Lembaga Pendidikan Montessori Islam

Mendidik Anak Tidak Berkata Kasar, Lakukan Cara Terbaik Ini Bunda!

anak berkata kasar
March 31, 2025

Pernahkah Bunda merasa mendengar si kecil tiba-tiba melontarkan kata-kata kasar yang tak pantas? Atau mungkin, Bunda merasa khawatir dengan pergaulan anak di luar rumah yang tampaknya mulai mempengaruhi gaya bicaranya? Jangan panik, Bunda, karena Bunda tidak sendirian. Ada cara yang bisa Anda lakukan untuk menghindari anak berkata kasar.

Fenomena anak berkata kasar bukanlah hal yang langka, dan sebagai orang tua, kita memiliki peran penting dalam membentuk karakter dan tutur kata mereka. Bagi anak-anak, kata-kata yang mereka dengar dan ucapkan dapat membentuk persepsi mereka tentang diri sendiri dan dunia di sekitar mereka. 

Oleh karena itu, penting bagi kita sebagai orang tua untuk menanamkan nilai-nilai kesopanan dan kebaikan dalam setiap ucapan. Namun, mendidik anak untuk tidak berkata kasar bukanlah tugas yang mudah. 

Diperlukan kesabaran, konsistensi, dan pemahaman yang mendalam tentang perkembangan anak. Kita perlu memahami akar penyebab mengapa anak-anak terkadang menggunakan kata-kata kasar, dan bagaimana cara efektif untuk mengarahkan mereka ke arah yang lebih baik.

Artikel ini hadir sebagai panduan lengkap untuk Bunda, menyajikan cara-cara terbaik dalam mendidik anak agar terhindar dari kebiasaan berkata kasar, dan bagaimana menciptakan lingkungan yang mendukung komunikasi positif dalam keluarga.

Selain itu, Bunda juga bisa mulai dari membangun komunikasi yang efektif, memberikan contoh yang baik, hingga menciptakan lingkungan yang positif dan mendukung. Kita juga akan mengupas tuntas tentang bagaimana cara mengatasi anak yang sudah terlanjur memiliki kebiasaan berkata kasar, dan bagaimana cara mencegahnya agar tidak terulang kembali. 

Dengan pendekatan yang tepat dan penuh kasih sayang, kita dapat membantu anak-anak kita tumbuh menjadi individu yang tidak hanya cerdas, tetapi juga memiliki tutur kata yang santun dan penuh empati.”

Mengenali Penyebab Anak Berkata Kasar

Sebagai orang tua, mendengar anak berkata kasar tentu membuat khawatir dan bertanya-tanya, dari mana mereka belajar hal tersebut? Kata-kata kasar seringkali muncul dalam komunikasi anak, baik secara sadar maupun tidak. 

Bahkan menurut penelitian yang dilakukan oleh Tjayanti 2020 memberikan klasifikasi terhadap beberapa kata kasar yang tidak boleh diucapkan anak loh Bunda. Ia mengungkapkan bahwa 

Kondisi, kata-kata yang mengungkapkan kondisi yang tidak menyenangkan dalam percakapan biasanya digunakan sebagai kata-kata kasar. Secara umum ada tiga hal yang dapat atau mungkin berhubungan dengan kondisi tidak menyenangkan ini, yaitu gangguan mental, penyimpangan seksual,  kurangnya modernisasi, kondisi dimana seseorang tidak memiliki etika, kondisi yang tidak disetujui oleh Tuhan atau Agama, dan kondisi yang terkait dengan keadaan yang tidak menguntungkan.1 

Selain itu, ada beberapa faktor yang bisa menyebabkan anak berkata kasar, antara lain:

Meniru Lingkungan Sekitar

Anak-anak adalah peniru ulung. Mereka belajar dari apa yang mereka dengar di rumah, sekolah, atau bahkan dari media seperti televisi dan internet. Jika di lingkungan sekitar mereka sering mendengar kata-kata kasar, anak pun bisa ikut mengucapkannya.

