Lembaga Pendidikan Montessori Islam

Bagaimana Konsep Muamalah Untuk Anak? Simak Begini Cara Mengajarkannya

konsep muamalah
March 31, 2025

Pernahkah Bunda merasa bingung bagaimana cara mengajarkan anak tentang konsep muamalah dalam Islam? Muamalah, yang mencakup segala aspek interaksi sosial dan ekonomi, adalah bagian penting dari kehidupan seorang Muslim loh Bun. Sama halnya dengan kita, mengenalkan muamalah untuk anak juga bisa dengan pembelajaran khusus.

Mengajarkan konsep ini sejak dini akan membantu anak memahami bagaimana berinteraksi dengan orang lain secara adil dan jujur, sesuai dengan ajaran agama. 

Konsep muamalah tidak hanya tentang jual beli atau pinjam meminjam, tetapi juga tentang bagaimana membangun hubungan yang baik dengan sesama manusia. Dalam Islam, kejujuran, keadilan, dan saling tolong-menolong adalah prinsip-prinsip utama dalam muamalah. 

Mengajarkan anak tentang prinsip-prinsip ini akan membantu mereka tumbuh menjadi individu yang bertanggung jawab, peduli terhadap orang lain, dan menjunjung tinggi nilai-nilai kebaikan. Dengan memahami konsep muamalah, anak-anak akan belajar bagaimana berinteraksi dengan dunia di sekitar mereka secara Islami.

Namun, bagaimana cara kita mengajarkan konsep muamalah kepada anak-anak dengan cara yang menarik dan mudah dipahami? Artikel ini akan mengupas tuntas tentang berbagai metode dan contoh konkret yang dapat Bunda terapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Mulai dari mengajarkan anak tentang pentingnya menepati janji, berbagi dengan sesama, hingga memahami konsep halal dan haram dalam transaksi ekonomi. Dengan pendekatan yang tepat dan penuh kasih sayang, kita dapat membantu anak-anak memahami konsep muamalah dengan baik dan menerapkannya dalam kehidupan mereka.

Artikel ini hadir untuk memberikan panduan praktis tentang bagaimana mengenalkan konsep muamalah kepada anak-anak dengan cara yang sederhana dan mudah dipahami.

Apa Itu Muamalah dalam Islam yang Bisa Dikenalkan ke Anak?

Dalam Islam, muamalah adalah segala bentuk interaksi sosial yang berkaitan dengan hubungan sesama manusia dalam berbagai aspek kehidupan, seperti jual beli, pinjam meminjam, tolong-menolong, serta adab dalam bermasyarakat. 

Bahkan dalam sebuah hadist yang dituliskan ibnu Majah pentingnya belajar fiqih muamalah bisa membantu kita terhindar dari harta haram loh Bun. Seperti yang ditulis sebagai berikut 

إِيَّاكَ وَكَسْبَ الحَرَامِ فَإِنَّا نَصْبِرُ عَلَى الجُوْعِ وَالضَّرِّ وَلاَ نَصْبِرُ عَلَى النَّارِ

Hati-hati dengan harta haram.  Kami mampu bertahan menahan lapar dan mudarat lainnya. Akan tetapi, kami tidak mampu bertahan memakan neraka Allah. (Disebutkan oleh Imam Al-Ghazali dalam Ihya’ ‘Ulum Ad-Diin, 2:343, Syamilah).

Konsep ini sangat penting untuk diajarkan sejak dini agar anak memahami bagaimana bersikap baik, jujur, dan bertanggung jawab dalam kehidupan sehari-hari.

Muamalah mencakup berbagai aspek, antara lain:

  1. Jujur dalam Berkata dan Bertindak – Anak harus memahami bahwa berkata dan bertindak jujur akan membuatnya dipercaya oleh orang lain.
  2. Adab dalam Berteman – Mengajarkan anak untuk menghormati teman, tidak berkata kasar, serta menolong sesama.
  3. Kejujuran dalam Transaksi – Jika anak mulai belajar berdagang kecil-kecilan, penting untuk mengajarkan mereka tentang kejujuran dalam jual beli.
  4. Saling Tolong-Menolong – Konsep muamalah juga mencakup kepedulian sosial, seperti membantu teman yang kesulitan dan berbagi dengan sesama.
  5. Memahami Hak dan Kewajiban – Anak perlu tahu bahwa dalam kehidupan ada hak yang harus mereka terima dan kewajiban yang harus mereka penuhi, seperti menghormati orang tua dan guru.

Muamalah dalam Islam tidak hanya sekadar aturan, tetapi juga menjadi bagian dari pembentukan karakter anak agar mereka tumbuh menjadi individu yang berakhlak baik dan bertanggung jawab dalam bermasyarakat.

