fbpx

Ide Bermain Seru Bersama Anak ala Metode Montessori

November 5, 2024

Metode Montessori adalah pendekatan pendidikan yang terkenal karena kemampuannya untuk memacu perkembangan anak secara holistik—baik fisik, sosial, emosional, maupun intelektual. Dengan struktur pendidikan yang sistematis dan terencana, Montessori menyediakan lingkungan yang mendorong anak untuk belajar melalui eksplorasi dan permainan yang diarahkan pada kemandirian. Yang menarik, metode Montessori bisa diselaraskan dengan nilai-nilai Al-Qur’an dan hadits yang sarat akan pesan kasih sayang, kepedulian, dan pengembangan karakter Islami. Maka tercetuslah konsep Islamic Montessori, sebuah pendekatan yang bukan hanya fokus pada pengembangan keterampilan dasar anak, tetapi juga menumbuhkan kedekatan dan kecintaan kepada Allah sejak dini.

Di Albata, kami mengintegrasikan kurikulum Islami yang meliputi Tauhid, Fiqih, Sirah, Adab, Tahsin, dan Tahfidz. Kurikulum ini tidak hanya bertujuan untuk memperkenalkan anak pada nilai-nilai Islam, tetapi juga membantu mereka memahami konsep-konsep agama secara menyenangkan. Melalui metode bermain, anak-anak belajar memahami Islam sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari, memperkuat iman, serta menumbuhkan akhlak yang baik dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan lingkungan. Berikut ini adalah tiga ide bermain ala Islamic Montessori yang bisa diterapkan untuk anak-anak dengan tujuan pembelajaran yang sesuai.

  1. Transferring Water (Mencampur Warna dengan Pipet)

Tema : Asmaul Husna : Al-Khaliq

Area Montessori : Tauhid – Practical Life

Tujuan :

  • Mengajarkan Anak tentang Sifat Al Khaliq
  • Mengajarkan anak cara memindah air dengan pipet
  • Mengajarkan anak mencampur warna

Material : 

  • Air warna merah, kuning, biru
  • Pipet
  • Lap/spons 
  • 3 wadah kosong
  • Kartu petunjuk campur warna

Langkah Pembelajaran/Presentasi : 

  • Memulai aktivitas dengan membaca Basmallah 
  • Orang Tua mempresentasikan cara bekerja. 
  • Orang Tua mengambil warna sesuai dengan kartu petunjuk ke wadah kosong
  • Orang Tua memperhatikan perubahan warna yang terjadi
  • Orang Tua melakukan sesuai dengan perintah di kartu petunjuk
  • Setelah selesai, buang semua air dan keringkan wadah
  • Persilahkan anak melakukan secara mandiri. Setelah selesai, ucapkan hamdalah dan ajak anak membereskan semua material.

Dari aktivitas ini, Ibu bisa menjelaskan kepada anak perbedaan antara ciptaan Manusia dan ciptaan Allah ﷻ.

Misalnya dengan mencampur warna ternyata manusia membutuhkan banyak waktu, tenaga dan banyak bahan-bahan tapi Maha besar Allah- bisa menciptakan pelangi yang indah tanpa bantuan siapapun, bahkan dalam sekejap saja.

Ini mengapa hanya Allah yang diberi nama Al Khaliq, Allah Maha Pencipta. 

Permainan ini mengenalkan anak pada konsep Tauhid dan pentingnya rasa syukur atas ciptaan Allah. Dengan mengenal berbagai makhluk Allah, anak belajar memahami kebesaran dan kasih sayang Allah yang menciptakan alam semesta untuk keberlangsungan hidup manusia. Anak juga bisa memahami bahwa segala sesuatu di alam adalah ciptaan Allah yang patut dijaga dan dihargai. Aktivitas ini memperkuat konsep ketauhidan dan mendukung perkembangan kosa kata serta kemampuan klasifikasi anak.

  1. Mengenal Ketapel Kisah Nabi Daud AS عَلَيْهِ ٱلسَّلَامُ

Tema : Sirah Nabi Daud عَلَيْهِ ٱلسَّلَامُ

Area Montessori : Sirah – Practical Life

Tujuan : 

  • Mengajarkan anak tentang kisah Nabi Daud
  • Mengajarkan anak cara menggunakan Ketapel

Material : 

  • Ketapel
  • Pom Pom Warna 

Langkah Pembelajaran/Presentasi :

  • Memulai aktivitas dengan membaca basmallah 
  • Orang Tua mempresentasikan cara bekerja.
  • Orang Tua mengambil warna sesuai dengan kartu petunjuk ke wadah kosong
  • Orang Tua perhatikan perubahan warna yang terjadi
  • Orang Tua melakukan sesuai dengan perintah di kartu petunjuk
  • Setelah selesai, buang semua air dan keringkan wadah Persilahkan anak melakukan secara mandiri. Setelah selesai, ucapkan hamdalah dan ajak anak membereskan semua material.

Dari aktivitas ini, Ibu bisa menceritakan secara singkat bahwa ada seorang Nabi yang di usianya yang masih muda, ia berani ikut berperang melawan musuh walaupun hanya bersenjata ketapel. Ia adalah Nabi Daud عَلَيْهِ ٱلسَّلَامُ.

Karena kegigihannya, sifatnya yang jujur dan keyakinan bahwa Allah yang akan melindunginya dan memberinya kekuatan, akhirnya Nabi Daud memenangkan peperangan dan dipilih menjadi panglima perang. Itulah kenapa dalam hidup kita harus senantiasa berikhtiar dan bertawakal kepada Allah ﷻ.

Mengapa Bermain ala Islamic Montessori?

Permainan adalah cara alami bagi anak untuk belajar. Dengan metode Islamic Montessori, permainan tidak hanya menjadi sarana untuk pengembangan kemampuan fisik dan intelektual, tetapi juga sebagai media memperkenalkan nilai-nilai Islam dalam keseharian anak. Melalui kegiatan yang menyenangkan dan edukatif, anak-anak belajar tentang ajaran Islam bukan sebagai sesuatu yang sulit atau berat, melainkan bagian alami dari kehidupan mereka. 

Ketiga ide bermain di atas, yakni “Ciptaan Allah” dengan mencampurkan warna menggunakan pipet dan Bermain menggunakan Ketapel, adalah contoh dari sekian banyak cara yang bisa diterapkan di rumah untuk menumbuhkan cinta anak pada Islam. Aktivitas ini membantu anak memahami nilai-nilai Tauhid, Fiqih, dan Sirah dengan mudah, serta membangun fondasi yang kokoh untuk tumbuh sebagai individu yang berakhlak baik dan dekat dengan Allah.

Bermain bersama anak ala Islamic Montessori tidak hanya mempererat ikatan antara orang tua dan anak, tetapi juga menjadi kesempatan bagi kita untuk menanamkan nilai-nilai keislaman yang mendalam. Melalui pembelajaran yang menyenangkan, anak-anak bisa tumbuh dengan pemahaman agama yang kuat, kemandirian yang tinggi, dan rasa tanggung jawab yang besar. Dengan pendekatan ini, insya Allah, mereka akan tumbuh menjadi generasi yang cerdas, berakhlak mulia, dan penuh kasih sayang.

Leave A Comment:

Your email address will not be published. Required fields are marked *