10 Golden Rules yang bisa Diajarkan pada Anak TK
Ayah dan Bunda, usia Taman Kanak-Kanak (TK) merupakan masa emas di mana anak-anak mulai membiasakan diri untuk membentuk karakter mereka di masa depan. Di sinilah mereka mulai belajar bersosialisasi, memahami aturan, dan mengembangkan empati. Salah satu pemerhati keluarga dan anak asal Amerika yakni Robert Fulghum mengenalkan kita tentang golden rules.
Mengajarkan golden rules atau aturan emas sederhana sejak dini adalah investasi terbaik yang bisa kita berikan. Ini bukan sekadar disiplin, tetapi pondasi bagi mereka untuk menjadi pribadi yang santun, bertanggung jawab, dan dicintai lingkungannya.
Artikel ini hadir untuk membantu Ayah dan Bunda dengan memaparkan 10 golden rules yang bisa diajarkan pada anak TK. Kita akan membahas prinsip-prinsip dasar seperti berkata “tolong” dan “terima kasih”, berbagi, mendengarkan saat orang lain berbicara, hingga menjaga kebersihan.
Dengan membiasakan golden rules ini dalam keseharian, diharapkan si kecil akan tumbuh menjadi individu yang tidak hanya cerdas, tetapi juga memiliki akhlak mulia dan mampu berinteraksi positif dengan dunia di sekitarnya. Yuk, simak ulasan selengkapnya!
Apa Itu Golden Rules? Begini Pentingnya Diterapkan pada Anak
Golden rules atau aturan emas adalah prinsip sederhana yang membantu anak memahami cara bersikap baik terhadap diri sendiri dan orang lain. Dalam dunia pendidikan anak usia dini, aturan ini menjadi landasan dalam membentuk kebiasaan serta moral yang positif.
Dengan mengenalkan golden rules di TK, anak belajar hidup dalam komunitas kecil yang saling menghargai dan bekerja sama. Mereka juga memahami bagaimana menyelesaikan masalah secara damai dan menjaga hubungan sosial yang sehat.
1. Membentuk Karakter Anak Secara Perlahan dan Konsisten

Sejak dini, anak perlu dibimbing untuk memahami perbedaan antara perilaku yang baik dan yang kurang tepat. Golden rules menjadi alat yang sederhana namun efektif untuk mengenalkan nilai seperti kejujuran, tanggung jawab, dan kesabaran.
Ketika aturan ini dibiasakan setiap hari, anak akan memiliki pola pikir yang positif terhadap tindakan mereka. Karakter yang terbentuk dari kebiasaan ini akan menjadi bekal penting di jenjang pendidikan berikutnya.
2. Menumbuhkan Rasa Aman dan Percaya Diri di Sekolah
Anak yang memahami aturan akan merasa lebih nyaman dan tahu apa yang diharapkan dari dirinya. Mereka tidak takut salah, karena tahu batasan dan bisa memperbaiki diri dengan cara yang sehat.
Kondisi ini mendukung tumbuhnya rasa percaya diri saat anak beraktivitas di kelas dan berinteraksi dengan teman. Anak pun merasa bahwa sekolah adalah tempat yang menyenangkan dan aman untuk berkembang.
3. Mengurangi Konflik dan Melatih Kedisiplinan Tanpa Tekanan
Golden rules membantu guru dan orang tua mendampingi anak tanpa ancaman atau hukuman yang menakutkan. Anak jadi lebih terarah dalam bersikap karena memahami alasannya, bukan sekadar patuh.
Kedisiplinan pun tumbuh secara alami, karena anak merasa dihargai dan diperlakukan adil. Dengan begitu, konflik antar anak bisa berkurang dan suasana belajar menjadi lebih harmonis.
4. Melatih Rasa Tanggung Jawab dan Empati Sejak Dini
Ketika anak memahami bahwa setiap tindakan memiliki konsekuensi, ia mulai belajar bertanggung jawab atas sikapnya. Golden rules memberi ruang bagi anak untuk memahami dampak dari kata-kata atau perbuatannya.
Anak juga lebih mudah mengembangkan empati terhadap orang lain. Mereka belajar menghargai perasaan teman, guru, dan lingkungan sekitar dengan cara yang menyenangkan dan bermakna.
5. Mempererat Hubungan Sosial Antar Sesama Anak
Golden rules membantu anak mengenali pentingnya saling menyapa, bergantian, dan berbagi saat bermain. Ini adalah bekal penting dalam membangun keterampilan sosial di masa pertumbuhan.
Melalui interaksi yang positif, anak belajar bahwa kerja sama dan komunikasi adalah bagian dari kehidupan sekolah yang menyenangkan. Mereka pun lebih mudah membentuk ikatan yang sehat dengan teman sebaya.
