Tips Menerapkan Metode Montessori di Rumah, Bunda Coba Yuk!
Metode Montessori, dengan penekanannya pada pembelajaran mandiri dan lingkungan yang terstruktur, tidak hanya cocok diterapkan di sekolah, tetapi juga di rumah. Bunda dapat menciptakan lingkungan belajar yang kaya dan merangsang bagi anak-anak dengan menerapkan prinsip-prinsip Montessori di rumah dalam kehidupan sehari-hari.
Penerapan metode ini di rumah dapat membantu anak-anak mengembangkan kemandirian, keterampilan motorik, dan kemampuan kognitif mereka secara optimal.
Salah satu kunci utama dalam menerapkan metode Montessori di rumah adalah menciptakan lingkungan yang “disiapkan” (prepared environment). Ini berarti menyediakan ruang yang aman, rapi, dan teratur, serta menyediakan materi yang sesuai dengan usia dan minat anak.
Bunda dapat mengatur ruang bermain anak dengan rak-rak terbuka yang mudah dijangkau, menyediakan mainan yang terbuat dari bahan alami, dan mengatur materi pembelajaran dengan rapi di atas nampan atau keranjang.
Selain menciptakan lingkungan yang disiapkan, penting juga untuk memberikan anak kebebasan untuk memilih aktivitas dan belajar dengan kecepatan mereka sendiri. Bunda dapat mengamati minat anak dan menyediakan materi yang sesuai dengan minat mereka.
Hindari terlalu banyak campur tangan dalam kegiatan anak, dan biarkan mereka belajar melalui pengalaman langsung. Dengan memberikan anak kesempatan untuk belajar secara mandiri, bunda membantu mereka mengembangkan rasa percaya diri dan kemandirian.
Metode Montessori semakin populer di kalangan orang tua karena terbukti efektif dalam mendukung perkembangan anak secara holistik. Metode ini menekankan pembelajaran berbasis eksplorasi, kemandirian, dan kebebasan dalam batas yang jelas.
Banyak yang mengira bahwa metode Montessori hanya bisa diterapkan di sekolah khusus, padahal konsep ini juga bisa diadaptasi di rumah. Bagaimana caranya? Yuk, simak tips berikut!
Apakah Bisa Menerapkan Metode Montessori di Rumah?
Tentu saja! Menerapkan metode Montessori di rumah tidak harus dilakukan dengan peralatan mahal atau ruang belajar khusus. Yang terpenting adalah memahami prinsip dasarnya dan menciptakan lingkungan yang mendukung eksplorasi anak.
Metode Montessori di rumah juga membantu meningkatkan kemampuan kognitif, sosial, dan emosional anak dengan memberikan kebebasan dalam belajar sesuai dengan minat mereka. Di rumah, orang tua bisa menjadi fasilitator yang membimbing anak dalam aktivitas mandiri.
Menurut Yuliana (2022) dalam penelitiannya menjelaskan bahwa salah satu metode Montessori memiliki keunikan dibanding metode pendidikan anak usia dini lainnya, yaitu anak dijadikan pusat pembelajaran, menekankan pada lingkungan anak. Montessori yakin bahwasanya metodenya akan memuaskan naluri dan kebutuhan seorang anak, kemudian Montessori yakin bahwa seorang anak akan menjadi seorang yang terpenuhi dan seimbang secara fisik maupun kognitifnya. 1
Beberapa hal yang perlu diperhatikan saat menerapkan Montessori di rumah antara lain:
Lingkungan yang Terorganisir Anak-anak Montessori belajar dalam lingkungan yang tertata rapi dan mudah diakses. Pastikan area bermain dan belajar di rumah memiliki rak atau wadah yang memudahkan anak untuk mengambil dan menyimpan mainan atau alat belajarnya sendiri.
Kebebasan dalam Batasan Montessori tidak berarti anak boleh melakukan apa pun yang diinginkan. Orang tua tetap perlu memberikan aturan yang jelas, tetapi dalam batasan tersebut, anak diberi kebebasan untuk memilih aktivitasnya sendiri.
Menghormati Ritme Belajar Anak Setiap anak memiliki cara dan kecepatan belajar yang berbeda. Montessori mendorong orang tua untuk menghormati ritme anak dan tidak memaksakan mereka untuk mengikuti jadwal kaku.
Fokus pada Kemandirian Metode Montessori menekankan pentingnya anak belajar melakukan sesuatu sendiri. Orang tua bisa mendorong anak untuk mencoba hal-hal sederhana seperti mengenakan pakaian sendiri, menyapu lantai, atau menuang air ke gelas.
Bagaimana Praktik atau Kegiatan Montessori di Rumah?
Untuk menerapkan Montessori di rumah, orang tua bisa mencoba berbagai aktivitas sederhana yang disesuaikan dengan usia anak. Berikut beberapa contoh kegiatan Montessori di rumah yang bisa dicoba:
1. Kegiatan Sensorik
Bunda perlu Anda ketahui bahwa melakukan kegiatan sensorik pada anak sangat diperlukan untuk membantu merangsang dan mengembangkan indra peraba, penciuman, pengecapan, pendengaran, dan penglihatan anak. Meningkatkan kemampuan anak dalam memproses informasi sensorik.
