fbpx

Lembaga Pendidikan Montessori Islam

Ilmu Parenting: Membentuk Orang Tua yang Lebih Baik untuk Anak yang Tumbuh dengan Fitrah

January 29, 2025

Ketika kita berbicara tentang ilmu parenting, sering kali yang muncul di benak banyak orang adalah bagaimana cara mendidik anak agar sesuai dengan harapan. Namun, pandangan ini justru seringkali melenceng dari esensi sebenarnya. Parenting bukanlah tentang bagaimana kita “mengubah” anak, melainkan tentang bagaimana kita, sebagai orang tua, bertransformasi menjadi individu yang lebih baik untuk mendampingi anak tumbuh sesuai fitrahnya.

Memahami Esensi Ilmu Parenting

Ilmu parenting adalah pengetahuan dan keterampilan yang dirancang untuk membantu orang tua mendidik anak dengan baik. Namun, jika ditelaah lebih jauh, ilmu ini sebenarnya bukan hanya tentang anak, tetapi lebih tentang orang tua itu sendiri. Anak-anak lahir dalam keadaan fitrah, seperti yang disebutkan dalam hadits Rasulullah ﷺ:

حَدَثَنَا الْحُمَيِدِيُ، حَدَثَنَا الَوَلِيدُ عَنْ الَأَوْزَاعِيِ، عَنْ يَحْيَى، عَنْ أَبِي سَلِمَةَ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ، قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ﷺ: “كُلُّ مَولُودٍ يُولَدُ عَلَى الفِطْرَةِ، فَأَبَوَاهُ يُهَوِدَانِهُ، أَوْ يُنَصِرَانِهُ، أَوْ يُمَجِسَانِهُ.”

“Setiap anak dilahirkan di atas fitrah (kesucian), maka orang tuanyalah yang menjadikannya Yahudi, Nasrani, atau Majusi.” (HR. Bukhari no. 1385 dan Muslim no. 2658)

Hadits ini menegaskan bahwa anak adalah cerminan dari lingkungan di mana mereka dibesarkan, khususnya orang tua. Dengan kata lain, pendidikan anak sangat bergantung pada bagaimana orang tua membawa diri, memandang kehidupan, dan menjalani kesehariannya. Oleh karena itu, inti dari ilmu parenting adalah memperbaiki diri orang tua, baik secara emosional, spiritual, maupun mental.

Al-Qur’an dan Panduan Parenting

Dalam Al-Qur’an, Allah memberikan banyak panduan tentang hubungan keluarga. Salah satu pelajaran penting yang bisa diambil adalah urutan prioritas dalam membangun keluarga yang baik. Dalam surat Luqman, Allah menyebutkan pentingnya peran pasangan sebelum membahas anak. Hal ini menjadi pengingat bahwa membangun hubungan yang kuat antara suami dan istri adalah langkah pertama dalam menjadi orang tua yang baik.

Sebagaimana firman Allah dalam Al-Qur’an:

وَوَصَّيْنَا الِإِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ حُمَلَتْهُ أُمُّهُ وَهْنًا عَلَى وَهْنٍ وَفِصَالُهُ فِي عَامَيْنِ أَنْ اشْكُرْ لِي وَلِوَالِدَيْكَ إِلَيَّ الْمَصِيْرُ

“Dan Kami perintahkan kepada manusia (agar berbuat baik) kepada kedua orang tuanya. Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orang tuamu. Hanya kepada-Ku kembalimu.” (QS. Luqman: 14)

Dengan hubungan yang harmonis, pasangan dapat menjadi tim yang solid dalam mendidik anak sesuai dengan fitrah mereka.

Parenting: Perjalanan Mengubah Diri

Salah satu kesalahpahaman terbesar dalam ilmu parenting adalah fokus yang berlebihan pada anak. Banyak orang tua berpikir bahwa anaklah yang harus berubah atau “dibentuk” agar sesuai dengan standar tertentu. Padahal, jika diteliti lebih jauh, anak adalah cerminan dari apa yang mereka pelajari dari orang tua dan lingkungan sekitarnya.

