Lembaga Pendidikan Montessori Islam

Cara Mudah Memberikan Nasihat Pada Anak yang Tepat, Orang Tua Bisa Lakukan Hal Ini

memberikan nasihat pada anak
June 2, 2025

Ayah dan Bunda, memberikan nasihat pada anak adalah bagian tak terpisahkan dari proses pengasuhan. Kita ingin si kecil tumbuh menjadi pribadi yang baik, memahami nilai-nilai moral, dan membuat keputusan yang tepat. 

Namun, seringkali nasihat yang kita berikan justru “mental” atau membuat anak merasa digurui, bahkan menentang. Kunci utamanya adalah bagaimana cara menyampaikan nasihat tersebut agar sampai ke hati anak dan mereka bersedia menerimanya dengan lapang dada.

Artikel ini hadir untuk membantu Ayah dan Bunda menemukan cara mudah memberikan nasihat pada anak yang tepat dan efektif. Kami akan membahas berbagai strategi, mulai dari memilih waktu yang kondusif, menggunakan bahasa yang sederhana dan positif, menjadi teladan, hingga memberikan nasihat melalui cerita atau permainan. 

Dengan menerapkan metode yang penuh kasih sayang dan pengertian, diharapkan nasihat Anda bukan hanya didengar, tetapi juga diresapi dan menjadi panduan hidup bagi buah hati tercinta. Yuk, simak penjelasan selengkapnya!

Pentingnya Memberikan Nasihat Pada Anak

Memberi nasihat kepada anak merupakan cara untuk membantu anak mengetahui hal yang benar dan salah dalam pengambilan keputusan. 

Bahkan dalam Al-Qur’an, Allah juga sudah berfirman bahwa memberikan nasihat merupakan langkah untuk menyampaikan kebenaran. 

وَذَكِّرْ فَاِنَّ الذِّكْرٰى تَنْفَعُ الْمُؤْمِنِيْنَ ۝٥٥

Teruslah memberi peringatan karena sesungguhnya peringatan itu bermanfaat bagi orang-orang mukmin. (Q.S Ad Dzariyat: 12).  

Nasihat yang tepat waktu dan tepat cara bisa menjadi fondasi kuat bagi pembentukan karakter anak. Berikut ini beberapa alasan mengapa memberikan nasihat pada anak itu penting:

1. Membentuk Karakter dan Nilai Moral Sejak Dini

Anak adalah pembelajar alami yang meniru apa yang mereka lihat dan dengar. Nasihat yang baik dapat membantu membentuk karakter mereka, menanamkan nilai seperti kejujuran, tanggung jawab, dan empati dalam kehidupan sehari-hari.

Nasihat dari orang tua berperan besar dalam membangun kesadaran moral pada anak usia sekolah. Nilai-nilai yang tertanam sejak kecil akan menjadi pedoman bagi mereka dalam menjalani kehidupan.

2. Menjadi Sarana Komunikasi Emosional antara Orang Tua dan Anak

Nasihat bukan sekadar bentuk arahan, tetapi juga cara untuk memperkuat ikatan emosional antara orang tua dan anak. Ketika nasihat diberikan dengan kelembutan, anak akan merasa lebih dihargai dan dicintai.

Momen ini menciptakan rasa aman bagi anak, yang penting bagi pertumbuhan psikologis mereka. Ketika mereka merasa didengar dan diperhatikan, mereka lebih mudah membuka diri serta menjalin komunikasi yang sehat dengan orang tua.

3. Membantu Anak Memahami Konsekuensi dari Tindakan Mereka

Anak sering kali belum memahami dampak dari perilaku mereka. Memberikan nasihat yang bijak membantu mereka menyadari bahwa setiap pilihan memiliki konsekuensi dan penting untuk berpikir sebelum bertindak.

Dengan memahami hubungan antara tindakan dan akibat, anak akan belajar bertanggung jawab atas keputusan mereka. Ini juga melatih mereka dalam mengambil keputusan yang lebih matang di masa depan.

4. Sarana Memperkenalkan Allah pada Anak 

Dalam Islam, memberikan nasihat kepada anak merupakan bagian dari pendidikan yang berkelanjutan. Melalui nasihat, anak belajar mengenal Allah, memahami adab terhadap sesama, serta pentingnya menjalani kehidupan dengan amal shalih.

Bahkan, momen bermain pun bisa menjadi kesempatan untuk menyisipkan nilai-nilai ini. Mainan edukatif yang mendukung kecerdasan serta perkembangan adab dan akhlak dapat menjadi cara kreatif dalam mengenalkan agama kepada anak dengan cara yang menyenangkan.

