Kelas Toddler Albata Pejaten: Kenali 5 Karakter Anak Usia Dini dan Cara Mengoptimalkannya
Bunda masa awal anak usia 1-3 tahun merupakan masa toddler yang mulai menunjukkan perkembangan karakter buah hati Anda.
Di usia ini, anak mulai menunjukkan karakter anak yang khas pada masa anak usia dini. Nah, Kelas Toddler Albata Pejaten hadir sebagai lingkungan belajar yang dirancang khusus untuk mengenali dan merespons setiap karakter unik anak.
Bunda tidak hanya akan belajar mengenai karakter baru pada anak, namun juga mengenalkan anak pada lingkungan baru yang lebih efektif dan menyenangkan.
Bersama dengan teman-teman lainnya, Bunda bisa melihat karakter baru anak saat mulai beradaptasi dengan sekolah di kelas toddler Albata Pejaten.
Mari kita bersama-sama menelusuri lima karakter penting anak usia dini dan bagaimana Albata Pejaten memfasilitasi perkembangannya secara optimal.
Mengapa Mengenali Karakter Khas pada Anak Usia Dini Itu Penting?
Bagi sebagian orang tua, memperhatikan masa tumbuh kembang anak tentu tidak hanya berfokus pada perkembangan fisiknya saja. Namun, cara anak bisa mengenali perasaannya, berkomunikasi dan lainnya juga bisa menjadi bagian yang penting dalam diri anak.
1. Masa Pembentukan Kepribadian Anak
Usia toddler (1–3 tahun) merupakan fase emas perkembangan anak. Pada rentang usia ini, otak anak berkembang sangat pesat, termasuk dalam aspek berpikir, merasakan, hingga merespons lingkungan sekitarnya. Setiap pengalaman yang diterima anak akan membentuk dasar cara berpikir dan bersikapnya di masa mendatang.
Karakter atau sifat bawaan anak mulai tampak jelas di usia ini. Maka, penting bagi orang tua dan guru untuk mengenali kecenderungan emosi, minat, hingga cara belajar anak. Dengan mengenali karakter secara dini, kita bisa lebih mudah mengarahkan anak ke jalur perkembangan yang sehat dan sesuai dengan potensi dirinya.
2. Pendekatan Belajar yang Tepat dan Personal
Setiap anak adalah individu yang unik. Ada yang aktif dan cepat tanggap, ada pula yang tenang dan butuh waktu lebih lama untuk memahami sesuatu. Memahami karakter anak membuat kita bisa memilih metode belajar yang paling efektif dan menyenangkan bagi mereka.
Jika karakter anak tidak dikenali, pendekatan yang digunakan bisa tidak tepat sasaran. Akibatnya, anak bisa merasa tertekan, kehilangan minat belajar, bahkan menjadi enggan untuk berinteraksi. Sebaliknya, pendekatan yang sesuai dengan karakter anak akan meningkatkan rasa percaya diri dan antusiasme mereka dalam mengeksplorasi lingkungan belajar.
3. Menjamin Pendidikan Terbaik Bagi Anak
Bunda, sayangnya sekolah yang memberikan pendidikan tanpa memperhatikan karakter anak bisa saja akan berdampak pada kemampuan anak menerima pembelajaran. Sebaliknya, pendidikan yang berlandaskan kasih sayang dan pemahaman karakter akan menciptakan suasana belajar yang lebih bermakna dan mendalam.
Maka dari itu, ketika anak merasa dimengerti, ia akan lebih mudah membangun rasa percaya terhadap lingkungannya. Ini menjadi pintu masuk utama dalam pembentukan sikap, nilai, dan semangat belajar yang positif. Oleh karena itu, mengenali karakter anak harus menjadi prioritas dalam membangun pendidikan anak usia dini yang berkualitas.
5 Karakter Khas Anak Usia Dini yang Perlu Diperhatikan
Bunda dalam sejumlah penelitian yang telah dilakukan, memahami karakter anak sejak dini bisa membantunya memahami pembelajaran yang sesuai dengan kemampuan si kecil. Maka dari itu, kenali karakter khas pada anak usia dini dibawah ini:
1. Rasa Ingin Tahu yang Tinggi
Anak usia dini memiliki rasa ingin tahu yang sangat besar terhadap lingkungan sekitarnya. Mereka sering bertanya, mencoba, bahkan memegang dan mencicipi segala hal yang baru. Hal ini bukan karena mereka nakal, tapi karena otaknya sedang berkembang sangat cepat.
Di kelas toddler Pejaten, keingintahuan anak akan difasilitasi dengan lingkungan belajar yang aman dan eksploratif. Anak diberi kesempatan bermain sambil belajar menggunakan benda-benda konkret dan alat bantu sensorik khas Montessori, yang mendorong eksplorasi dengan cara yang positif.
Orang tua bisa mendampingi anak menjelajah lingkungan sekitar rumah, menjawab pertanyaan mereka dengan sabar, dan menyediakan bacaan atau alat bantu visual yang edukatif.
