Lembaga Pendidikan Montessori Islam

Cara Mengajarkan Anak Berperilaku Sopan Santun di Tempat Umum

sopan santun
March 25, 2025

Bunda, belajar sopan santun bisa mulai ditanamkan pada anak sejak dini. Perilaku sopan santun tidak hanya mencerminkan kepribadian anak, tetapi juga menjadi dasar bagi interaksi sosial yang harmonis. 

Sebagai orang tua, kita memiliki tanggung jawab besar untuk membimbing anak agar tumbuh menjadi individu yang beretika dan menghargai orang lain.

Mengajarkan sopan santun pada anak bukanlah tugas yang sulit, tetapi membutuhkan kesabaran dan konsistensi. Mulailah dengan memberikan contoh nyata dalam kehidupan sehari-hari. 

Dalam penjelasan ilmiah yang disampaikan oleh Zuriah (2007) menjelaskan bahwa 

Akhlak merupakan salah satu bentuk tata kerama dalam kehidupan sehari-hari sebagai cerminan kepribadian dan akhlak mulia yang dalam nya islam lebih dikenal dengan konsep akhlak.1

Maka dari itu, pentingnya akhlak pada anak, membuat anak-anak cenderung meniru perilaku orang tua mereka, sehingga penting bagi kita untuk selalu menunjukkan sikap yang baik dan santun. Selain itu, gunakan komunikasi yang efektif dan bahasa yang mudah dipahami oleh anak.

Dalam artikel ini, kita akan membahas berbagai cara praktis dan efektif untuk mengajarkan anak berperilaku sopan santun. Kita akan mengulas bagaimana cara menanamkan nilai-nilai kesopanan melalui permainan, cerita, dan kegiatan sehari-hari. 

Cara Mengenalkan Sopan Santun pada Anak di Tempat Umum

Mengajarkan anak tentang sopan santun di tempat umum tentu menjadi tantangan tersendiri kan Bunda? Anda perlu melatih anak untuk belajar mengantri, bersikap selama di rumah sakit dan masih banyak lagi. Adab tidak hanya mencerminkan nilai-nilai moral, tetapi juga membantu anak dalam bersosialisasi dengan lingkungan sekitarnya. 

Anak-anak yang dibesarkan dengan pemahaman tentang etika dan tata krama cenderung memiliki hubungan sosial yang lebih baik di kemudian hari. 

Sopan santun bisa dijelaskan dengan sederhana sesuai usia anak. Anak usia dini biasanya belajar dengan meniru, sehingga orang tua dapat menjadi contoh utama dalam perilaku sehari-hari. Berikut beberapa cara mudah menjelaskan adab kepada anak:

Gunakan Bahasa yang Sederhana

Anak-anak memahami konsep dengan lebih baik jika disampaikan dalam bahasa yang sesuai dengan usia mereka. Misalnya, daripada mengatakan “Bersikaplah sopan kepada orang lain,” orang tua bisa berkata, “Saat kita berbicara dengan orang lain, kita harus menggunakan kata-kata yang baik dan lembut.”

Gunakan Cerita dan Permainan

Membacakan buku atau mendongeng tentang karakter yang menunjukkan perilaku sopan dapat membantu anak memahami konsep tersebut dengan lebih jelas. Contoh cerita tentang anak yang bersikap baik dan mendapat penghargaan dari lingkungan bisa menjadi inspirasi bagi mereka.

Berikan Contoh Langsung

Anak-anak belajar dari melihat, bukan hanya dari mendengar. Jika orang tua ingin anaknya terbiasa mengucapkan “tolong” dan “terima kasih”, mereka juga harus membiasakan diri menggunakan kata-kata tersebut dalam kehidupan sehari-hari.

Latihan Melalui Simulasi

Simulasi sederhana seperti berpura-pura berada di restoran, sekolah, atau taman bermain bisa membantu anak memahami bagaimana bersikap sopan di tempat umum. Orang tua bisa memainkan peran pelanggan dan kasir untuk mengajarkan anak cara berinteraksi dengan orang lain dengan baik.

Konsistensi Dalam Mengingatkan

Anak mungkin lupa atau belum terbiasa dengan perilaku adab. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk mengingatkan dengan lembut dan memberi pujian ketika anak menunjukkan perilaku yang diharapkan.

