Bagaimana Hukum Melaksanakan Haji Bagi Anak? Cara Mengajak Anak Berhaji dengan Nyaman
Pernahkah Bunda dan Ayah terbesit keinginan untuk mengajak si kecil menunaikan ibadah haji? Atau mungkin, muncul pertanyaan mengenai hukum melaksanakan haji bagi anak-anak? Ibadah haji, sebagai rukun Islam kelima, memang memiliki keutamaan yang besar.
Namun, mengajak anak-anak yang masih kecil untuk melaksanakan ibadah yang menuntut fisik dan mental yang kuat tentu memerlukan persiapan khusus.
Dalam Islam, anak-anak yang belum baligh tidak diwajibkan untuk melaksanakan ibadah haji. Namun, para ulama sepakat bahwa jika orang tua mengajak anak-anak mereka untuk berhaji, maka ibadah haji tersebut sah.
Hal ini didasarkan pada hadis-hadis yang menunjukkan bahwa Rasulullah ﷺ pernah melihat anak-anak kecil yang ikut berhaji bersama orang tua mereka. Mengajak anak berhaji sejak dini dapat menjadi sarana pendidikan mengenal Allah yang berharga, menanamkan kecintaan kepada Allah ﷻ dan Rasul-Nya, serta memperkenalkan mereka pada rukun Islam yang agung.
Mengajak anak-anak berhaji bukanlah perkara yang mudah. Diperlukan persiapan yang matang, baik dari segi fisik, mental, maupun finansial. Anak-anak membutuhkan perhatian khusus selama perjalanan, terutama dalam menghadapi cuaca yang ekstrem dan keramaian yang padat.
Anda harus mengetahui tentang cara-cara mempersiapkan anak untuk berhaji, mulai dari memberikan pemahaman tentang rukun dan tata cara haji, menjaga kesehatan mereka selama perjalanan, hingga menciptakan suasana yang menyenangkan agar mereka tetap semangat dalam menjalankan ibadah.
Lantas, bagaimana hukum melaksanakan haji bagi anak-anak yang belum mencapai usia baligh? Apakah ibadah haji yang mereka lakukan sudah memenuhi syarat sahnya haji bagi anak dalam Islam?
Artikel ini akan membahas hukum haji bagi anak serta memberikan tips mengajak anak melaksanakan haji dengan nyaman. Yuk kita bahas bersama Bun!
Bagaimana Hukum Melaksanakan Haji Bagi Anak?
Dalam Islam, hukum melaksanakan haji bagi anak-anak yang belum baligh adalah sah, tetapi tidak menggugurkan kewajiban hajinya ketika sudah dewasa1. Artinya, jika seorang anak menunaikan ibadah haji sebelum mencapai usia baligh, ia tetap harus melaksanakan haji lagi setelah dewasa apabila memenuhi syarat wajib haji, yaitu istitha’ah (kemampuan fisik, finansial, dan keamanan perjalanan).
Seperti yang disampaikan pada pernyataan Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma, “Siapa saja anak kecil yang berhaji, lalu ketika ia baligh, maka ia tetap memiliki kewajiban berhaji yang lain. Budak mana saja yang berhaji kemudian merdeka, maka ia tetap memiliki kewajiban berhaji yang lain
Dalil mengenai hal ini bersumber dari hadis Rasulullah ﷺ yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas RA, beliau berkata:
وَعَنْ اِبْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهُمَا; { أَنَّ اَلنَّبِيَّ ( لَقِيَ رَكْبًا بِالرَّوْحَاءِ فَقَالَ: ” مَنِ اَلْقَوْمُ? ” قَالُوا: اَلْمُسْلِمُونَ. فَقَالُوا: مَنْ أَنْتَ? قَالَ: ” رَسُولُ اَللَّهِ ( ” فَرَفَعَتْ إِلَيْهِ اِمْرَأَةٌ صَبِيًّا. فَقَالَتْ: أَلِهَذَا حَجٌّ? قَالَ: ” نَعَمْ: وَلَكِ أَجْرٌ ” } رَوَاهُ مُسْلِمٌ .
Dari Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bertemu dengan suatu kafilah di Rauha’, lalu beliau bertanya, “Siapa rombongan ini?” Mereka berkata, “Siapa engkau?” Beliau menjawab, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.” Kemudian seorang perempuan mengangkat seorang anak kecil seraya bertanya, “Apakah yang ini boleh berhaji?” Beliau bersabda, “Ya boleh, untukmu pahala.” (Diriwayatkan oleh Muslim) [HR. Muslim, no. 1336]
Hadis ini menunjukkan bahwa haji anak-anak diperbolehkan dan mendapat pahala bagi orang tua yang membimbingnya. Namun, karena anak-anak belum memiliki taklif (beban kewajiban syariat), maka haji tersebut tidak menggugurkan kewajiban hajinya saat dewasa.
