Maksimalkan Waktu Berharga: Panduan Memilih Sekolah yang Mendukung Fitrah Anak
Waktu menikmati masa-masa tumbuh kembang anak hanyalah sebentar. Sebelum kita menyadarinya, mereka akan tumbuh besar, dan kita mungkin akan menyesal jika tidak memaksimalkan masa-masa berharga ini. Berikut fakta yang harus membuat kita berpikir ulang:
– Newborn: hanya 4 minggu.
– Bayi: cuma 48 minggu.
– Balita: 208 minggu saja.
– Kanak-kanak: 364 minggu, ya, hampir 7 tahun tapi tetap terasa singkat.
– Remaja: 260 minggu. Di usia ini, waktu semakin cepat berlalu, dan sebelum kita sadar, mereka sudah dewasa.
Ayah dan Ibu sadar nggak? Masa-masa ini nggak bisa diulang. Apakah kita sudah memanfaatkan waktu ini dengan baik? Atau kita malah terjebak dalam rutinitas yang membuat kita lupa, bahwa waktu tumbuh kembang anak adalah waktu emas yang sangat berharga
Faktanya Banyak Orang Tua yang Keliru?
Memang kita sudah seharusnya mengisi fase tumbuh kembang anak dengan cinta dan kasih sayang. Tapi kalau cuma memberi mereka makan, pakaian, dan pelukan hangat, apa itu cukup?
Faktanya, banyak orang tua yang merasa bahwa memberikan cinta sudah cukup untuk memastikan anak tumbuh dengan baik. Padahal Cinta yang tidak dibarengi dengan pendidikan dan pengajaran yang tepat bisa berakhir pada kekecewaan besar di kemudian hari.
Untuk itu Ilmu Adalah Bentuk Cinta Tertinggi
Fitrah dalam Setiap Tahapan Usia
1. Usia 0-6 tahun adalah golden age untuk fitrah keimanan dan egosentris**. Di masa ini, anak-anak mulai membangun konsep tentang Tuhan, moralitas, dan mulai memahami dirinya sebagai pusat perhatian. Jika fitrah ini tidak dibimbing, mereka bisa tumbuh dengan ego yang tidak terarah.
2. Usia 7-10 tahun adalah golden age untuk fitrah belajar dan bernalar. Anak-anak mulai memahami logika, sebab-akibat, dan mulai mengembangkan kemampuan berpikir kritis. Tanpa pendidikan yang mendukung fitrah ini, mereka bisa tumbuh menjadi pribadi yang kurang tangguh menghadapi tantangan intelektual.
3. Usia 11-14 tahun adalah golden age untuk fitrah bakat dan kepemimpinan. Di sinilah anak-anak mulai mengeksplorasi bakat mereka, menemukan minat, dan belajar memimpin diri sendiri. Jika tidak diarahkan, fitrah ini bisa tertutupi oleh kebingungan atau bahkan pengaruh negatif lingkungan.
4. Usia 15 tahun adalah masa uji dari semua fitrah yang telah mereka dapatkan. Pada tahap ini, anak-anak akan dihadapkan pada tantangan dunia nyata, dan apakah mereka siap atau tidak, bergantung pada apa yang telah mereka pelajari sebelumnya.
Bagaimana Memilih Sekolah yang Bisa Mendukung Fitrah Anak di Setiap Perkembangan Usianya?
Memilih sekolah untuk anak bukanlah keputusan yang bisa dianggap sepele. Sekolah bukan hanya tempat untuk mengajarkan pelajaran akademis, tetapi juga tempat di mana fitrah anak berkembang. Apa yang terjadi jika sekolah yang kita pilih tidak mendukung fitrah anak dengan baik? Bisa jadi anak-anak tumbuh dalam lingkungan yang tidak sesuai dengan kebutuhan perkembangannya. Lalu, apa saja yang harus kita perhatikan?
