Lembaga Pendidikan Montessori Islam

5 Cara Membentuk Rasa Percaya Diri Pada Anak yang Menyenangkan

percaya diri pada anak
March 19, 2025

Bunda, ada berbagai cara yang bisa bunda lakukan untuk memaksimalkan rasa percaya diri pada anak. Bagi anak rasa percaya diri itu seperti pondasi rumah, Bun. Kalau pondasinya kuat, rumahnya juga kokoh. 

Sama kayak anak-anak, kalau mereka punya rasa percaya diri yang kuat, mereka bakal lebih berani menghadapi tantangan dan lebih optimis dalam menjalani hidup. Tapi, gimana caranya ya kita ngebangun fondasi yang kuat ini?”

Bagi Bunda yang sedang mencoba membentuk rasa percaya diri anak tidak harus dengan teori baku yang menyulitkan Anda. Kita bisa kok pakai cara-cara yang menyenangkan dan sesuai sama dunia anak-anak. 

Misalnya, kita bisa kasih mereka kesempatan buat mencoba hal-hal baru, kasih mereka pujian yang tulus, atau ajak mereka bermain peran. Intinya, kita harus jadi orang tua yang suportif dan selalu ada buat mereka.”

Maka dari itu, untuk mulai menumbuhkan rasa percaya diri pada anak, Anda perlu kerjasama dengan mereka dengan fokus terhadap progres perubahan sikap dan rasa percaya dirinya saja.  Anda bisa membantu merayakan setiap pencapaian kecil yang mereka raih. Dengan begitu, kita bisa bantu mereka tumbuh jadi anak-anak yang percaya diri dan bahagia. 

Nah, pada artikel ini ada tips atau cara membentuk rasa percaya diri pada anak yang bisa Anda coba di rumah dengan contoh yang sederhana dan bisa dilakukan pada kegiatan sehari-hari. 

Mengapa Membentuk Rasa Percaya Diri pada Anak Penting?

Bunda dalam sebuah studi yang dilakukan oleh Nurmalasari dkk ( 2021)

Membangun dan membentuk rasa percaya diri pada anak sangat penting mengingat pada anak usia dini dapat meningkatkan kemandirian serta menumbuhkan karakter yang baik sebagai bekal di kehidupan mendatang pada anak [1]

Percaya diri pada anak juga perlu disertai dengan dukungan lingkungan sekitar seperti orang tua, guru hingga menumbuhkan anak pada situasi yang mudah untuk membantunya menyesuaikan diri yang bisa mengembangkan potensi anak. 

Rasa percaya diri pada anak mampu menumbuhkan perkembangan anak yang akan memengaruhi kehidupannya di masa depan. Anak yang memiliki rasa percaya diri cenderung lebih berani mencoba hal baru, mampu berinteraksi dengan lingkungan sosialnya, serta lebih mudah mengatasi tantangan yang dihadapi. 

Sebaliknya, anak yang kurang percaya diri bisa mengalami kesulitan dalam bersosialisasi, mudah merasa cemas, dan kurang mampu mengekspresikan dirinya.

Menurut penelitian lainnya yang ditulis oleh Achmad nd oleh Fransisca et al 2020 

Rasa kepercayaan membutuhkan rasa nyaman secara fisik dan kebebasan dari rasa takut dan cemas  mengenai  apa  yang  akan  terjadi.  Kebutuhan  akan  adanya rasa nyaman pada anak memang sangat dibutuhkan dari semenjak bayi, apalagi ketika  anak  sudah  menginjak  usia  lima tahun  pertama  (golden  age)  dan sudah mulai memahami konsep berbeda, sehingga interaksi anak pun akan lebih  meluas lagi [2]

Berikut adalah lima cara yang dapat dilakukan untuk membangun rasa percaya diri anak dengan cara yang menyenangkan.

5 Cara Membentuk Rasa Percaya Diri yang Menyenangkan bagi Anak

Nah, untuk membantu meningkatkan rasa percaya diri pada anak, Anda bisa menggunakan kegiatan sederhana di rumah untuk membantu meningkatkan kepercayaan dirinya. 

1. Percaya Akan Kekuatan yang Allah Berikan 

Bunda, Allah telah menjelaskan dalam salah satu firmanNya dalam Q.S Ali Imran ayat 139 bahwa Allah menciptakan kita sebagai pribadi yang kuat, tidak lemah dan masuk dalam golongan derajat yang tinggi. Seperti pada penggalan ayat tersebut: 

وَلَا تَهِنُوْا وَلَا تَحْزَنُوْا وَاَنْتُمُ الْاَعْلَوْنَ اِنْ كُنْتُمْ مُّؤْمِنِيْنَ ۝١٣٩

Janganlah kamu (merasa) lemah dan jangan (pula) bersedih hati, padahal kamu paling tinggi (derajatnya) jika kamu orang-orang mukmin. 

Anda bisa memberikan penjelasan sederhana, bahwa Allah sayang terhadap kita dan tidak menginginkan diri ini menjadi lemah sebab Allah menciptakan kita menjadi pribadi yang kuat. 