Syarat Haji bagi Anak
Meskipun anak-anak belum memiliki kewajiban haji, mereka tetap harus memenuhi rukun dan wajib haji agar ibadahnya sah. Orang tua bertanggung jawab untuk:
- Menjadi wali ihram anak – Orang tua yang berniat membawa anaknya berhaji perlu berniat ihram untuk anak tersebut.
- Membantu anak melaksanakan semua manasik haji – Jika anak masih kecil, orang tua bisa melakukan tawaf dan sa’i sambil menggendong anak.
- Mengajarkan doa dan makna ibadah haji – Anak sebaiknya diajarkan doa-doa haji sesuai dengan usianya.
- Memastikan kondisi fisik dan kesehatan anak – Perjalanan haji cukup berat, sehingga penting memastikan kondisi anak tetap fit.
5 Tips Mengajak Anak Melaksanakan Haji dengan Nyaman
Mengajak anak melaksanakan ibadah haji membutuhkan persiapan yang matang agar mereka bisa menjalani rangkaian ibadah dengan nyaman. Berikut adalah lima tips yang bisa diterapkan:
1. Persiapkan Mental dan Fisik Anak
Sebelum berangkat haji, pastikan anak memahami konsep dasar haji bagi anak sesuai usianya. Bacakan kisah-kisah tentang Nabi Ibrahim AS dan perjalanan haji, serta ajarkan mereka bacaan doa-doa pendek yang bisa mereka hafal dengan mudah.
Fisik anak juga perlu diperhatikan. Latih mereka untuk berjalan kaki dalam jarak yang cukup jauh agar terbiasa dengan kondisi saat melaksanakan tawaf dan sa’i.
Sebelum Anda berangkat, pastikan Anda juga sudah melaksanakan konsultasi kepada dokter anak perihal kondisi dan usia yang cukup untuk melaksanakan haji bersama Anda.
2. Pilih Waktu yang Tepat
Mengingat kondisi cuaca di Arab Saudi yang sangat panas, orang tua harus mempertimbangkan waktu terbaik untuk membawa anak berhaji. Jika memungkinkan, hindari musim haji yang bertepatan dengan puncak musim panas.
3. Gunakan Pakaian yang Nyaman dan Sesuai Syariat
Pastikan anak mengenakan pakaian ihram yang nyaman, terutama bagi anak laki-laki. Gunakan bahan yang menyerap keringat agar mereka tidak merasa gerah. Selain itu, sediakan juga topi atau payung untuk melindungi mereka dari terik matahari.
4. Bawa Perlengkapan yang Dibutuhkan
Perjalanan haji bagi anak membutuhkan persiapan logistik yang baik, terutama jika membawa anak. Pastikan membawa:
- Obat-obatan pribadi dan P3K
- Camilan sehat dan botol air minum
- Perlengkapan mandi dan kebersihan
- Mainan atau buku bacaan untuk menghibur anak di sela-sela waktu istirahat
5. Pastikan Anak dalam Kondisi Sehat dan Aman
Sebelum berangkat, lakukan pemeriksaan kesehatan bagi anak untuk memastikan mereka dalam kondisi fit. Selama perjalanan, pastikan anak mendapatkan cukup istirahat, makanan bergizi, dan air yang cukup agar mereka tidak kelelahan atau dehidrasi.
Orang tua juga perlu selalu mengawasi anak agar tidak terpisah dari rombongan. Gunakan gelang identitas yang mencantumkan nama dan nomor kontak orang tua untuk berjaga-jaga jika anak tersesat.
Kesimpulan
Hukum melaksanakan haji bagi anak adalah sah, tetapi tidak menggugurkan kewajiban hajinya setelah dewasa. Anak yang belum baligh tidak berkewajiban melaksanakan haji, tetapi jika orang tua membimbingnya dalam ibadah ini, maka mereka akan mendapatkan pahala.
Mengajak anak melaksanakan haji membutuhkan persiapan fisik, mental, dan logistik yang baik agar mereka dapat menjalankan ibadah dengan nyaman dan aman. Dengan menerapkan lima tips di atas, insya Allah perjalanan haji bersama anak akan menjadi pengalaman spiritual yang berkesan dan penuh keberkahan.
Reference
- Rafika Hidayah Afsar dkk. 2023. Menghajikan Anak yang Belum Baligh Perspektif Imam Hanafi dan Imam Asy Syafii ( Studi Kasus di Kecamatan Medan Marelan). Asian Journal. ↩︎