Lembaga Pendidikan Montessori Islam

Apa Hikmah Aqiqah Anak Dalam Islam? Begini Penjelasannya

aqiqah anak
March 31, 2025

Aqiqah anak merupakan salah satu sunnah Rasulullah ﷺ yang sangat dianjurkan bagi umat Islam ketika menyambut kelahiran seorang anak. Ibadah ini bukan sekadar tradisi, tetapi juga mengandung hikmah yang mendalam bagi orang tua dan anak. 

Dengan melaksanakan aqiqah, orang tua menunjukkan rasa syukur atas karunia kelahiran anak dan memohon perlindungan serta keberkahan bagi sang buah hati.

Salah satu hikmah utama aqiqah anak adalah sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah ﷻ atas kelahiran anak. Kelahiran seorang anak adalah anugerah yang tak ternilai, dan aqiqah menjadi simbol ungkapan terima kasih atas nikmat tersebut. 

Selain itu, aqiqah juga menjadi sarana untuk mempererat tali silaturahmi antara keluarga, kerabat, dan tetangga. Dengan berbagi kebahagiaan melalui aqiqah, hubungan antar sesama semakin harmonis dan penuh berkah.

Lebih dari itu, aqiqah anak juga diyakini dapat melindungi anak dari gangguan setan dan penyakit. Dalam beberapa hadits, disebutkan bahwa anak yang diakikahi akan terhindar dari gangguan setan yang seringkali mengganggu anak-anak. 

Selain itu, aqiqah juga menjadi bentuk sedekah yang dapat mendatangkan keberkahan bagi keluarga. Oleh karena itu, sangat dianjurkan bagi orang tua untuk melaksanakan aqiqah sesuai dengan kemampuan mereka.

Aqiqah merupakan salah satu ajaran dalam Islam yang disunnahkan bagi orang tua yang mampu untuk anaknya. Tidak hanya sebagai bentuk ibadah, aqiqah juga memiliki makna dan hikmah mendalam bagi kehidupan anak dan keluarganya. 

Namun, apa sebenarnya tujuan aqiqah anak dalam Islam? Dan bagaimana ketentuan serta waktu yang ideal untuk melaksanakan aqiqah? Simak penjelasannya berikut ini.

Tujuan Aqiqah Anak dalam Islam

Nah, sebelum berlanjut pada tujuan aqiqah dalam islam. Anda perlu tahu apa saja pengertian, hukum dan tata cara aqiqah yang bersumber dari media Rumaysho, antara lain: 

Pengertian Aqiqah

Secara bahasa, aqiqah merujuk pada rambut yang berada di kepala bayi saat lahir. Secara istilah, aqiqah adalah penyembelihan hewan yang dilakukan pada hari ketujuh setelah kelahiran anak, disertai dengan mencukur rambut bayi dan memberinya nama.

Hukum Aqiqah

Aqiqah anak dihukumi sebagai sunnah muakkadah, yaitu sunnah yang sangat dianjurkan bagi mereka yang mampu. Hal ini didasarkan pada hadits Rasulullah ﷺ yang menyatakan bahwa setiap anak tergadai dengan aqiqahnya, yang disembelihkan pada hari ketujuh, dicukur rambutnya, dan diberi nama.​

Waktu Pelaksanaan Aqiqah

Waktu yang disunnahkan untuk melaksanakan aqiqah adalah pada hari ketujuh setelah kelahiran anak. Jika terdapat kendala, aqiqah dapat dilakukan pada hari keempat belas atau kedua puluh satu. Beberapa ulama berpendapat bahwa aqiqah anak tetap dianjurkan hingga sebelum anak mencapai usia baligh.

