Cara Mengajar Montessori di Rumah, Bisa Dengan Permainan Sederhana Ini Bun!
Ibu-ibu, memperkenalkan metode mengajar montessori di rumah ternyata tidak sesulit yang dibayangkan, lho. Justru, kita bisa memulainya dengan kegiatan bermain yang sederhana dan menyenangkan bagi si kecil.
Metode pendidikan yang menekankan pada kemandirian, kebebasan dalam batasan, dan menghargai perkembangan alami anak ini, bisa kita terapkan sehari-hari. Mungkin sebagian dari kita bertanya-tanya, bagaimana caranya ya? Tenang, Bun!
Artikel ini akan mengupas tuntas langkah-langkah praktis menerapkan prinsip mengajar Montessori di rumah. Kita tidak perlu peralatan mahal atau ruangan khusus. Dengan sedikit kreativitas dan pemahaman, rumah kita bisa menjadi lingkungan belajar yang optimal bagi tumbuh kembang buah hati. Siap mencoba, Bun? Yuk, kita mulai!
Mengapa Mengajar Montessori di Rumah Itu Efektif?

Sebagai orang tua, tentu Bunda dan Ayah ingin memberikan pendidikan terbaik bagi buah hati, terutama di usia emas pertumbuhan mereka. Salah satu metode yang terus mendapatkan perhatian dalam dunia pendidikan anak usia dini adalah metode Montessori.
Mengajar montessori di rumah bukan sekadar tren metode pembelajaran loh Bun, tapi telah terbukti secara ilmiah mampu menumbuhkan kemandirian, rasa ingin tahu, dan kemampuan motorik serta kognitif anak sejak dini.
Mengajar Montessori di rumah membuat proses belajar terasa alami dan dekat dengan keseharian anak. Rumah adalah tempat aman dan nyaman bagi mereka, sehingga proses belajar bisa dilakukan dengan lebih rileks dan penuh kehangatan. Tidak perlu alat mahal, yang penting adalah konsistensi, kesabaran, dan niat untuk hadir sepenuhnya dalam proses tumbuh kembang anak.
Metode Montessori di rumah mengajarkan bahwa anak adalah individu yang utuh, memiliki potensi luar biasa sejak lahir. Tugas kita sebagai orang tua bukan untuk “mengisi” anak dengan pengetahuan, tetapi mendampingi mereka menemukan potensi tersebut melalui pengalaman belajar yang bermakna. Berikut sejumlah keunggulan dari mengajar montessori di rumah antara lain:
1. Menanamkan Kemandirian Sejak Dini
Salah satu keistimewaan metode Montessori adalah memberikan kebebasan yang terarah pada anak. Artinya, sejak usia dini, anak-anak kita dilatih untuk berani menentukan pilihan dan belajar secara mandiri sesuai dengan minat dan kecepatan mereka sendiri.
Coba deh, perhatikan kegiatan sehari-hari. Mulai dari menyusun puzzle kesayangannya, membantu kita di dapur (tentunya dengan pengawasan ya, Bu!), belajar memakai baju sendiri, menuangkan air minum, sampai rajin mencuci tangan. Semua kegiatan ini adalah latihan kemandirian yang berharga.
Lebih dari itu, metode ini juga menumbuhkan kemampuan anak untuk memecahkan masalah sendiri, pantang menyerah, berani meminta bantuan jika memang butuh, dan percaya diri menyampaikan apa yang mereka rasakan dan inginkan.
Dalam kelas mengajar Montessori di rumah, guru berperan sebagai fasilitator. Mereka lebih banyak mengamati dan membimbing dari jauh, baru turun tangan jika memang diperlukan. Pendekatan ini memberikan keyakinan pada anak bahwa mereka bisa berhasil melakukan berbagai hal. Mereka juga belajar untuk melihat kemajuan diri sendiri tanpa harus dibandingkan dengan teman-temannya.
2. Melatih Disiplin Diri dengan Cara yang Menyenangkan
Awalnya, mungkin kita lihat kok anak-anak bebas sekali bergerak dan memilih kegiatan di ruangan Montessori. Tapi, justru di sinilah letak latihannya! Metode ini punya aturan dan rutinitas yang jelas, lho.