2. Egosenrik (Berpusat pada Diri Sendiri)
Di usia ini, anak cenderung melihat dunia dari sudut pandangnya sendiri. Ia belum mampu memahami perasaan orang lain dengan utuh. Misalnya, ia bisa merebut mainan temannya karena belum paham konsep berbagi.
Namun, ini adalah fase normal dalam perkembangan sosial-emosional anak. Dalam pendekatan Montessori di kelas toddler Albata Pejaten, anak diajak belajar empati melalui aktivitas bersama, seperti merapikan mainan bersama, atau saling menyapa saat datang dan pulang.
Ustadzah dan orang tua bisa memberikan contoh sikap empati dan ajak anak memahami perasaan orang lain melalui cerita atau bermain peran.
3. Kemandirian yang Sedang Tumbuh
Anak usia dini mulai menunjukkan keinginan untuk melakukan hal sendiri, seperti makan sendiri, memilih baju, atau menuang air minum. Walau belum sempurna, ini adalah tanda tumbuhnya kemandirian yang perlu didukung, bukan dimatikan.
Dalam kelas toddler Albata Pejaten, kegiatan sehari-hari seperti mencuci tangan, mengancingkan baju boneka, atau menyapu remah roti menjadi sarana untuk melatih keterampilan hidup praktis.
Jangan membiarkan anak mencoba, walau hasilnya belum rapi. Hindari terlalu cepat membantunya. Dukung dengan alat bantu yang aman dan sesuai ukuran tubuhnya.
4. Sensitif terhadap Perubahan
Anak-anak usia dini sangat sensitif terhadap rutinitas dan lingkungan sekitarnya. Perubahan kecil, seperti tempat tidur baru atau guru yang diganti, bisa memicu tantrum atau penolakan.
Di kelas toddler Albata Pejaten, guru-guru menerapkan rutinitas harian yang konsisten untuk memberikan rasa aman. Mereka juga menggunakan alat bantu visual seperti kartu aktivitas harian agar anak lebih siap menghadapi perubahan.
Sampaikan perubahan sejak awal dengan bahasa sederhana. Libatkan anak saat membuat keputusan kecil, seperti memilih baju saat akan pergi.
5. Belajar melalui Gerak dan Bermain
Gerakan motorik kasar dan halus adalah saluran utama anak dalam belajar. Mereka belajar dengan melompat, menyentuh, mencoret, dan meraba. Duduk diam terlalu lama justru membuat mereka kehilangan fokus.
Kelas toddler Albata Pejaten menyediakan aktivitas motorik yang bervariasi: dari permainan sensorik air, menyusun balok, hingga kegiatan menari dan bernyanyi bersama.
Sediakan waktu bermain fisik di luar ruangan setiap hari. Biarkan anak berkreasi dengan berbagai media seperti tanah liat, pasir, atau air.
Kelas Toddler Albata Pejaten Jadi Pilihan Terbaik untuk Anak Usia Dini
Kelas Albata Pejaten menggabungkan pendekatan Montessori yang orisinal dengan nilai-nilai Islam dan lingkungan yang nyaman. Tidak hanya fokus pada akademik, Albata memberikan perhatian besar pada perkembangan karakter anak melalui aktivitas harian yang terstruktur dan meaningful.
Kelas Toddler Albata Pejaten menghadirkan pendekatan Montessori Islami yang menggabungkan fun learning dengan nilai-nilai Islam seperti tauhid, tahsin, tahfidz, fikih, akhlak, dan adab. Anak-anak belajar dengan pendekatan menyenangkan sekaligus membentuk karakter Islami sejak dini. Kurikulum dengan metode montessori yang fun learning disusun secara komprehensif untuk mendukung tumbuh kembang anak sesuai fitrah.
Kelas toddler Albata Pejaten berlokasi strategis di Jl Pejaten Raya No 3, Ps Minggu, Jakarta Selatan yang telah dilengkapi fasilitas Montessori lengkap. Satu kelas menampung 10 anak didampingi 2 pengajar profesional yang berpengalaman di bidang PAUD dan metode Montessori. Anak juga mendapatkan pengalaman belajar luar ruang melalui field trip bulanan.
Albata telah hadir di 15 cabang di 9 kota Indonesia. Tenaga pengajar Albata terlatih menyampaikan pembelajaran secara interaktif dan terstruktur. Dengan harga terjangkau, Albata berkomitmen memberikan pendidikan Islam berkualitas sejak usia dini.
Nah, itu tadi adalah sejumlah keunggulan kelas toddler Albata Pejaten. Kami memberikan pengajaran yang sesuai dengan kebutuhan anak dan memastikan anak mendapatkan pengalaman belajar yang menyenangkan.
Yuk, memaksimalkan potensi anak Anda sejak dini! Daftarkan buah hati Anda di Kelas Toddler Albata Pejaten sekarang, dan berikan pengalaman belajar terbaik untuk tumbuh kembang optimal. Untuk informasi selengkapnya cek di akun instagram @albata.id atau menghubungi admin dengan klik button whatsapp di bawah ini.
Reference
Nurkamelia Mukhtar AH dkk. 2022. The Early Childhood Education Method According to Maria Montessori and KH Dewantara. Tarbiyah Suska Conference.