Lembaga Pendidikan Montessori Islam

Menanamkan Nilai Positif Pada Anak: Meningkatkan Kepercayaan Diri

nilai positif pada anak
March 23, 2025

Kepercayaan diri bisa jadi bagian dari perkembangan anak agar tumbuh menjadi pribadi yang sehat dan bahagia. Anak yang percaya diri cenderung lebih berani mencoba hal baru, lebih mudah beradaptasi dengan lingkungan, dan lebih mampu mengatasi tantangan. Kepercayaan diri masuk sebagai salah satu nilai positif yang harus ditanamkan ke anak.

Sebagai orang tua, kita memiliki peran krusial dalam menanamkan nilai-nilai positif pada anak yang dapat meningkatkan kepercayaan diri anak sejak dini.

Dalam sebuah penjelasan teori, Kepercayaan diri merupakan suatu sikap atau keyakinan atas kemampuan diri sendiri sehingga dalam tindakan-tindakannya tidak terlalu cemas, merasa bebas untuk melakukan hal-hal yang sesuai keinginan dan tanggung jawab atas perbuatannya. Sopan dalam berinteraksi dengan orang lain, memiliki dorongan prestasi serta dapat mengenal kelebihan dan kekurangan diri sendiri.(Lauster: 2004) [1]

Salah satu cara efektif untuk membangun kepercayaan diri anak adalah dengan memberikan pujian yang tulus dan spesifik. Hindari pujian yang terlalu umum, seperti “anak pintar,” dan fokuslah pada usaha dan pencapaian anak. 

Misalnya, “Ibu bangga sekali kamu sudah berusaha keras menyelesaikan tugas ini.” Pujian yang spesifik akan membuat anak merasa dihargai dan termotivasi untuk terus berusaha.

Selain pujian, penting juga untuk memberikan kesempatan kepada anak untuk mengembangkan kemandirian. Biarkan mereka mengambil keputusan dan menyelesaikan masalah sendiri, tentu saja dengan bimbingan dan dukungan kita. Hindari terlalu sering ikut campur dalam urusan mereka, karena hal ini dapat membuat mereka merasa tidak mampu dan tidak percaya diri. 

Artikel ini akan membahas lebih lanjut tentang cara-cara praktis dan efektif untuk menanamkan nilai positif pada anak dan meningkatkan kepercayaan diri anak.

Mengapa Perlu Menanamkan Nilai Positif Pada Anak?

Masa kanak-kanak adalah tahap penting dalam pembentukan karakter seseorang. Pada fase ini, anak mulai belajar memahami dirinya sendiri, lingkungan sekitar, dan bagaimana mereka berinteraksi dengan orang lain. 

Oleh karena itu, menanamkan nilai positif pada anak menjadi aspek yang sangat penting dalam membentuk kepribadian yang sehat dan rasa percaya diri yang kuat.

Anak-anak yang tumbuh dalam lingkungan yang mendukung nilai-nilai positif cenderung memiliki kesehatan mental yang lebih baik serta kepercayaan diri yang tinggi. Nilai-nilai positif pada anak seperti kejujuran, tanggung jawab, empati, dan keberanian dapat membantu mereka mengatasi berbagai tantangan hidup dengan lebih baik.

Menanamkan kepercayaan diri pada anak sesuai dengan Al Imran ayat 139

وَلَا تَهِنُوْا وَلَا تَحْزَنُوْا وَاَنْتُمُ الْاَعْلَوْنَ اِنْ كُنْتُمْ مُّؤْمِنِيْنَ ۝١٣٩

wa lâ tahinû wa lâ taḫzanû wa antumul-a‘launa ing kuntum mu’minîn

Janganlah kamu (merasa) lemah dan jangan (pula) bersedih hati, padahal kamu paling tinggi (derajatnya) jika kamu orang-orang mukmin. 

Dalam tafsir surah tersebut, Allah ﷺ menghibur Rasulullah dan para sahabat yang mengalami kesulitan selama perang Uhud. Jelaskan pada anak secara sederhana bahwa kita memiliki Allah yang tidak akan membuat kita lemah. Anda bisa menekankan bahwa kepercayaan diri bagian dari tauhid kepada Allah. 

Kepercayaan diri pada anak berperan besar dalam menentukan bagaimana mereka menghadapi dunia luar. Anak yang memiliki kepercayaan diri yang baik akan lebih mudah bersosialisasi, lebih berani dalam mengambil keputusan, serta mampu menghadapi kegagalan tanpa merasa putus asa. 

Sebaliknya, anak yang kurang percaya diri cenderung menarik diri dari lingkungan sosial dan mengalami kesulitan dalam menghadapi masalah.

Anak-anak yang mendapatkan dukungan emosional dan bimbingan nilai-nilai positif dari orang tua atau pendidik memiliki tingkat kebahagiaan dan keberhasilan akademik yang lebih tinggi. Dengan demikian, menanamkan nilai positif pada anak tidak hanya membantu anak dalam pengembangan diri, tetapi juga meningkatkan kualitas hidup mereka di masa depan.

5 Cara Menanamkan Nilai Positif Pada Anak

Menanamkan nilai positif pada anak bukanlah tugas yang instan, tetapi merupakan proses yang memerlukan konsistensi dan kesabaran.

Anda juga bisa menggunakan bahasa dan contoh yang sederhana yang bisa Anda contohkan pada anak agar berani memiliki nilai positif pada anak yang baik untuk kehidupannya sehari-hari. Berikut adalah lima cara yang dapat dilakukan orang tua untuk membantu anak mengembangkan nilai-nilai positif dalam dirinya:

Menjadi Contoh yang Baik

Anak-anak belajar dari apa yang mereka lihat. Jika orang tua ingin anaknya jujur, penuh kasih sayang, dan bertanggung jawab, maka mereka harus menunjukkan perilaku tersebut dalam kehidupan sehari-hari. 