Berikan Pujian yang Tepat

Memberikan pujian kepada anak dapat meningkatkan rasa percaya dirinya, tetapi harus dilakukan dengan cara yang tepat. Pujian yang terlalu berlebihan atau tidak spesifik justru bisa membuat anak bergantung pada validasi eksternal. Sebaliknya, berikan pujian yang fokus pada usaha dan proses, bukan hanya hasil akhir.

Contoh:

  • Daripada mengatakan, “Kamu memang anak pintar!”, lebih baik katakan, “Ibu bangga melihat kamu berusaha keras menyelesaikan tugas ini!”
  • Jika anak menggambar, katakan, “Wah, warna yang kamu pilih sangat menarik! Ceritain dong tentang gambar ini.”

Selain itu, menunjukkan bahwa pujian yang berfokus pada usaha dapat meningkatkan motivasi intrinsik anak dan membangun rasa percaya dirinya dengan lebih baik.

2. Berikan Kesempatan untuk Mengambil Keputusan

Membiarkan anak mengambil keputusan, sekecil apa pun, akan membantu mereka merasa dihargai dan lebih percaya diri. Anak yang terbiasa diberi kesempatan untuk memilih akan lebih percaya diri dalam menghadapi berbagai situasi di masa depan.

Cara sederhana yang bisa dilakukan:

  • Biarkan anak memilih baju yang ingin dikenakan.
  • Berikan dua pilihan makanan untuk bekal sekolahnya.
  • Ajak anak berdiskusi dalam menentukan jadwal kegiatan di akhir pekan.

Dengan cara ini, anak belajar bahwa pendapat mereka berharga dan mampu membuat keputusan sendiri dengan percaya diri.

3. Dorong Anak untuk Mencoba Hal Baru

Mengenalkan anak pada berbagai aktivitas baru dapat membantu mereka mengatasi rasa takut dan membangun kepercayaan diri. Jangan khawatir jika anak merasa tidak langsung bisa menguasai sesuatu. Yang penting, mereka mau mencoba dan menikmati prosesnya.

Aktivitas yang bisa dicoba:

  • Belajar bermain musik atau olahraga baru.
  • Mencoba berbicara di depan kelas.
  • Mengikuti kelas seni atau keterampilan lainnya.

Dorong menjadi anak menunjukkan bahwa anak yang sering didorong untuk mencoba hal baru memiliki tingkat ketahanan dan kepercayaan diri yang lebih tinggi.

4. Ajarkan Anak untuk Mengatasi Kegagalan dengan Baik

Rasa percaya diri bukan hanya tentang sukses, tetapi juga tentang bagaimana anak menghadapi kegagalan. Orang tua harus mengajarkan bahwa gagal bukanlah akhir dari segalanya, melainkan bagian dari proses belajar.

Cara mengajarkan anak menghadapi kegagalan:

  • Jangan langsung menenangkan anak dengan berkata, “Tidak apa-apa, itu bukan masalah besar.” Sebaliknya, validasi perasaan mereka dengan mengatakan, “Ibu tahu kamu kecewa, tapi kamu sudah berusaha keras. Yuk, kita coba lagi.”
  • Gunakan contoh dari pengalaman orang tua sendiri agar anak merasa bahwa kegagalan adalah hal yang wajar.
  • Ajak anak untuk mencari solusi setelah mengalami kegagalan agar mereka belajar bangkit kembali.

Selain itu, untuk menunjang anak yang dibimbing untuk menghadapi kegagalan dengan sikap positif akan memiliki tingkat kepercayaan diri yang lebih stabil.

5. Berikan Kasih Sayang dan Dukungan yang Konsisten

Anak yang tumbuh dalam lingkungan yang penuh kasih sayang dan dukungan dari orang tua cenderung memiliki kepercayaan diri yang lebih kuat. Mereka merasa aman untuk menjadi diri sendiri dan tidak takut mencoba hal-hal baru.

Beberapa cara sederhana untuk menunjukkan kasih sayang dan dukungan:

  • Luangkan waktu untuk mendengarkan cerita anak setiap hari.
  • Berikan pelukan dan kata-kata penyemangat.
  • Jangan membandingkan anak dengan saudara atau teman-temannya.
  • Beri mereka ruang untuk mengekspresikan diri dengan bebas.

Nah, dalam menunjukkan adanya hubungan yang positif antara orang tua dan anak diperlukan sebuah faktor kunci dalam membangun kepercayaan diri anak.

Reference

  1. Rifqi Humaida dkk. 2022. Strategi Mengembangkan Rasa Percaya Diri pada Anak Usia Dini. Kindergarten: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Indonesia Volume 01 Number 02 Tahun 2022
  2. Natalia Geovanny Gianting. 2023. Membangun Kepercayaan Diri Anak Sejak Dini dan Membangun Karakter Anak. Jurnal Sains Student Research. Vol 1 No 1 Oktober 2023
  3. Leave A Comment:

    Your email address will not be published. Required fields are marked *