Menunjukkan Emosi

Anak yang masih dalam tahap perkembangan belum sepenuhnya memahami cara menyalurkan emosinya dengan baik. Ketika marah, frustrasi, atau kecewa, mereka mungkin melampiaskannya dengan kata-kata kasar karena merasa itu adalah cara yang tepat untuk mengekspresikan perasaan mereka.

Mencari Perhatian

Beberapa anak berkata kasar untuk menarik perhatian orang tua atau teman-temannya. Jika setelah berkata kasar mereka mendapatkan reaksi, baik itu teguran atau perhatian khusus, mereka akan cenderung mengulanginya.

Kurangnya Pemahaman tentang Makna Kata

Anak-anak mungkin tidak selalu memahami makna sebenarnya dari kata kasar yang mereka ucapkan. Mereka hanya meniru tanpa menyadari dampak negatif dari kata tersebut. Jika hal ini yang membuat anak terbiasa berkata kasar, maka Anda perlu perlahan memberikan pemahaman terhadap kata yang anak ungkapkan. 

Tantangan Sosial dan Tekanan Teman Sebaya

Dalam lingkungan pergaulan, terutama di sekolah atau lingkungan bermain, anak-anak sering kali ingin diterima oleh teman-temannya. Jika berkata kasar dianggap keren atau bisa meningkatkan status sosial mereka, maka mereka mungkin akan melakukannya.

Cara Mencegah Anak Berkata Kasar dengan Cara yang Mudah Dipahami

Mendidik anak agar tidak berkata kasar bukanlah hal yang instan, tetapi dengan pendekatan yang tepat, anak bisa belajar untuk berbicara dengan lebih sopan. Berikut beberapa cara yang bisa dilakukan:

Allah ﷻ Meminta Kita Berkata yang Baik 

Bun, hal pertama yang bisa Anda lakukan untuk mencegah anak berkata kasar adalah dengan memberikan pemahaman bahwa Allah menyukai orang-orang yang berkata benar. Anda bisa jelaskan bahwa berbicara dengan baik adalah bagian dari akhlak yang mulia. Orang tua bisa mengenalkan hadits atau ayat Al-Qur’an yang menjelaskan pentingnya berbicara dengan baik, seperti dalam QS. Al-Ahzab ayat 70

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ وَقُوْلُوْا قَوْلًا سَدِيْدًاۙ ۝٧٠

 “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dan ucapkanlah perkataan yang benar.” 

Dengan pendekatan religius, anak akan lebih memahami bahwa berkata sopan adalah bagian dari keimanan.

Jadilah Contoh yang Baik

Anak akan meniru apa yang mereka lihat dan dengar dari orang tua. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk selalu berbicara dengan bahasa yang sopan di rumah. Jika orang tua ingin anaknya tidak berkata kasar, maka orang tua juga harus menghindari ucapan yang tidak baik.

Misalnya, saat orang tua sedang marah, alih-alih berteriak atau mengucapkan kata kasar, tunjukkan bagaimana cara mengelola emosi dengan menarik napas dalam dan berbicara dengan tenang.

Ketika berinteraksi dengan orang lain, baik itu anggota keluarga, tetangga, atau petugas di toko, selalu gunakan bahasa yang sopan dan tunjukkan rasa hormat. 

Anda juga perlu menghindari bergosip atau membicarakan orang lain di belakang mereka. Anak-anak belajar nilai-nilai dari apa yang mereka lihat, bukan hanya dari apa yang mereka dengar.

Berikan Pemahaman tentang Makna Kata Kasar

Jelaskan kepada anak bahwa kata-kata kasar dapat menyakiti perasaan orang lain dan tidak mencerminkan akhlak yang baik. Gunakan bahasa yang sesuai dengan usia mereka agar mereka bisa memahami mengapa kata-kata tersebut tidak boleh diucapkan.

