Bagaimana Jika Kakak Cemburu Pada Adik? Begini Cara Menangani Anak Cemburu yang Tepat
Bunda pernah gak sih mengalami masa bimbang saat kelahiran adik baru dan khawatir jika ini bisa mempengaruhi emosional sang kakak? Perasaan ini wajar terjadi, karena kakak merasa perhatian orang tua terbagi dan posisinya sebagai anak tunggal atau anak sulung tergantikan. Anak cemburu dengan saudaranya tentu mendapatkan perhatian khusus ya Bunda.
Sebagai orang tua, penting untuk memahami perasaan kakak dan membantu mereka mengatasi kecemburuan dengan cara yang tepat.
Rasa cemburu pada kakak bisa muncul dalam berbagai bentuk, seperti bersikap agresif pada adik, menarik diri dari keluarga, atau bahkan mengalami penurunan prestasi di sekolah. Penting bagi orang tua untuk mengenali tanda-tanda kecemburuan ini dan segera mengambil tindakan.
Jangan mengabaikan perasaan kakak, karena hal ini bisa memperburuk situasi dan berdampak negatif pada hubungan kakak-adik.
Artikel ini akan membahas cara-cara efektif untuk menangani kecemburuan kakak terhadap adik. Kita akan mengulas bagaimana cara membangun komunikasi yang baik dengan kakak, memberikan perhatian yang seimbang, dan menciptakan lingkungan yang harmonis bagi kedua anak.
Mari kita bersama-sama membantu kakak dan adik untuk membangun hubungan yang kuat dan saling menyayangi.
Mengapa Anak Cemburu dengan Saudaranya?
Cemburu pada saudara kandung adalah bagian alami dari perkembangan sosial dan emosional anak. Dalam penelitian yang mengenai adanya kecemburuan yang terjadi pada saudara kandung bisa memunculkan dua reaksi.
Hurlock (2017) menjelaskan bahwa ada sejumlah dampak yang terjadi akibat mengabarkan perasaan anak cemburu yang datang dari kayak terhadap adiknya.
Dampak sibling rivalry ada 2 macam reaksi. Reaksi pertama bersifat langsung yang dimunculkan dalam bentuk perilaku agresif mengarah ke fisik seperti menggigit, memukul, mencakar, melukai, dan menendang atau usaha yang dapat diterima secara sosial untuk mengalahkan saingannya. Reaksi kedua adalah tidak langsung yang dimunculkan bersifat lebih halus sehingga sulit untuk dikenali seperti mengompol, pura-pura sakit, menangis, dan menjadi nakal 1
Nah, Bunda ada sejumlah faktor yang bisa mempengaruhi adanya kecemburuan atau sibling rivalry yang terjadi dalam keluarga. Beberapa faktor utama yang menyebabkan anak cemburu antara lain yang bersumber dari penelitian ilmiah:
1. Usia
Saat adik lahir, perhatian orang tua secara alami lebih banyak tertuju pada bayi yang baru lahir. Hal ini bisa membuat kakak merasa tersisih dan kurang diperhatikan. Saat adik lahir ini tentu perbedaan usia antara 2-4 tahun yang merupakan usia yang berpotensi membuat adanya anak cemburu satu sama lain sebab anak masih belum memahami situasinya secara utuh.
Sibling rivalry ini juga bisa muncul umumnya saat anak pada usia pra sekolah 1-6 tahun. Seorang kakak yang belum terbiasa berbagi peran dengan adik bisa mengalami kesulitan menyesuaikan diri. Mereka mungkin merasa harus bersaing untuk mendapatkan pengakuan dari orang tua.
2. Persaingan untuk Kasih Sayang
Anak mungkin merasa bahwa kasih sayang dan perhatian orang tua harus dibagi dengan saudara mereka. Hal ini bisa memicu perasaan tidak aman dan takut kehilangan posisi istimewa di dalam keluarga.
Bunda, sayangnya faktor ini harus Anda perhatikan kembali mengingat adanya perasaan dari anak cemburu dan permusuhan bisa saja muncul akibat adanya pertengkaran yang muncul diantara keduanya dan orang tua tidak bisa menyelesaikan masalah dengan bijak.
Seperti dalam pernyataan Zulkaida (2007) pertengkaran yang terjadi pada anak bisa memupuk dan bisa saja bisa mengakibatkan kendala emosi pada anak.
Setiawati & Zulkaida (2007) menyatakan bahwa pertengkaran yang terus menerus dipupuk sejak kecil, biasanya akan terus meruncing saat anak-anak beranjak dewasa. Mereka akan terus bersaing dan saling mendengki. Selain itu, apabila hal tersebut berlangsung terus menerus, dapat berdampak pada tertanamnya asumsi. Bahwa saudara kandung adalah saingannya untuk mendapat perhatian dan cinta dari orangtuanya, sehingga hal tersebut dapat mengakibatkan dampak yang tidak diinginkan, misalnya putusnya tali persaudaraan jika kelak orang tua meninggal ataupun konflik yang lebih luas.2
Jika hal ini terus dibiarkan maka akan berdampak pada keutuhan keluarga dan juga berpengaruh pada masalah di sekolahnya.
3. Jenis Kelamin
Perbedaan jenis kelamin juga bisa membuat adanya kecenderungan yang mana adanya persaingan pada anak. Jenis kelamin yang sama cenderung lebih besar memiliki potensi kecenderungan kecemburuan paling tinggi pada anak.
Namun, berbeda jika jenis kelamin anak berbeda, biasanya potensi mereka untuk adanya sibling rivalry atau anak cemburu pada saudaranya dengan potensinya lebih kecil.