Misalnya, dengan mengucapkan “terima kasih” ketika menerima bantuan atau meminta maaf jika melakukan kesalahan. Anak akan meniru kebiasaan baik yang ditunjukkan oleh orang tua.

Hal ini selaras dengan Q.S An Nisa: 135 dimana Allah menekankan bahwa ada peran orangtua yang juga terlibat dalam memberikan contoh kepada anak. 

ٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُوْنُوْا قَوَّامِيْنَ بِالْقِسْطِ شُهَدَاۤءَ لِلّٰهِ وَلَوْ عَلٰٓى اَنْفُسِكُمْ اَوِ الْوَالِدَيْنِ وَالْاَقْرَبِيْنَۚ اِنْ يَّكُنْ غَنِيًّا اَوْ فَقِيْرًا فَاللّٰهُ اَوْلٰى بِهِمَاۗ فَلَا تَتَّبِعُوا الْهَوٰٓى اَنْ تَعْدِلُوْاۚ وَاِنْ تَلْوٗٓا اَوْ تُعْرِضُوْا فَاِنَّ اللّٰهَ كَانَ بِمَا تَعْمَلُوْنَ خَبِيْرًا ۝١٣٥

yâ ayyuhalladzîna âmanû kûnû qawwâmîna bil-qisthi syuhadâ’a lillâhi walau ‘alâ anfusikum awil-wâlidaini wal-aqrabîn, iy yakun ghaniyyan au faqîran fallâhu aulâ bihimâ, fa lâ tattabi‘ul-hawâ an ta‘dilû, wa in talwû au tu‘ridlû fa innallâha kâna bimâ ta‘malûna khabîrâ

Wahai orang-orang yang beriman, jadilah kamu penegak keadilan dan saksi karena Allah, walaupun kesaksian itu memberatkan dirimu sendiri, ibu bapakmu, atau kerabatmu. Jika dia (yang diberatkan dalam kesaksian) kaya atau miskin, Allah lebih layak tahu (kemaslahatan) keduanya. Maka, janganlah kamu mengikuti hawa nafsu karena ingin menyimpang (dari kebenaran). Jika kamu memutarbalikkan (kata-kata) atau berpaling (enggan menjadi saksi), sesungguhnya Allah Mahateliti terhadap segala apa yang kamu kerjakan.

Memberikan Apresiasi dan Penghargaan

Apresiasi tidak harus selalu dalam bentuk hadiah. Pujian sederhana seperti “Mama bangga karena kamu sudah berusaha keras” bisa menjadi dorongan besar bagi anak untuk terus melakukan hal-hal baik. Penghargaan juga dapat membantu anak merasa dihargai dan meningkatkan rasa percaya diri mereka.

Mengajarkan Empati dan Kepedulian

Empati adalah salah satu nilai positif yang penting untuk diajarkan sejak dini. Orang tua bisa mengajarkan anak untuk memahami perasaan orang lain dengan cara bertanya, “Bagaimana perasaan temanmu jika kamu melakukan hal itu?” atau mengajak anak membantu orang lain yang membutuhkan. Anak yang tumbuh dengan empati akan lebih mudah membangun hubungan sosial yang sehat.

Mendorong Anak untuk Berani Mencoba Hal Baru

Anak yang terbiasa mencoba hal baru, seperti berbicara di depan kelas, mengikuti kegiatan ekstrakurikuler, atau belajar keterampilan baru, akan lebih percaya diri dalam menghadapi tantangan. Orang tua bisa memberikan dorongan dengan mengatakan, “Coba dulu, tidak apa-apa jika tidak sempurna. Yang penting kamu berusaha”

Membantu Anak Menghadapi Kesalahan dengan Bijak

Kesalahan adalah bagian dari proses belajar. Anak perlu diajarkan bahwa gagal bukan berarti mereka tidak mampu, melainkan kesempatan untuk belajar dan berkembang. Alih-alih menghukum secara berlebihan, bantu anak memahami kesalahannya dan cari solusi bersama. 

Dengan begitu, anak akan belajar untuk tidak takut menghadapi tantangan dan lebih percaya diri dalam setiap langkah yang mereka ambil. Nilai positif pada anak bisa membantu anak untuk mendorong keberanian, kepedulian hingga kepercayaan dirinya. Terbiasa membiasakan anak dengan sifat positif membuat anak 

Kesimpulan

Menanamkan nilai positif pada anak adalah investasi jangka panjang yang akan berdampak besar pada perkembangan emosional, sosial, dan mental mereka. Dengan memberikan contoh yang baik, mengapresiasi usaha mereka, mengajarkan empati, mendorong keberanian, serta membimbing mereka dalam menghadapi kesalahan, orang tua dapat membantu anak tumbuh menjadi individu yang percaya diri dan siap menghadapi dunia.

Dukungan emosional dari orang tua dan lingkungan sekitar sangat berperan dalam membangun kepercayaan diri anak. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk selalu hadir, mendengarkan, dan membimbing anak dengan penuh kasih sayang agar mereka tumbuh menjadi pribadi yang kuat dan positif.

Reference

  1. Ayah Mamluah. 2023. Konsep Percaya Diri Dalam Al-Qur’an Surat Ali Imran Ayat 139. IAIN Sunan Giri Bojonegoro
  2. Leave A Comment:

    Your email address will not be published. Required fields are marked *