Membantu anak memahami berbagai tekstur, suhu, dan sensasi. Selain itu, kegiatan sensorik melibatkan penggunaan berbagai bahan dan aktivitas yang dapat merangsang indra anak. Ini penting untuk perkembangan otak dan kemampuan belajar anak. Anak-anak belajar melalui pengalaman sensorik, dan kegiatan ini membantu mereka memahami dunia di sekitar mereka.
Contohnya, bermain dengan pasir atau beras berwarna untuk melatih indra peraba anak. Mencampur berbagai tekstur bahan makanan seperti tepung, air, dan minyak.
2. Kegiatan Praktis Sehari-hari
Nah, untuk membantu meningkatkan practice life Anda juga perlu mengembangkan kemandirian dan keterampilan hidup anak. Meningkatkan rasa tanggung jawab dan kepercayaan diri anak.
Anda bisa memaksimalkan dan membantu anak memahami rutinitas dan tugas sehari-hari. Kegiatan ini melibatkan anak dalam tugas-tugas rumah tangga sederhana. Hal Ini membantu anak belajar tentang tanggung jawab dan bagaimana melakukan tugas-tugas praktis. Anak-anak merasa bangga ketika mereka dapat membantu dan berkontribusi.
Contohnya, membantu memasak makanan sederhana seperti mencuci sayur atau mengaduk adonan atau melipat pakaian atau merapikan tempat tidur sendiri.
3. Aktivitas Motorik Halus
Selanjutnya, Anda juga memaksimalkan aktivitas motorik anak dengan melatih otot-otot kecil di tangan dan jari anak. Meningkatkan koordinasi tangan dan mata. Mempersiapkan anak untuk keterampilan menulis dan menggambar.
Gunakan aktivitas motorik halus melibatkan gerakan-gerakan kecil yang membutuhkan ketelitian dan koordinasi. Ini penting untuk perkembangan keterampilan menulis, menggambar, dan melakukan tugas-tugas rumit lainnya.
Contohnya, gunakan kegiatan ini membantu anak mengembangkan kontrol atas gerakan tangan dan jari mereka. Anak juga bisa menggunakan penjepit atau sumpit untuk memindahkan benda kecil. Meronce manik-manik untuk meningkatkan koordinasi tangan dan mata.
4. Mengenal Konsep Matematika
Tujuan dari pembelajaran ini yakni dengan memperkenalkan konsep-konsep matematika dasar kepada anak. Anak juga bisa mengembangkan kemampuan berhitung dan pemecahan masalah. Selain itu, anak bisa turut membangun dasar yang kuat untuk pembelajaran matematika di masa depan.
Kegiatan ini melibatkan penggunaan benda-benda sehari-hari untuk mengajarkan konsep-konsep matematika. Ini membantu anak memahami angka, bentuk, dan pola. Anak-anak juga bisa belajar bahwa matematika ada di sekitar mereka dan dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Menghitung benda di sekitar rumah seperti jumlah piring di meja makan. Menyusun balok atau puzzle berbentuk angka.
5. Mengenal Bahasa dan Literasi
Untuk pembelajaran yang melibatkan kemampuan dalam memperkaya kosakata anak. Mengenal bahasa dan literasi membantu meningkatkan kemampuan pemahaman bahasa. Selain itu, Anda juga membantu anak membangun minat pada membaca dan menulis.
Contohnya dengan kegiatan ini melibatkan penggunaan buku, kartu bergambar, dan percakapan untuk mengembangkan keterampilan bahasa anak. Bantu anak untuk memahami kata-kata dan kalimat.
Selain itu, anak-anak belajar bahwa bahasa adalah alat untuk berkomunikasi dan belajar Membaca buku dengan suara lantang dan menunjuk kata-kata tertentu. Menggunakan kartu bergambar untuk memperkenalkan kosakata baru.
Kegiatan berbasis Montessori di rumah tidak hanya meningkatkan keterampilan motorik dan kognitif anak, tetapi juga membangun rasa percaya diri serta kemandirian sejak dini.
Kesimpulan
Menerapkan metode Montessori di rumah bukan hal yang sulit. Dengan memahami prinsip dasarnya dan menyediakan lingkungan yang mendukung eksplorasi anak, orang tua bisa membantu si kecil tumbuh menjadi individu yang mandiri, kreatif, dan percaya diri.
Kunci utamanya adalah memberikan kebebasan dalam batasan, menghormati ritme belajar anak, dan menciptakan suasana belajar yang menyenangkan.
Bunda bisa mulai mencoba aktivitas Montessori sederhana di rumah, seperti memasak bersama anak, mengenalkan konsep angka melalui benda sehari-hari, atau bermain dengan bahan-bahan sensorik. Dengan pendekatan ini, anak akan lebih mudah memahami konsep belajar sambil bermain tanpa tekanan.
Jadi, sudah siap mencoba Montessori di rumah? Yuk, mulai dari sekarang dan lihat bagaimana metode ini memberikan dampak positif bagi perkembangan si kecil!
Reference
- Lathipah Hasanah dkk. 2024. Implementasi Prinsip Pembelajaran Model Montessori dalam Pengembangan Kurikulum PAUD. Program Studi Pendidikan Islam Anak Usia Dini UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Volume 8 Nomor 2 ↩︎