5 Kelebihan Metode Montessori di Kelas Toddler Albata Bandung
Bunda mendambakan untuk memberikan kurikulum terbaik untuk buah hati tercinta, terutama di masa-masa emas perkembangan awal? Memilih lingkungan pendidikan yang tepat menjadi langkah krusial dalam membentuk fondasi masa depan mereka.
Kelas toddler Albata Bandung hadir memberikan pendidikan yang mengedepankan metode Montessori, sebuah pendekatan yang terbukti efektif dalam menstimulasi potensi anak usia toddler.
Apa sih pendidikan dengan metode montessori dan perbedaannya dengan metode lainnya?
Lantas, apa saja keunggulan yang ditawarkan metode Montessori di kelas toddler Albata Bandung? Mari kita simak lima kelebihan utama yang akan membuat Anda semakin yakin dengan pilihan terbaik untuk si kecil.
Perbandingan Metode Montessori dengan Metode Konvensional
Nah, Bunda tentu Anda penasaran dan mencoba membandingkan antara metode montessori dengan metode pendidikan lainnya. Metode Montessori bukanlah metode pembelajaran biasa. Dikembangkan oleh Dr. Maria Montessori, pendekatan ini dirancang untuk mendukung kemandirian dan minat alami anak dalam belajar.
Montessori menekankan bahwa anak bukanlah “gelas kosong” yang perlu diisi, melainkan pribadi aktif yang mampu mengeksplorasi dan membentuk pemahamannya sendiri terhadap dunia.
Menurut Setyowahyudi, 2020 menjelaskan ada beberapa perbedaan pembelajaran anak usia dini dengan metode montessori dan metode pendidikan biasa. Berikut sejumlah perbedaan diantara keduanya.
1. Peran Guru
- Montessori: Guru berperan sebagai fasilitator atau pembimbing (guide), yang mengamati minat dan kesiapan anak, lalu memberikan materi sesuai kebutuhan individualnya. Anak didorong untuk mandiri dan aktif mengeksplorasi lingkungan belajar.
- Metode Konvensional: Guru menjadi pusat pembelajaran, menyampaikan materi yang sama kepada semua anak dalam waktu yang sama. Anak lebih pasif, menerima informasi tanpa banyak eksplorasi mandiri.
2. Lingkungan Belajar
- Montessori: Lingkungan disiapkan secara khusus dan tertata rapi dengan alat bantu konkret yang dapat dijelajahi anak. Ruangan dibagi berdasarkan area perkembangan (sensorik, kehidupan sehari-hari, bahasa, matematika, dan budaya).
- Metode Konvensional: Lingkungan belajar biasanya terdiri dari meja dan kursi yang disusun sejajar. Alat bantu belajar terbatas, dan kegiatan lebih banyak menggunakan lembar kerja atau papan tulis.
3. Cara Belajar
- Montessori: Pembelajaran berbasis pengalaman nyata dan manipulatif. Anak belajar melalui praktek langsung menggunakan alat peraga yang dirancang untuk tahap perkembangan spesifik.
- Metode Konvensional: Pembelajaran cenderung teoritis dan abstrak. Anak diajarkan melalui instruksi langsung, hafalan, atau penugasan tertulis yang seragam.
4. Penilaian Kemajuan Anak
- Montessori: Penilaian dilakukan secara kualitatif melalui observasi guru terhadap proses dan perkembangan anak. Tidak ada ujian atau nilai angka di usia dini.
- Metode Konvensional: Penilaian didasarkan pada hasil tes, ujian, atau tugas tertulis. Fokus lebih kepada hasil akhir daripada proses belajar anak.
5. Pengelompokan Usia Anak
- Montessori: Kelas dibuat dalam sistem usia campuran (misalnya usia 3–6 tahun) untuk mendorong kolaborasi, mentoring antar anak, dan pembelajaran sosial yang alami.
- Metode Konvensional: Anak dikelompokkan berdasarkan usia yang sama dalam satu kelas. Interaksi antar kelompok usia lebih terbatas dan cenderung kompetitif.
6. Tujuan Pendidikan
- Montessori: Membangun karakter, kemandirian, dan cinta belajar sepanjang hayat. Anak tidak diajar untuk sekadar bisa, tetapi untuk memahami dan menerapkan dalam kehidupan nyata.
- Metode Konvensional: Lebih berfokus pada pencapaian akademik formal. Kesuksesan anak sering diukur dari nilai, prestasi akademik, atau pencapaian yang terstandar.
Maka dari itu, metode konvensional cenderung bersifat instruksional, guru menjadi pusat pembelajaran, dan anak dituntut mengikuti kurikulum yang sudah ditentukan tanpa banyak fleksibilitas. Pembelajaran biasanya bersifat seragam untuk semua anak, tanpa mempertimbangkan gaya belajar individu.
Anak-anak yang dididik dengan pendekatan Montessori menunjukkan perkembangan kognitif, sosial, dan emosional yang lebih seimbang dibandingkan mereka yang mengikuti pendidikan tradisional. Di sinilah kelas toddler Albata Bandung seperti Albata Montessori menunjukkan relevansinya, menghadirkan lingkungan belajar yang sesuai dengan kebutuhan perkembangan anak usia dini.
