5 Cara Mengembalikan Pola Tidur Anak yang Berantakan, Bisa Membiasakan Hal Ini
Ayah dan Bunda, apakah si kecil belakangan ini sulit tidur teratur? Pola tidur anak yang berantakan bukan hanya membuat mereka rewel dan kurang bersemangat di siang hari, tetapi juga dapat mempengaruhi kesehatan dan tumbuh kembangnya secara keseluruhan.
Tentu kita ingin mengembalikan ritme tidur yang sehat agar anak kembali ceria dan mendapatkan istirahat yang cukup.
Artikel ini hadir untuk memberikan solusi praktis bagi Ayah dan Bunda yang sedang berjuang menata kembali pola tidur anak yang berantakan. Kami akan mengulas lima cara efektif yang bisa dicoba di rumah untuk membiasakan anak tidur teratur.
Mulai dari menciptakan rutinitas yang konsisten hingga mengatur lingkungan tidur yang nyaman, langkah-langkah ini dirancang untuk membantu si kecil mendapatkan tidur yang berkualitas dan bangun dengan segar setiap pagi. Yuk, simak ulasan selengkapnya!
5 Cara Mengembalikan Pola Tidur Anak yang Berantakan
Tidur adalah kebutuhan dasar yang tak kalah penting dari makan dan bermain bagi anak. Sayangnya, di era serba cepat ini, pola tidur anak yang berantakan akibat berbagai faktor, mulai dari screen time berlebih, aktivitas padat, hingga perubahan rutinitas keluarga.
Sebagai orang tua, memahami pentingnya pola tidur sehat bagi anak dan mengetahui cara efektif untuk mengembalikannya sangatlah krusial.
Tidur memiliki peranan penting dalam pertumbuhan anak karena pada saat terjadi proses pengeluaran hormon pertumbuhan. Selain itu, gangguan tidur juga dapat mempengaruhi sistem imunitas anak, perkembangan fungsi hormon, metabolism tubuh, sistem jantung, dan pembuluh darah, serta proses belajar dan daya ingat. Kualitas tidur anak berpengaruh terhadap memori dan daya tangkap anak saat belajar. Untuk itu sangat diperlukan upaya dalam mengatur waktu tidur kita dengan sebaik-baiknya (Sekartini,2008)1.
Seperti dalam Q.S An Naba ayat 9 Bunda, Allah juga menjadikan malam menjadi waktu istirahat terbaik bagi kita.
وَّجَعَلْنَا نَوْمَكُمْ سُبَاتًاۙ ٩
wa ja‘alnâ naumakum subâtâ
Kami menjadikan tidurmu untuk beristirahat. (Q.S An Naba ayat 9)
Tidur berkualitas bukan hanya soal durasi, tapi juga soal ritme yang konsisten. Menurut penelitian anak usia 3–5 tahun idealnya tidur 10–13 jam per hari, sementara anak usia 6–12 tahun membutuhkan 9–12 jam tidur. Pola tidur anak yang teratur membawa banyak manfaat, di antaranya:
1. Mendukung Pertumbuhan Fisik
Saat anak tidur, tubuh bekerja untuk melepaskan hormon pertumbuhan yang berperan penting dalam perkembangan mereka. Produksi hormon ini berlangsung maksimal saat tidur nyenyak, membantu anak mencapai tinggi dan berat badan idealnya.
Anak dengan pola tidur teratur cenderung memiliki perkembangan fisik yang lebih optimal. Sebaliknya, kurang tidur dapat menghambat pertumbuhan dan membuat tubuh kurang bertenaga dalam menjalani aktivitas sehari-hari.
2. Meningkatkan Konsentrasi dan Daya Ingat
Tidur cukup berperan dalam meningkatkan kemampuan kognitif anak. Saat tidur, otak mengolah dan menyimpan informasi baru, membantu mereka lebih mudah memahami pelajaran serta mengingatnya dalam jangka panjang.
Anak yang tidur dengan durasi cukup cenderung lebih fokus saat belajar dan bermain. Sebaliknya, kurang tidur dapat mengganggu konsentrasi mereka, membuat mereka mudah lupa dan kesulitan dalam menyerap materi baru.
3. Mengatur Emosi Anak
Pola tidur yang sehat berkontribusi besar terhadap keseimbangan emosi anak. Anak yang mendapatkan waktu tidur yang cukup lebih mampu mengendalikan perasaan mereka dan merespons situasi dengan lebih tenang.
Sebaliknya, anak yang kurang tidur lebih rentan terhadap perubahan emosi yang drastis. Mereka menjadi lebih mudah rewel, sulit bersabar, dan cenderung lebih sering mengalami tantrum dalam kesehariannya.
4. Meningkatkan Sistem Imun
Tidur yang cukup membantu tubuh anak memperkuat sistem kekebalan. Saat tidur, tubuh memproduksi sel dan hormon yang berperan dalam melawan penyakit serta menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan.
Anak dengan pola tidur teratur lebih jarang mengalami gangguan kesehatan dibandingkan mereka yang sering tidur larut. Istirahat yang baik memastikan tubuh mereka tetap fit dan mampu menangkal infeksi dengan lebih efektif.
