dari pengaruh buruknya.
Apa Itu ‘Ain?
Kata ‘Ain berasal dari bahasa Arab yang berarti “mata.” Penyakit ‘Ain terjadi ketika seseorang memandang sesuatu—baik dengan rasa iri atau kekaguman yang berlebihan—tanpa diiringi dzikir kepada Allah, seperti mengucapkan “Masya Allah Tabarakallah.”
Dampaknya bisa berupa fisik, emosional, atau spiritual. Pada anak-anak, penyakit ‘Ain sering kali menyebabkan:
- Anak tiba-tiba rewel tanpa alasan jelas.
- Demam mendadak.
- Rasa tidak nyaman atau lesu meski sebelumnya sehat.
- Bahkan beberapa gangguan serius, seperti hilangnya semangat atau fokus.
Fenomena ini bukan mitos, melainkan sesuatu yang telah Rasulullah ﷺ peringatkan. Maka, penting bagi orang tua untuk memahami tanda-tandanya dan berusaha mencegahnya.
Contoh Percakapan yang Bisa Menyebabkan ‘Ain
‘Ain sering kali muncul dari perkataan sederhana yang mungkin tidak kita sadari. Berikut adalah contoh percakapan yang berpotensi memicu penyakit ‘Ain:
- Kekaguman Tanpa Dzikir
“Wah, anakmu cantik banget ya, kulitnya mulus banget! Kok anakku nggak bisa kayak gitu?”
Komentar ini, meski terdengar seperti pujian, jika tidak disertai dengan dzikir seperti “Masya Allah Tabarakallah,” dapat menimbulkan efek negatif pada anak yang dipuji. - Iri yang Tersirat dalam Komentar
“Anakmu pinter banget, baru umur 5 tahun sudah bisa hafal surat panjang. Anak saya kok lambat banget belajarnya?”
Rasa iri yang tersembunyi di balik komentar ini dapat memunculkan pengaruh buruk pada anak yang menjadi objek pembicaraan. - Sindiran Terselubung
“Masya Allah anakmu aktif sekali, tapi kok nggak kurusan ya? Makan terus kayaknya!”
Nada sinis atau sindiran semacam ini juga bisa menciptakan dampak buruk karena memadukan kekaguman dengan kritikan.
Percakapan seperti ini, meskipun terdengar ringan, dapat memicu penyakit ‘Ain terutama jika diiringi rasa iri atau niat tidak baik.
Doa yang Bisa Dibaca Agar Anak Terlindungi dari Penyakit ‘Ain
Islam mengajarkan umatnya untuk selalu memohon perlindungan kepada Allah, termasuk untuk anak-anak agar mereka terhindar dari ‘Ain. Berikut adalah beberapa doa yang diajarkan Rasulullah ﷺ:
- Doa Perlindungan untuk Anak
Rasulullah ﷺ biasa membacakan doa ini untuk cucu beliau, Hasan dan Husain:
أُعِيْذُكَ بِكَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّةِ مِنْ كُلِّ شَيْطَانٍ وَهَامَّةٍ، وَمِنْ كُلِّ عَيْنٍ لاَمَّة
“U’idzuka bikalimatillahit tammati min kulli syaithanin wa hammatin wa min kulli ‘ainin lammah.”
(Aku berlindung untukmu dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari setiap godaan setan, binatang berbahaya, dan pandangan mata yang buruk).
👉 Doa ini bisa dibacakan saat pagi, sore, dan sebelum tidur.
- Dzikir untuk Menghindari ‘Ain
Mengucapkan “Masya Allah Tabarakallah” saat melihat kelebihan atau sesuatu yang mengagumkan pada anak sendiri atau anak orang lain. Ini adalah bentuk dzikir yang mengingatkan bahwa segala kelebihan berasal dari Allah SWT. - Ayat Kursi dan Surat Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Nas
Membaca ayat-ayat perlindungan dari Al-Qur’an, seperti Ayat Kursi dan tiga surat terakhir (Al-Mu’awwidzat), juga dapat melindungi anak dari penyakit ‘Ain.
Tips Melindungi Anak dari Penyakit ‘Ain
Selain membaca doa, orang tua juga dapat mengambil langkah praktis berikut untuk melindungi anak dari ‘Ain:
- Menghindari pamer berlebihan. Jangan terlalu sering memamerkan foto atau cerita tentang anak di media sosial. Ini dapat memicu rasa iri atau dengki dari orang lain.
- Ajarkan anak untuk berdoa. Biasakan anak membaca doa perlindungan setiap hari, sehingga mereka juga terbiasa bergantung kepada Allah.
- Jaga hati dan lisan. Orang tua harus menghindari komentar yang bernada iri atau dengki terhadap anak-anak orang lain.
Kesimpulan
Penyakit ‘Ain adalah fenomena nyata yang dapat berdampak buruk pada anak-anak. Sebagai orang tua, kita perlu berhati-hati dalam ucapan dan pandangan kita terhadap anak-anak, baik anak sendiri maupun anak orang lain. Dengan membiasakan dzikir seperti “Masya Allah Tabarakallah,” membaca doa perlindungan, dan menjaga niat dalam hati, kita dapat melindungi anak-anak dari pengaruh buruk ‘Ain.
Semoga Allah selalu melindungi anak-anak kita dan menjadikan mereka generasi yang kuat, sehat, dan diberkahi. Aamiin.