Contoh Perilaku Sopan Santun di Tempat Umum yang Bisa Dicontoh

Sopan santun dapat diterapkan dalam berbagai situasi, terutama saat anak berada di tempat umum. Berikut adalah beberapa contoh perilaku adab yang bisa Anda ajarkan dan contohkan:

Mengucapkan Salam dan Kata-kata Sopan

Ajarkan anak untuk selalu mengucapkan salam “Assalamu’alaikum”, “tolong”, “terima kasih”, dan “maaf” dalam interaksi sehari-hari. Kata-kata ini sederhana, tetapi berdampak besar dalam membangun kebiasaan berbicara yang baik.

Perilaku ini tampaknya sederhana, namun perlu Anda ketahui bahwa dengan membiasakan ini, anak jadi terbiasa dengan ungkapan ini pada kehidupan sehari-harinya. Misalnya mengungkapkan tolong pada satpam bank, terima kasih pada kasir minimarket dan masih banyak. 

Tidak Memotong Pembicaraan Orang Lain

Anak-anak cenderung berbicara secara spontan tanpa memperhatikan apakah orang lain sedang berbicara. Ajarkan mereka untuk menunggu giliran berbicara dengan memberikan contoh langsung, seperti “Mama sedang berbicara dengan Ayah, tunggu sebentar ya.”

Hal ini juga membantu anak mengenali bahwa ketika kondisi Anda tengah berinteraksi dengan orang lain di tempat umum, buat anak menunggu terlebih dahulu percakapan dan kegiatan yang Anda lakukan lalu persilahkan anak untuk berbicara jika Anda sudah selesai. 

Menjaga Suara dan Sikap Saat di Tempat Umum

Mengajarkan anak untuk berbicara dengan volume suara yang wajar di tempat umum sangat penting. Gunakan pendekatan yang lembut dengan menjelaskan bahwa suara keras bisa mengganggu orang lain.

Pada kondisi tertentu, Bunda akan mengetahui anak bisa saja tidak mampu menjaga suara dan sikap saat di tempat umum. Maka dari itu, Bunda perlu menekankan anak untuk mengetahui adab berbicara di tempat umum yang tepat.  

Menjaga Kebersihan dan Tidak Membuang Sampah Sembarangan

Salah satu bentuk adab adalah menjaga lingkungan tetap bersih. Biasakan anak untuk membuang sampah pada tempatnya dan membersihkan tempat duduk setelah digunakan. Saat kondisi berada di luar ruangan, maka penting untuk mengenalkan kebersihan pada anak. 

Contohkan pada anak untuk membuang sampah pada tempatnya agar selama beraktivitas di tempat umum, anak sudah tahu cara menjaga kebersihan. 

Memberi Ruang dan Tidak Mendorong Orang Lain

Seperti yang dijelaskan sebelumnya, anak terkadang memiliki peluang untuk melakukan tindakan diluar dugaan. Saat berada di tempat umum seperti antrian di kasir atau naik kendaraan umum, ajarkan anak untuk menghormati ruang pribadi orang lain dengan tidak mendorong atau berdesakan. 

Menghormati Orang yang Lebih Tua

Mengajarkan anak untuk memberikan tempat duduk kepada orang tua, ibu hamil, atau orang yang membutuhkan adalah salah satu bentuk empati dan kesopanan yang harus ditanamkan sejak dini.

Kesimpulan

Mengajarkan sopan santun pada anak bukanlah hal yang instan, tetapi perlu dilakukan secara konsisten dengan pendekatan yang tepat. Dengan memberikan contoh yang baik, menggunakan bahasa sederhana, dan memberikan kesempatan anak untuk berlatih, mereka akan lebih mudah memahami dan menerapkan sopan santun dalam kehidupan sehari-hari.

Penelitian menunjukkan bahwa anak yang memiliki kebiasaan adab cenderung lebih mudah diterima di lingkungan sosial dan memiliki keterampilan komunikasi yang lebih baik. Oleh karena itu, orang tua memiliki peran besar dalam membentuk karakter anak agar tumbuh menjadi pribadi yang baik dan beretika.

Dengan menanamkan nilai sopan santun sejak dini, anak akan lebih siap menghadapi dunia luar dengan percaya diri dan menghargai orang lain di sekitarnya. Yuk, mulai terapkan kebiasaan ini di rumah!

Reference 

  1. Lindarsih dkk. Upaya Guru Menanamkan Sikap Sopan Santun Anak Kemala Bhayangkari 1 Palembang. Jurnal Pendidikan, Sains dan Teknologi. Volume 2 No 2 Juni 2023 ↩︎

Leave A Comment:

Your email address will not be published. Required fields are marked *