Setelah selesai menggunakan suatu alat atau mainan, anak-anak belajar untuk mengembalikannya ke tempat semula di rak terbuka. Tujuannya supaya teman lain bisa dengan mudah menemukannya dan menggunakannya juga. Ini secara tidak langsung menanamkan rasa tanggung jawab dan menghargai milik bersama.
Selain itu, ada juga jadwal kegiatan yang terstruktur, seperti waktu belajar tanpa gangguan, waktu untuk camilan sehat, bermain di luar ruangan, makan siang bersama, dan waktu istirahat.
Anak-anak yang terbiasa dengan aturan dan rutinitas ini akan belajar untuk menghargainya. Bahkan, mereka bisa lho membantu teman-teman yang baru bergabung untuk mengikuti aturan yang ada. Nah, kombinasi antara kemandirian dan latihan ini secara bertahap membentuk disiplin diri dalam diri anak.
3. Mengembangkan Keterampilan Sosial Melalui Interaksi Beragam Usia
Salah satu ciri khas kelas Montessori adalah adanya kelompok anak dengan rentang usia yang berbeda, biasanya sekitar 3 tahun (misalnya, kelompok usia 0-3 tahun dan 3-6 tahun). Hal ini memberikan kesempatan emas untuk belajar dari teman sebaya.
Anak-anak yang lebih kecil akan belajar banyak dengan mengamati kakak-kakaknya dan terus mencoba sendiri. Sementara itu, anak-anak yang lebih besar akan melatih jiwa kepemimpinan dan mengembangkan rasa empati dengan membantu teman-teman yang lebih muda. Interaksi ini menumbuhkan keterampilan sosial yang penting bagi perkembangan anak di masa depan.
Bahkan dalam sebuah penelitian, anak-anak yang belajar dengan metode Montessori menunjukkan perkembangan akademik dan sosial-emosional yang lebih baik dibanding anak-anak yang mengikuti metode konvensional. Hal ini terjadi karena Montessori memberikan ruang bagi anak untuk belajar secara mandiri, eksploratif, dan penuh makna.
Menariknya, kini metode ini tak hanya bisa diterapkan di sekolah saja, lho! Banyak orang tua sudah mulai mengajar Montessori di rumah, karena terbukti bisa dilakukan dengan aktivitas sederhana dan menyenangkan. Bahkan, permainan sehari-hari di rumah pun bisa menjadi sarana belajar yang efektif jika mengikuti prinsip Montessori.
5 Cara Mengajar Montessori di Rumah dengan Permainan Sederhana
Yuk Bun, kita simak bersama 5 cara mengajar Montessori di rumah yang bisa Bunda dan Ayah lakukan dengan anak-anak, tanpa harus membeli alat mahal!
1. Permainan Menyendok dan Menuang (Latihan Motorik Halus)
Salah satu ciri khas Montessori adalah fokus pada pengembangan motorik halus anak. Kegiatan sederhana seperti menyendok kacang hijau dari satu mangkuk ke mangkuk lain, atau menuangkan air dari gelas ke gelas, sangat dianjurkan.
Permainan ini terlihat sepele, namun sesungguhnya melatih koordinasi tangan-mata, kesabaran, dan konsentrasi anak. Bunda bisa menggunakan alat dapur yang aman dan menyesuaikan ukurannya dengan tangan si kecil.
Studi lain menunjukkan bahwa aktivitas praktis kehidupan sehari-hari seperti ini mendukung perkembangan eksekutif anak dan membantu mereka lebih percaya diri dalam melakukan tugas mandiri.
2. Klasifikasi Warna dan Bentuk (Sensorial Game)
Anak usia dini sangat peka terhadap warna, bentuk, dan tekstur. Bunda bisa mengajaknya bermain mengelompokkan benda berdasarkan warna atau bentuk. Misalnya, memisahkan kancing berwarna merah, biru, dan hijau, atau mengelompokkan bentuk lingkaran, segitiga, dan persegi.
Permainan ini bukan hanya mengasah kemampuan sensorial, tetapi juga mengenalkan konsep klasifikasi dan logika pada anak sejak dini.