- Lingkungan yang Mendukung Keimanan dan Moralitas
Sekolah yang baik harus bisa membantu anak-anak membangun fitrah keimanan mereka, terutama di usia 0-6 tahun. Di sinilah anak-anak belajar tentang nilai-nilai moral, kejujuran, kesabaran, dan tanggung jawab. Sekolah berbasis Montessori seperti Albata mengintegrasikan pengajaran akhlak Islam ke dalam setiap aktivitas. Dengan pendekatan ini, anak-anak belajar untuk saling menghormati dan memahami pentingnya akhlak yang baik sejak dini. Jika sekolah tidak menanamkan nilai-nilai ini, bagaimana kita bisa berharap anak-anak kita tumbuh menjadi individu yang berkarakter kuat? - Pembelajaran yang Sesuai dengan Minat dan Bakat Anak
Pada usia 7-10 tahun, anak-anak mulai menunjukkan minat dan bakat mereka. Sekolah yang ideal adalah yang bisa mengenali dan menumbuhkan fitrah belajar dan bernalar mereka. Dalam model pendidikan Montessori, anak-anak diberikan kebebasan untuk mengeksplorasi minat mereka melalui berbagai kegiatan. Albata mengedepankan pembelajaran yang berpusat pada anak, di mana mereka didorong untuk mengeksplorasi dan belajar sesuai dengan keinginan dan bakat mereka. - Dukungan untuk Kepemimpinan dan Kemandirian
Ketika anak memasuki usia 11-14 tahun, mereka mulai membangun fitrah kepemimpinan dan belajar untuk menjadi pribadi yang mandiri. Sekolah Montessori seperti Albata tidak hanya mengajarkan ilmu pengetahuan, tetapi juga memberi kesempatan kepada anak untuk berperan dalam kegiatan kepemimpinan, baik dalam kegiatan kelas maupun ekstrakurikuler. Dengan demikian, anak-anak belajar untuk mengambil inisiatif dan menjadi pemimpin di lingkungan mereka. Sekolah yang hanya fokus pada akademik tanpa mengajarkan kemandirian akan membuat anak kehilangan kemampuan untuk memimpin diri sendiri.
Apa yang Harus Dihindari?
Ada beberapa hal yang perlu dihindari ketika memilih sekolah untuk anak:
- Sekolah yang terlalu menekankan akademik tanpa perhatian pada perkembangan emosional.
Banyak sekolah yang mengejar prestasi akademik, tetapi melupakan pentingnya fitrah emosional anak. Anak yang cerdas secara akademik, tetapi tidak mampu mengelola emosi, sering kali tumbuh dengan rasa frustrasi dan tekanan yang besar. - Lingkungan yang tidak Islami atau kurang perhatian pada keimanan.
Terutama di usia dini, anak-anak butuh tempat di mana nilai-nilai Islam ditanamkan dengan cara yang lembut dan menyenangkan. Jika sekolah tidak memperhatikan hal ini, fitrah keimanan mereka bisa tertinggal atau bahkan rusak.
Kesimpulannya adalah..
Kita perlu memaksimalkan pendidikan fitrah anak sebelum mereka memasuki usia 15 tahun. Ini adalah waktu yang sangat penting untuk membentuk pondasi hidup mereka, mulai dari keimanan, intelektual, hingga bakat dan kepemimpinan.
Dan tentu saja, kita tidak sendirian dalam perjalanan ini. Ada banyak cara dan sumber daya yang bisa membantu kita, termasuk program-program pendidikan yang dirancang khusus untuk mendukung perkembangan fitrah anak-anak kita di berbagai tahapan usia. Ayah dan Ibu hanya perlu mencari yang paling sesuai dengan kebutuhan anak-anak tercinta.
Referensi:
- McAdams, D. P., & Olson, B. D. (2010). Personality development: Continuity and change over the life course. Annual Review of Psychology, 61, 517–542.
- Mustaqim, M. (2020). Pendidikan fitrah dalam perkembangan anak: Kajian psikologi Islam. Jurnal Pendidikan Islam, 9(2), 109-122.