Saat anak mendengar atau mengucapkan kata kasar, jangan langsung memarahi mereka. Cobalah untuk menjelaskan arti kata tersebut dan mengapa kata itu dianggap kasar.

Anda bisa menggunakan contoh konkret. Misalnya, “Kata itu bisa membuat temanmu sedih, seperti saat kamu sedih kalau mainanmu diambil paksa.”

Ajarkan Cara Mengelola Emosi

Salah satu alasan anak berkata kasar adalah karena mereka tidak tahu bagaimana cara menyalurkan emosinya dengan baik. Ajarkan mereka teknik mengelola emosi seperti menarik napas dalam, menghitung hingga sepuluh, atau mengungkapkan perasaan mereka dengan kata-kata yang lebih baik, seperti “Aku merasa marah” atau “Aku kecewa.”

Berikan Konsekuensi yang Konsisten

Jika anak tetap berkata kasar, berikan konsekuensi yang konsisten tetapi tetap adil. Misalnya, jika anak berkata kasar, mereka bisa kehilangan hak untuk bermain gadget selama beberapa waktu.

Namun, pastikan konsekuensi yang diberikan tetap bersifat mendidik, bukan hukuman yang berlebihan. Misalnya, jika anak berkata kasar saat bermain game, batasi waktu bermain game mereka.

Gunakan Metode Penguatan Positif

Saat anak berbicara dengan sopan dan menunjukkan perilaku yang baik, berikan pujian atau penghargaan. Misalnya, “Bunda senang sekali karena kamu berbicara dengan sopan hari ini.” Dengan begitu, anak akan merasa dihargai dan termotivasi untuk terus berbicara dengan baik.

Batasi Paparan Media yang Kurang Baik

Anak-anak sering kali belajar kata-kata kasar dari media seperti televisi, film, atau internet. Orang tua perlu lebih selektif dalam memilih tontonan dan permainan yang sesuai untuk anak-anak. Gunakan kontrol orang tua pada perangkat digital agar anak tidak terpapar konten yang kurang baik.

Anda bisa mulai merencanakan untuk menyediakan alternatif hiburan yang positif, seperti buku, permainan papan, atau kegiatan di luar ruangan.

Bangun Komunikasi yang Terbuka dengan Anak

Ajarkan anak bahwa mereka bisa berbicara dengan orang tua kapan saja jika mereka merasa marah, kesal, atau sedih. Dengan komunikasi yang baik, anak akan lebih mudah memahami bahwa ada cara yang lebih baik untuk menyampaikan perasaan mereka selain dengan berkata kasar.

Ajarkan anak bahwa semua perasaan itu wajar, tetapi ada cara yang lebih baik untuk mengungkapkannya daripada dengan kata-kata kasar. Saat anak bercerita tentang masalah dengan temannya, bantu mereka mencari solusi yang konstruktif.

Kesimpulan

Mendidik anak agar tidak berkata kasar memerlukan kesabaran dan konsistensi dari orang tua. Dengan memberikan contoh yang baik, mengajarkan cara mengelola emosi, memberikan konsekuensi yang adil, serta membangun komunikasi yang baik, anak akan lebih mudah belajar untuk berbicara dengan sopan. 

Dengan begitu, mereka tidak hanya tumbuh menjadi anak yang berperilaku baik, tetapi juga memiliki keterampilan komunikasi yang positif dalam kehidupan sosial mereka. Yuk, mulai dari sekarang, ajarkan anak untuk berkata baik dan santun setiap hari!

Reference 

  1. Dian Fitriani dkk. 2022. Faktor Penyebab Perilaku Menyimpang Berbicara Kasar Pada Dusun Jatimontong Desa Sumberjosari Kecamatan Karang. Jurnal Bimbingan Konseling. Volume 05 Nomor 02  ↩︎
Leave A Comment:

Your email address will not be published. Required fields are marked *