Mengenai waktu penyembelihan, dalam kitab syarah ‘aunul ma’bud dijelaskan bahwa tuzbahu ‘anhu yauma sabi’ihi, maksudnya adalah waktu aqiqah itu adalah pada hari ke tujuh, tidak disyari’atkan sebelumnya dan tidak pula sesudahnya. Akan tetapi dibolehkan pada tujuh kedua (hari ke 14) dan tujuh ketiga (hari ke-21), sebagaimana disebutkan oleh al-Baihaqi dalam kitab Sunan al-Kubra (Abadi, 1986: 86)1

Jenis dan Jumlah Hewan Aqiqah

Untuk anak laki-laki, disunnahkan menyembelih dua ekor kambing yang setara, sedangkan untuk anak perempuan cukup satu ekor kambing. Namun, jika kemampuan terbatas, aqiqah anak laki-laki dengan satu ekor kambing juga diperbolehkan.

Pelaksanaan Aqiqah

Aqiqah dituntut kepada ayah sebagai penanggung nafkah keluarga. Biaya aqiqah diambil dari harta ayah, bukan harta anak. Jika ayah berhalangan, pihak lain boleh menanggung biaya aqiqah dengan seizin ayah.​

Tempat Pelaksanaan Aqiqah

Sebaiknya aqiqah anak dilaksanakan di tempat orang tua berada, karena merekalah yang dituntut untuk melaksanakannya. Namun, jika orang tua dan anak berada di lokasi berbeda, penyembelihan dapat dilakukan di tempat anak berada dengan biaya yang ditransfer dan pelaksanaan diwakilkan kepada orang lain.

Doa Saat Menyembelih Aqiqah Anak

Saat menyembelih hewan aqiqah, dianjurkan membaca:​

  • “Bismillah
  • “Allahu Akbar”​
  • “Aqiqah min [nama anak]

Tujuan Aqiqah 

Pada hari ketujuh, disunnahkan mencukur habis rambut kepala bayi, baik laki-laki maupun perempuan. Setelah itu, rambut yang telah dicukur ditimbang dan disedekahkan seberat timbangan tersebut dalam bentuk perak.​

Aqiqah berasal dari kata ‘aqqu’ yang berarti memotong atau membelah. Secara syariat, aqiqah merupakan penyembelihan hewan sebagai bentuk syukur kepada Allah atas kelahiran seorang anak. Ibadah ini disunnahkan bagi orang tua yang mampu melaksanakannya. 

Aqiqah merupakan ungkapan syukur atas kelahiran anak yang diberikan oleh Allah. Dalam Islam, anak adalah amanah yang harus dijaga, dan aqiqah menjadi salah satu bentuk rasa syukur atas nikmat tersebut.

Dalam pelaksanaan aqiqah, daging yang disembelih dianjurkan untuk dibagikan kepada kerabat, tetangga, dan fakir miskin. Ini menjadi ajang untuk berbagi kebahagiaan dan mempererat tali silaturahmi dalam masyarakat.

Berdasarkan hadits Rasulullah ﷺ, aqiqah diyakini dapat melindungi anak dari gangguan setan dan berbagai keburukan.
Aqiqah termasuk dalam sunnah yang dianjurkan Rasulullah ﷺ. Dengan melaksanakannya, seorang Muslim menjalankan ajaran Islam dan mengikuti teladan Nabi dalam kehidupan sehari-hari.

Hikmah Aqiqah Anak dalam Islam yang Perlu Anda Ketahui! 

Aqiqah adalah salah satu sunnah muakkadah dalam Islam yang dilakukan sebagai bentuk rasa syukur atas kelahiran seorang anak. Ibadah ini dilakukan dengan menyembelih hewan, yakni dua ekor kambing untuk anak laki-laki dan satu ekor kambing untuk anak perempuan. 

Selain sebagai ibadah, aqiqah memiliki berbagai hikmah yang sangat penting bagi kehidupan seorang Muslim. Berikut adalah beberapa hikmah aqiqah anak yang dijelaskan dari berbagai sumber:

Sebagai Bentuk Syukur kepada Allah

Aqiqah anak merupakan wujud rasa syukur kepada Allah atas anugerah seorang anak. Dengan melaksanakan aqiqah, orang tua menunjukkan pengakuan atas nikmat yang diberikan Allah serta berharap keberkahan bagi anak yang baru lahir.