Misalnya, jika orang tua ingin anaknya memiliki kebiasaan membaca Al-Qur’an, maka langkah pertama adalah memastikan mereka sendiri memiliki kebiasaan tersebut. Anak-anak belajar melalui pengamatan. Mereka meniru apa yang mereka lihat, bukan sekadar mendengar apa yang diajarkan. Oleh karena itu, orang tua perlu menjadi teladan yang nyata dalam segala aspek kehidupan, termasuk ibadah, adab, dan pola komunikasi.

Membangun Hubungan yang Harmonis dengan Pasangan

Sebagai orang tua, hubungan dengan pasangan menjadi pondasi utama dalam membangun keluarga yang harmonis. Ketika suami dan istri memiliki hubungan yang kuat, penuh kasih sayang, dan saling mendukung, maka mereka dapat menciptakan lingkungan yang kondusif bagi tumbuh kembang anak.

Hubungan harmonis antara suami dan istri juga memberikan rasa aman bagi anak. Ketika anak merasa aman, mereka lebih mudah untuk tumbuh dan berkembang sesuai dengan fitrah yang telah Allah tanamkan dalam diri mereka. Hal ini juga menjadi dasar dalam pendekatan Montessori, di mana lingkungan yang aman dan mendukung sangat penting bagi pembelajaran anak.

Sebagaimana Rasulullah ﷺ bersabda:

إِنَّ الرَّجُلَ إِذَا نَظَرَ إِلَى زَوْجِهِ وَنَظَرَتْ إِلَيْهِ نَظَرَ اللَّهُ إِلَيْهِمَا نَظَرَ رَحْمَةٍ

“Sesungguhnya ketika seorang suami memandang istrinya dan istrinya memandangnya, Allah memandang mereka berdua dengan pandangan rahmat.” (HR. Bukhari no. 5245)

Hadits ini menunjukkan betapa pentingnya keharmonisan dalam hubungan pasangan untuk menciptakan keluarga yang penuh kasih sayang dan rahmat.

Mengembalikan Fitrah Anak dengan Ilmu Parenting

Ilmu parenting mengajarkan orang tua untuk mendampingi anak agar tumbuh sesuai fitrah, bukan untuk mengubah mereka menjadi sesuatu yang bertentangan dengan kodratnya. Misalnya, memberikan pendidikan agama sejak dini, seperti mengenalkan sholat, Al-Qur’an, dan adab Islami, adalah bagian dari menjaga fitrah anak. Dalam pendekatan Islam, orang tua juga diajarkan untuk mengenali karakter anak sehingga dapat memberikan pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan dan potensi mereka.

Sebagaimana Allah berfirman:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا

“Wahai orang-orang yang beriman, jagalah dirimu dan keluargamu dari api neraka.” (QS. At-Tahrim: 6)

Ayat ini menjadi pengingat bahwa tugas orang tua bukan hanya memberikan kebutuhan fisik, tetapi juga menjaga dan membimbing anak dalam hal spiritual dan akhlak.

Kesimpulan

Ilmu parenting sejatinya adalah ilmu untuk orang tua, bukan untuk anak. Fokus utama ilmu ini adalah mengubah diri orang tua menjadi pribadi yang lebih baik agar dapat mendidik anak sesuai fitrahnya. Dengan membangun hubungan yang harmonis dengan pasangan, menjadi teladan dalam kehidupan sehari-hari, dan mendampingi anak dengan penuh kasih sayang, orang tua dapat membantu anak tumbuh menjadi individu yang selaras dengan ajaran Islam.

Parenting adalah perjalanan panjang yang membutuhkan kesabaran, ilmu, dan kesungguhan. Sebagai orang tua, mari terus belajar dan memperbaiki diri, karena perubahan yang kita lakukan akan memberikan dampak besar bagi generasi penerus kita. Wallahu a’lam bishawab.

Leave A Comment:

Your email address will not be published. Required fields are marked *