4. Peran Orangtua
Anak sering kali merasa bahwa orang tua lebih memanjakan adik dibandingkan mereka. Jika hal ini tidak dijelaskan dengan baik, kakak bisa merasa diperlakukan tidak adil. Selain itu, kehadiran adik bisa mengubah rutinitas sehari-hari kakak. Misalnya, waktu bermain yang lebih sedikit atau keharusan untuk berbagi mainan dan perhatian orang tua.
Tips Mengatasi Anak Cemburu yang Perlu Anda Ketahui
Sebagai orang tua, penting untuk mengetahui cara menangani anak cemburu agar hubungan saudara tetap harmonis.
Sebelumnya, Bunda perlu tahu bahwa adanya kecemburuan dengan saudara kandung antara adik dan kayak sudah terjadi pada sejak zaman nabi Yusuf. Adanya perbedaan perlakuan orangtua, kecemburuan hingga rasa kesal pada adiknya menyebabkan sibling rivalry. Seperti yang ditulis pada Q.S Yusuf ayat 4-5
ِذۡ قَالَ يُوۡسُفُ لِاَبِيۡهِ يٰۤاَبَتِ اِنِّىۡ رَاَيۡتُ اَحَدَ عَشَرَ كَوۡكَبًا وَّالشَّمۡسَ وَالۡقَمَرَ رَاَيۡتُهُمۡ لِىۡ سٰجِدِيۡنَ ٤
(Ingatlah), ketika Yusuf berkata kepada ayahnya, “Wahai ayahku! Sungguh, aku (bermimpi) melihat sebelas bintang, matahari dan bulan; kulihat semuanya sujud kepadaku.”
قَالَ يٰبُنَىَّ لَا تَقۡصُصۡ رُءۡيَاكَ عَلٰٓى اِخۡوَتِكَ فَيَكِيۡدُوۡا لَـكَ كَيۡدًا ؕ اِنَّ الشَّيۡطٰنَ لِلۡاِنۡسَانِ عَدُوٌّ مُّبِيۡنٌ ٥
Dia (ayahnya) berkata, “Wahai anakku! Janganlah engkau ceritakan mimpimu kepada saudara-saudaramu, mereka akan membuat tipu daya (untuk membinasakan)mu. Sungguh, setan itu musuh yang jelas bagi manusia.”
Nah, sebab sibling rivalry ini sudah ada sejak dulu, tentu patut kita mencontoh bagaimana solusi terbaik untuk menangani hal tersebut. Berikut beberapa tips yang bisa diterapkan:
1. Bersabar Kepada Allah ﷻ
Nah Bunda, hal pertama yang perlu Anda lakukan adalah dengan bersabar kepada Allah ﷻ. Bersabar bahwa Allah akan membantu Anda untuk mengurangi adanya konflik yang terjadi pada anak.
2. Berikan Perhatian yang Seimbang
Pastikan bahwa kakak tetap mendapatkan waktu khusus dengan orang tua. Misalnya, melakukan aktivitas berdua tanpa kehadiran adik agar mereka tidak merasa tersisih. Sebelum adik lahir, ajak kakak untuk terlibat dalam persiapan menyambut adik baru. Misalnya, memilih pakaian bayi, menyiapkan kamar, atau berbicara tentang bagaimana mereka bisa membantu merawat adik.
3. Hindari Perbandingan
Jangan pernah membandingkan anak-anak, baik dalam hal kemampuan maupun sifat. Kalimat seperti “Kenapa kamu tidak bisa seperti adikmu?” bisa memperburuk rasa dari anak cemburu dan membuatnya merasa tidak dihargai.
Selain itu, beri pujian kepada kakak atas hal-hal baik yang mereka lakukan, terutama ketika mereka menunjukkan sikap penyayang atau bertanggung jawab terhadap adik. Ini bisa memperkuat hubungan positif antara saudara.
4. Gunakan Cerita atau Permainan
Gunakan buku cerita atau permainan peran untuk membantu kakak memahami konsep berbagi dan menyayangi adik. Banyak buku anak yang mengajarkan tentang hubungan saudara dengan cara yang menyenangkan.
Jangan lupa untuk ajarkan kakak untuk membantu merawat adik dengan cara yang sesuai dengan usianya. Misalnya, membantu mengambil popok, mengajak adik bermain, atau menyanyikan lagu untuk menenangkan adik. Ini akan membuat mereka merasa penting dan dihargai.
Penting juga bagi Anda untuk memaksimalkan komunikasi yang tepat agar kakak dan adik agar tidak terjadi adanya berbagai kesalahpahaman yang terjadi antar anak.
Kesimpulan
Anak cemburu antara saudara kandung adalah hal yang wajar terjadi, tetapi sebagai orang tua, penting untuk menanganinya dengan bijak. Dengan memberikan perhatian yang seimbang, mengajarkan empati, dan melibatkan anak dalam pengasuhan adik, Anda bisa membantu mereka membangun hubungan yang lebih harmonis dan penuh kasih sayang.
Jika anak menunjukkan tanda-tanda anak cemburu yang berlebihan atau sulit diatasi, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan ahli psikologi anak untuk mendapatkan panduan yang lebih spesifik.
Reference
- Muhammad Said idris. 2018. Sibling Rivalry dan Penanganannya ( Studi Kasus Pada Salah Satu Keluarga di Kota Makassar. Pasca Sarjana Universitas Negeri Makassar ↩︎
- Sibling Rivalry: Bagaimana Pola Asuh dan Kecerdasan Emosi Menjelaskan Fenomena Persaingan Antar Saudara. 2022. Jurnal of Early Chilhood Care Education. ↩︎