fbpx

Lembaga Pendidikan Montessori Islam

Apa Itu Destructive Tantrum? Kenali Penyebab dan Cara Mengatasi Tantrum Anak

parenting
February 4, 2025

Bunda, pernah melihat anak marah secara meledak dan tidak terkontrol? Mungkin si kecil sedang mengalami tantrum yang membuat dirinya kurang nyaman. Jika hal ini sudah terjadi, maka bunda harus mencari tahu cara tepat mengatasi tantrum anak dan penyebabnya.  

Tantrum adalah ledakan emosi yang kuat yang sering terjadi pada anak-anak, terutama pada usia prasekolah. Tantrum biasanya ditandai dengan menangis, berteriak, menendang, atau melempar barang. Namun, ada bentuk tantrum yang lebih parah dan merusak, yaitu destructive tantrum.

Destructive tantrum tidak hanya berdampak pada anak, tetapi juga pada orang tua dan lingkungan sekitarnya. Orang tua mungkin merasa stres, cemas, atau bersalah ketika anak mereka mengalami destructive tantrum. 

Mereka mungkin tidak tahu bagaimana cara mengatasinya dan merasa malu atau khawatir tentang perilaku anak mereka di depan orang lain. Jangan khawatir, Anda bisa menyimak artikel dibawah ini akan kupas tuntas terkait destructive tantrum. 

Apa itu Destructive Tantrum?

Destructive tantrum adalah jenis tantrum di mana anak tidak hanya menunjukkan emosi yang kuat, tetapi juga merusak barang-barang di sekitarnya, baik milik sendiri maupun milik orang lain. 

Anak mungkin melempar barang, memecahkan benda, merobek kertas, atau merusak mainan. Destructive tantrum tidak hanya mengganggu, tetapi juga dapat membahayakan anak dan orang lain. Dengan mengenali jenis tantrum yang satu ini, maka Anda bisa dengan mudah mengatasi tantrum anak secara spesifik dan tepat. 

Penyebab Destructive Tantrum

Sebelum mengetahui lebih detail mengenai destructive tantrum dan cara mengatasi tantrum anak yang satu ini, anda perlu mengetahui penyebab dari destructive tantrum. Hal ini bisa menjadi langkah awal untuk Anda mengenal lebih dini penyebab tantrum. Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan destructive tantrum pada anak-anak:

Perkembangan yang Belum Matang

Anak-anak kecil masih dalam tahap perkembangan emosi dan kognitif. Mereka belum sepenuhnya mampu mengendalikan emosi dan impuls mereka. Ketika merasa frustasi atau marah, mereka mungkin melakukannya dengan cara yang merusak.

Kebutuhan yang Tidak Terpenuhi

Destructive tantrum juga bisa menjadi cara anak untuk mengekspresikan kebutuhan yang tidak terpenuhi, seperti kebutuhan akan perhatian, kasih sayang, atau rasa aman. Mereka mungkin merasa diabaikan atau tidak didengarkan, sehingga meluapkan emosi mereka dengan cara yang merusak.

Masalah Kesehatan Mental

Dalam beberapa kasus, destructive tantrum dapat menjadi tanda adanya masalah kesehatan mental yang mendasarinya, seperti gangguan kecemasan, depresi, atau ADHD. Jika anak sering mengalami destructive tantrum yang parah, sebaiknya konsultasikan dengan dokter anak atau psikolog untuk mendapatkan evaluasi dan penanganan yang tepat.

Lingkungan yang Tidak Mendukung

Lingkungan yang tidak stabil, penuh tekanan, atau kurang kasih sayang juga dapat memicu destructive tantrum pada anak-anak. Anak-anak yang tumbuh dalam lingkungan seperti ini mungkin merasa tidak aman dan tidak nyaman, sehingga meluapkan emosi mereka dengan cara yang merusak.

Cara Mengatasi Destructive Tantrum

Mengatasi destructive tantrum membutuhkan kesabaran, pengertian, dan konsistensi. Ada beberapa hal yang seharusnya Anda perhatikan agar mengatasi tantrum pada anak lebih mereda. Berikut adalah beberapa tips yang dapat membantu:

Tetap Tenang

Ketika anak mulai menunjukkan tanda-tanda tantrum, usahakan untuk tetap tenang dan tidak terpancing emosi. Tarik napas dalam-dalam dan ingatkan diri sendiri bahwa anak sedang mengalami kesulitan dalam mengendalikan emosinya.