5 Kelebihan Metode Montessori di Kelas Toddler Albata Bandung yang Perlu Diketahui
1. Anak Belajar Sesuai Tahapan Perkembangannya
Setiap anak memiliki waktu yang berbeda dalam mencapai tonggak perkembangan. Di kelas toddler Albata Bandung, anak diperbolehkan belajar sesuai ritmenya sendiri. Tidak ada tekanan untuk “mengejar” teman, karena fokusnya adalah pada pertumbuhan individual.
Sejumlah studi menunjukkan bahwa pembelajaran berbasis Montessori memungkinkan anak untuk mengembangkan keterampilan motorik halus, kognitif, dan sosial dalam rentang waktu yang optimal bagi masing-masing anak.
2. Lingkungan Belajar yang Tertata dan Menstimulasi
Di kelas toddler Albata Bandung, setiap sudut kelas ditata dengan tujuan edukatif. Anak-anak dapat memilih aktivitas yang sesuai dengan minatnya, dari puzzle hingga permainan sensorik yang dirancang untuk menstimulasi motorik halus dan kasar.
Montessori menyebut ini sebagai “prepared environment”, lingkungan yang dirancang secara cermat agar anak dapat belajar dengan mandiri, sekaligus merasa aman dan dihargai. Hal ini bisa membuat anak nyaman karena kondisi kelas yang sudah disesuaikan.
3. Peran Guru sebagai Fasilitator, Bukan Otoritas
Di Montessori, guru lebih dikenal sebagai “guide” atau pemandu. Guru tidak memaksakan pengetahuan, melainkan mengamati dan memberikan dukungan yang sesuai. Anak didorong untuk menemukan jawaban sendiri, yang menjadikan proses belajar lebih bermakna.
Hal ini diperkuat oleh penelitian Marshall (2017) yang menyebutkan bahwa peran guru sebagai fasilitator mendorong anak untuk menjadi pembelajar aktif dan lebih percaya diri.
4. Fokus pada Pengembangan Kemandirian
Di Albata Montessori, anak sejak usia toddler sudah dilatih untuk melakukan kegiatan sederhana sendiri seperti merapikan alat permainan, menyuap makanan, atau memakai sepatu. Ini bukan sekadar kegiatan fisik, tapi juga bagian dari pembentukan karakter.
Dengan membiasakan anak menyelesaikan tugas secara mandiri, mereka belajar tentang tanggung jawab, disiplin, dan rasa percaya diri.
5. Penguatan Nilai Sosial dan Emosional
Montessori tidak hanya mengembangkan aspek akademis, tapi juga memperkuat aspek sosial dan emosional. Anak belajar saling menghormati, antri, bekerja dalam kelompok, serta menyelesaikan konflik dengan komunikasi yang sehat.
Dalam kelas toddler Albata Bandung di Albata, interaksi antaranak dibimbing secara positif, menjadikan ruang kelas sebagai tempat latihan kehidupan sosial yang sehat sejak dini.
Kelas Toddler Albata Bandung di Albata Montessori, Pilihan Terbaik untuk Anak Usia Dini
Mengapa memilih kelas toddler Albata Bandung? Karena Albata menggabungkan pendekatan Montessori yang orisinal dengan nilai-nilai Islam dan lingkungan yang nyaman. Tidak hanya fokus pada akademik, Albata memberikan perhatian besar pada perkembangan karakter anak melalui aktivitas harian yang terstruktur dan meaningful.
Kelas Toddler Albata Bandung menghadirkan pendekatan Montessori Islami yang menggabungkan fun learning dengan nilai-nilai Islam seperti tauhid, tahsin, tahfidz, fikih, akhlak, dan adab.
Anak-anak belajar dengan pendekatan menyenangkan sekaligus membentuk karakter Islami sejak dini. Kurikulum disusun secara komprehensif untuk mendukung tumbuh kembang anak sesuai fitrah.
Kelas toddler Albata Bandung berlokasi strategis di Jl. A. Yani No. 134–136, Malabar, Kec Lengkong, Kota Bandung dan dilengkapi fasilitas Montessori lengkap. Satu kelas menampung 10 anak didampingi 2 pengajar profesional yang berpengalaman di bidang PAUD dan metode Montessori. Anak juga mendapatkan pengalaman belajar luar ruang melalui field trip bulanan.
Albata telah hadir di 15 cabang di 9 kota Indonesia. Tenaga pengajar Albata terlatih menyampaikan pembelajaran secara interaktif dan terstruktur. Dengan harga terjangkau, Albata
Selain itu, kami memberikan pengajaran yang sesuai dengan kebutuhan anak dan memastikan anak mendapatkan pengalaman belajar yang menyenangkan.
Yuk, memaksimalkan potensi anak Anda sejak dini! Daftarkan buah hati Anda di Kelas Toddler Albata Bandung sekarang, dan berikan pengalaman belajar terbaik untuk tumbuh kembang optimal. Untuk informasi selengkapnya cek di akun instagram @albata.id atau menghubungi admin dengan klik button whatsapp di bawah ini.
Reference
Nurkamelia Mukhtar AH dkk. 2022. The Early Childhood Education Method According to Maria Montessori and KH Dewantara. Tarbiyah Suska Conference.