Langkah Mudah Memberikan Nasihat kepada Anak

Memberikan nasihat kepada anak tidak harus selalu berupa ceramah panjang. Terkadang, cara yang lembut dan kreatif justru lebih efektif. Berikut beberapa langkah mudah yang bisa orang tua lakukan1:

1. Gunakan Bahasa yang Sesuai Usia Anak

Setiap tahap perkembangan anak memiliki tingkat pemahaman yang berbeda. Untuk anak usia dini, gunakan bahasa sederhana, contoh konkret, dan intonasi yang lembut agar mereka lebih mudah memahami pesan yang disampaikan.

Hindari penggunaan kalimat yang terlalu abstrak atau istilah yang membingungkan. Misalnya, dibandingkan berkata “jangan egois,” lebih baik jelaskan dengan, “kita bergantian ya supaya adil.” Dengan pendekatan ini, anak lebih mudah menangkap maksud nasihat dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

2. Pilih Waktu yang Tepat

Nasihat yang diberikan saat anak sedang marah, lelah, atau tertekan cenderung tidak efektif. Sebaiknya pilih momen yang lebih tenang, seperti sebelum tidur, saat bermain bersama, atau ketika anak dalam suasana hati yang nyaman dan terbuka.

Menurut Developmental Psychology Journal, anak lebih mudah menerima dan memahami nasihat ketika berada dalam kondisi emosi yang positif. Pemilihan waktu yang tepat membuat mereka lebih responsif dan mampu mencerna pesan dengan baik.

3. Jadikan Nasihat sebagai Bagian dari Kebiasaan Harian

Alih-alih hanya memberi nasihat saat anak berbuat salah, biasakan memberikan pesan moral secara ringan setiap hari. Bisa dilakukan saat makan bersama, mendampingi belajar, atau bahkan saat bermain dengan mereka.

Nasihat yang diberikan secara konsisten dan dalam situasi santai akan membentuk ingatan jangka panjang pada anak. Dengan cara ini, mereka akan lebih memahami nilai-nilai yang diajarkan tanpa merasa tertekan.

4. Sertai dengan Contoh Nyata dari Perilaku Orang Tua

Nasihat akan lebih berkesan jika disertai dengan keteladanan dari orang tua. Jika mengajarkan anak untuk bersikap jujur, pastikan orang tua juga menunjukkan kejujuran dalam kehidupan sehari-hari.

Anak cenderung meniru tindakan daripada sekadar mendengar kata-kata. Oleh karena itu, memberikan contoh nyata dalam keseharian adalah cara terbaik untuk memastikan mereka benar-benar memahami dan menerapkan nilai-nilai yang diajarkan.

5. Gunakan Media Kreatif untuk Menyampaikan Pesan

Anak-anak lebih mudah menyerap informasi melalui media visual dan permainan. Gunakan buku cerita, video edukasi, atau mainan yang sarat nilai moral untuk membantu mereka memahami konsep dengan cara yang menyenangkan.

Misalnya, permainan roleplay tentang berbagi atau alat edukatif mengenai kejujuran bisa menjadi sarana pembelajaran yang efektif. Penelitian dari Early Childhood Education Journal (2020) menunjukkan bahwa permainan tematik dapat meningkatkan pemahaman sosial dan moral pada anak usia dini.

Kesimpulan 

Memberikan nasihat pada anak adalah bagian dari cinta yang mendidik. Ia tidak hanya mengajarkan anak membedakan benar dan salah, tapi juga mempererat hubungan batin antara orang tua dan anak. 

Namun, cara memberi nasihat pun harus tepat. Gunakan bahasa yang lembut, waktu yang tepat, disertai keteladanan yang nyata. Jangan lupa, media edukatif seperti mainan untuk kecerdasan anak bisa menjadi sarana efektif dalam menyampaikan nilai dan pesan moral.

Di tengah tantangan mendidik anak di era modern ini, mari kita kembali ke nilai-nilai dasar: cinta, kesabaran, dan komunikasi yang sehat. Karena anak bukan hanya membutuhkan petunjuk, tapi juga teladan dan pendampingan yang konsisten.

Reference 

  1. Penerapan Metode Nasihat Dalam Meningkat Kemampuan Mengerjakan Ibadah Shalat Pada Anak Usia 5-6 Tahun di TK Aisyiyah Bustanul Athal II Perumnas. Jurnal Of Islamic Education. Vol 4 No 2. ↩︎

Leave A Comment:

Your email address will not be published. Required fields are marked *