Amankan Lingkungan

Jauhkan benda-benda berbahaya dari jangkauan anak agar ia tidak melukai dirinya sendiri atau orang lain. Jika memungkinkan, pindahkan anak ke tempat yang lebih aman dan tenang. Lingkungan yang kondisional akan membantu ibu dan anak untuk saling menenangkan diri. 

Beri Waktu untuk Menenangkan Diri

Cara mengatasi tantrum anak salah satunya biarkan anak meluapkan emosinya untuk sementara waktu. Jangan mencoba menghentikan atau memarahi anak saat ia masih dalam keadaan emosi yang tinggi. Beri dia waktu untuk menenangkan diri.

Bicarakan dengan Anak

Cara mengatasi tantrum anak yang selanjutnya, yakni setelah anak lebih tenang, ajak dia berbicara tentang apa yang membuatnya marah atau frustrasi. Dengarkan dengan penuh perhatian dan tunjukkan bahwa Anda memahami perasaannya. Bantu anak untuk mengidentifikasi emosi yang dirasakannya dan ajarkan cara mengekspresikan emosi yang lebih positif.

Ajarkan Cara Mengatasi Emosi

Cara mengatasi tantrum anak yang satu ini cukup efektif yakni dengan ajarkan anak cara-cara yang lebih baik untuk mengatasi emosi negatif, seperti menarik napas dalam-dalam, berbicara dengan orang dewasa yang dipercaya, atau melakukan kegiatan yang menyenangkan. 

Berikan Konsekuensi yang Konsisten

Jika anak merusak barang atau menyakiti orang lain saat tantrum, berikan konsekuensi yang sesuai dan konsisten. Konsekuensi ini sebaiknya tidak bersifat hukuman fisik, tetapi lebih pada pengalihan perhatian atau pembatasan sementara pada hal yang disukai anak.

Cari Bantuan Profesional

Jika destructive tantrum terjadi secara sering dan parah, jangan ragu untuk mencari bantuan profesional dari dokter anak atau psikolog. Mereka dapat membantu mengidentifikasi penyebab tantrum dan memberikan penanganan yang tepat.

Pencegahan Destructive Tantrum

Selain mengatasi tantrum yang sudah terjadi, penting juga untuk melakukan pencegahan agar destructive tantrum tidak berulang. Berikut adalah beberapa tips pencegahan yang dapat dilakukan:

Ciptakan Lingkungan yang Aman dan Nyaman

Hal pertama dalam mengatasi tantrum anak, bisa dengan pastikan lingkungan rumah aman bagi anak. Jauhkan benda-benda berbahaya, cara ini bisa menjadi langkah awal, saat amarah anak mulai meledak, ia tidak memiliki target untuk merusak atau melemparnya. dari jangkauan anak dan ciptakan suasana yang tenang dan nyaman. 

Penuhi Kebutuhan Anak

Usahakan untuk memenuhi kebutuhan dasar anak, seperti kebutuhan akan makanan, istirahat yang cukup, dan kasih sayang. Perhatikan juga kebutuhan emosional anak dan berikan perhatian serta dukungan yang cukup.

Ajarkan Keterampilan Mengatasi Emosi

Ajarkan anak keterampilan untuk mengenali dan mengelola emosi sejak dini. Bantu anak untuk memahami berbagai macam emosi dan ajarkan cara mengekspresikan emosi yang positif. Bicarakan dengan anak berbagai contoh dan dampak dari menenangkan perasaan. Hal ini akan memudahkan untuk mengatasi tantrum anak yang sudah berlebihan. 

Berikan Contoh yang Baik

Orang tua dan orang dewasa di sekitar anak harus memberikan contoh yang baik dalam mengelola emosi. Tunjukkan cara-cara yang positif dalam menghadapi stres atau frustasi. Peran kedua orangtua bisa teramat penting untuk membantu memberikan contoh yang baik pada anak. 

Konsisten dalam Mendidik Anak

Terapkan aturan dan batasan yang jelas dan konsisten. Jelaskan kepada anak mengapa aturan tersebut penting dan berikan konsekuensi yang sesuai jika anak melanggar aturan. Namun, perlu diingat bahwa aturan yang dibuat sudah disesuaikan dengan anak dan amarahnya. 

Destructive tantrum adalah masalah yang kompleks dan membutuhkan penanganan yang tepat. Dengan kesabaran, pengertian, dan konsistensi, orang tua dapat membantu anak-anak mereka untuk mengatasi tantrum. Jika Anda khawatir tentang destructive tantrum pada anak Anda, jangan ragu untuk mencari bantuan profesional dari dokter anak atau psikolog.

Leave A Comment:

Your email address will not be published. Required fields are marked *