Apa Saja 10 Golden Rules yang Bisa Diajarkan pada Anak TK
Salah satu pemerhati parenting dan pendidikan anak usia dini yakni Robert Fulghum asal Amerika Serikat mengatakan dalam bukunya yang berjudul I Really Need to Know I Learned in Kindergarten mengenai sepuluh golden rules bagi anak yang bisa diajarkan sejak anak usia dini. Berikut adalah sepuluh contoh golden rules untuk anak TK yang bisa Bunda dan guru terapkan di rumah maupun sekolah.
1. Biasakan untuk Saling Berbagi
Membiasakan anak untuk berbagi adalah langkah awal dalam membentuk empati dan rasa peduli. Anak bisa dilatih berbagi mainan, makanan ringan, atau kesempatan saat bermain bersama. Ini mengajarkan bahwa kebahagiaan tidak selalu datang dari memiliki, tapi juga dari memberi.
Saat berbagi menjadi kebiasaan, anak akan lebih mudah menjalin hubungan sosial yang sehat. Mereka belajar bahwa kebersamaan terasa lebih bermakna ketika kita saling mendukung dan tidak merasa harus memiliki segalanya sendiri.
2. Bermain dengan Mengikuti Aturan yang Berlaku
Dalam dunia anak-anak, bermain adalah hal utama. Namun, bermain juga perlu aturan agar tidak menimbulkan konflik. Anak yang belajar mengikuti aturan saat bermain akan lebih paham tentang konsep keadilan, batasan, dan kerja sama.
Dengan pembiasaan ini, anak bisa mengendalikan diri dan lebih menghargai orang lain. Ia belajar bahwa bermain tidak hanya soal bersenang-senang, tetapi juga tentang bertanggung jawab atas pilihan dan sikapnya.
3. Jangan Menyakiti Teman secara Fisik atau Emosional
Mengajarkan anak agar tidak memukul atau menyakiti adalah bagian penting dari pendidikan karakter. Anak perlu tahu bahwa setiap tindakan bisa berdampak besar pada perasaan orang lain. Mendorong komunikasi verbal lebih baik daripada tindakan fisik.
Ketika anak terbiasa menyelesaikan masalah dengan kata-kata dan bukan dengan kekerasan, mereka tumbuh menjadi pribadi yang lebih tenang dan peka terhadap emosi. Ini adalah pondasi penting dalam membangun kedewasaan sosial di kemudian hari.
4. Kembalikan Barang ke Tempat Semula Setelah Digunakan
Anak perlu dibiasakan untuk bertanggung jawab terhadap barang yang mereka pakai. Dengan mengembalikan mainan atau alat belajar ke tempat semula, mereka dilatih untuk tertib dan menghargai lingkungan.
Kebiasaan ini juga menumbuhkan rasa peduli terhadap kepemilikan bersama. Anak belajar bahwa menjaga kebersihan dan kerapian bukan hanya tugas guru atau orang tua, tapi bagian dari karakter baik yang ia bangun sendiri.
5. Jangan Mengambil Barang Milik Orang Lain Tanpa Izin
Nilai kejujuran perlu ditanamkan sejak dini melalui pembiasaan kecil seperti meminta izin sebelum meminjam. Anak yang terbiasa menghargai hak milik orang lain akan lebih jujur dan bertanggung jawab dalam pergaulan.
Dengan membiasakan etika ini, anak belajar bahwa tidak semua hal bisa diambil bebas. Mereka memahami pentingnya menghormati milik orang lain dan menjaga kepercayaan yang diberikan oleh teman-temannya.
6. Biasakan Mengucap Maaf Jika Menyakiti Orang Lain
Mengucapkan maaf bukan tanda kelemahan, melainkan kekuatan untuk mengakui kesalahan dan memperbaiki hubungan. Anak yang belajar meminta maaf sejak kecil akan tumbuh sebagai pribadi yang rendah hati dan mudah menyelesaikan konflik.
Kata maaf menjadi jembatan agar anak memahami bahwa perasaan orang lain itu penting. Dengan membiasakan diri bersikap terbuka dan jujur, anak lebih mudah mengembangkan kemampuan sosial yang sehat.
7. Cuci Tangan Sebelum Makan untuk Menjaga Kebersihan
Membiasakan cuci tangan sebelum makan adalah langkah kecil yang memberi dampak besar bagi kesehatan anak. Mereka belajar pentingnya kebersihan dan bagaimana melindungi diri dari penyakit sehari-hari.
Kegiatan ini bisa dijadikan rutinitas seru yang dilakukan bersama teman. Saat anak memahami manfaatnya, ia akan melakukan kebiasaan sehat tanpa perlu diingatkan terus-menerus.