Menghidupkan Sunnah Rasulullah ﷺ

Melaksanakan aqiqah adalah bagian dari mengikuti sunnah Rasulullah ﷺ. Bahwa setiap anak tergadai dengan aqiqahnya, yang dilakukan pada hari ketujuh, dicukur rambutnya, dan diberi nama. Dengan melaksanakan aqiqah, seorang Muslim telah meneladani ajaran Nabi.

Membantu Sesama dengan Sedekah

Daging aqiqah dibagikan kepada keluarga, tetangga, dan fakir miskin. Hal ini mencerminkan semangat berbagi dan kepedulian terhadap sesama. Dalam Islam, berbagi makanan termasuk amal yang sangat dianjurkan karena dapat mempererat hubungan sosial dan meningkatkan kepedulian terhadap mereka yang membutuhkan.

Menghilangkan Kesulitan Anak di Akhirat

Salah satu hikmah aqiqah yang disebutkan dalam beberapa pendapat ulama adalah bahwa aqiqah bisa menjadi wasilah bagi anak agar terhindar dari kesulitan di akhirat. Bahwa setiap anak tergadai dengan aqiqahnya, yang berarti aqiqah memiliki nilai spiritual dalam kehidupan seorang anak di dunia dan akhirat.

Menanamkan Nilai Tauhid dan Ketaatan Sejak Dini

Dalam proses aqiqah, orang tua akan berdoa dan menyebut nama anak dalam penyembelihan. Hal ini merupakan simbol bahwa anak tersebut diserahkan kepada Allah dan diharapkan tumbuh sebagai pribadi yang taat kepada-Nya. 

Selain itu, mencukur rambut bayi dan bersedekah dengan berat rambut dalam bentuk perak juga mengajarkan nilai keikhlasan dan kepedulian sosial.

Momen Doa dan Harapan untuk Anak

Aqiqah juga menjadi momen doa bagi orang tua dan keluarga untuk memohon kebaikan dan keberkahan bagi anak yang baru lahir. Ini mencerminkan bahwa dalam Islam, setiap langkah kehidupan seorang Muslim selalu diiringi doa dan harapan kepada Allah.

Dengan memahami hikmah aqiqah, diharapkan setiap Muslim dapat melaksanakannya dengan penuh keikhlasan dan keyakinan bahwa setiap amal ibadah memiliki manfaat yang besar, baik di dunia maupun di akhirat.

Kesimpulan

Aqiqah anak merupakan ibadah sunnah yang memiliki banyak hikmah dalam Islam. Selain sebagai bentuk syukur kepada Allah, aqiqah juga mengajarkan nilai sosial, melindungi anak dari gangguan setan, serta menjadi sarana berbagi dengan sesama. 

Pelaksanaannya memiliki ketentuan tertentu, seperti jumlah hewan yang disembelih, waktu yang dianjurkan, serta tata cara yang sesuai dengan ajaran Islam. Dengan memahami hikmah aqiqah, orang tua dapat lebih semangat menjalankan sunnah ini demi kebaikan anak dan keluarga.

Sebagai Muslim, melaksanakan aqiqah bukan hanya sekadar tradisi, tetapi juga bagian dari ibadah yang membawa banyak keberkahan. 

Oleh karena itu, bagi orang tua yang diberikan rezeki lebih, melaksanakan aqiqah menjadi salah satu bentuk rasa syukur yang sangat dianjurkan. Semoga kita semua bisa mengamalkan sunnah ini dengan penuh keikhlasan.

Reference

  1. Khoir Al Kusyairi. 2025. Nilai-nilai Pendidikan Dalam Hadist Ibadah Aqiqah. Jurnal Al Hikmah Vol 12 No 2 ↩︎
Leave A Comment:

Your email address will not be published. Required fields are marked *