Cara Mengajarkan Konsep Muamalah pada Anak dengan Sederhana

Mengajarkan konsep muamalah kepada anak bisa dilakukan dengan berbagai cara yang sederhana dan menyenangkan agar mudah dipahami. Berikut beberapa metode yang bisa diterapkan:

1. Menjadi Contoh yang Baik

Anak-anak cenderung meniru apa yang dilakukan orang tua dan orang-orang di sekitarnya. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk selalu menunjukkan sikap jujur, adil, dan bertanggung jawab dalam setiap aspek kehidupan.

Contoh praktik:

  • Jika membeli sesuatu, tunjukkan bagaimana memberikan uang dengan jumlah yang pas dan menerima kembalian dengan benar.
  • Berbagi makanan atau barang dengan saudara dan teman dengan cara yang adil.

2. Bermain Peran

Salah satu cara terbaik untuk mengajarkan muamalah adalah dengan bermain peran. Misalnya, orang tua bisa mengajak anak bermain peran sebagai penjual dan pembeli untuk mengajarkan konsep jual beli yang jujur.

Contoh praktik:

  • Sediakan barang dagangan mainan dan uang mainan, lalu ajarkan anak untuk menentukan harga, memberi kembalian, dan bertransaksi dengan jujur.

3. Mengajarkan Konsep Berbagi dan Tolong-Menolong

Muamalah dalam Islam juga menekankan kepedulian sosial. Anak perlu diajarkan bahwa berbagi dengan sesama adalah bagian dari kebaikan yang akan membawa berkah dalam hidupnya.

Contoh praktik:

  • Ajak anak untuk menyumbangkan mainan atau pakaian yang sudah tidak terpakai kepada mereka yang membutuhkan.
  • Ajarkan anak untuk membantu teman atau saudara tanpa mengharapkan imbalan.

4. Membacakan Kisah Inspiratif

Banyak kisah dalam Islam yang mengajarkan tentang muamalah, seperti kisah Rasulullah dalam berdagang yang selalu jujur dan adil. Orang tua bisa membacakan kisah-kisah ini sebagai sarana pembelajaran.

Contoh praktik:

  • Ceritakan bagaimana Nabi Muhammad ﷺ berdagang dengan jujur dan mendapatkan kepercayaan banyak orang.
  • Jelaskan bagaimana sahabat Nabi seperti Abdurrahman bin Auf sukses dalam bisnisnya dengan tetap memegang prinsip kejujuran dan keadilan.

5. Melibatkan Anak dalam Kegiatan Sosial

Untuk menanamkan nilai-nilai muamalah, anak perlu diajak terlibat langsung dalam kegiatan sosial agar mereka dapat merasakan manfaatnya.

Contoh praktik:

  • Mengajak anak untuk berpartisipasi dalam kegiatan sedekah, seperti berbagi makanan kepada fakir miskin.
  • Memberikan kesempatan kepada anak untuk membantu tugas rumah tangga sebagai bentuk tanggung jawab.

6. Mengajarkan Doa dan Etika dalam Muamalah

Sebagai seorang Muslim, setiap aktivitas yang dilakukan sebaiknya diawali dengan doa. Anak perlu dikenalkan dengan doa-doa sederhana yang berkaitan dengan muamalah sehari-hari.

Contoh praktik:

  • Mengajarkan bahwa ada etika yang tidak boleh terlewat selama berdagang. Jika Bunda dan ayah adalah pedagang dan pengusaha, maka Anda bisa perlahan menjelaskan dengan sederhana mengenai riba. 

Seperti yang dituliskan dalam sebuah hadist shahih. 

Umar bin Khottob pernah memperingatkan orang-orang yang tidak paham prinsip muamalah untuk tidak berdagang di pasar. ‘Umar radhiyallahu ‘anhu berkata,

لَا يَتَّجِرْ فِي سُوقِنَا إلَّا مَنْ فَقِهَ أَكْلَ الرِّبَا .

“Janganlah seseorang berdagang di pasar kami sampai dia paham betul mengenai seluk beluk riba.” (Al Amru bil Ma’ruf wan Nahyu ‘anil Mungkar, hal. 15) 

  • Mengajarkan salam dan senyum saat berinteraksi dengan orang lain sebagai bentuk adab dalam bermuamalah.

Kesimpulan

Mengajarkan konsep muamalah kepada anak sejak dini sangat penting agar mereka tumbuh menjadi pribadi yang jujur, bertanggung jawab, dan peduli terhadap sesama. 

Dengan cara yang sederhana seperti memberikan contoh langsung, bermain peran, membacakan kisah inspiratif, serta melibatkan mereka dalam kegiatan sosial, anak dapat memahami konsep muamalah dengan mudah.

Dalam Islam, muamalah bukan hanya sekadar aturan dalam berinteraksi, tetapi juga menjadi bagian dari pembentukan karakter. 

Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk membimbing anak dalam memahami dan menerapkan muamalah dengan benar agar mereka bisa menjadi generasi yang berakhlak mulia.

Leave A Comment:

Your email address will not be published. Required fields are marked *