Memastikan anak memiliki pola tidur yang baik adalah investasi besar bagi kesehatan mereka. Baik dari segi fisik, mental, maupun emosional, tidur berkualitas akan membantu anak tumbuh dan berkembang dengan optimal.
5 Cara Mengembalikan Pola Tidur Anak yang Berantakan
Kalau pola tidur anak yang berantakan, jangan panik, Bunda. Dengan pendekatan yang konsisten dan penuh kesabaran, pola tidur sehat bisa dikembalikan. Berikut lima langkah efektif yang bisa diterapkan:
1. Tentukan Jadwal Tidur dan Bangun yang Konsisten
Menetapkan jam tidur dan bangun yang sama setiap hari membantu membangun rutinitas yang sehat bagi anak. Jika pola tidur anak yang berantakan masih berlangsung cukup lama, maka membuat jadwal yang teratur mengoptimalkan fungsi tubuh dan memberikan energi yang cukup untuk beraktivitas.
Selain itu, menjaga konsistensi bahkan di akhir pekan mencegah gangguan pada ritme sirkadian alami anak. Ketika tubuh terbiasa dengan waktu istirahat yang stabil, anak lebih mudah tidur nyenyak dan bangun dengan segar.
2. Buat Rutinitas Sebelum Tidur yang Menenangkan
Salah satu cara agar mengubah pola tidur anak yang berantakan yakni dengan menggunakan rutinitas sebelum tidur berfungsi sebagai sinyal bagi otak bahwa waktu istirahat sudah mendekat. Melakukan aktivitas seperti mandi air hangat, mendengarkan musik lembut, atau membaca buku cerita membantu transisi menuju tidur yang lebih nyaman.
Kebiasaan ini membuat anak lebih tenang dan mempersiapkan tubuhnya untuk tidur dengan kualitas yang lebih baik. Dengan menciptakan lingkungan yang kondusif, mereka akan lebih mudah tertidur tanpa merasa gelisah.
3. Batasi Paparan Gadget dan Cahaya Biru
Cahaya biru dari layar gadget dapat menghambat produksi melatonin, hormon yang berperan dalam mengatur tidur. Pola tidur anak yang berantakan, bisa terjadi akibat paparan blue light yang tidak sehat untuk anak. Jika anak terlalu lama menggunakan gadget sebelum tidur, otaknya tetap aktif, sehingga sulit merasa mengantuk.
Untuk mendukung kualitas tidur yang baik, orang tua dapat menetapkan batas waktu penggunaan layar. Idealnya, aktivitas dengan gadget dihentikan satu hingga dua jam sebelum tidur agar tubuh dapat bersiap untuk beristirahat.
4. Ciptakan Lingkungan Tidur yang Nyaman
Pola tidur anak yang berantakan juga menciptakan mood yang kurang baik bagi anak. Untuk meminimalisir, maka kamar tidur yang nyaman berperan penting dalam mendukung kualitas istirahat anak. Suasana yang tenang, pencahayaan redup, dan suhu yang sejuk membantu menciptakan kondisi optimal bagi tubuh untuk beristirahat.
Selain itu, keberadaan boneka favorit atau selimut kesayangan dapat memberikan rasa aman. Ketika anak merasa nyaman dengan lingkungannya, mereka lebih mudah tidur nyenyak dan bangun dengan perasaan segar.
5. Perhatikan Pola Aktivitas Seharian
Aktivitas fisik yang cukup di siang hari membantu anak merasa lelah secara alami di malam hari. Bermain di luar ruangan atau berolahraga ringan mendukung proses tubuh untuk siap beristirahat saat waktu tidur tiba.
Namun, hindari aktivitas berat mendekati waktu tidur agar tubuh tidak terlalu terstimulasi. Mendorong anak untuk aktif di pagi atau siang hari akan membantu mereka mendapatkan pola istirahat yang lebih stabil.
Kesimpulan: Perbaiki Pola Tidur Anak Untuk Masa Depan Sehat
Pola tidur anak yang sehat bukan hanya berdampak jangka pendek, tapi juga jangka panjang. Anak yang tidurnya teratur lebih siap menghadapi tantangan akademik, emosional, dan sosial di masa depan.
Mengembalikan pola tidur anak yang berantakan memang butuh waktu dan kesabaran. Tapi dengan jadwal konsisten, rutinitas yang menenangkan, pengurangan screen time, serta lingkungan tidur yang nyaman, Bunda pasti bisa membantu anak mendapatkan tidur terbaiknya.
Ingat, perubahan kecil setiap hari jauh lebih efektif daripada perubahan drastis dalam semalam. Yuk, mulai hari ini, bantu anak kita membangun pola tidur yang sehat dan berkualitas!
Reference
- Sinarmawati. 2012. Hubungan Antara Pola Tidur Dengan Pertumbuhan Anak Usia Prasekolah ( 3-5 Tahun) di Wilayah TK Seruni Kabupaten Gowa. Skripsi. Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar. ↩︎