3. Mengenal Huruf dengan Kartu Bunyi (Fonetik)
Daripada mengenalkan huruf dengan cara menghafal abjad, metode Montessori lebih menekankan pengenalan bunyi huruf (fonem). Bunda bisa membuat sendiri kartu huruf berbasis suara, misalnya kartu bergambar apel dengan huruf ‘a’ yang dilafalkan “aa”.
Permainan kartu ini bisa dilakukan sambil bercerita atau bernyanyi bersama, sehingga anak menikmati proses belajar membaca tanpa tekanan.
4. Permainan Meronce (Konsentrasi dan Keterampilan Motorik)
Kegiatan meronce manik-manik atau pasta kering ke dalam tali bisa jadi permainan seru yang Montessori banget. Kegiatan ini melatih motorik halus, konsentrasi, dan ketekunan.
Ajak anak memilih warna dan pola yang mereka suka. Selain menyenangkan, anak juga belajar mengambil keputusan dan mengatur urutan (sequencing) secara mandiri.
5. Permainan Peran (Role Play) Sehari-Hari
Metode Montessori juga mendorong anak bermain peran dari kehidupan nyata, seperti bermain masak-masakan, jadi dokter, atau kasir. Permainan peran ini memperkaya kosa kata, melatih empati, dan membangun rasa tanggung jawab.
Misalnya, anak diajak “berjualan buah” di rumah menggunakan mainan atau buah asli. Biarkan mereka menata barang, memberi harga, dan melayani pembeli (Bunda bisa pura-pura jadi pembeli). Bermain peran juga dikaitkan dengan perkembangan sosial-emosional anak, menurut penelitian dari berbagai jurnal.
Belajar Montessori di Rumah Semakin Mudah Bersama Private Home Visit Albata
Bunda, mengajar Montessori di rumah bukan hal yang rumit. Dengan permainan sederhana yang bisa dilakukan sehari-hari, Bunda dan Ayah sudah bisa menghadirkan pendidikan berkualitas dan menyenangkan untuk buah hati tercinta.
Sebelum mencoba untuk menerapkan belajar montessori secara mandiri pada anak. Bunda bisa memfasilitasi anak untuk belajar di salah satu lembaga pendidikan terbaik yang menyediakan program home visit dengan metode montessori yang fun learning.
Dengan suasana yang nyaman, pendekatan personal, serta keterlibatan aktif orang tua, anak-anak tidak hanya belajar membaca, menulis, menghitung dengan montessori tetapi juga menumbuhkan cinta dan kedekatan pada nilai-nilai Islam sejak usia dini.
Bunda dan Ayah bisa mempertimbangkan program belajar seperti home visit Albata sebuah lembaga profesional yang memberikan pengajaran mengaji dari rumah.
Kelas Private Home Visit Albata hadir sebagai solusi praktis dan efektif, menawarkan pengajaran agama Islam yang mendalam langsung di kenyamanan rumah Anda.
Program ini dirancang khusus untuk anak usia 1 hingga 13 tahun, memberikan bimbingan personal yang disesuaikan dengan kebutuhan setiap anak.
Dengan kurikulum terbaik, bersumber dari Al-Qur’an dan Sunnah, anak-anak akan mempelajari berbagai aspek penting agama Islam, mulai dari tauhid hingga tahfidz, dengan pendekatan yang menyenangkan dan interaktif. Metode pembelajaran Montessori diadopsi untuk memastikan anak-anak belajar dengan cara yang alami dan efektif.
Setiap sesi belajar berlangsung selama 60 menit, dengan 8 pertemuan setiap bulan, memastikan konsistensi dan kemajuan yang teratur. Pengajar yang berpengalaman akan datang ke rumah, menciptakan lingkungan belajar yang akrab dan mendukung.
Selain itu, setiap peserta akan mendapatkan learning kit dan starter kit gratis, memberikan semua alat yang diperlukan untuk perjalanan belajar yang sukses.
Dengan harga yang terjangkau, Kelas Private Home Visit Albata memberikan kesempatan bagi orang tua untuk memberikan pendidikan agama yang terbaik bagi anak-anak mereka, tanpa mengorbankan kenyamanan dan fleksibilitas.