8. Siram atau Bilas Setelah Buang Air
Kebiasaan ini bukan hanya bagian dari kebersihan, tetapi juga tanda bahwa anak mulai bertanggung jawab terhadap kebutuhan diri. Anak belajar menjaga kamar mandi tetap bersih untuk dirinya dan orang lain.
Ketika anak terbiasa menyiram setelah buang air, mereka secara tidak langsung belajar tentang disiplin dan peduli pada kenyamanan lingkungan bersama. Ini akan berpengaruh pada sikapnya di luar rumah.
9. Makan Makanan Sehat dan Minum Susu Setiap Hari
Kesehatan anak sangat dipengaruhi oleh pola makan sejak dini. Membiasakan mereka makan bergizi dan minum susu setiap hari adalah investasi untuk pertumbuhan yang optimal.
Ketika anak dibiasakan dengan makanan sehat, mereka lebih mudah mengembangkan pola hidup yang seimbang. Mereka tahu bahwa tubuh yang kuat berasal dari pilihan yang baik setiap harinya.
10. Jalani Hidup Seimbang antara Belajar dan Bermain
Anak usia dini perlu menjalani keseharian dengan paduan aktivitas belajar dan bermain. Keduanya sama penting untuk perkembangan kognitif, sosial, dan emosional anak. Bermain bukan gangguan, tapi bagian dari proses belajar yang alami.
Dengan keseimbangan ini, anak tidak merasa jenuh atau tertekan. Ia menikmati hari-harinya sambil tumbuh menjadi pribadi yang bahagia, aktif, dan siap menghadapi tantangan di masa depan.
Golden rules untuk anak TK tidak hanya menjadi panduan perilaku, tetapi juga menjadi bagian dari proses pembentukan karakter anak yang mulia.
Dalam praktiknya, guru dan orang tua perlu memberikan contoh nyata serta konsisten menggunakannya dalam berbagai situasi. Keteladanan adalah cara paling efektif agar anak tidak hanya menghafal, tetapi benar-benar menginternalisasi aturan tersebut.
Pilihan Sekolah TK Islam Terbaik untuk Anak Hanya di Albata Saja!
Nah Ayah dan Bunda, golden rules yang disarankan oleh Robert Fulghum membuat kita bisa memberikan contoh terbaik dalam aturan sehari-hari yang bisa dicontohkan pada anak. Salah satu TK islam terbaik di Surabaya yang memberikan kesempatan belajar dengan metode montessori dan pengembangan nilai islam hanya di TK Islam Albata Surabaya.
TK Albata menerapkan metode pembelajaran yang unggul, termasuk kurikulum Montessori yang berpusat pada anak, mendorong kreativitas dan kemandirian. Selain itu, TK Albata membekali anak-anak dengan kemampuan trilingual, yaitu penguasaan Bahasa Indonesia, Arab, dan Inggris, sebagai bekal menghadapi kemajuan masa depan.
Dalam upaya memperkuat keimanan, TK Albata menanamkan nilai-nilai tauhid sejak dini, mengenalkan keesaan Allah melalui konsep Uluhiyah, Rububiyah, dan Asmaul Husna.
Pembentukan karakter yang beradab dan berakhlak mulia menjadi fokus utama, di mana adab dan akhlak diintegrasikan dalam kegiatan sehari-hari. Anak-anak juga diperkenalkan pada fikih, membantu mereka memahami hukum-hukum dasar Islam dan kewajiban sebagai seorang Muslim.
TK Albata juga menekankan pentingnya membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar melalui pembelajaran tartil, serta menumbuhkan kecintaan terhadap Al-Qur’an melalui program tahfiz. Dengan pendekatan holistik ini, TK Albata berupaya menghasilkan generasi yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga memiliki keimanan yang kuat dan karakter yang mulia.
Menariknya, TK Montessori Islami Albata juga menyediakan berbagai fasilitas yang tidak hanya didapatkan untuk anak namun juga untuk orang tua. Berikut sejumlah fasilitas TK Montessori Islam Albata, antara lain Tahsin for Parents, Webinar for Parents, One on one meeting teacher with parents, Discuss Group For teacher and parents, CCTV in Every Class dan 17x Field Trips (Outing).
Selain itu, ada aktivitas keseharian selama TK Islam Montessori Albata mulai dari Opening (pembukaan), Circle Time, Morning Routine (Pray Duha, Tahfidz, Tahsin), Snack Time, Montessori Time / Class Project hingga Closing.
Yuk, memaksimalkan potensi anak Anda sejak dini! Daftarkan buah hati Anda di TK Islam Albata sekarang, dan berikan pengalaman belajar terbaik untuk tumbuh kembang optimal. Untuk informasi selengkapnya cek di akun instagram @albata.id atau menghubungi admin dengan klik button di bawah ini.
